NovelToon NovelToon
Jodoh Dadakan Mr. Cuek

Jodoh Dadakan Mr. Cuek

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dinda_Cahyani

Rayana adalah seorang gadis ceria, dan juga ramah.
Namun saat itu entah kenapa Rayana tiba-tiba bisa dikejar oleh rentenir, dan bukan itu saja Rayana juga diteror oleh orang-orang pinjol mereka meminta agar Rayana membayar hutangnya jika tidak mereka mengancam Rayana dengan menyebarkan datanya dan juga foto-fotonya yang sudah mereka edit sekian rupa.
Pada akhirnya Rayana bertemu dengan Felix Mahendra seorang pemuda seorang CEO di perusahaan ternama, CEO muda dan terkenal cuek tak tersentuh, namun karena kakek Felix terus-terusan mendesak Felix untuk menikah, akhirnya Felix pun bertemu dengan Rayana dan mereka pun menikah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinda_Cahyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gelisah

Rayana saat ini sedang berada di kamarnya yang tak begitu luas, dan dengan kasur yang tak empuk menatap langit-langit dikamarnya.

"Gue gak lagi mimpikan? 2 hari lagi gue akan menikah, sama orang yang baru gue kenal," gumam Rayana yang masih merasa belum percaya kalau dia akan menikah.

"Tapi papa gak bisa dihubungi, kalau gue gak ngomong sama dia yang nikahi gue siapa? Papa pasti akan sangat marah sama gue kalau gue gak bilang-bilang mau menikah. Pikir Rayana yang kini kepikiran papanya.

Tok... Tok... Tok....

Terdengar suara ketukkan pintu, dengan rasa malas ia bangun.

"Siapa sih malam-malam begini datang," gumam Rayana yang merasa kesal ada yang mengganggunya malam-malam begini.

Dengan langkah malas Rayana membuka pintu.

Ceklek

Rayana membulatkan kedua bola matanya saat melihat Felix lah yang berdiri di depan pintu kosannya.

"Felix? Ngapain kesini?" tanya Rayana dengan suaranya yang berbisik.

Felix melihat Rayana dari atas kepala sampai keujung kaki.

Rayana yang merasa diperhatikan pun merasa gugup.

"Ke-kenapa kamu lihatin seperti itu?" tanya Rayana yang kini membuang pandangannya kearah lain.

"Jadi di sini kamu berpakaian seperti ini? Apa kalau keluar seperti ini juga?" tanya Felix yang kini masuk tanpa disuruh oleh Rayana.

"Ya... ya iya, emangnya kenapa sih? Kan cuma di kosan dan disekitar sini aja," jawab Rayana yang masih gugup dan tak protes karena Felix masuk begitu saja di kosan Rayana.

"Aku sebagai calon suami kamu tidak mengizinkan kamu berpakaian seperti ini lagi kalau di luar dan juga dikosan," kata Felix yang terdengar protektif.

"Ih apaan sih main larang-larang aja," protes Rayana.

"Lagian apaan itu, masih aja pakai kata aku, kan udah gak bersandiwara," cibir Rayana.

Felix menyunggingkan senyumannya saat mendengar ucapan Rayana.

"Kita memang tidak lagi sandiwara, bahkan kita menikah sungguhan, bukan bersandiwara, hanya pacarannya aja yang pura-pura," timpal Felix.

"Ck," decak Rayana.

"Kamu mau ngapain kesini? Dan bagaimana bisa kamu kesini? Kan ini kosan khusus putri?" tanya Rayana dengan pertanyaan yang beruntun lagi.

"Ck," decak Rayan.

"Kamu ngapain kesini?" tanya Rayana yang kini menyipitkan matanya.

"Mau ngajak kamu pulang kerumah orang tua kamu," jawab Felix terus terang.

"Apa!" pekik Rayana yang terlihat terkejut.

"Tapi untuk apa?" tanya Rayana.

"Emangnya kamu mau kita menikah tanpa restu papa kamu? Kamu mau menikah tanpa papa kamu? Atau jangan-jangan setelah menikah kamu tidak mengakui aku sebagai suami kamu?" cecar Felix yang menatap Rayana dengan penuh selidik.

"Haiiisss...." desah Rayana pelan.

"Aku tuh udah coba hubungi papa dari semalam, cuma papa gak bisa dihubungi nomornya gak aktif terus," jawab Rayana.

Felix mengerutkan keningnya saat mendengar jawaban Rayana.

"Emangnya sebelumnya papa kamu memang sulit dihubungi?" tanya Felix.

Rayana menggeleng dengan pelan.

"Papa gak biasanya seperti ini," jawab Rayana.

"Terus, kapan kamu terakhir menghubungi papa kamu?" tanya Felix.

"Sekitar seminggu yang lalu," jawab Rayana.

"Apa papa marah sama aku ya?" gumam Rayana.

Tanpa sadar Rayana kini memanggil dirinya AKU sama seperti Felix, mungkin Rayana sudah merasa nyaman berada disisi Felix.

"Marah? Marah kenapa?" tanya Felix yang kini mengerutkan keningnya.

"Karena aku minta uang," jawab Rayana dengan jujur.

"Minta uang? uang untuk kuliah?" tanya Felix.

Rayana menggeleng pelan.

"Bukan, tapi...." Rayan menggantungkan ucapannya.

"Tapi apa?" tanya Felix yang masih menunggu Rayana meneruskan perkataannya.

"Tapi... Karena aku... Ah sudah lah, lagian kenapa juga aku harus ngasih tahu kamu!" seru Rayana yang tak jadi mengatakan yang sebenarnya kepada Felix.

"Dasar gadis aneh," cibir Felix yang merasa kesal dengan Rayana.

"Udah tahu aneh, tapi tetap aja mau nikahi," gerutu Rayana.

"Bukan saya, tapi kakek yang mau kita menikah," balas Felix.

"Ya sudah, kalau gitu kamu ganti baju kamu sekarang, kita temui papa kamu," titah Felix.

"Tapi ini sudah malam Felix," ucap Rayana.

"Tidak apa, kamu bilangkan papa kamu sulit dihubungi, bisa aja kan papa kamu juga sulit ditemui," kata Felix.

"Ck, dasar pemaksa," cibir Rayana namun Rayana tetap melakukan apa yang disuruh Felix.

Rayana masuk kekamar dan mengganti pakaiannya.

Felix menatap kosan sekeliling kosan Rayana.

Sederhana, namun terlihat rapi, dan cukup harum begitulah yang ada dalam pikiran Felix.

Namun saat Felix melihat tong sampah Rayana milik Rayana ia tercekat, Felix melihat begitu banyak bungkusan mie instan.

"Jadi dia cuma makan mie instan, apa sesulit itu hidupnya?" gumam Felix yang masih menatap Rayana.

"Tapi penampilannya, seperti bukan orang susah-susah amat," pikir Felix yang melihat penampilan Rayana beberapa hari ini.

"Apa karena ia terjerat hutang sama pinjol itu hidupnya menjadi sulit? Dan papanya tidak mau membantu," batin Felix.

Tak lama Rayana keluar dari kamarnya sudah berganti pakaian.

"Ayo," ajak Rayana.

"Hemmm...." sahut Felix.

"Apa kamu sudah makan?" tanya Felix kepada Rayana.

"Sudah," jawab Rayana dengan cepat.

"Kebetulan aku belum makan, jadi kamu harus temani aku makan dulu," kata Felix dengan santai.

Rayana mengangakan mulutnya lebar-lebar mendengar perkataan Felix.

"Bukannya kamu menjemputku untuk menemui papaku? Kenapa jadi temani kamu makan?" cecar Rayana yang merasa kesal dengan Felix.

"Astaga Rayana... Aku gak akan fokus kalau nyetir dalam keadaan lapar, daripada terjadi sesuatu dijalan, kamu pilih mana?" tanya Felix yang menatap Rayana dengan tatapan tengilnya.

"Haisss.... kalau lapar kenapa gak makan aja dulu sih? Malah ke kosan dulu," desah Rayana yang semakin kesal dengan Felix.

"Sudahlah jangan protes, nanti kamu akan terlihat tua pas pernikahan kita kalau kamu ngomel terus," ucap Felix yang menggoda Rayana.

"Sampainya di depan Rayana bertemu dengan ibu kos, dan Felix pun berpamitan dengan ibu kos Rayana.

"Bu, saya bawa Rayana ya," pamit Felix.

"Emangnya mau kemana malam-malam begini?" tanya ibu kos.

"Jadi gini bu, papanya Rayana beberapa hari ini tidak bisa dihubungi," jawab Felix dengan menjelaskan kepada ibu kos.

"Oh begitu, kalau gitu hati-hati ya," ucap ibu kos.

"Iya bu," sahut Rayana dan Felix bersamaan.

Felix dan Rayana pun keluar dari kosan dan gang sempit menuju persimpangan.

"Mobil kamu, kamu taruh dimana?" tanya Rayana.

"Itu di persimpangan," jawab Felix.

Rayana menganggukkan kepalanya.

Mereka pun kini sudah keluar dari gang dan kini menuju mobil Felix dan langsung masuk kedala mobil dan Felix pun melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu.

"Kamu jadi mau makan?" tanya Rayana.

"Ya, kamu sudah lapar lagi?" tanya Felix.

Rayana menggeleng pelan..

"Emmm...Ray, boleh aku tanya sesuatu?" tanya Felix.

Rayana pun menoleh kearah Felix, ia merasa Felix akan bertanya tentang hal yang penting kepadanya.

1
Nicol Ibarra
Thor, kapan update lagi nih?
Dinda Cahyani: Segera ya kak/Smile/
total 1 replies
Zenny_ Jason
Langsung jatuh cinta deh!
Dinda Cahyani: Terima kasih sudah mampir.😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!