NovelToon NovelToon
Menikahi Mantan Idola

Menikahi Mantan Idola

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Enemy to Lovers
Popularitas:757
Nilai: 5
Nama Author: Rumi Midah

Vina sangat terobsesi diterima menjadi pemeran wanita utama di casting sebuah drama. Dia juga seorang penggemar garis keras dari seorang aktor. Suatu hari saat melakukan casting, ia ditolak tanpa di tes dan parahnya lagi, orang yang menolaknya adalah si idola. Merasa terhina, Vina pun berubah menjadi pembenci sang aktor. Belum juga mulai menabur benih kebencian, ia justru terpaksa menikah secara kontrak dengan sang Aktor.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumi Midah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ciuman kedua

Akibat lebih menonjol dari pemeran utama wanita, karakter yang diperankan Vina diceritakan meninggal karena kecelakaan mobil.

Pagi sekitar jam sepuluh Arka dan Vina duduk versama di sofa. Vina mengadukan ketidakadilan yang diterimakan pada sang suami. Namun, Arka hanya menyuruh istrinya pasrah.

"Ikhlaskan saja, Vina, mungkin nasibmu memang begitu," ujar Arka menanggapi aduan dari sang istri. Lelaki itu terkikik dalam hati.

Sebenarnya waktu sutradara berdiskusi tentang niatnya menghilangkan Vina dari drama itu, Arka langsung menyetujuinya.

Jujur saja ia sendiri tidak mau Vina menggaet lebih banyak lagi penggemar lelaki.

Vina mendesah, padahal ia telah melakukan pekerjaannya dengan sepenuh jiwa raga. Namun, dengan mudahnya ia dibuang tanpa alasan jelas. Vina tidak diberitahu jika alasan pemecatan secara sepihak karena kepopulerannya.

"Kalau kutuntut bisa tidak, ya?" tanya Vina.

"Sulit. Kau itu belum punya manajemen. Bisa dibilang kau umpama orang kecil sedangkan PH adalah orang besar. Dan kau tau orang kecil selalu kalah melawan orang besar, bukan?"

Vina menyenderkan kepala sampingnya ke sandaran sofa dengan lemas. Wanita itu berharap ketimpangan hukum dinegaranya cepat menghilang.

"Hey! Jangan murung seperti ayam sakit seperti itu. Lagi pula kau masih bisa datang ketempat syutingku kapan-kapan, 'kan?"

Vina memandang Arka. Secara perlahan ia menerbitkan senyumnya. "Mm, apa aku bisa jadi asistenmu lagi?"

"Tidak."

Vina membengutkan wajahnya imut. "Kenapa?"

"Aku sudah memiliki asisten dan akan sangat salah jika kuberhentikan dia hanya karena kau." Tiba-tiba Arka teringat kelakuan Vina demi mendapatkan apa yang ia inginkan dulu. "Dan jangan pernah berpikir aneh-aneh untuk membuat asistenku berhenti kerja."

Vina berdecak kecil. "Iya, aku sudah tobat, kok."

Arka terkekeh. Ia mengacak rambut istrinya, lalu berkata, "Ya sudah aku pergi, ya?"

"Mau ke mana?"

"Syutinglah, memangnya mau ke mana lagi."

"Oh iya, ya. Ya sudah hati-hati." Arka pun pergi meninggalkan Vina.

Terhitung enam bulan sudah mereka menikah dan siapa sangka keduanya menjadi sangat akrab. Benih cinta yang sebenarnya sudah tumbuh, masih belum mereka sadari.

Sambil mengelus-elus lembut bulu Yeontan yang kini tengah bersantai di pangkuannya, Vina menonton acara faeture yang menyajikan tentang rekomendasi makanan enak diseluruh penjuru negeri. Tak lama kemudian, terdengar suara bel pintu yang berbunyi.

Vina membawa Yeontan diperlukannya dan berjalan ke arah membukakan pintu untuk tamu. Vina cukup terkejut melihat Anna.

"Hay," sapa Anna ramah, lalu wanita itu juga menegur Yeontan. Anjing kecil dan lucu itu menggongong ketika Anna mengelusnya.

"Yeontan, nggak boleh nakal, ya," ujar Vina pada anjing Arka yang telah dia anggap anak. Wanita itu memandang Anna. "Maaf ya Yeontan memang suka begitu sama orang yang belum dikenalnya.

Anna tersenyum. "Tidak apa-apa." Wanita cantik yang tampak anggun itu, menunjuk Yeontan dengan wajah yang dibuatnya sok marah. "Hey, padahal aku yang menemani Ayahmu  mengadopsimu dulu."

Kung!

Vina menyuruh Anna masuk dan menyuruhnya duduk. "Mau minum apa, Nna?"

"Teh saja."

Sebelum ke dapur Vina menitipkan Yeontan pada Anna. Sekembalinya dari dapur dan meletakan teh untuk Anna ke atas meja, Vina duduk. Yeontan kembali kepangkuan Vina.

"Arka mana?" tanya Anna setelah menyesap tehnya.

"Sedang syuting."

Anna berangguk kecil. "Oh ya, mau ikut aku jalan-jalan nggak. Aku ingin makan  yang manis-manis seperti cake, tapi malas jika harus pergi sendiri."

Vina dengan senang hati menerima ajakan wanita yang ia ketahui sebagai teman suaminya. "Mm, tapi sebelum kita ke tempat yang kau inginkan, bisa tidak jika kita menitipkan Yeontan ke tempat penitipan hewan."

"Tentu saja bisa.

Setelah menitipkan Yeontan, kedua wanita itu pergi ke kafe kue yang berdekorasi cantik bergaya pop up. Terdapat mural seorang wanita memakan cheese cake.

Setelah mendapatkan meja, Anna bertanya pada Vina, "Kamu suka cheese cake, enggak?"

"Mm, suka, sih, tapi aku lebih suka sama brownies."

"Ah, sayang sekali padahal Arka sangat menyukai chesse cake. Ya sudah kalau begitu aku pesankan brownies untuk kita berdua ya?"

Sepeninggalan Anna, Vina agak bertanya-tanya kenapa Anna membawa nama Arka.

Anna kembali dia bilang pada Vina kalau nanti pegawai toko yang akan mengantar kue mereka. Anna yang mulai banyak berceloteh tentang Arka seketika membuat Vina penasaran.

"Maaf sebelumnya, tapi boleh aku bertanya padamu, Anna?"

"Tentu, kamu mau bertanya apa?"

"Apa di masa lalu kamu dan Arka pernah menjadi sepasang kekasih?"

Anna mengangguk. "Ya, kami pernah menjalin hubungan selama lima tahun." Wanita itu berdehem kecil. "Memangnya Arka tidak pernah cerita?"

Vina menggeleng. "Lalu kenapa kalian putus?"

Anna menghela napas. "Aku berselingkuh dengan lelaki lain dan lebih memilih lelaki itu dibanding Arka." Wanita itu memandang Vina. "Bodoh banget ya aku?"

Vina hanya tersenyum tipis. Entahlah dia harus berkata apa. Menurutnya Arka tidak sebagus itu sampai Anna mengatai dirinya sendiri bodoh.

"Ketika aku mau kembali, semuanya sudah terlambat karena kamu telah dipilih Arka menjadi pendamping hidupnya."

Vina mengangguk. "Harusnya sebagai manusia kita harus bisa menjadi sesorang yang setia," katanya tanpa maksud.

Perkataan Vina barusan rupanya sedikit membuat Anna tersinggung. "Oh,ya, apa Arka pernah cerita padamu kalau dia pernah menginap di rumahku?" Setelahnya Anna menyeringai secara samar.

****

Untuk menghilangkan rasa sakit hatinya setelah mendengar perkataan Anna tadi siang saat mereka makan kue bersama. Malam ini, Vina jalan-jalan ke sebuah taman yang lumayan jauh dari apartemen Arka.

Menghirup udara malam di taman yang hanya dikunjungi beberapa orang, sedikit menenangkan perasaannya.

Baskara yang baru pulang syuting, secara tidak sengaja melihat sosok Vina yang duduk di sebuah pembatas tanaman yang terbuat dari semen. Setelah menghentikan mobilnya ia menghampiri gadis itu.

Melihat Vina melamun, Baskara mengejutkan wanita itu hingga wanita itu terperanjat. Baskara memberi cengirannya waktu diberi tatapan yang menggambarkan kekesalan Vina.

Baskara mengisi ruang di sebelah Vina. "Jangan bengong malam-malam, entar dimasukin mbak kunti, loh."

Vina terkekeh. "Eh, Baskara. Kamu kok bisa di sini, sih?"

"Ah, aku iseng-iseng jalan-jalan saja, tapi seperti kita berjodoh."

"Hey eling, Mas. Aku ini istri orang, loh," kekeh Vina, ia tahu kalau Baskara sedang bergurau.

"Ya, memangnya kenapa? Bukannya jaman sekarang pacaran sama istri orang sudah biasa, ya."

"Hey! Kau itu ya!"

Suara deheman membuat Vina dan Baskara mengalihkan perhatian mereka pada arah suara yang ternyata dari Arka. Keduanya langsung berdiri.

"Baskara, ternyata kau serius memiliki niat untuk merebut Vina dariku, ya?!" tanya Arka tajam.

Vina berdiri di antara dua lelaki itu. Ia meminta Arka untuk tidak salah paham, kemudian menyuruh Baskara untuk pergi. Baskara menurut dan pergi.

"Hey brengsek, jika sekali lagi kau menggoda istriku, akan kupastikan karirmu hancur ...!" Ancaman terhadap Baskara membuat Vina marah.

"Arka! Kau ini apa-apaan, sih!"

Arka memandang Vina marah. "Kau masih membela selingkuhanmu itu?!"

"Selingkuh? Ya kalau pun selingkuh, setidaknya aku tidak tidur di rumah Baskara seperti yang kau lakukan!"

"Maksudmu?" Arka mengerutkan keningnya.

"Aku tahu dari Anna kalau pernah tidur di rumahnya, 'kan?" tanpa sadar air mata Vina jatuh bercucuran. "Kau selalu bersikap seperti aku peselingkuh yang handal, sedangkan kau!"

Melihat air mata Vina yang bercucuran, hati Arka mencelos. Lelaki itu memegang kedua tangan Vina. "Jangan salah paham. Aku memang menginap di rumah Anna, tapi sumpah, aku tidak tidur dengannya."

"Bohong!!"

"Aku bersungguh-sungguh." Arka mencium tangan Vina. "Percaya padaku ya ...?"

Vina memandang mata Arka. Meski tidak menemukan kebohongan, tapi ia tetap tidak percaya. Wanita itu pergi. Namun, dengan cepat Arka menarik Vina keperluannya dan mencium bibir istrinya.

Ketika Arka melumat bibir istrinya, Vina pun membalas hingga keduanya saling melumat. Arka dan Vina menyadari kalau mereka telah sama-sama jatuh cinta.

1
Fathi Raihan
Apa, masalah server atau apa, thor? Update dong! Semua udah pada gila nih 🤯
Decapitator
Jangan tanya deh, aku udah addicted banget sama cerita ini!
Rahman: ayo mampir kak, kali aja suka sama cerita nya
total 1 replies
Cô bé mùa đông
Bisa nggak si thor update cepat-cepat ya? Jangan biarkan kami tinggal menunggu terus.
Rahman: ayo mampir kak, kali aja suka sama cerita nya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!