Aisha seorang yatim piatu setelah orang tuanya meninggal keluarga sahabat orang tuanya menjemputnya dan merawatnya. Untuk mewujudkan janji kepada mendiang orang tua Aisha Lena dan Toni menikahkan Aisha dengan putranya bernama Refan. Meskipun mereka tau putranya tidak menyukai Aisha namun mereka yakin seiiring berjalannya waktu cinta akan tumbuh dengan sendirinya. Namun mereka salah, meskipun Aisha sangat mencintai Refan tapi sifat dan perlakuan dingin Refan justru malah membuat Aisha tersiksa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BbyShaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TAKKAN ADA MAAF LAGI
“Wah mommy rumah ini sangat besar” ucap kedua putranya memasuki rumah baru mereka.
“Tentu saja karena baru di renovasi makanya kita baru bisa pindah kesini” ucap Aisha yang memang dulu waktu pertama mereka mau kembali rumahnya sedang di renovasi makanya Aisha minta tolong ke sahabatnya untuk mencarikan rumah sewa.
“Pemilik rumah ini Aisha Belva, apakah itu dia” lirih seorang gadis yang di dorong oleh suaminya melewati sebuah rumah besar itu.
“Liam berhenti” ucapnya pada suaminya.
“Kenapa? Apa kamu merasa tidak enak badan?” Perhatian sang suami.
“Tidak, aku hanya ingin tau siapa pemilik tumah ini bisakah kita datang untuk bertanya” tanya gadis tersebut.
“Mesa, aku tau keluarga kamu tidak baik pada kita aku tidak masalah, aku akan tetap bersama kamu aku akan cari pekerjaan lain agar bisa mengobati kakimu tapi kita tidak boleh mengganggu ketenangan orang lain” ucapnya pada istrinya yang ternyata dia adalah Mesa sahabat Aisha adik dari Refan.
Mesa dan suaminya di usir dari keluarga Arsenio karena difitnah Liam suami Mesa difitnah korupsi uang perusahaan sehingga dia di pecat dari perusahaan dan karena Mesa mencintai Liam dan membela Liam akhirnya mereka diusir, Liam yang memang seorang yatim piatu tanpa pekerjaan di perusahaan di grup Arsenio mereka berkeliaran di jalan namun mereka selalu saling melengkapi karena sejak Mesa lumpuh karena kecelakaan hanya Liam yang peduli padanya dan tulus menerimanya.
“Mesa” ucap Aisha yang baru saja kembali dari minimarket melihat sahabatnya didepan rumahnya.
“Aisha” lirih Mesa menitihkan airmatanya.
\(Kenapa Mesa jadi seperti ini, apakah dia tidak hidup dengan baik setelah diusir dari keluarga Arsenio\) batin Aisha melihat sahabatnya yang lusuh duduk di kursi roda, dia mendengar kabar Mesa diusir karena membangkang tapi dia tidak menyangka sahabatnya akan menderita, bahkan dia pun juga tidak habis fikir keluarga Arsenio yang dulunya lembut ternyata jadi sekejam itu.
Aisha mengajak Mesa dan suaminya masuk kedalam rumah, disana Mesa menceritakan segalanya sehingga Aisha memutuskan agar Mesa dan suaminya tetap tinggal disana pikirnya agar sekalian dia bisa membantu penyembuhan kaki Mesa tanpa menimbulkan kecurigaan orang lain.
“Kalian tinggalah saja disini, rumah ini selalu menerima kalian” ucap Aisha.
“Aisha apa kamu serius mau menampung kami?” Tanya Mesa.
“Kamu sahabatku, kamu boleh tinggal disini selama kamu mau lagian rumah ini besar akan sepi kalau cuma kami bertiga yang tinggal disini” ucap Aisha.
“Mereka?” Tanya Mesa melihat kearah Kay dan Key yang bermain tak jauh dari mereka.
“Kenapa? Kamu tidak mengenali keponakanmu sendiri?” Tanya Aisha.
“Keponakan? Mereka anak kandung kak Refan?” Tanya Mesa yang memang sempat mendengar Aisha sudah menikah lagi dan mengira mereka adalah anak Aisha dengan laki\-laki lain.
“Hmm apa kamu percaya rumor aku yang menikah lagi? Ahh sebentar lagi kal Kevin dan kal Lila datang” ucap Aisha yang memang juga sempat mendengar dia di beritakan menikah lagi dan punya anak.
“Selamat sore jagoan jagoan paman” ucap Kevin yang baru masuk menenteng 2 kantong besar di tangannya.
“Kalian sudah datang” ucap Aisha.
“Ehh ada tamu? Kalian lanjut saja mengobrol aku akan ke dapur menyiapkan makan malam” ucap Kevin berlalu ke dapur.
“Biar saya bantu” ucap Liam mengikuti Kevin ke dapur.
Diruang tengah Aisha, Mesa dan Lila pun mengobrol dan Aisha menceritakan segalanya.
“Jadi pria yang dikira suami kamu itu dia Kevin kakak kamu yang pernah di adopsi orang tuamu dulu?” Mesa terkejut mendengarnya ternyata dia dan seluruh keluarganya salah paham pada Aisha mereka mengira Aisha kabur dari rumah karena sembunyi\-sembunyi menyimpan pria lain dan melahirkan anak.
“Kamu juga mengira suamiku selingkuhan Aisha? Hahaha lucu sekali bagaimana bisa seorang kakak dikira selingkuhan” sahut Lila yang memang juga sudah menganggap Aisha seperti adik kandung sendiri.
\(Jadi kal Refan salah paham, tapi wanita itu sudah mengandung anak kak Refan\) batin Mesa.
“Sudah tidak usah difikirkan, kamu harus istirahat yang cukup agar kakimu bisa cepat di sembuhkan” ucap Aisha.
“Kakiku, seperti tidak ada harapan lagi papa dan mama sudah mengundang semua dokter terbaik dan menghabiskan banyak biaya tapi tidak ada hasil mungkin itulah sebabnya mereka mengusirku jika aku tetap berada di keluarga Arsenio aku hanya akan merugikan mereka” ucap Mesa putus asa.
“Kamu tenang saja di rumah ini ada dokter hebat” ucap Lila.
“Bersiaplah makan malam sudah siap” ucap Kevin.
“Lihatkan? Dirumah ini kita para wanita tidak perlu melakukan apapun mereka pria yang akan melayani kita kalau mereka tidak baik kita bisa menghukumnya” ucap Lila.
“Sudah sudah jangan banyak bicara, cepat ayo kita makan jangan sampai kedua tuan kecil ini kurus dan sakit karena trrlambat makan” ucap Kevin.
“Aku tidak ingin gemuk” ucap Key.
“Iya kalau aku gemuk nanti tidak akan tampan lagi” sahut Kay.
Mereka pun tertawa bahagia sambil mengobrol ringan di sela\-sela makan malamnya.
\( ternyata masih ada keluarga sehangat ini, lama sekali aku tidak merasakan kehangatan \) batin Mesa melihat mereka semua tertawa bahagia.
‘Huekkk..huekkk’
Tiba\-tiba Aisha mual lagi dan berlari ke kamar mandi.
“Kan ku bilang mommy sedang hamil, kuta akan mempunyai adik” ucap Key melihat punggung ibunya.
“Apa?” Terkejut mereka.
“Mommy kalian hamil?” Tanya Lila.
“Hemm mungkin baru satu bulan” jawab Key yang bisa memperkirakannya.
“Bukankah bibi juga sedang hamil?” Lanjut Key membuat semua terkejut karena mengatakan Lila hamil.
“Hamil? Bibi tidak hamil” sahut Lila.
“Apa bibi sudah memeriksanya? Bahkan bibi tidak tau bibi sedang hamil bahkan sudah 3 bulan” kesal Key.
Lila terdiam dia memang tidak tau karena memang dia memiliki jadwal menstruasi tidak teratur jadi tidak menyadarinya.
“Kamu beneran hamil sayang?” Kevin senang, Lila memegang perutnya.
“Kalau paman dan bibi tidak percaya kalian lakukan pemeriksaan saja besok, karena itu bukan keahlianku” sahut Key.
“Lalu kalau mommy kalian hamil itu anak siapa?” Tanya Mesa.
“Siapa lagi kalau bukan anak dari daddy jahat itu” sahut Kay.
“Refan?” Kevin tersentak mendengarnya.
“Daddy jahat itu yang memberi janji manis sama mommy sampai mommy tertipu tapi malah dia mengakui anak yang bukan miliknya” ucap Kay.
Kevin terdiam, dia tau kelebihan kedua keponakannya itu tapi jika yang dikatakan benar dia juga tidak bisa melakukan apa\-apa tanpa persetujuan Aisha.
“Apa aku bisa mempertahankan anak ini” lirih Aisha di toilet memegang perutnya.
Aisha memikirkan bayi dalam perutnya karena tubuhnya yang sebenarnya masih lemah karena masih dalam pemulihan penyakitnya.
“Refan kali ini aku benar\-benar tidak akan memaafkanmu lagi” ucap Aisha terbawa emosi sehingga tidak sadar dia merasa sakit luar biasa di perutnya dan akhirnya pingsan.
NEXT>>