kampung Gaib adalah sebuah kampung terpencil yang terletak di daerah pegunungan yang sangat jauh dari pusat kota dan kampung ini merupakan kampung sesat yang memuja sekte hitam dan setiap bulan selalu mencari tumbal untuk kampung tersebut. Adat istiadat ini telah ada sejak kepala desa tersebut ganti dengan kepala desa baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kriicers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20•
"Hmm sepertinya aku telalu banyak bicara kepadamu sampai - sampai membuatmu menjadi takut Nisa hahaha". Ucap Lala yang berhasil membuat Nisa ketakutan.
"Hah? Takut? Yakali gua takut dengan wanita bekas Sam yang lebih memilih gue hahahaha mimpii". Balas Nisa dengan cibiran yang sangat pedas kepada Lala.
"Kurang ajarrrrr memang mulut pelac*r seperti dirimu harus dibungkam selamanya Nisaa". Setelah itupun Lala kembali menyumpal mulut Nisa dengan kain ditambah balutan hijab milik Nisa dan kemudian diikat dibelakang kepalanya.
"Nah kalau seperti ini kan mulutmu yang busuk itu menjadi diam hahaha,,, "
Seketika itupun Lala tertawa melihat Nisa yang tidak berdaya itu.
"Oh ya btw aq mau pergi dulu ya cantik kamu santai - santai saja di sini, nikmati sisa hidupmu yang tinggal sebentar itu disini, sebelum kamu mati besok aku ada hadiah untukmu hahaha" kemudian Lala pun keluar dan menutup pintu dengan rapat.
"eeemhphpppppppppppp". Erang Nisa yang sudah menyerah dengan keadaannya tersebut.
Kembali ke keadaan Jimmy dan kawan -kawan.
Setelah beberapa saat mereka berjalan akhirnya mereka berhasil sampai ke rumah Aldi. Beruntung Damar sempat bertanya kepada Aldi saat perjalanan menuju air terjun Nyarai tentang letak rumahnya tersebut. Jadi jika sewaktu - waktu mereka membutuhkan pertolongan Aldi mereka tinggal pergi ke rumahnya tersebut.
"Assalamualaikum bang Aldi, apakah abang ada di rumah". Jimmy yang secara cepat mengucapkan sallam.
Tanpa berlama - lama pun Aldi membuka pintu rumahnya tersebut dan kaget karena Jimmy Sam Damar dan Dina datang ke rumahnya secara tiba-tiba.
"Lho lho ini kalian mau ngapain ke rumahku, bukannya kalian baru saja pulang denganku, dan dan dan dimana mbak Nisa "? Aldi yang langsung memberondong berbagai macam pertanyaan kepada Jimmy dan teman - teman nya tersebut.
"Itu dia bang yang ingin kita sampaikan, sebelumnya maaf datang surup - surup seperti ini, jadi begini,, saat kami baru saja istirahat di penginapan tiba - tiba Nisa hilang bang".
Sontak penjelasan dari Jimmy pun membuat Aldi kaget karena ia baru saja bersama dengan Nisa dan juga teman -temannya.
"Aaa a aapaaa"?
"Bagaimana bisaa? kalian yakin Nisa menghilang, jangan - jangan ia hanya keluar sebentar". Tanya Aldi.
"Bener bang masa kita bohong terus ini gimana bang". Balas Dina.
"Hm begini saja, ini kan sudah gelap,lebih baik kita cari Nisa besok, bukannya saya tidak khawatir, saja juga khawatir dengan Nisa, akan tetapi jika kita mencarinya sekarang justru itu juga akan membahayakan diri kita sendiri.
Apalagi ada peraturan di kampung ini dilarang keluar malam hari karena banyak sekali hewan buas dari hutan yang keluar malam - malam seperti ini". Jelas Aldi yang agak membuat kecewa Jimmy dan teman - temannya.
"Ta tapi bang bukan nya lebih baik kita cari sekarang takutnya Nisa kenapa - napa bang huhuhu ". Seketika Dina pun tidak bisa menahan tangisnya karena kehilangan sosok teman karibnya yaitu Nisa. Yah walaupun sebenarnya Nisa mempunyai masa lalu yang agak rumit akan tetapi bagi Dina Nisa adalah teman yang paling berharga karena sejak kecil mereka selalu bersama dalam suka maupun duka.
"Kalau menurut bang Aldi seperti itu kita cari Nisa besok saja, toh kalau warga kampung sini sudah memperingatkan termasuk bang Aldi berarti itu sangat berbahaya ". Timpal Damar yang sebenarnya juga sangat kebingungan apa yang harus dilakukan. Satu - satunya yang bisa dilakukan untuk saat ini hanyalah berpasrah diri karena walaupun mereka mencarinya saat ini akan juga susah karena gelap nya kampung tersebut.
" Yasudah bang kalau begitu kami mau pamit kembali ke penginapan, kalau berkenan besok bang Aldi ikut mencari Nisa karena hanya bang Aldi yang bisa kami mintai tolong". Jawab Jimmy kemudian.
"Tentu saja saya akan ikut dalam pencarian kalian, yasudah ayo saya antar kembali ke penginapan, nanti malah takut kalian juga yang nyasar lalu hilang ". Balas Aldi.
"Hehe makasih bang jujur saya juga sudah lupa jalan kembali ke penginapan, soalnya sekarang gelap ngak kayak tadi masih ada sedikit sinar matahari". Pungkas Jimmy.
Berbeda dengan Sam yang dari tadi hanya diam karena malas juga untuk berbicara. Ia tidak mau ikut campur dalam masalah Nisa karena justru itu yang diinginkan Sam, Yaitu hilangnya Nisa. Dibalik keakraban mereka ternyata ada rahasia besar yang disembunyikan.
Setelah itupun mereka lalu kembali ke penginapan dengan diantar oleh Aldi dan juga menggunakan penerangan Lentera milik Aldi karena saat mereka pergi untuk menemui Aldi, mereka tidak ada satupun yang membawa senter ataupun hp untuk berhemat daya baterai karena disana mereka tidak bisa mengisi daya. Saat mereka sudah sampai di penginapan mereka dikejutkan dengan banyaknya ular ular kecil berada di teras penginapan tersebut.
"Astaghfirullah hal adzim ini kenapa ada banyak ular seperti inii ya allahhh ini ada apa lagi". Ucap Jimmy yang heran masalah yang menimpa mereka tidak ada habisnya.
"Aneh sekali, jarang sekali ada penampakan hewan melata ini di kampung. Biasanya kalau begini sudah pasti ulah siluman ular itu, apakah ada dari mereka yang berhubungan dengan siluman itu,kalaupun iya bakalan bahaya karena kata mas Solihin siluman ular tersebut adalah musuh abadi jin yang disembah warga kampung". Aldi bertanya - tanya didalam hatinya. Ia sekarang juga sangat bingung, menurutnya pasti ada suatu hal yang membuat siluman itu keluar menampakan eksistensinya dengan menampakan ratusan anak buahnya tersebut.
"Bagaimana ini bang sepertinya itu semua adalah ular berbisa, ya allah, ini bagaimana".
Kemudian secara sat - set Aldi pergi ke rumah pak rt dan membicarakan sesuatu, setelah itupun ia kembali ke penginapan dan menyuruh Jimmy dan kawan - kawan untuk sementara istirahat ke rumah pak Pur tersebut.
"Kalian pergi dulu ke rumah pak rt ini, sepertinya ada yang salah disini, apakah dari kalian ada yang berbuat hal yang buruk disini"? Selidik Alsi.
Kemudian keempat pemuda itupun secara kompak saling menatap bingung apa yang dimaksud oleh Aldi.
"Biasanya kalau ada penampakan ular begini pasti ada hal yang membuat ia keluar, apakah dari kalian ada yang melakukan asusil* di penginapan ini"? Tanya pak Pur.
Sontak itu membuat binggung sekaligus heran bagi mereka bertiga kecuali Sam si biang keladi dari masalah ini.
"Tidak ada pak saya yakin, orang saya aja selalu bersama dengan Nisa dikamar, iya sih tadi malam kita di temani Damar dan Jimmy di di kamar, tapi kita aja di atas kasur sedangkan mereka berada di bawah kok".
Tegas Dina.
Setelah perdebatan panjang itu Sam memiliki niat jahat kepada mereka untuk memfitnah ketiga temannya itu karena ini adalah kesempatan emas supaya Sam selamat dari masalah ini karena Sam sadar bahwa ialah yang berbuat tidak baik di dalam penginapan tersebut yang menjadikan masalah ini semakin panjang.