Li Wei,programmer jenius yang sinis, percaya bahwa segala sesuatu di alam semesta berjalan seperti sistem yang bisa di debug. Saat nyawanya melayang di dunia modern, kesadarannya tersedot ke dalam "ruang jiwa" yang hancur di dalam Kepala Kaisar Dewa Tai Xuan, yang dikhianati dan dipenggal oleh murid kesayangan dan permaisurinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilonksrcc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19: REALITY ANCHOR - PATCH DARURAT
Dua puluh hari. Waktu yang mustahil untuk menyelesaikan GSI seutuhnya. Tapi untuk sebuah modul terbatas sebuah Reality Anchor mungkin cukup. Prinsipnya sederhana: menggunakan prinsip dari blueprint GSI untuk "mengunci" hukum realitas di wilayah terbatas, membuat area itu resisten terhadap perubahan eksternal (serangan, sensor, teleportasi) dan internal corruption.
Tai Wei membagi tugas. Wei-1 (tubuh fisik) fokus pada modifikasi Heart Crystal untuk bisa menangani beban energi Divine Level dalam waktu singkat tanpa hancur. Wei-2 (Nascent Soul) fokus pada programming modul Reality Anchor, menggunakan Soulforge sebagai compiler. Xiao Qi mengoordinasi pertahanan istana dan memantau pergerakan musuh melalui sisa-sisa jaringan sensor mereka.
Hari-hari berlalu dengan irama kerja yang gila-gilaan. Ruangan Soulforge berkilau dengan cahaya energi dan pola data yang kompleks. Heart Crystal di menara pusat berdenyup dengan ritme yang semakin cepat, mulai menunjukkan retakan halus di permukaannya tanda stress.
Hari ke-10: Wei-2 menyelesaikan algoritma inti Reality Anchor. Berdasarkan prinsip GSI, ia tidak "mengunci" realitas dengan kekuatan, tapi dengan memperkuat pola alami The Weave di area itu, seperti menambal lubang keamanan di jaringan. Segala upaya untuk mengubah pola itu akan menghadapi inertia realitas yang sangat besar.
Hari ke-15: Wei-1 berhasil membuat sirkuit stabilisasi di sekitar Heart Crystal menggunakan Water Essence Crystals murni dan pola geometri suci dari arsip Shui Jing. Ini akan memungkinkan Heart Crystal beroperasi pada 400% kapasitas normal selama mungkin satu jam sebelum hancur total. Cukup untuk mengaktifkan Anchor dan mungkin mempertahankannya sebentar.
Hari ke-18: Mereka menggabungkan kedua komponen. Reality Anchor di-compile ke dalam sebuah matrix kristal utama sebuah orb biru sebesar bola basket, di dalamnya berputar partikel cahaya seperti galaksi mini. Orb ini harus ditempatkan di titik pusat istana, tepat di bawah Heart Crystal, dan diaktifkan dengan energi dari Heart Crystal.
Hari ke-20: Sore hari. Sensor Xiao Qi mendeteksi gangguan besar di permukaan, 50 km utara. Bukan armada. Sesuatu yang lebih besar. Sebuah struktur bergerak berukuran pulau kecil sebuah benteng terapung Iron Scripture, dikawal oleh kapal-kapal Shadow Moon dan Venomous Lotus. Mereka datang dengan segala yang mereka punya.
"Waktunya," kata Tai Wei, suaranya datar. "Aktifkan semua pertahanan lapis pertama. Water Golems ke posisi. Xiao Qi, kau masuk ke ruang kontrol Heart Crystal. Jaga stabilisator. Aku akan menghadapi mereka."
"Sendirian?"
"Aku punya Wei-2. Dan aku punya home field advantage. Tapi yang terpenting, kita harus mengaktifkan Reality Anchor. Itu prioritas. Aku akan mengulur waktu."
Tai Wei (Wei-1) melayang keluar dari kubah istana, naik menuju permukaan. Wei-2 keluar dari tubuh, membentuk wujud energi penuh di sampingnya, membawa matrix Reality Anchor.
Di permukaan, benteng terapung Iron Scripture adalah pemandangan yang menakutkan. Sebuah monolit logam dan batu dengan menara-menara yang memancarkan sinar pemindai, dikelilingi oleh puluhan kapal perang dari tiga sekte. Di geladak utama, berdiri para pemimpin: Chief Artificer Kael (Iron Scripture), Elder Ming (Shadow Moon, tua dan bermata tajam), dan Madam Zhu (Venomous Lotus, cantik tapi matanya seperti ular).
"Makhluk itu muncul," kata Elder Ming, suaranya parau. "Kau telah menyebabkan cukup banyak masalah, thing. Serahkan tubuh dewa dan pengetahuanmu, dan kami mungkin membiarkan jiwamu yang aneh itu tetap ada."
Tai Wei tidak langsung menjawab. Matanya memindai benteng. Ia melihat sesuatu: sebuah menara besar di tengah benteng dengan ujung runcing, memancarkan energi penginderaan yang sangat kuat. God Sliver Detector dan mungkin penumbuk energi berbasis realitas. Mereka bersungguh-sungguh.
"Kalian bersatu karena takut," kata Tai Wei akhirnya, suaranya terbawa angin ke setiap kapal. "Iron Scripture menakut-nakuti kalian dengan teknologi, dan menjanjikan kalian harta. Tapi mereka tidak memberitahu kalian bahwa apa yang mereka cari bisa menghancurkan segalanya."
"Bohong!" seru Madam Zhu. "Mereka telah menunjukkan kekuatan yang bisa menghancurkanmu! Lihat!"
Dari menara utama benteng, sebuah sinar kuning kehijauan campuran energi spiritual, teknologi, dan jejak God Sliver ditembakkan ke arah Tai Wei. Bukan menarget dirinya, tapi laut di sekitarnya.
BOOOOOOM!
Air laut terhapus dalam radius seratus meter, meninggalkan lubang seperti mangkuk besar yang dindingnya adalah air yang diam membeku. Reality corruption lokal. Mereka telah belajar memanfaatkan sampel dari kapal yang ter-corrupt.
Tai Wei menahan napas. Ini lebih buruk dari perkiraan. Mereka bisa memakai senjata corruption dalam skala terkontrol.
"Target berikutnya adalah istanamu," ancam Kael melalui pengeras suara. "Kecuali kau menyerah."
Tai Wei perlu mengulur waktu. Wei-2 masih di bawah, menyiapkan Anchor.
"Aku akan memberikan satu peringatan terakhir," kata Tai Wei, mengangkat tangan. "Pergilah. Atau hadapi konsekuensi yang tidak bisa kalian pahami."
Elder Ming tertawa. "Bunuh dia!"
Kapal-kapal Shadow Moon dan Venomous Lotus melepaskan serangan gabungan: panah bayangan, gelombang racun, ilusi pemakan jiwa. Sementara itu, menara benteng Iron Scripture mengisi daya untuk tembakan corruption yang lebih besar, kali ini ke arah Tai Wei langsung.
Tai Wei bertindak. Pertama, dia menggunakan Fluid Dynamics Control maksimal. Laut di sekelilingnya membentuk dinding air setebah sepuluh meter yang berputar cepat, menyerap dan menetralisir serangan racun dan panah. Tapi serangan spiritual ilusi menembus.
Dia mengaktifkan Firewall Technique yang telah ditingkatkan. Pola energinya berubah, membuat ilusi "ter refresh" dan kehilangan koherensi sebelum mencapai pikirannya.
Tapi sinar corruption dari menara itu yang berbahaya. Tai Wei tidak bisa menghalanginya dengan air biasa. Dia perlu sesuatu yang bisa menahan realitas.
Dia ingat sampel energi God Sliver yang dia simpan. Dengan risiko besar, dia mengeluarkan wadah kristal dan memecahkannya, melepaskan seberkas energi reality fragment yang telah distabilkan.
Dia membentuknya menjadi perisai datar di depannya.
Sinar corruption menghantam perisai.
Tidak ada ledakan. Hanya distorsi yang mengerikan. Warna-warna berubah, suara terdistorsi, ruang melengkung. Perisai God Sliver-nya menahan corruption, tapi mulai retak. Energinya terlalu kecil.
Tapi itu cukup untuk mengulur beberapa detik berharga.
Dari bawah, dia merasakan sinyal dari Wei-2: "Anchor siap. Butuh 60 detik untuk inisialisasi penuh. Butuh koneksi ke Heart Crystal. Heart Crystal sudah overload."
Tai Wei harus memberikan 60 detik itu. Dan dia harus terhubung dengan Heart Crystal untuk mengautentikasi Anchor hanya Custodian istana (dia) yang bisa melakukannya.
Dia menyelam, cepat, meninggalkan distorsi yang masih berlangsung di permukaan.
"Jangan biarkan dia lari! Tembak di bawah air!" teriak Madam Zhu.
Benteng dan kapal mulai menembakkan proyektil energi dan corruption ke dalam air, mengejarnya.
Tai Wei berenang secepat mungkin ke arah istana. Di sekelilingnya, Water Golems yang telah disiagakan maju untuk menghadang proyektil, banyak yang hancur seketika.
Dia mencapai kubah. Itu masih utuh, tapi getaran dari serangan di atas sudah membuat retakan.
Wei-2 sudah menunggu di ruang Heart Crystal bersama Xiao Qi. Matrix Reality Anchor melayang di atas kolam energi di bawah Heart Crystal, yang sekarang bersinar putih panas, retakan merambat di permukaannya seperti kaca yang akan pecah.
"Hubungkan aku!" perintah Tai Wei.
Wei-2 mengangguk, lalu menyatu kembali dengan Tai Wei, memberikan semua data dan kesiapan Anchor. Tai Wei meletakkan tangannya di permukaan Heart Crystal. Energinya begitu besar hingga tangannya terasa seperti akan menguap. Dia memaksakan kehendaknya, mengautentikasi dirinya sebagai Custodian, dan menginisiasi startup sequence Reality Anchor.
COUNTDOWN: 60... 59... 58...
Di atas, mereka merasakan gelombang energi aneh dari bawah. Kael, di benteng, mata mekaniknya berkedip cepat. "Energi besar terdeteksi! Tipe tidak dikenal! Dia melakukan sesuatu! Hancurkan segalanya SEKARANG!"
Benteng mengarahkan semua senjatanya ke satu titik di permukaan di atas istana. Mereka mengumpulkan segala yang mereka punya: energi spiritual, teknologi, dan corruption.
40... 39... 38...
Tai Wei merasakan ancaman di atas. Heart Crystal sudah terlalu stres. Jika serangan itu menghantam, kubah akan jebol, Anchor akan gagal, semuanya akan hancur.
Dia punya satu kartu terakhir. Sesuatu yang belum pernah dia coba, hanya ada di teori dari blueprint GSI: Local Reality Overwrite menimpa realitas lokal dengan "perintah" sederhana untuk waktu yang sangat singkat.
Tapi itu membutuhkan akses ke The Weave, yang hanya dimungkinkan dengan GSI lengkap. Atau... dengan mengorbankan dirinya sendiri sebagai konduktor.
Dia melihat Xiao Qi yang ketakutan, lalu ke Heart Crystal yang sekarat, lalu ke matrix Anchor yang berputar.
20... 19... 18...
"Xiao Qi," katanya, suaranya lembut. "Jaga Anchor. Apa pun yang terjadi, jaga."
"Tai Wei, apa yang akan kau lakukan?!"
Tai Wei tidak menjawab. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu melepaskan semua pertahanan energinya. Dia membiarkan kesadarannya Tai Wei, perpaduan Li Wei dan Tai Xuan menyatu sepenuhnya dengan pola energi Heart Crystal yang sedang sekarat. Dia menjadi jembatan hidup antara Heart Crystal dan The Weave.
10... 9... 8...
Di atas, senjata pemusnah benteng siap menembak.
Tai Wei, melalui hubungan itu, merasakan The Weave. Jaringan realitas yang tak terbatas, indah, dan kompleks. Dia hanya menyentuh ujungnya, tapi itu cukup. Dengan sisa kehendaknya, dia "meminta" (bukan memerintah) pada The Weave: "TOLONG. LINDUNGI TEMPAT INI. SEBENTAR SAJA."
Itu bukan teknik. Itu adalah doa seorang programmer kepada sistem yang dia hormati.
3... 2... 1...
BOOOOOOOOOOOOOOM!!!!!!!!
Senjata pemusnah benteng melepaskan segala yang mereka punya. Sinar yang menggabungkan semua warna dan ketiadaan menyapu ke bawah, siap menghapus segala sesuatu di bawahnya.
Tapi tepat sebelum menghantam permukaan laut...
Sesuatu terjadi.
Waktu seolah berhenti.
Sinar itu membeku di udara.
Lalu, di sekitar area istana, sebuah dome transparan muncul. Bukan dari energi spiritual. Bukan dari teknologi. Tapi dari... realitas itu sendiri. Seperti layar monitor yang menunjukkan gambar yang berbeda dari sekitarnya.
Di dalam dome, air tenang. Di luar, sinar pemusnah masih membeku.
Reality Anchor aktif.
Tai Wei, masih terhubung dengan Heart Crystal, merasakan Anchor bekerja. Ia mengunci realitas di dalam dome, membuatnya tidak dapat diubah oleh pengaruh luar. Sinar pemusnah tidak bisa masuk karena hukum realitas di dalam dome berbeda tidak menerima perubahan dari luar.
Tapi biayanya mahal. Heart Crystal pecah berkeping-keping, energinya habis total. Tai Wei terlempar ke belakang, tubuhnya terkapar di lantai, energi nyaris hilang, kesadaran melayang. Dia telah membakar sebagian jiwanya sebagai katalis.
Di atas, para penyerang terperangah. Senjata terkuat mereka tidak berdaya.
"APA YANG TERJADI?!" teriak Elder Ming.
Kael, sang insinyur, melihat dengan mata mekaniknya yang menganalisis segala sesuatu. Wajahnya pelan-pelan berubah dari marah menjadi... kagum yang mendalam, lalu ketakutan yang lebih dalam.
"Itu... itu bukan pertahanan energi. Itu... perubahan pada realitas lokal. Dia tidak hanya menemukan God Sliver. Dia telah belajar cara menggunakannya. Kita... kita sudah kalah. Tidak ada teknologi kita yang bisa melawan itu."
Madam Zhu tidak terima. "Lalu kita kepung! Kita tunggu dia keluar!"
"Dan jika dia bisa memodifikasi realitas lebih jauh? Membuat kita menghilang? Tidak." Kael menggeleng. "Kita mundur. Sekarang. Kita butuh penelitian puluhan tahun lebih dalam untuk memahami ini. Dan kita perlu melaporkan ini ke High Artificer Council. Ini di luar klasifikasi ancaman mana pun."
Dengan enggan, dipaksa oleh realitas yang tak terbantahkan, aliansi tiga sekte mulai mundur. Benteng terapung berbalik, kapal-kapal mengikutinya. Mereka pergi dengan kekalahan telak dan sebuah misteri yang membuat mereka ketakutan.
Di bawah, di dalam dome tenang, Xiao Qi berlari ke arah Tai Wei yang tak bergerak.
"Tai Wei! Bangun! Jangan tinggalkan aku!"
Tai Wei membuka mata, setengah. Napasnya tersengal. Dia melihat kepingan Heart Crystal di sekelilingnya, lalu dome transparan di atas.
"Berhasil... kan?" gumamnya, suara parau.
"Ya! Mereka pergi! Anchor bekerja!"
"Bagus..." Dia mencoba duduk, tapi gagal. Tubuhnya hancur. Meridian daruratnya meleleh. Soulforge retak. Tapi... dia hidup. Dan istana selamat.
Dia melihat matrix Reality Anchor masih berputar pelan, stabil. Anchor akan bertahan selama ada sumber energi kecil untuk menjaganya mungkin dari sisa energi istana atau dari geothermal vent yang akan mereka sambungkan nanti.
"Kita... menang pertempuran," kata Tai Wei, tertawa kecil yang berakhir batuk. "Tapi perang... belum selesai. Mereka akan kembali. Dengan lebih banyak... pengetahuan."
"Kita akan siap," kata Xiao Qi, matanya berlinang air mata tapi penuh tekad. "Kau akan sembuh. Dan kita akan selesaikan GSI. Bersama."
Tai Wei mengangguk, lalu matanya terpejam, kelelahan total. Tapi di dalam kegelapan pikirannya, ada kepuasan. Dia telah menggunakan pemahaman untuk mengalahkan kekuatan. Dia telah menulis patch untuk realitas, dan itu bekerja.
Dia bukan lagi sekadar kepala dewa atau programmer yang tersesat. Dia adalah Reality Custodian, penjaga sebuah sandbox kecil di kedalaman laut. Dan meski tubuhnya rusak, jiwanya perpaduan dua dunia telah terbukti lebih kuat dari segalanya.
Pemulihan akan panjang. Tapi sekarang, mereka memiliki waktu. Dan bagi seorang programmer yang memahami sistem, waktu adalah semua yang dibutuhkan untuk menulis kode yang sempurna.