NovelToon NovelToon
SUARA

SUARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Mata Batin / Hantu
Popularitas:14.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"Mama kemana, ti? Kok ndak pulang - pulang?"
-----------

"Nek nanti ada yang ajak kamu pergi, meskipun itu mamak mu, jangan ikut yo, Nduk!"
-----------

"Nggak usah urusin hidup gue! lu urus aja hidup lu sendiri yang rusak!"
-------------
"LEA! JANGAN DENGER DIA!!"
-------------
"GUE CUMA MAU HIDUP! GUE PENGEN HIDUP NORMAL!! HIKS!! HIKS!!"
-------------
"Kamu.. Siapa??"
----
Sejak kematian ibunya, Thalea atau yang lebih akrab di sapa dengan panggilan Lea tiba - tiba menjadi anak yang pendiam. Keluarga nya mengira Lea terus terpuruk berlarut larut sebab kematian ibunya, tapi ternyata ada hal lain yang Lea pendam sendiri tanpa dia beri tahu pada siapapun..

Rahasia yang tidak semua orang bisa tahu, dan tidak semua orang bisa lihat dan dengar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 20. Nyaris meninggal.

Hari berikut nya, Lea kembali di datangi oleh keluarga pihak ayah nya, kali ini mak tua nya Lea yang datang kesana. Mak tua Lea kebetulan pulang untuk istirahat di rumah, dan dia mendapati kabar tentang Kea yang ingin sekolah. Mak tua dengan senang hati, bagaimanapun Lea adalah cucu nya.

"Yo nduk, ikut mak tua yo?" Bujuk mak tua nya dan lea tetap menggeleng.

Sangat sulit membujuk Lea, Lea tetap kukuh ingin tinggal dengan utinya saja.

"Yo wes lah mbak, Lea nya belom mau. Nanti nek Lea mau yo aku kesini lagi." Ujar mak tua.

"Mak tua pulang yo, nduk.." Ujar mak tua dan Lea mengangguk.

Lea sangat tertekan sampai dia tidak tahu harus berekspresi bagaimana, mak tua nya menyayanginya sebenar nya.. Tapi Lea juga tahu di rumah mak tua nya, ada kakung nya yang tidak menyukainya dan lek kecil nya yang juga tidak menyukainya.

Lea seperti tidak bisa memilih kehidupan nya sendiri, dia hanya ingin tinggal di sana bersama utinya tapi semua orang memaksa nya pergi tinggal bersama mak tua nya.. Bahkan yang tidak Lea sangka utinya pun mengatakan hal tang sama sekali tidak ingin lea dengar.

"Nduk.. kalo kamu ikut sama mak tua, hidup kamu pasti lebih bahagia." Ujar utinya.

Lea menoleh menatap utinya, dia pikir utinya paling tahu apa yang dia mau, tapi ternyata utinya juga mendorong nya pergi. Seketika Lea hanya diam, dia lalu bangun dan pergi dari depan utinya, dan menuju ke kebelakang.

"Mau kemana, nduk?" Tanya Utinya.

"Mau nimba air, ti." Sahut Lea.

Lea membawa ember, lalu pergi dari sana.. Dia berjalan gontai menuju ke sumur. Dan saat sampai di sumur, dia malah duduk di bebatuan yang biasa di pakai duduk orang yang mengantre menimba.

"Lea.."

Lea mendengar suara hantu Siti, tapi dia tetap diam. Dia sedang tidak ingin bicara dengan siapapun, Lea bahkan menutup telinga nya.

"Melu (ikut) aku saja Lea.. nek kamu melu (ikut) aku, kamu ndak perlu kemanapun."

Lea mendengar hantu Siti bicara, dia mendengarkan apa yang hantu Siti ucapkan tapi dia tidak menjawab.

"Kok uti suruh aku pergi, hiks.. hiks.. Aku ndak mau pergi.." Ujar Lea, akhirnya tangis nya pecah juga.

"Aku juga ndak mau kamu pergi Lea.."

"Kamu ndak mau aku pergi? Kenapa semua orang suruh aku pergi, hiks.. hiks.." Ujar Lea.

"Mungkin utimu ndak sayang kamu lagi, Lea."

Lea tertegun mendengar ucapan hantu Siti, apakah memang tidak ada yang sayang padanya lagi? Tidak ada yang mau mendengar apa isi hatinya, tidak ada yang peduli apa keinginan nya. Mereka semua mendorong nya pergi dari sana..

"Capek toh, hidup? Ndak ada yang sayang kamu. Tapi aku sayang kamu, Lea."

"Kamu di sini saja, sama aku.. Kamu akan bahagia, ndak akan di suruh kemana - mana lagi."

Entah kenapa hantu Siti seperti membujuk Lea untuk ikut bersama nya. Lea yang masih kecil dan belum bisa berpikir panjang dan lebar langsung menyimpulkan apa yang di katakan oleh hantu Siti itu benar..

"Ndak ada yang sayang aku.." Gumam Lea.

"Iya, mereka jahat.. Mereka ndak sayang kamu, cuma aku yang sayang kamu."

"Sini Lea, aku di sini.." Suara hantu Siti berpindah.

"Aku ndak bisa liat kamu.." Ujar Lea.

"Aku di sini.."

Lea bangun dan mengikuti di mana suara hantu Siti itu berada, dia berjalan maju dan ternyata dari arah sumur. Lea berjalan mendekati sumur, sebenar nya sumur nya tinggi Lea saja menimba air nya dengan susah payah. Lea tidak pernah tau dalam nya sumur itu seperti apa, tapi karena suara Siti memanggil nya dan berasal dari sana, Lea pun berjinjit dan bisa melihat kilapan air dari dasar sumur yang ternyata dalam.

"Lompat Lea.. aku di sini." Panggil suara hantu Siti.

Lea dengan susah payah memanjat ke atas sumur itu dan kini dia berdiri ditepian sumur besar itu. Lea menatap ke bawah sana, kilapan air nya seperti memanggil nya untuk turun. Dan seolah ada yang mendorong nya dari belakang, Lea kehilangan keseimbangan dan..

"Byurr!!"

Lea terjun kedalam sumur dan seketika dia kelabakan karena dia tidak bisa bernafas.

"Bluuup!! Bluupp! Bluppp!"

Lea panik, dia kelabakan di dalam air karena dia belum begitu mahir berenang di tempat dalam. Apalagi dia di dalam sumur, dia merasa seperti di kubur dalam - balam.

"Haah!! Ut- blup - blup.."

Lea berusaha meraih apapun, meraih batu bata yang mengelilingi sumur itu namun licin.. Tangan nya terus terlepas..

"Uti!!"

Teriak Lea dari dalam sumur. Lea berusaha terus meraih bebatuan tapi kakinya seperti ada yang menarik dari dalam air, Dalam kepanikan itu saat tubuh nya masuk tenggelam kedalam air Lea melihat tubuh nya di kelilingi kain merah.

Kain merah itu yang membuat Lea makin sulit bergerak, dan tiba - tiba muncul wajah pucat bermata hitam yang entah mengapa rasanya Lea seperti sedang di peluk sosok mengerikan itu.

"Ut- blup! blup! Uti! Hhh! Ut- Blup! Blup!"

Teriak Lea sebelum akhir nya tubuh nya lemas. Dan di saat Lea sudah nyaris kehilangan kesadaran, tangan nya seperti di genggam oleh seseorang dan berkata..

"Cah ayu, melu aku.."

Lea sudah tidak bergerak lagi, tubuh nya melemas dan perlahan makin tenggelam. Tapi di saat itu juga seseorang terjun kedalam sumur dan menarik tubuh Lea.

"Lea! Ya Allah gusti." Ujar nya.

Tubuh Lea di topang, tapi detak jantung nya sudah sangat tipis. Pemuda yang menolong Lea itu dengan susah payah menyelamatkan Lea dengan dia membentangkan kedua kakinya di antara sisi sumur lalu mencoba mengeluarkan air dari tubuh Lea.

"TOLONG!!!" Teriak pemuda itu.

Orang - orang berdatangan saat mendengar teriakan seseorang, mereka terkejut melihat Lea sedang di topang di dalam sumur.

"Ya Allah Lea."

"Cepet tarik kami wa! Lea ndak nafas!" Teriak pemuda yang menolong Lea, sambil menangis.

Semua orang berlarian, ada yang mencari tangga bambu untuk mereka masuk kedalam ada juga yang berlari memanggil pak mantri, utinya Lea yang baru tahu Lea tercebur kedalam sumur menangis histeris. Dengan susah payah dan gotong royong tubuh Lea akhir nya berhasil di angkat ke atas.

Pak mantri yang baru datang tergopoh - gopoh menghampiri Lea dan langsung melakukan pertolongan pertama dengan melakuan CPR manual menggunakan tangan.

"Nduk, ya Allah.." Gumam pak Mantri.

Semua orang menangis melihat Lea terkulai lemas, utinya Lea bahkan sudah pingsan melihat kondisi Lea yang membiru dan pucat.

Mereka semua sedang berusaha menyelamatkan nyawa Lea, tapi di sisi lain.. Lea saat ini sudah berdiri di depan ibunya.. Senyum manis Lea yang sudah jarang terlihat kembali merekah saat dia melihat ibunya, tapi ibunya Lea malah menangis.

Di alam lain..

Di tempat yang hampa namun penuh dengan hamparan rumput hijau, Lea berdiri menatap ibunya yang tampak sangat cantik menggunakan pakaian rapih dan putih..

"Mama.." Lea mengulurkan tangan nya dengan bahagia, tapi ibunya tidak bisa di gapai.

"Lea jangan di sini yo, nduk.." Ujar ibunya Lea sambil menangis, seketika senyum Lea memudar.

"Kenapa? Lea kangen mama. Mama Lea sudah bisa ngomong Rrr." Ujar Lea, dia masih mencoba meraih ibunya.

"Mama juga kangen Lea, tapi iki bukan tempat nya Lea. Lea ndak boleh di sini, belum waktunya Lea kesini nduk." Ujar ibunya Lea.

"Ndak apa - apa, Lea sama mama aja. Ndak ada yang sayang Lea lagi, semua orang mau Lea pergi." Ujar Lea, mengadu.

"Uti juga suruh Lea pergi, lek Bowo suruh Lea pergi.. Ndak ada yang sayang Lea." Ujar nya selayaknya anak kecil mengadu pada ibunya.

"Mama kan sayang Lea, bapak juga sayang Lea. Mak tua, Uti, mereka semua sayang Lea nduk.. Lea kembali, yo.." Ujar ibunya Lea, masih menangis.

"Mama juga ndak mau Lea ikut mama?" Ujar Lea sedih.

"Bukan nduk, belum waktunya kamu ikut mama. Coba kamu denger, mereka nangis manggil - manggil kamu, tanda nya mereka sayang kamu." Ujar ibunya Lea.

Lea diam dan mendengarkan banyak orang yang menangisinya, dia bingung.. Kenapa mereka menangisi dirinya? Tapi Lea jadi tahu, banyak yang mencarinya.. Tapi Lea juga bertanya - tanya kenapa mereka semua menyuruh nya pergi, padahal dia tidak mau..

"Kenapa mereka nangis, mama?" Tanya Lea.

Lea hanya mendengar suara tangisan, tidak melihat rupa mereka yang menangisinya..

"Karena mereka pengen Lea kembali, pulang yo nduk." Ujar ibunya.

"Tapi ndak ada yang sayang Lea.." Gumam Lea menunduk, air matanya menetes..

"Sayang nduk, pulang yo.. Kamu ndak boleh di sini." Ujar Rianti, dia menangis.

"Lea.."

"Lea.."

Lea mendengar suara utinya memanggil dirinya sambil meraung - raung.. Lea menoleh menatap ibunya dan ibunya tersenyum sambil menangis..

"Balik yo, nduk.. Kasihan uti." Ujar Rianti, dia membelai wajah Lea dengan lembut.

Tangis Lea pecah, dia merindukan ibunya.. Sangat. Dulu dia tidak menderita, dulu dia tidak harus terombang ambing, dulu saat ada ibunya hidupnya begitu ceria, sekarang setelah ibunya tiada.. semuanya berubah.

"Pulang yo.." Ujar ibunya..

"Janji sama mama, Lea akan kuat. Mama ada di samping Lea.." Ujar Rianti dan Lea mengangguk.

Setelah anggukan itu, tiba - tiba cahaya silai menarik dirinya dan..

"Hhhh.. Uhuk! Uhuk! Uhuk!" Lea terbangun dan terbatuk memuntahkan air lalu menangis.

"Huaaa.. Mama.. Mama.." Tangis nya.

"Alhamdulillah ya Allah." Utinya langsung memeluk Lea.

Pak mantri yang sejak tadi berusaha keras menyelamatkan Lea bernafas lega, dia sudah berkeringat sangat banyak sebab sejak tadi dia membolak - balik tubuh Lea untuk mengembalikan detak jantung Lea.

"Mama.. Mama.." Tangis Lea.

Semua orang bingung, mengapa Lea yang baru sadar malah mencari ibunya.

"Cep nduk, iki uti. Ya Allah.. Kok iso kamu kecebur sumur." Ujar utinya, Lea hanya bisa menangis.

BERSAMBUNG!

1
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Nah kan kunti merah ngikutin 👻😤
SENJA
hayoloh! siapa lagi ini 😳
SENJA
heleh bowo laki2 cangkem wedok! lea emang masih kecil kok! wajar minta pangku! ga wajar iku kowe! lanang ga gelem ibunga kerja yah kerja lebih keras wo jangan nyir2in anak kecil 😳
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
waduh kasian bgt sih si Lea, lagi bapak nya kok gendeng bgt sih, biarin dia sama UTI nya tp dibiayain hdp nya jgn diem aja. kerja buat apa klo bukan buat anak udah tahu bapaknya ga Nerima dia kan kasian anak kecil kek gtu ga tahu apa²
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
astaghfirullah cucu mu lohh itu kung.. kok yo tega🤧🤧🤧
Rere Emon
duh ya allah lea
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndiniAndana🦉☆⃝𝗧ꋬꋊ
tega banget yut, anak kecil ditinggal sendirian di luar 😥
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
ya elah di tinggal ya di ambil demit
asry14
capek bgt jadi Lea, bacanya aja ampe sesek
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ
Yawes Lea melu ae karo kunti abang ....hiks...hiks....
Tinggal sama demit mungkin lebih baik😅, daripada sana sini gak diterima
Lalu kendalikan tuh para setan, buat nakut2 para orangtua yang tak bertanggungjawab....
atau jadi dukun sekalian ....
balikkan keadaan ,jadikan dirimu wanita sukses.
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ: terus jadi apaan donk, kasihan masih punya keluarga tapi terlunta lunta.
ehh ...ngomong2 ,ada nggak sih dukun yang memberantas kebathilan?🤭
atau jadi pedagang ?
aku kalau baca ,anak kecil harus boro /ngenger orang kaya gitu ,ikut nelangsa....seperti memutar masa kecil dulu.
total 2 replies
Hary Nengsih
wah sapa tuh
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ: kunti merah cah ayu...
total 1 replies
Nureliya Yajid
lanjut thor
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Bener kan tebakan ku, Lea pasti mau di tinggal dirumah bapaknya. Anak sekecil itu harus rela menanggung kebencian dari orang² terdekatnya😭😭
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
pada akhirnya Lea tetep akan di bawa juga ke rumah mak tuanya
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
lahh selama ini kmu kerja uangnya kok nggak pernah di ksih ke Lea atau utinya lohh.. pantes aja bowo marah
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
itu nenek nenek yg pernah bantu dara kali ya
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Waduh lea bisa liat lagi 🫣 kayana gara2 makan roten tadi
💜⃞⃟𝓛 S҇ᗩᑎGGITᗩ༄⃞⃟⚡
aura indigo
Lea sdh berkembang lagi
miris nasibnya Lea ,
jgn2 nenek2 itu yg mengawali terbuka nya mata batin Lea
Husein
suara anak ayam... Lea masih dikejar Kunti merah... duh smg ada yg bs bantu Lea
Hary Nengsih
ikit degdegan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!