NovelToon NovelToon
My Husband, The Mysterious Casanova

My Husband, The Mysterious Casanova

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Perjodohan / Cintamanis
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Myra Eldane

Lovy Crisela Luwiys—gadis ceplas-ceplos yang dijuluki Cegil—dipaksa menikah dengan Adrian Kaelith Evander, pewaris dingin sekaligus Casanova kelas kakap.

Bagi Lovy, ini bencana. Wasiat Neneknya jelas: menikah atau kehilangan segalanya. Bagi Kael, hanya kewajiban keluarga. Namun di balik tatapan dinginnya, tersimpan rahasia masa lalu yang bisa menghancurkan siapa saja.

Niat Lovy membuat Kael ilfil justru berbalik arah. Sedikit demi sedikit, ia malah jatuh pada pesona pria yang katanya punya dua puluh lima mantan. Casanova sejati—atau sekadar topeng?

Di tengah intrik keluarga Evander, Lovy harus memilih: bertahan dengan keanehannya, atau tenggelam di dunia Kael yang berbahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Myra Eldane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Satpam Itu?

Pagi itu Lovy bangun dengan wajah bengkak.

Bukan bengkak karena alergi seafood. Tapi bengkak level habis banjir air mata semalaman.

"ASTAGA!!!" jerit Lovy ketika melihat pantulan wajahnya di cermin. "Aku beneran kayak donat!"

Samuel yang masuk sambil membawa segelas jus jeruk cuma menatap datar. "Donat mahal atau donat murahan?"

"DONAT MURAHAN!" jerit Lovy lebih kencang, rambutnya berantakan seperti singa kebakaran. "Sam! Aku nggak bisa ketemu calon suami dengan muka kayak gini!"

Samuel meletakkan jus di meja. "Makanya aku bilang semalam: stop nangis, Lovy. Tapi kamu malah bikin kontes air mata internasional."

Lovy mendengus dan langsung mengeluarkan kit glow up darurat dari koper: sheet mask, hair mask, eye patch, sampai serum dengan harga yang bisa bayar DP motor.

Samuel mengangkat satu botol kecil. "Ini apa?"

"Serum penghapus dosa masa lalu." jawab Lovy serius.

Samuel mengerjap. "Serum bisa ngapus dosa mantan?"

"Bisa! Minimal dosa mantan nggak nempel di wajahku!"

Lovy menepuk-nepuk pipinya dengan face mist, lalu memegang cermin. "Aku harus terlihat… stunning. Biar Casanova dingin itu tau kalau aku bukan cewek kaleng-kaleng."

Samuel duduk di sofa, menyalakan laptop. "Aku masih nggak habis pikir kamu bikin branding 'Casanova dingin' buat dia."

"Biar viral!" Lovy tersenyum puas. "Kalau kita nikah, hashtag #CasanovaDinginXGirlBoss pasti trending."

Samuel hanya memijit pelipis. "Aku nggak tau harus kagum sama marketing otakmu atau khawatir kamu kebanyakan toner."

"Hei! Aku ini pernah jadi karyawan marketing di perusahan keluarga kita. Lulusan S1 Ekonomi Bisnis dari universitas top! aku ngerti etika bisnis, negosiasi internasional, sampai strategi branding."

"Ya ya, kalau gitu aku siap siap juga." Samuel menganggukkan kepalanya sambil memilih keluar dari sana. Karena dia di sana cuma ingin mengantarkan sarapan pagi sekaligus melihat kondisi sepupunya.

****

Sore harinya, Samuel menyeret Lovy keluar hotel untuk belanja gaun dinner.

"Aku nggak punya gaun yang pantas buat dinner resmi," kata Lovy sambil menatap kaca toko high-end. "Aku cuma punya baju pesta ultah kucing tetangga sama dress prom SMA."

Mereka masuk butik. Lovy mencoba satu demi satu gaun: yang satu terlalu kaku, yang satu terlalu seksi, yang satu terlalu banyak payet.

Samuel mengomentari setiap gaun dengan wajah datar.

"Itu gaun bikin kamu kelihatan kayak cupcake ulang tahun."

"Itu terlalu terbuka. Nanti calon suamimu mikir kamu mau ikut kontes Miss Universe."

"Itu… apa-apaan ini? Kamu mau dinner atau cosplay mermaid?"

Akhirnya Lovy menemukan gaun sederhana tapi elegan: warna emerald yang bikin kulitnya bersinar, potongan bahunya jatuh anggun, dan belahan rok yang manis tapi nggak berlebihan.

Samuel mengangguk puas. "Oke. Ini the one. Kamu kelihatan… mahal."

Lovy senyum puas. "Bagus. Aku memang mahal."

Samuel hanya terkekeh. Lovy anak dari saudara kandung papanya. Dia yang tak hanya anak tunggal, selalu menganggap Lovy seperti adik kandungnya. Apalagi setelah orang tua Lovy dan Samuel meninggal bersamaan. Dan mereka hanya tinggal berdua bersama Nenek Margaretha Luwiys.

***

Malam pun tiba.

Hotel ballroom berubah jadi tempat dinner formal. Lovy melangkah masuk dengan heels baru yang hampir membunuh kakinya. Samuel berjalan di sampingnya, tampak lebih rapi dengan setelan jas.

Lovy berbisik tegang. "Sam… gimana kalau aku salah ngomong? Gimana kalau aku… nyebut dia Casanova dingin di depan mukanya?"

Samuel meliriknya. "Ya udah sekalian aja kamu print di kaos."

"JANGAN NGOMONG SEMBARANGAN, SAM!" bisik Lovy dengan panik.

Samuel hanya menghela napas. "Santai. Aku bakal mantau kamu dari jauh. Kalau ada apa-apa, aku bisa pura-pura jadi waiter dan nyelametin kamu."

Tak lama, suara sepatu kulit terdengar.

Tap. Tap. Tap.

Seorang pria tinggi muncul dari balik pintu ballroom. Setelan jas hitamnya jatuh sempurna, rambut hitamnya disisir rapi, wajahnya…

Terlalu sempurna.

Dan dia tidak datang sendiri. Ada seorang pria lebih muda berdiri setengah langkah di belakangnya. Tegap, dengan tablet di tangan—jelas sekali asisten pribadi.

Lovy tertegun. Bibirnya terbuka. MATANYA MEMBESAR.

"Oh. My. God."

Samuel ikut menoleh. "Apa?"

"Itu…" Lovy menunjuk dengan jari gemetar. "Itu… SATPAM ITU!!!"

Samuel mengernyit. "Satpam?"

Lovy memegang dada. "Sam! Dia… dia mirip BANGET sama satpam hotel yang nolong aku kemarin, supaya nggak jatuh ke kolam!"

Samuel menatapnya dengan wajah bingung. "Kamu serius?"

Lovy mengangguk cepat, wajahnya campuran antara kaget dan histeris. "Aku nggak mungkin salah lihat. Itu wajah yang sama! Hidung yang sama! Mata… yang sama! Bahkan… bahkan auranya dingin banget kayak AC!"

Samuel menatap Adrian Kaelith Evander yang mendekat dengan langkah mantap. "Aku rasa itu bukan satpam, Lovy. Itu calon suamimu."

Lovy membeku di tempat, matanya tak lepas dari pria itu.

Dan dalam detik itu, rasanya semua air mata, semua marah ke William, semua postingan galak di Instagram—hilang.

Samuel mendesah. "Tolong jangan ngefans di depan calon suami. Itu memalukan." Melihat pria itu mendekat, ia memilih menjauh dari meja Lovy duduk. Tapi di posisi yang masih bisa mendengar pembicaraan mereka. Karena tugasnya ialah memantau.

Tapi Lovy bahkan nggak dengar dan gam sadar Samuel sudah menjauh. Ia menatap pria itu seperti anak kecil menatap etalase toko permen. Fokusnya hanya ke pria tanpan itu.

Adrian Kaelith Evander—Casanova dingin—berhenti tepat di depan mereka. Senyumnya tipis, tatapannya tenang tapi menusuk.

"Lovy Crisela Luwiys." suaranya dalam, bariton yang entah kenapa membuat bulu kuduk Lovy berdiri.

Lovy menatapnya dengan mata berbinar.

"…Satpam?"

Samuel menutup wajah dengan telapak tangan.

Kael hanya menaikkan alis, tidak menanggapi. Tidak membenarkan, tidak menyangkal. Hanya diam. Dan memilih duduk berhadapan dengan Lovy.

Lovy pun mengerti seraya berkata, "Adrian Kaelith Evander yah."

"Hmmm...." dehem Kael menganggukkan kepalanya.

Asisten di samping Kael menunduk sopan, berdiri tegap seperti patung.

Lovy menatap asisten itu karena hanya berdiri dan tidak ikut duduk bareng pria tampan itu, lalu mengerutkan kening. "Kamu… berdiri terus? Pegel nggak sih?"

Asisten itu jelas terkejut. "Eh… saya—"

"Duduk aja." Lovy menunjuk kursi kosong di sebelah meja. "Kasihan aku liatnya. Nanti encok loh."

Asisten itu menatap Kael bingung, menunggu izin.

Kael menoleh sedikit, memberikan satu tatapan dingin, dan dengan gerakan mata yang nyaris tak terlihat, memberi sinyal untuk TIDAK duduk di situ.

Asisten itu langsung mengangguk cepat, lalu duduk… tapi di kursi jauh di belakang mereka.

Lovy melongo. "Loh? Kenapa duduknya di sana?"

Kael menatapnya datar. "Dia tahu tempatnya."

"Dia asisten kamu?" tanya Lovy yang di balas hanya anggukan kepala.

"Oh iya, yang di sana sepupu aku. Namanya Samuel Devarra Luwiys. Dia juga CEO dingin tapi secretly care." Tunjuk Lovy ke arah Samuel. Dan Kael hanya mengangguk tanpa menoleh ke arah Samuel. Karena dia sudah tau dari awal keberadaan pria itu.

Lovy mengedip bingung, tapi tidak memperdebatkan.

Samuel dari meja jauh memantau dengan mata elang, kadang berbisik sendiri.

"Bagus… jangan berlebihan, Lovy. Harus elegan dan terlihat baik hati. Jangan ngegas. Jangan manggil dia Casanova dingin—"

Dan tepat saat itu, Lovy menatap Kael penuh percaya diri dan berkata,

"Jadi, Casanova dingin…"

Samuel memukul jidatnya sendiri. "Astaga, Lovy…"

Dinner dimulai. Lovy mencoba menahan diri untuk tidak tersenyum terlalu lebar setiap kali menatap wajah Kael yang mirip "satpam penyelamatnya".

Tapi dalam hati dia sudah memutuskan satu hal:

"Masa bodo itu dia atau bukan. Yang penting sekarang… kembarannya aja udah ada di depan mata dan membuat hati senang." Lovy seolah lupa semua rencana yang sudah ia bangun. Kini otaknya buntu. Semua teralihkan oleh pesona Casanova dingin di depannya yang gak main main.

Dan sementara Kael diam penuh misteri, Samuel dari jauh hanya bisa memandangi meja itu dengan tatapan curiga.

Ia tahu betul—ini bukan sekadar dinner perjodohan.

Ini awal dari badai besar bernama Adrian Kaelith Evander.

****

1
Rihana
buset kaya bener 🤣🤣🤣
Rihana
seret bang muel adek mu itu 🤣
Rihana
kenapa yah yang baca kurang, padahal tulisannya bagus, rapi, sesuai peubi, typonya gak banyak, pokoknya bagus lah. dan updatenya juga rutin. aku suka banget, smoga makin banyak yang baca yah kak 🩷
Rihana
ini karakter lovy, cegil bucin 😭😭😭
Rihana
gak berasa udah sampai sini wkwk... penasaran. aku lanjut duluu. alurnya menarik
Rihana
awal yang menarik
𝐌𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭𝐨᷼𝐨𝐧
aku udah kirim satu kopi yah, biar gak ngantuk thor
𝐌𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭𝐨᷼𝐨𝐧
Si lovy gak nyangka sekeren ini tapi si kael kenapa yah perginya. aduhhh kasian banget di tinggal di hari pernikahan😭
𝐌𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭𝐨᷼𝐨𝐧
up kak
@✯⃟ 🕊ྂ༊ᶦᵇmina♡⃝
Satpam😭 GGS INI MAH (ganteng ganteng satpam)/Drool/
@✯⃟ 🕊ྂ༊ᶦᵇmina♡⃝
nemu sampah di mana sih lovy 😭 kok bisa pacaran 8 tahun woy kayak kredit rumah
@✯⃟ 🕊ྂ༊ᶦᵇmina♡⃝
akhirnya putus, lagian kok sanggup sih pacaran 8 tahun?
@✯⃟ 🕊ྂ༊ᶦᵇmina♡⃝
syukur deh samuel. seret aja tuh lovy, dari pada makin akut bucinnya
@✯⃟ 🕊ྂ༊ᶦᵇmina♡⃝
bucin akut wehhh😭
Saidil M🍇
gilas banget bisa ngasi hadiah segitunya si donovan. berartu dia udah mempelajari kesukaan lovy aka targetnya? keren sih, suka banget kakak penulisnya creazy up terus.... jadi maraton bacanyaaa enak bangettt 😍😍😍 lanjut kak
Saidil M🍇
meskipun terlambat, kuucapkan selamat atas pernikahanmu lovy dan kael 😍 sekarang aku maratoon bacanya
Saidil M🍇
terharu gueee makk😭
Saidil M🍇
syegi ini jadi sahabat asik banget. bisa nyairin suasana woy.... mau sahabat kayak dia😭
Saidil M🍇
hahahaha mau ciuman gak jadi 🤣🤣🤣
Saidil M🍇
barang bawaan syegi astaga😭 inj orang gue kira kalem di awal. ternyata kalem kalem sama aja kayak lovy, pantesan sahabatan 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!