NovelToon NovelToon
Menikahi Mafia Kejam

Menikahi Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Novi Zoviza

Cerita ini lanjutan dari Terjebak cinta CEO Dingin.


Bagaimana jadinya seorang Kafka Arsalan Iskandar yang merupakan pimpinan Black Serpent yang terkenal kejam dan tidak pernah jatuh cinta dalam hidupnya begitu terobsesi pada seorang gadis yatim piatu yang bernama Mahira Salim yang di buang oleh keluarganya setelah kematian Ayahnya.

Bagaimana kelanjutan ceritanya.Yuk simak!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai menyelidiki

"Selamat pagi Tuan muda," sapa pelayan yang membukakan pintu untuk Arsa.

Sepertinya biasa Arsa tampak tidak bersuara, pria itu tetap mempertahankan wajah dingin dan datarnya. Ia sangat tidak suka berbicara hal yang tidak penting. Ia langsung duduk disebelah Daddynya yang sudah menunggunya.

"Pimpinan Dark light sekarat, itu ulahmu?," tanya Zaki menatap lurus ke depan tanpa menoleh pada Arsa. Sama akan halnya sang putra, ia juga memiliki ekspresi dingin dan datar. Hanya saat bersama sang istri ia akan berisik. Benar-benar buah jatuh sepohon pohonnya.

"Hem," jawab Arsa.

Zaki terlihat menghembuskan nafas beratnya, putranya terlibat dalam dunia hitam. Yang ia takutkan hanya satu, apa yang menimpa Zahira juga menimpa Queen. Tapi meminta Arsa untuk berhenti itu tidak mungkin karena Dave sudah tidak bisa lagi memimpin. Mau tidak mau Arsa mewarisi semuanya termasuk sifat kejamnya.

"Mas... Queen tidak ada di kamarnya," adu Kinar yang tampak panik. Calon besannya sudah dalam perjalanan dan Queen pergi entah kemana.

"Memangnya kamu sudah memeriksa seluruh kamar nya sayang?," tanya Zaki.

"Sudah Mas, tapi tidak ada," jawab Kinar memijit pangkal hidungnya. Putrinya itu benar benar keterlaluan. Dia yang ingin menikah tapi dia juga yang kabur.

"Biarkan saja Mom, nanti dia pulang sendiri," jawab Arsa. Bukannya panik seperti Mommy nya ia malah terlihat santai saja.

"Arsa...adik kamu kabur dan kamu santai saja?. Bagaimana nanti ada yang berniat buruk sama Queen?," ujar Kinar sementara Zaki menghubungi orang-orangnya untuk mencari sang putri.

Arsa berdiri dari duduknya lalu merapikan jasnya. Ia menghubungi Devano untuk memblokir semua kartu kredit Queen. Dengan begitu adiknya akan pulang dengan sendirinya karena ia tahu Queen tidak akan bisa apa-apa tanpa memiliki uang.

"Satu atau dua jam lagi, princess Mommy akan pulang. Dan ya batalkan saja lamarannya Mom," ucap Arsa lalu berpamitan untuk pergi. Ia harus ke perusahaan, tahu begini ia tidak usah menggeser jadwal meeting nya. Adiknya itu benar benar membuatnya pusing saja.

***

"Loh Kak, bukannya masih di rumah?," tanya Devano yang terkejut melihat Arsa tiba di perusahaan.

"Lamarannya batal, Queen kabur dari rumah," jawab Arsa melepas jasnya lalu menggantung nya di tempat penggantungan khusus.

Devano semakin terkejut mendengar jawaban Arsa. Queen kabur?. Bukannya yang melamarnya adalah kekasihnya lalu kenapa gadis itu malah kabur dari rumah. Aneh.

Senyuman kecil terbit di bibir Devano mendengar Queen kabur dari rumah dan batalnya lamaran gadis itu.

"Oh ya Devano, aku ingin kamu mencari tahu tentang data pribadi gadis ini," ucap Arsa memberikan foto Mahira yang ia ambil secara diam-diam. Hanya dengan cara ini ia tahu tengah Mahira sebenarnya.

Devano mengambil foto itu dan mengerutkan keningnya, gadis ini bukannya pelayan yang bekerja di lantai tiga markas. Untuk apa Kakaknya ini mencari tahu tentang seorang pelayan. Atau jangan-jangan Kakaknya ini menyukai pelayan itu mengingat ia pernah memergoki gadis itu berasa di kamar pribadi Arsa. Area yang tidak sembarangan orang diizinkan Arsa untuk memasukinya.

"Dia pelayan yang--

"Benar. Aku butuh datanya satu jam lagi," ucap Arsa.

"Oh ya kurang dari satu jam malah bagus," imbuh Arsa tanpa merasa bersalah sedikitpun.

Devano mengangguk kecil lalu segara keluar dari ruangan Arsa. Tadi ia ke sini untuk merapikan beberapa berkas yang diperlukan untuk meeting nanti siang. Ia harus segara melaksanakan tugasnya atau ia akan melihat amukan Arsa.

Sementara itu Arsa menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi. Ia memejamkan kedua matanya, bayangan wajah Mahira kembali melintas dipikirkannya.

"Akan aku pastikan kau menjadi milikku," batin Arsa. Ia benar benar sudah terobsesi pada Mahira. Ia ingin tahu semuanya tentang Mahira, semuanya. Dan sebentar lagi ia akan tahu semuanya tentang Mahira, perempuan yang sudah menyelamatkannya malam itu.

Arsa membuka kedua matanya, ponselnya berdering. Tampak panggilan masuk dari Queen, ia mengabaikannya dan tidak menjawab panggilan telepon sang adik yang ia yakini pasti protes karena ia sudah membekukan seluruh rekeningnya.

Ting

Queen

📩: Kak... kenapa memblokir seluruh rekening ku?.😡😡😡

Arsa me silent kan ponselnya lalu menyimpannya didalam laci meja. Ia tidak mau diganggu oleh rengekan adiknya itu. Biarkanlah sesekali ia memberikan pelajaran pada adiknya itu agar tidak bersikap semaunya saja.

Tok tok tok

"Masuk!," seru Arsa menegakkan tubuhnya kembali dan memasang wajah datar dan dinginnya. Ia melirik sekilas kepada seseorang yang kini berjalan menghampiri mejanya. Setelah itu ia menatap layar laptopnya memeriksa beberapa file yang dikirim kan Reski, sekretarisnya.

"Arsa..."

Arsa mengabaikan seruan orang itu. Ia seolah-olah tidak menganggap orang itu ada di ruangan ini. Ia harus menyelesaikan memeriksa file-file yang dikirimkan Reski untuk bahan meeting nanti siang.

"Arsa aku--

"Keluar lah sebelum aku melempar mu dari atas gedung ini," ucap Arsa dengan kejamnya.

"Arsa... sampai kapan kamu mengabaikan aku seperti ini .Aku--

"Keluar!," sentak Arsa menaikan intonasi suaranya tanpa menatap orang itu sedikit pun. Ia tidak akan menatap wanita manapun kecuali Mommy, Queen dan... Mahira. Ya perempuan itu sudah mengusik hatinya.

"Ada apa Kak?," tanya Devano bergegas memasuki ruangan Arsa saat mendengar teriakan dari Kakaknya itu. Ia terkejut saat melihat siapa yang kini berdiri tidak jauh dari meja kerja Arsa.

"Wilona?," gumam Devano. Wilona adalah satu dari sekian banyak wanita yang berusaha mendekati Arsa. Ia begitu berani datang kesini dan dengan terang-terangan mendekati Arsa. Ia benar-benar kecolongan kali ini, entah kemana pergilah Reski. Ia tidak melihat keberadaan sekretaris Arsa itu di mejanya yang ada didepan ruangan Arsa.

"Seret atau lempar jalang ini dari sini Devan!," ucap Arsa.

"Arsa... dengarkan aku dulu. Aku mau mengatakan--

Devano menyeret wanita bernama Wilona itu dari ruangan Arsa. Wanita ini benar benar tidak memiliki malu sama sekali.

"Pergi dari sini dan jangan pernah datang lagi kalau kau masih ingin hidup," ancam Devano menatap tajam Wilona yang meringis kesakitan setelah ia mendorong wanita itu dengan cukup keras.

"Kalian berdua akan menerima akibatnya sudah memperlakukan aku seperti ini," ujar Wilona dengan beraninya.

Devano mengangkat sebelah alisnya keatas karena sedikit terkejut mendengar ancaman wanita itu. Baru kali ini ada seorang wanita yang berani mengancamnya. Dia tidak mempedulikannya dan menutup pintu ruangan Arsa mengabaikan teriakan dan sumpah serapa wanita itu.

"Bagaimana hasil penyelidikanmu Devano?," tanya Arsa.

"Aku sudah mengirimkan ke email mu Kak," jawab Devano.

Arsa langsung membuka emailnya. Dan dengan serius ia membaca hasil penyedia Devano. Ternyata Devano tidak pernah mengecewakannya, hanya lima belas menit ia sudah menemukan semuanya.

"Dia bukan sembarangan orang Kak, dia lulusan kedokteran dan pernah bekerja disebuah rumah sakit. Namun karirnya berhenti saat seseorang yang tidak lain adalah saudara tirinya mem-blacklist nya dan lebih kejamnya mengusirnya dari rumah setelah berhasil menguasai seluruh warisan milik mendiang ibunya," jelas Devano menjelaskan dengan singkat hasil penyelidikannya.

"Dia memiliki seorang kekasih yang juga berprofesi yang sama dengannya," tambah Devano.

Arsa mengangguk kecil. Meski Mahira sudah memiliki kekasih namun ia tidak akan mundur untuk mendapatkan Mahira. Ia sudah menyusun rencana untuk mendapatnya dan ia yakin Mahira tidak akan menolaknya.

***

"Aku akan membantumu mendapatkan apa yang semestinya menjadi milikmu, asalkan kamu mau menjadi istriku," ucap Arsa.

Mahira mengerutkan keningnya, tidak mengerti dengan maksud ucapan Arsa. Pulang-pulang Arsa memberikannya penawaran seperti ini.

"Maksud Tuan?," tanya Mahira.

Arsa memberikan hasil penyelidikan Devano tadi pada Mahira karena ia malas untuk berbicara panjang lebar.

Mahira terkejut setelah membaca semuanya."Anda--

"Pikirkan baik-baik," ucap Arsa lalu segara berlalu dari hadapan Mahira.

...****************...

1
partini
kalau hamil dia ga mau ya urus sendiri aja, ku rasa dia dah ga bisa jauh darimu cuma gengsi orang nya
partini
terus ngapain aja selama itu
partini
masa di ikutin curut Arsa ga tau ga lucu secara dia tuh wow Banggt ,, ini Kunti minta di rajam
partini
👍👍👍👍👍
partini
biarpun mereka berdua saling sepakat,,tapi Terasa bukan suami istri macam cari pelampiasan sex
🍒🍒 Aisyah 🍒🍒
jangan lama" Thor kaya gini,biar rasanya cepat bucin pingin lihat mafia dingin bucin
Novi Zoviza: insyaallah dua bab kak hari ini. ditunggu saja
total 1 replies
partini
satu Minggu ,eheleh mana tahan dia
Umiie'ne Naza
blm mengerti, bukane arsa mencintai Mahira knp tiba " blm mencintai
Umiie'ne Naza
tor, novel orang tua nya arsa apa ya, kaya nya pernah baca tp lupa
partini
good 👍👍👍
Novi Zoviza: terimakasih kk sudah mampir
total 1 replies
wo te
tdi pagi hrus nya kak🤭🤭
partini
maraton baca
Retno Harningsih
up
🍒🍒 Aisyah 🍒🍒
apa davino suka sama Queen ya,,tapi engga apa" si
🍒🍒 Aisyah 🍒🍒
lucky anaknya mars sama ana kan Thor,,?

klau Ibra aku tau anknya Teo , klau si kembar anaknya daveena sama Adi
Novi Zoviza: iya kak
total 1 replies
wo te
tatapan apa tangan kak ??
wo te
posisi ko jadi polisi kak 😁😁🙏🙏
🍒🍒 Aisyah 🍒🍒
asyik pling suka tentang mafia
Novi Zoviza: terimakasih kk sudah setia menantikan
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!