Hidup dalam kemiskinan tak pernah di harapkan semua orang. Tapi takdirlah yang membawanya kesana tapi kita juga tak tau jika suatu saat takdir itu akan bisa berubah tanpa di sangka - sangka.
Lina gadis belia yang hidup kekurangan terpaksa bekerja sebagai pengasuh bayi seorang pengusaha. Siapa sangka pengusaha yang kesepian malah jatuh cinta pada pengasuh putranya.
Apa yang akan terjadi selanjutnya? apakah cinta mereka kan berjaln mulus?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Kepulangan Bagas dan Lina sudah di nanti oleh Ana, istrinya Bagas. Wanita itu nampak berang melihat suaminya pergi dengan suaminya. Rasa cemburu menjalar menimbulkan kemarahan yang siap meledak kapan saja.
Terdengar tepukan nyaring saat Bagas dan Lina masuk.kedalam rumah. Wajah Lina memucat karan ketakutan. Tapi berbeda dengan Bagas lelaki itu nampak biasa - biasa saja. Tak ekpresi apapun hanya wajah datar dan dingin.
"Bagus ya kalian, bersenang - bersenag di belakang aku. Eh kamu pembantu ga tau diri, ngapain kamu pergi dengan suami orang." hardik Ana emosi.
"Masih ingat rumah kamu, aku kira kamu sudah lupa jalan pulang." sarkas Bagas enteng dengan mulut menyeringai.
"Lina bawa Bima kekamar, putraku tidak pantas dengar mulut kotor wanita ini." perintah Bagas tegas, dengan tubuh gemetar Lina bergegas menuju kamar Bima. Teriakan Anak sama seklai tak di dengar oleh dirinya. Ia memilih patuh pada Bagas dari pada Ana karna memang Baguslah yang telah mengaji dirinya.
"Mas, apa kamu ga malu mengantar pengasuh Bima pulang ke kampungnya? Dimana wibawanya sebagai majikan." ledek Ana sarkas.
"Biasa aja, masih mending aku nganterin pembantu pulang kerumahnya atau kamu mau aku sekalian nikahi aja tuh pembantu." ujar Bagas dengan seringai mengerikan di sudut bibirnya.
"Mas ngomong apa sih? Aku ini serius bukannya bercanda." sunggut Ana kesel dengan suaminya.
"Siapa yang bercanda. Kamu itu kalau pulang cuma mau ngomel - ngomel mendiang ga usah pulang."Bagas lama - alam jengah juga dengan istrinya yang setiap pulang kerumah selalu saja ngajak ribut.
"Mas aku ini masih istri sah kamu. Aku masih punya hak untuk pulang kesini, lagian di sini ada Bima anak kita." Bagas tertawa lepas mendengar ucapan dari istrinya. Ia merasa geli mendengarnya, sejak kapan istrinya sadar kalau ia punya seorang anak.
"Istri sebatas di kertas dan sepertinya Bima juga tidak butuh kamu. Mana ada seorang mama yang meninggalkan putranya yang masih bayi demi karier. Berapa kali aku tawarkan agar kamu fokus dengan keluarga dan aku akan memberikan uang yang jauh lebih banyak dari penghasilan kamu sekarang, kamu selalu menolaknya. Aku itu butuh seorang istri yang perhatian dan mengerti akan kebutuhan suaminya bukan istri yang sibuk seperti kamu." Bagas mengeluarkan semua unek - unek yang selama ini ia tahan. Rasa kepalanya sudah penuh dan siap untuk di muntahkan.
Ana tercengang menelaah ucaoan suaminya. Tapi sikap keras kepalanya masih saja sama.
"Aku itu ga mau hanya duduk ongkang kaki dirumah, sayang dong ilmu yang aku pelajari tak di pergunakan. Mengenai kebutuhan mas dan Bima kan sudah ada pembantu yang di gaji untuk melayani mas. Kenapa mesti aku yang harus melayani semunya? Apa kamu ga bangga saat orang - orang memuji keberhasilan istrimu?"
"Buat apa? aku itu butuh istri yang selalu ada untuk aku dan Bima. Bukan istri yang selalu sibuk di luar sana. Mungkin sudah saatnya kita akhiri semuanya. Percuma dilanjutkan jika egomu masih sama."
Perdebatan panjang anatara Bagas dan Ana sepertinya tak menemukan jalan keluar. Keduanya kekeh dengan pendapat masing - masing. Apakah rumah tangga mereka bisa di selamatkan?
...****************...
Assalamualaikum kk, terimakasih supportnya dan jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen dan vote yang banyak biar thor semakin semangat untuk melanjutkannya bab selanjutnya 👍😘💪🙏
"Maksud kamu apa, mas? Bima itu aku yang mengandung dan melahirkannya.
"
@ima Susanti