NovelToon NovelToon
Whispers Of A Broken Heart

Whispers Of A Broken Heart

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:615
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Kisah dewasa (mohon berhati-hati dalam membaca)

Rianti bekerja di perusahaan milik Bramantya, mantan suami adiknya. Menjelang pernikahannya dengan Prabu, ia mengalami tragedi ketika Bramantya yang mabuk dan memperkosanya. Saat Rianti terluka dan hendak melanjutkan hidup, ia justru dikhianati Prabu yang menikah dengan mantan kekasihnya. Di tengah kehancuran itu, Bramantya muncul dan menikahi Rianti, membuat sang adik marah besar. Pernikahan penuh luka dan rahasia pun tak terhindarkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Tok.... tok..... tok....

Mama Dewi yang dari dapur langsung berjalan membuka pintu.

Ia sangat terkejut ketika melihat Bramantya ada dihadapannya.

"Bram? Bukankah seharusnya kamu sudah ada di pesawat?" tanya Mama Dewi.

Disaat Bramantya akan menjawab pertanyaan dari Mama Dewi.

Ia melihat Linda yang baru saja membuat pintu kamarnya.

Dengan cepat Bramantya berlari dan menarik rambut Linda.

"SAKIT! MAMA, TOLONG AKU!" ucap Linda.

Mama Dewi meminta Bramantya untuk melepaskan tangannya.

"Dia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya." ucap Bramantya.

"M-maksud kamu apa, Bram? Mempertanggung jawabkan apa?" tanya Mama Dewi.

Bramantya melirik ke arah Linda yang masih ia jambak.

"Kamu yang menjawabnya atau aku yang menjawabnya?" tanya Bramantya dengan tatapan matanya yang penuh dengan amarah.

Linda menggelengkan kepalanya dan meminta maaf.

"Mama Nita yang memintaku untuk mencari orang dan...,"

"DIAM!!" bentak Bramantya.

Mama Dewi terdiam membeku di ambang pintu, tak mampu mencerna kata-kata Linda barusan.

"Apa yang kamu katakan, Linda?!" tanya Mama.

Bramantya menarik rambut Linda lebih keras hingga wanita itu meringis kesakitan.

“KALIAN hampir membunuh Rianti! Bulan madu pertama kami berubah jadi UGD karena ulah kalian!”

“M-Mama Nita yang menyuruhku! Aku hanya ingin beri pelajaran sedikit."

PLAK!

Suara tamparan keras dari Mama Dewi kepada Linda.

“APA KAU SUDAH GILA, LINDA?! Rianti itu kakakmu! KAKAKMU!”

Linda terisak, namun tetap panik berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Bram.

“Mama, aku cuma mau dia nggak bulan madu. Aku masih mencintai kamu, Bram."

Bram menatap wajah Linda dengan pandangan jijik

“Kalau bukan karena Mama Dewi ada di sini, aku sudah seret kamu ke kantor polisi detik ini juga.”

Ia melepaskan cengkeramannya dan kemudian menarik kerah pakaian Linda dan mendekatkan wajahnya.

“Tapi jangan senang dulu, Lin. Karena mulai detik ini, kamu tidak akan pernah melihat Rianti lagi. Aku akan buat kamu dan Mama Nita membayar setiap rasa sakit yang dia alami.”

Mama Dewi langsung duduk bersimpuh di depan Bramantya.

“Bram, jangan laporkan Linda ke polisi. Mama mohon, Bram. Mama nggak tahu dia akan sejahat ini.”

Bramantya menarik nafas panjang saat melihat Mama Dewi yang sedang memohon.

“Aku tidak akan langsung menyeretnya ke penjara.”

Linda menghela napas lega tapi hanya sepersekian detik sebelum Bram melanjutkan perkataannya.

“TAPI AKU PASTIKAN KALIAN BERDUA HIDUP DALAM PENYESALAN SETIAP HARI.”

“A-apa maksudmu?”

Bram mendekat, suaranya berubah seperti bisikan iblis.

“Kamu akan ikut aku ke rumah sakit. Kau akan melihat sendiri bagaimana kondisi Rianti. Dan kau akan merawatnya SAMPAI DIA SEMBUH.”

“A-apa?! Aku nggak mau." ucap Linda sambil menggelengkan kepalanya.

“Kalau kau menolak, maka malam ini juga, aku pastikan polisi datang dengan borgol.”

Linda langsung membeku.

Mama Dewi terisak, namun hanya bisa mengangguk setuju.

Bram menarik lengan Linda paksa dan membawanya ke rumah sakit.

“Setelah ini, kamu akan berdiri di hadapan Rianti dan MEMINTA MAAF SAMBIL BERLUTUT.”

Bramantya memaksa Linda untuk masuk ke dalam mobil.

Ia langsung mengikat tangan dan kaki Linda yang berusaha untuk kabur. Ia juga menutup mulut Linda dengan kain yang ada di dalam mobilnya.

"Diam atau aku akan membuangmu ke hutan!"

Linda menganggukkan kepalanya dan tidak mau melawan lagi.

Bramantya tidak langsung ke rumah sakit, karena ia harus ke rumah Mama Dewi.

Dua puluh menit kemudian, Bramantya menghentikan mobilnya di depan rumah

Bramantya turun dari mobilnya dan langsung mendobrak pintu rumah Mama Nita.

BRAKKKK!

Mama Nita yang sedang duduk melihat tv langsung terkejut.

"Bram! Apa-apaan kamu ini?" tanya Mama Nita.

Mama Nita tidak sengaja melihat Linda yang duduk di jok mobil dengan posisi terikat dan mulut disumpal kain.

"PA! PAPA!" teriak Bramantya.

Papa Armand yang baru saja mandi langsung berlari ke bawah saat mendengar suara teriakan putranya.

"Bram! Apa kamu tidak bisa bicara pelan sedikit?" tanya Papa Armand.

Bramantya menoleh dan berjalan ke arah Papa Armand.

"Aku yang mengurusnya atau Papa yang mengurus semuanya!"

Papa Armand semakin bingung dengan apa yang dikatakan oleh Bramantya.

Bramantya menghela nafasnya dan mulai mengatakan kalau Mama Nita dan Linda sudah menghancurkan bulan madunya dengan Rianti.

"Mama Nita dan Linda menyewa orang untuk mencelakakan Rianti, Pa!"

Papa Armand yang mendengarnya langsung memandang wajah istrinya.

PLAAAK!

Papa Armand langsung menampar pipi istrinya dihadapan Bramantya.

"Papa sama sekali tidak menyangka jika Mama bisa berbuat seperti itu!".

Mama Nita memegang pipinya yang memerah akibat tamparan dari suaminya.

"Mama melakukannya karena Rianti tidak selevel dengan kita. Sudah gemuk, jelek dan tidak cantik sama sekali."

"MA! AKU MENCINTAI RIANTI, MA! AKU TIDAK PEDULI DENGAN FISIK RIANTI. DAN ASAL MAMA TAHU KALAU AKU SUDAH LAMA MENCINTAI RIANTI!"

Papa Armand menepuk pundak putranya yang sedang emosi.

"Sekarang biar Papa yang mengurus mama kamu. Kamu bawa Linda ke rumah sakit." ucap Papa yang mencoba menenangkan Bramantya.

Bramantya menganggukkan kepalanya dan ia melarang Papa Armand membawa Mama Nita menjenguk Rianti.

Setelah itu Bramantya kembali masuk dan melajukan mobilnya menuju ke rumah sakit.

Sesekali ia melirik ke arah kaca spion mobil untuk melihat Linda.

"Jangan melakukan hal yang membuat aku semakin yakin untuk membunuhmu." ancam Bramantya.

Linda meneteskan air matanya yang sedang ketakutan.

Tak berselang lama mereka telah sampai di rumah sakit.

Bramantya turun dan menarik tubuh Linda yang akan ia bawa ke hadapan istrinya.

Banyak sekali orang yang melihat Bramantya yang menarik tubuh Linda.

"MMMMPPPHHH!"

Linda berharap ada orang yang mau membantunya.

Tetapi tidak ada satu orang pun yang berani melawan Bramantya.

Ceklek!

Bramantya masuk dan melihat istrinya yang sudah bangun dari tidurnya.

Perawat juga masih duduk di samping menemani Rianti.

"Bram, apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu mengikat Linda seperti itu?" tanya Rianti.

Bramantya membuka kain dan tali yang ada di tangan Linda.

"Kak, tolong aku. Bramantya ingin mencelakaiku." ucap Linda.

Bramantya tersenyum kecil dan meminta istrinya untuk tidak percaya.

"Dia yang sudah mencelakai kamu, Ri." ucap Bramantya.

Rianti memandang wajah adiknya yang menggelengkan kepalanya.

"Bram, jangan menuduh Linda seperti itu. Dia adikku dan rasanya tidak mungkin jika adikku sendiri mau mencelakai aku." ujar Rianti.

Bramantya mengambil ponselnya dan menunjukkan video pengakuan Mama Nita.

Rianti memejamkan matanya dan ia kembali memegang kepalanya yang tiba-tiba sakit.

Ahh! Kepalaku…!” desis Rianti dengan napas terengah.

“Rianti?” Bram langsung panik.

Rianti mulai gelisah, tubuhnya setengah terangkat dari tempat tidur.

Perawat berdiri refleks hendak menahan bahunya.

“Sakit sekali, Bram." ucap Rianti dengan suara gemetar, seolah ada dua ingatan yang bertabrakan di otaknya.

“PERAWAT! CEPAT, PANGGIL DOKTER SEKARANG!” seru Bramantya lantang.

Di saat yang sama, Linda yang berdiri di sudut kamar ikut ketakutan melihat kondisi Rianti yang seperti kesakitan.

“A-aku nggak mau ikut campur lagi!” jerit Linda panik, lalu membalikkan badan dan berlari ke luar kamar.

“LINDA! BERHENTI!” bentak Bram.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!