NovelToon NovelToon
Aris Anak Indigo

Aris Anak Indigo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Epik Petualangan
Popularitas:791
Nilai: 5
Nama Author: Izza naimah

Aris putra abraham adalah anak indigo yang menolak menjadi indigo. dia merasa Tuhan salah teknis ketika menciptakannya dengan kelebihan yang bisa melihat makhluk tak kasat mata. setiap kali bertemu makhluk halus aris selalu menghindar. selain takut, dia juga tak sudi terjun ke dunia perhantuan. sampai seorang gadis Misterius penuh dengan teka-teki, Miya Aluna Dhawa.saat berdekatan dengan gadis dada Aris terasa sangat sakit dan Aris juga melihat kalau Miya di penuhi puluhan makluk halus yang menggerogoti jiwanya, hingga Aris mengasah kemampuan nya untuk memecahkan teka-teki pada gadis itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

" jangan gitulah, bang. gak lucu! "

Reger tertawa sembari menampol pundak Aris kuat sekali. pengen Aris bales, tapi takut bokongnya ditendang lagi seperti waktu itu.

" bercanda loh aku. primitip kali kau"

" sensitif!" ralat Aris.

" perasaan jauh lah"

" ya, suka-suka kau lah. kok kau pula yang sibuk. nggak sor kau? main kita? bawa kau orang Sekampung, Nggak takut aku. biar ku pecahkan satu persatu pala orang itu"

" ngeri kali bah" Aris jadi ikut-ikutan menggunakan logat Batak.

cukup lama Aris nongkrong di sana hingga Pop Ice nya habis. sampai-sampai Leon menjemputnya dengan motor matic Milik Mama.

"Ris"

Aris menepuk jidat.

" astaga, Gue lupa, Bang. bentar ya. bu Ning, nasi goreng satu, mie goreng satu, yang pedes ya. bawa pulang"

Leon turun dari motor, matanya menatap menyala sang adik, Namun karena ini tempat umum, jadi ya tunda dulu rasa ingin menguliti Aris.

" io, Leon, ck, ck makin ganteng saja kau, ya" Reger geleng-geleng kepala serayap berdecak kagum.

Leon senyum-senyum ganteng.

" ke mana aja Kau nggak pernah nampak. sombong kali ku tengok, mentang-mentang ganteng"

" gue sibuk ngerjain tugas akhir, Bang"

" halah, belajar aja kerja kau"

" harus, Bang. biar masa depannya nggak suram"

" ih nyindir aku kau?"

" gak, bang" kekeh Leon.

" masih sama Angel kau Yon?" tanya Ridho.

" masih, dho"

" Kapan naik ke pelaminan? anak orang jangan lama-lama digantung, Nanti keburu diambil orang" sambar Daniel, tersenyum miring ke arah Leon.

" pasti dinikahin kok, setelah kami sama-sama lulus" tugas Leon.

" pernikahan itu kan nggak cuma yang penting cinta"

Daniel mendengkus sembari membuang muka.

Regar menepuk pundak Leon.

" bangga kali aku sama adikku yang satu ini, bijak sekali. baik-baik kau ya sampai tua. suka sekali aku samamu"

" Ih, suka abang sama Leon? jangan-jangan Abang nggak nikah-nikah karena..." Ridho tersenyum misterius.

"Awh, ternyata bang Reger sukanya lubang tau" sambung Wanda, tertawa lepas.

Regar membuka sendalnya untuk digunakan menampung ke ridho dan Wanda.

" Bangsat kali dua bodat ini ah! memang nggak ada otak kelen ya, kelen kira pula aku suka lobang pantat"

" Jadi sukanya Lubang apa, Bang?" katanya Aris.

" lobang idung" seru Regar geram.

semua orang terbahak.

" kebiasaan banget kalau disuruh mampir-mampir. gue yang nunggu kelaparan nyampe mau mati!"

" namanya juga lupa"

" lupa terus. kebanyakan main. kalau disuruh apa-apa itu langsung gercap Jangan nontonin yang nggak penting lagi, Jadi lupakan"

Nye nye nye. Aris mengejek Leon yang sepanjang jalan ngomel-ngomel. Ari sih tidak perduli. Leon doang mah, nggak ngaruh.

" Bang, lo sama Bang Daniel masih musuhan?"

" ha, Kebiasaan kalau dikasih tahu langsung ngalihin pembicaraan"

"Jawab"

anak anjing. " nggak ada yang musuhan, masih temen tapi nggak sedekat dulu"

Daniel dan Leon memang teman saat SMA, setelah masuk bangku kuliah Daniel diketahui menyukai Angel lebih dulu, Namun karena Angel sukanya sama Leon, dan Leon pun suka sama Angel. jadi Daniel bisa apa. padahal dulu Leon dan Daniel sangat akrab, hanya karena perempuan mereka jadi asing.

" pasti gara-gara Kak Angel"

Leon menoleh ke belakang.

" bukan karena Angel bego si danielnya yang nggak dewasa"

" cie dibelain- Bang awas Bang ada yang nyeberang!!" harus memukul-mukul pundak Leon.

Leon Yang Kurang Fokus pun, kelabakan melihat ada perempuan nyebrang sembarangan. Alhasil, motor jadi tak terkendali dan menabrak tembok pagar rumah orang.

Brakk!!

saking kerasnya hantaman itu, motor mereka sampai menungging hingga membuat Aris ikut terpental ke depan, dan menimpa Leon.

"Allah, Allah, ya Allah" Paris bergeming di posisinya yang kurang aesthetic, di mana wajahnya mencium besi pagar.

" Argghh!! " Leon menggerakkan tubuhnya yang tertindih Aris.

" bangun cepat bego! lo berat!!"

" hahaha...." anak-anak yang sedang main di dekat situ menertawakan Aris dan Leon, termasuk juga Faris yang sangat puas melihat Aris sial.

Haris bangun pelan-pelan berdiri menyandar di tembok sembari memegangi wajah bagian kiri yang berdenyut.

" aduh, ya Allah. muka gue penyok sebelah"

kegaduhan itu mengundang Perhatian para warga di sekitar.

" kenapa Dek?" tanya ibu-ibu

" nabrak pagar, Bu" ujar Aris.

" Lah, kok bisa? Ayo, saya bantu bangunkan motornya"

Leon dibantu seorang bapak-bapak mendirikan motornya. laki-laki itu nampak memegangi dadanya yang sesak karena menghantam stang motor.

Aris misuh-misuh.

" Tadi ada orang nyebrang sembarangan, Pak. mana tuh cewek, mau gue cium"

" Aris" tegur Leon.

" nyebrang? Saya dari tadi di teras rumah nggak ada lihat orang mau nyebrang" ujar si bapak.

Aris dan Leon saling tatap-tatapan. tadi itu mereka benar-benar melihat ada perempuan yang mau nyeberang.

masa iya cuma halu?

atau jangan-jangan... hantu?

" Ada apa ini?" Ibu pemilik pagar lari tergopoh-gopoh keluar dari rumah, setelah sampai di luar ia langsung paham apa yang terjadi. matanya yang dipakaikan celak hitam sontak melotot lebar.

" astaghfirullahaladzim! kalian nabrak pagar rumah saya?! gimana sih kalian ini naik motornya Kok bisa sampai nabrak, nggak becus banget! kalau nggak bisa mengendarai motor nggak usah pakai motor!!"

" Maaf, Bu. Kami nggak sengaja" ucap Leon dengan sopan.

" pelan-pelan makanya!"

" kami sudah pelan-pelan, buk. tapi tadi tiba-tiba ada yang mau nyebrang jadi saya spontan banting setir, dan akhirnya nabrak pagar rumah Ibu. Sekali lagi saya mohon maaf Bu" jelas Leon, masih mempertahankan kelembutannya.

" udahlah, Bu Wan. maafin aja, mereka jujur kok " ucap si Ibu.

" Halah, alasan aja mereka tuh" bu wani melipat tangan di dada Seraya membuang muka dengan sadis.

Aris jadi naik pita.

" kok alasan sih Bu. Memangnya orang bodoh mana yang sengaja nabrakin dirinya ke tembok. cari mati?!"

Bu warning beralih pada Aris, selalu menunjuk-nunjuk muka Aris.

" kamu udah salah bukannya minta maaf malah nyolot"

" ibu yang nyolot duluan, saya kan jadinya emosi. tahu kok kamu salah, udah minta maaf juga kan"

" Aris" Leon meneriaki sang adik.

" anak zaman sekarang kurang ajar semua. nggak ada sopan santunnya"

" orang tua zaman sekarang gila hormat, sok merasa benar sendiri" balas Aris tak mau kalah.

" cukup, Aris! maafkan Adik saya, bu. saya akan ganti rugi"

Aris melotot, ganti rugi apanya?

" Nah, gitu dong. bertanggung jawab. contoh tuh Kakak kamu. mencerminkan anak dari keluarga terhormat. nggak kayak kamu"

" Astagfirullah" ibu-ibu di sana menghalus dada.

" orang nggak sengaja kok. udah Bang, ngapain ganti rugi Coba. Apanya yang mau diganti? Temboknya? nggak sekalian aja bayarin uang sekolah anaknya"

" kamu itu keterlaluan ya, Aris. saya aduin kamu ke mama kamu"

" aduin aja. Lagian ibu lawak. temboknya juga nggak kenapa-napa, minta ganti rugi. lihat nih abang saya. Dadanya terantuk stang motor, pasti sakit"

" ya itu salah kalian sendiri. mana Sini uang ganti ruginya"

.

.

.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!