Ketika membuka mata, Dani menemukan dirinya berada di sebuah kamar. Ia tak mengingat apapun tentang dirinya. Di sana dia bertemu dengan pria yang mengaku sebagai bosnya. Pria itu mengatakan kalau Dani merupakan personal trainer di gymnya yang diketahui juga melakukan pekerjaan p|us-p|us.
Namun semua itu tak berlangsung lama, karena ingatan Dani perlahan pulih setelah bertemu wanita yang mengetahui masa lalunya. Saat itulah Dani menggunakan keahlian hipnotisnya dan mengambil alih bisnis gym. Siapa yang menduga? Bisnis itu menjadi sukses besar saat dikelola oleh Dani.
"Layanan trainer-trainer di gym 24 luar biasa. Pokoknya bikin lemas dan banjir lendir. Eh, maksudnya lendir keringat. Hehe..." ucap salah satu tante langganan gym 24.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 20 - Gelisah
Dani baru saja keluar dari ruang kerja Wandi yang kini telah menjadi ruangannya. Pupil matanya membesar tatkala menyaksikan sosok Deva. Seketika ingatan Dani tentang cowok itu langsung muncul. Deva tidak lain adalah salah satu sahabat kecilnya sejak di panti asuhan.
"Deva! Kau kah itu?" ujar Dani.
Lexy yang mengira Dani datang untuknya, bingung saat lelaki itu lebih tertarik dengan Deva dibanding dirinya.
"Astaga! Kau kemana saja?!" timpal Deva pelan namun penuh penekanan. Jujur saja, dia senang sekali bisa bertemu Arsya lagi. Masalahnya sekarang dirinya sedang bersama Lexy.
"Siapa dia? Kalian saling kenal?" tukas Lexy seraya menatap Dani dan Deva secara bergantian.
"Dia kenalanku. Kebetulan dia salah satu orang yang sering memesan barang buatan Kalajengking Hitam," kilah Deva.
Dani yang paham, segera mengangguk dan membenarkan perkataan Deva.
"Harusnya bilang dari awal! Kenapa baru bilang?!" timpal Lexy.
"Jadi ada kebutuhan apa kalian ke sini? Mau olahraga?" tanya Dani.
"Ya, Nonaku katanya ingin dilatih trainer di sini," kata Deva.
Dani mengerutkan dahi. Dia merasa heran karena dari postur tubuhnya, Lexy sudah memiliki tubuh yang bugar dan bagus. Menurutnya aneh saja kalau cewek itu minta dilatih lagi. Terlebih Dani juga memiliki badan yang tak kalah atletis dari gym 24.
"Kalian yakin? Ingin dilatih atau layanan yang lain?" selidik Dani.
Lexy tersenyum miring. Dia mendekati Dani dan berbisik, "Aku ingin layanan p|us-p|us..."
Dani tersenyum. "Kalau begitu, kau bisa memilih trainer di sini," tawarnya.
"Aku ingin kamu saja. Sepertinya kau yang paling tampan di sini," ungkap Lexy.
"Oke... Sebenarnya aku adalah bos di sini. Jadi aku sudah berhenti melayani. Tapi karena kau temannya Deva, aku tak masalah," ucap Dani mantap.
Sementara itu, anehnya Deva merasa risih. Apalagi saat melihat Lexy bergelayut manja di lengan Dani.
Perasaan Deva semakin tidak karuan saat melihat Lexy dan Dani masuk ke kamar hotel. Karena itu berurusan dengan hal pribadi, Deva disuruh menunggu di depan pintu.
Deva mendengus kasar. Menanti dengan gelisah. Ia juga merasa marah pada Dani yang mau menerima Lexy begitu saja.
Sekarang Deva terdiam berdiri di depan pintu. Dengan dua tangan yang mengepal dan telinga yang dibuka lebar-lebar untuk mendengar.
Tak lama kemudian terdengar suara desahan Lexy dari dalam kamar. Sebuah desahan yang membuat Deva kian gelisah.
Karena tak tahan lagi, Deva nekat masuk ke kamar. "Lexy!" pekiknya cemas.
Namun apa yang dirinya lihat tidak sesuai dugaan. Dia melihat Lexy menggeliat sendirian di ranjang. Padahal Deva mengira kalau alasan cewek itu mendesah karena layanan dari Dani.
"Deva!" Dani dan Lexy memanggil bersamaan. Karena panggilan Deva, Lexy jadi sadar dari pengaruh hipnotis Dani.
"Kenapa kau masuk?" timpal Dani.
Deva tak menjawab. Atensinya justru tertuju ke arah Lexy yang tubuhnya tampak tidak ditutupi oleh sehelai benang pun. Cewek itu terlihat linglung dengan keadaannya.
"Apa yang kau lakukan padanya?!" pungkas Deva.
Dani menjawab dengan berbisik. "Aku menghipnotisnya agar merasa seperti tidur bersamaku. Tapi kau mengacaukannya. Padahal aku baru mau menemuimu di luar..."
"Tinggalkan kami di sini! Aku mohon," kata Deva.
Dani terkejut. Namun dia berusaha mengerti dan menuruti keinginan Deva.
Kini Deva dan Lexy berduaan di kamar. Keduanya saling bertukar pandang. Kala itu Lexy berusaha keras menutupi tubuhnya dari Deva.
"Bagaimana kalau aku yang melayanimu, Nona?" imbuh Deva.
walaupun dia anak dari musuh besarnya tapi Laluna sudah punya anak dari Dani.
semoga nanti bisa bersatu dengan Dani .
bahagia bersama anak mereka
jangan-jangan nanti Lexy juga hamil...