NovelToon NovelToon
ASI UNTUK BAYI MAFIA

ASI UNTUK BAYI MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Duda / Ibu Pengganti / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu / Ibu susu
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: PenaBintang

Jade baru saja kehilangan bayinya. Namun, suaminya malah tega memintanya untuk menjadi ibu susu bagi bayi Bos-nya.

Bos suaminya, merupakan seorang pria yang dingin, menjadi ayah tunggal untuk bayi laki-laki yang baru berusia tiga bulan.

Setiap tetes ASI yang mengalir dari tubuhnya, menciptakan ikatan aneh antara dirinya dengan bayi yang bukan darah dagingnya. Lebih berbahaya lagi, perhatian sang bos perlahan beralih pada dirinya.

Di tengah luka kehilangan, tekanan dari suaminya yang egois, dan tatapan intens dari pria kaya yang merupakan ayah sang bayi, Jade merasa terperangkap pada pusaran rahasia perasaan terlarang.

Mampukah Jade hanya bertahan sebagai ibu susu? Atau hatinya akan jatuh pada bayi dan ayahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaBintang , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SENTUHAN HANGAT

"Tuan, aku ingin bertemu dengan istriku. Aku sudah sangat rindu padanya, bolehkah aku ke mansionmu?" tanya Eric ketika Adriano datang ke markas.

Namun, bukannya menjawab, pria itu malah hanya diam, menatap Eric.

"Tuan, bagaimana? Aku ingin bertemu dengan istriku."

"Kenapa kau tidak menelponnya jika kau rindu padanya?" balas Adriano bertanya.

"Dia mematikan ponselnya, jadi aku tidak bisa menelpon, Tuan," jawab Eric.

"Mematikan ponselnya? Apa kalian memiliki masalah? Dia marah padamu?"

Eric menggeleng pelan. "Aku juga tidak tahu, Tuan. Tapi sejak putri kami meninggal, Jade selalu saja menyalahkanku. Dia mengatakan bahwa semua itu adalah kesalahanku, dia sebut aku penjahat, padahal aku juga sangat kehilangan putriku."

Adriano tidak langsung menjawab, dia memperhatikan Eric dalam diamnya. Bahkan, Adriano merasa tidak bisa percaya dengan ucapan pria itu.

"Tuan, aku sungguh sangat merindukannya. Aku ingin bicara dengannya, aku tidak mau kami saling diam seperti ini." Eric tampak memohon, wajahnya dibuat sesedih mungkin.

"Baiklah, kau boleh ikut aku ke mansion," ucap Adriano akhirnya.

"Terima kasih, Tuan," sahut Eric. Adriano tak mengatakan apapun. Pria itu hanya melewati Eric begitu saja.

Sedangkan Eric langsung tersenyum puas karena akan menemui Jade secara langsung. "Istri kurang ajar, kau pikir bisa sembunyi dariku!? Akan aku berikan kau pelajaran nanti! Beraninya dia mematikan ponselnya."

**

Beberapa jam berlalu.

Sebuah mobil hitam berhenti di pekarangan mansion yang luas. Begitu pintu mobil terbuka, Adriano segera turun, lalu disusul oleh Eric yang duduk di kursi penumpang.

Dari jendela kamar Maximo, Jade langsung membelalakkan matanya saat melihat Eric turun dari mobil itu.

"Kenapa dia ada di sini?" gumam Jade. "Aku tidak mau melihatnya, atau bertemu dengannya!"

Jade kembali duduk di tepi ranjang. Pandangannya tertuju pada Maximo yang sedang terlelap.

"Eric pasti mau mengancamku," gumam Jade, wajahnya mulai terlihat cemas.

Tidak lama kemudian, pintu kamar itu terbuka. Adriano masuk dengan langkah yang tenang, sambil memandang wajah Jade yang terlihat gelisah.

Adriano tak langsung mengatakan apapun. Dia hanya menatap Jade beberapa detik.

"Suamimu ada di bawah. Dia ingin bertemu denganmu," kata pria itu akhirnya.

Jade menghela nafasnya. "Bagaimana dengan Maximo? Aku tidak mungkin meninggalkannya."

Adriano tersenyum tipis. "Aku akan menjaganya. Kau bisa temui suamimu. Kau pasti merindukannya juga, bukan?"

Jade mengangguk kaku. "Baiklah, aku akan temui dia. Tapi Tuan ganti pakaian dulu jika ingin menjaga Maximo."

"Baiklah," sahut Adriano. Pria itu melangkah keluar dari kamar Maximo sambil tersenyum penuh arti.

Tidak lama kemudian, Adriano sudah kembali ke kamar itu. Dia juga telah mengganti pakaiannya.

"Temui suamimu sekarang, Jade. Kasihan dia sudah menunggu lama," kata Adriano. Jade hanya menanggapi dengan anggukan.

Begitu Jade keluar dari kamar itu, Adriano langsung berjalan ke jendela. Dia memang sengaja meminta Eric menunggu di bangku yang bisa langsung dilihat dari kamar putranya.

*

Di bawah sana, Jade menemui Eric yang sedang duduk di bangku. Pria itu tersenyum miring melihat kedatangan istrinya.

"Mau apa kau datang mencariku?" tanya Jade datar.

Eric tertawa, pria itu berdiri dan melangkah mendekat, kemudian memeluk Jade. "Beraninya kau mengabaikan ku, Jade. Kau pikir dengan mematikan ponselmu, aku tidak bisa mencari mu?"

"Kau tidak perlu mencariku lagi, bajingan! Aku tidak membutuhkanmu! Kau juga telah mengambil uang yang seharusnya aku dapatkan dari Tuan Adriano, bukan??" balas Jade, berbisik tajam di telinga Adriano.

Eric melepaskan pelukannya. "Sayang, kenapa kau tega bicara seperti ini padaku? Aku sangat rindu padamu, dan kau begini saat aku datang menemuimu?" Suaranya terdengar lembut, tetapi mengejek. "Atau, kau mau aku membongkar makam Anastasia?"

Darah Jade terasa mendidih saat mendengar ucapan Eric. Tangannya lalu terangkat, dan mendarat dengan kuat di pipi Eric. Adriano yang sedang memperhatikan mereka bahkan langsung tercengang. Pria itu seakan tak percaya jika wanita lemah lembut seperti Jade bisa menampar Eric. Dan, hal itu juga menimbulkan penasaran yang besar terhadap pasangan suami istri tersebut.

"Kau berani menamparku?" tanya Eric. Dia sedikit syok.

"Jika kau terus mengamcamku, aku bukan hanya akan menamparmu!" ucap Jade dengan suara yang tajam. "Apalagi kau sampai membongkar makam putriku, maka aku akan menghabisi mu! Akan aku jadikan kau mayat dengan ratusan potongan!"

Eric tercengang. Namun, detik berikutnya dia tertawa terbahak-bahak. "Wah, keberanian ini kau pinjam darimana?" bisiknya bertanya. "Atau, kau telah memberikan tubuhmu pada Tuan Adriano? Dan kau berpikir sudah memiliki pelindung?"

"Aku tak sekotor dirimu, Eric!" balas Jade. Suaranya mendesis tajam. "Aku bukan kau, pria yang tidak tahu diri! Pria yang tak punya moral, dan tega mengabaikan putrimu yang sedang sakit. Jangan pikir aku tidak tahu jika malam itu kau sedang berfoya-foya dengan jalan di bar tua. Aku tahu semua itu, bajingan!"

Bukannya merasa bersalah, Eric justru tertawa. Bahkan, wajahnya terlihat sangat menantang. "Oh, baguslah jika kau tahu. Itu memang duniaku. Dan kau, tak boleh melarangku! Aku senang dengan kebebasan dan pesta seks bersama para wanita seksi," ucapnya. "Kau tak seperti mereka. Pakaianmu saja kuno. Ahh, kurasa Tuan Adriano juga tak akan tertarik padamu. Aku tak perlu khawatir pria itu akan melirikmu. Kau tak menarik, Jade."

"Aku tidak perlu siapapun tertarik padaku. Sejak Anastasia meninggalkanku, bagiku dunia ini sudah tidak berarti," sahut Jade. "Dan aku juga tidak peduli kau ingin bermain dengan wanita manapun. Silahkan main, dan jangan cari aku!"

Jade hendak pergi, tetapi Eric menahan pergelangan tangannya. "Kau pikir bisa lari dariku begitu saja?"

Jade menghempas kasar tangan Eric. "Lepas! Jangan sampai aku memukulmu dengan semua batu yang ada di sini!"

"Aku tidak takut padamu, Jade!" Eric semakin kuat mencengkram pergelangan tangan Jade. "Kau harus lakukan apa yang aku perintahkan! Ambil uang Tuan Adriano, dan berikan padaku!"

"Dasar gila!" umpat Jade, sambil menarik tangannya dan menendang lutut Eric dengan kuat.

Setelah berhasil terlepas, Jade segera berlari pergi meninggalkan Eric. Dia langsung masuk ke dalam mansion, sementara Eric tampak sangat jengkel, bahkan dia menendang batu kecil di bawah kakinya.

"Kurang ajar!" geram Eric. "Jade semakin sulit diatur!"

"Ada apa, Eric?" Suara seorang pria di belakang mengejutkannya.

Eric langsung berbalik. Seorang pria berdiri di hadapannya. Mark, asistennya Adriano.

"Tidak apa-apa, Tuan Mark," jawab Eric.

Mark memicingkan matanya. "Benarkah? Kau terlihat marah? Apa sungguh tidak ada masalah?"

Eric tersenyum dan mengangguk. "Tidak ada. Aku hanya datang menemui istriku." Tanpa menunggu respon dari Mark, Eric segera pergi dari mansion itu. Dia berjalan keluar, hingga ke jalan utama yang penuh kendaraan, baru bisa mendapatkan taksi.

*

Sementara itu di dalam kamar Maximo, Jade terlihat biasa saja. Namun, Adriano sudah melihat semua apa yang terjadi antara wanita itu dengan suaminya. Dia penasaran, namun tak ingin bertanya.

"Sudah selesai bicara dengan suamimu? Kau pasti sangat merindukannya," kata Adriano basa-basi.

Jade tertawa kecil. "Tidak ada yang spesial, Tuan. Pertemuan yang biasa saja," jawabnya, sambil melangkah ke ranjang. "Eric bahkan tak membawakan bunga untukku, bukan?"

"Ya, aku tak melihat adanya bunga," jawab Adriano.

"Itulah sebabnya tidak spesial. Tidak ada gunanya," sahut Jade. "Tanpa membawa bunga, tapi membawa duri," lanjutnya dengan suara yang pelan, tetapi Adriano mendengarnya.

Pria itu tak langsung mengatakan apapun. Dia hanya memperhatikan Jade yang sibuk merapikan selimut Maximo.

"Tanganmu gemetar? Gugup atau sedang menahan amarah?" tanya Adriano tiba-tiba.

"Anggap saja keduanya," jawab Jade, diselingi tawa kecil.

Adriano ikut tertawa, namun pelan. Dia lalu menyambar segelas air yang memang disediakan untuk Jade, lalu memberikannya kepada wanita itu. "Minum ini, Jade. Mungkin setelah ini kau bisa sedikit lebih tenang."

Jade mengangguk pelan, menerima gelas yang disodorkan oleh Adriano. Namun, saat jemarinya menyentuh tangan pria itu, sekejap waktu terasa berhenti. Sentuhan singkat itu menyalakan sesuatu yang sulit dijelaskan, bukan hanya hangat, tapi juga menekan dadanya dengan perasaan aneh yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

Jade buru-buru menarik tangannya, berusaha terlihat tenang, padahal jantungnya berdegup tak karuan. Sedangkan Adriano, masih diam memandangi jemarinya sendiri, seolah sentuhan itu meninggalkan jejak yang tak seharusnya ada.

...****************...

1
Kardi Kardi
good jobbb👍
Kardi Kardi
Thank you sir. I am proud with you.🥳
Khusnul Khotimah
sangat bagus dan menarik
te~amor❤️
smpe terbawa mimpi jade 🤣🤣🤣
te~amor❤️
wah wah wahhh apa ini🙈🙈🙈
te~amor❤️
minta pijit anu nya jade🤣🤣
Kardi Kardi
MERITLAH TUANNNNN
Kardi Kardi: yuppp. jadilah satuuuuu😍
total 1 replies
D.Nafis Union
jd ikut bingung, jade udah gituan sm papanya max apa blm yah 🤔
zillenia Safar: padahal aku sdh berharap banget lhoo 😁🤭 eh cuma mimpi 🫣
total 1 replies
zillenia Safar
Nex kak Thor 🤗🥰
Kardi Kardi
WOW. DUDER VS ZANDER. BEGITUANKAH ?😍
Kardi Kardi: yuppp. GESREX SIKITLAHHH😍
total 1 replies
zillenia Safar
unboxing Thor besok pagi 😅😅😅🤭 klo gagal nanti aku ngambek 🤣🤣🤣
Sepli Naura
OMG jade ..
Kardi Kardi
SOMETHING IMPORTANT RESULTTTT
Kardi Kardi: LAMARLAH DIA TUANNN
total 1 replies
Kardi Kardi
WHOAHHH. WHO IS THAT ?
Kardi Kardi: yuppp. who are youuu
total 1 replies
zillenia Safar
walahh ga boleh begini dong Thor masa Jade mau ke kamar nya Adriano nunggu hari besok lamaaa😅😅😅🤭🤭🤭🤭🤭
D.Nafis Union
ngapain jade disuruh k kamar?? 🤔 masih nunggu besok ya....
zillenia Safar
ah elah si biang kerok datang mau bikin rusuh 😏😏😏😏
D.Nafis Union: kasihan jade dong
total 1 replies
Kardi Kardi
hey. heyyyy. COME ONNN WAKE UPPP😍
Kardi Kardi: yup. come onnn💪
total 1 replies
Kardi Kardi
COME ONNNN. WAKE UPPP SIRRR
Kardi Kardi: YEACHHH. LETS GOOO
total 1 replies
te~amor❤️
waduhhhh gimna ini udah bangun dia🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!