NovelToon NovelToon
Baca Aku!

Baca Aku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Murid Genius / Akademi Sihir / Persahabatan
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Karya Penulis

Penyihir yang menjadi Buku Sihir di kehidupan keduanya.


Di sebuah dunia sihir. Dimana Sihir sudah meraja rela, namun bukan berarti tidak ada Pendekar dan Swordman di Dunia Sihir ini.

Kisah yang menceritakan pemuda yang memiliki saudara, yang bernama Len ji dan Leon ji. Yang akan di ceritakan adalah si Leon ji nya, adek nya. Dan perpisahan mereka di awali ketika Leon di Reinkarnasi menjadi Buku Sihir! Yang dimana buku itu menyimpan sesuatu kekuatan yang besar dan jika sampulnya di buka, maka seketika Kontrak pun terjadi!.

"Baca aku!!" Kata Leon yang sangat marah karena dirinya yang di Reinkarnasi menjadi Buku. Dan ia berjanji, siapa pun yang membaca nya, akan menjadi 'Penyihir Agung'!. Inilah kisah yang menceritakan perjalanan hidup Leon sebagai Buku Sihir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karya Penulis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Mereka saling tatap-menatap. Seolah mereka saling mempercayai satu sama lain.

"Hei... Apa yang kalian bisikan tadi?..." Leon bertanya. Ia juga ingin tahu, melihat Rafael sampai sebegitunya.

"Katakan padanya" Kata Damian. Ia menyuruh Rafael mengatakannya.

'Kau tahu, rupanya Damian Agen Dewa Cahaya!' Rafael mengatakannya lewat telepati batin. Yang membuat Damian tidak bisa mendengarnya.

"Apa?!" Leon kaget, dan menoleh ke Rafael. Leon tentu tahu siapa Dewa Cahaya itu. Karena sakin hebatnya lah Dewa Cahaya membuat Leon sekaget itu.

Damian hanya mengeluarkan muka bingung nya. Bagaimana tidak? Ia seperti melihat orang yang tiba-tiba terkejut. Ia sama sekali tidak mendengar Telepati Batin.

"God of Light kan!... Termasuk ke cabang.. 3 Dewa terkuat!" Leon membuat pernyataan. Ia sedikit menguatkan suaranya.

"Benar... Tapi, bagaimana kau bisa tahu? Kan Rafael belum ada mengatakan pada mu sama sekali.." Damian tampak bingung. Ia masih belum menyadari nya.

Rafael mendekatkan bibirnya ke kuping Damian. Ia akan berbisik.

"Kami bisa menggunakan Telepati Batin" Bisik Rafael. Ia tersenyum setelahnya.

Mendengar itu Damian langsung mengerti. Ia tidak mempertanyakannya lagi.

"Jadi... Kau cabang Dewa?" Leon bertanya. Tanyanya jelas penuh dengan keseriusan.

"Tidak... Hanya Agen" Jawab nya. Suaranya ia pelankan sedikit. Untuk jaga-jaga saja.

Leon masih tampak tidak percaya. Semakin ia mengenal Damian, semakin banyak ia tahu betapa ajaibnya anak ini.

"Lalu... Bagaimana kau bisa tahu kalau mata kiri mu Mata Dewa?" Kali ini Rafael yang bertanya. Mereka akan benyak melontarkan pertanyaan nantinya. Mereka masih ingin tahu, seakan masih ada puzzle yang belum terselesaikan.

"Aku mendapat wahyu darinya. Dan setelah itu aku tahu bahwa mata ku ini bukan mata biasa. Namun, banyak orang yang mengatakan bahwa mata kiriku adalah mata iblis"

Damian tampak nya ingin bercerita sedikit tentang masa lalunya. Dengan begitu, Leon dan Rafael dapat mengetahui lebih banyak tentang Mata Dewa.

"Mata ini kudapat bukan dengan kehendak ku, tapi ini adalah takdir ku. Ketika aku mengetahuinya, aku mulai menerimanya, dan melakukan apa ia inginkan. Tanpa sepengetahuan keluarga ku, aku telah melakukan banyak pembunuhan. Yang dimana itu adalah perintah dari nya, aku harus membunuh peringkat terendah dari Uskup Penyihir Kegelapan, hanya sebatas peringkat ciliknya, selanjutnya, mereka benar-benar sangat kuat"

Panjang lebar Damian menjelaskannya. Tampaknya ia ingin menjelaskan semua yang ia tahu tentang Mata Dewa kepada Rafael dan Leon. Tampaknya itu adalah ucapan terima kasihnya kepada Leon dan Rafael.

"Omong-omong.. Kenapa God of Light tidak langsung bertindak sendiri saja dan merasuki jiwa mu untuk melakukan tujuannya?"

Leon hanya iseng membuat pertanyaan yang harusnya tidak usah dijawab. Itu sudah pasti.

"Bagaimana pun... Hanya Mata ini yang sebagian dari Dewa itu, jiwa ku tetaplah jiwaku, mau bagaimanapun dia bukanlah Tuhan"

Jawab Damian dengan bijak. Ia masih ingin menjawab pertanyaan Leon yang sudah pasti.

Leon sedikit berpikir. Kali ini ia berpikir tentang tujuan God of Light, dari masa Zaroth I sampai sekarang, kenapa belum kelar kelar? Ia juga ingin menanyakan itu, tapi sepertinya itu akan sangat susah untuk dibahas. Itu urusan Damian dan Dewa Cahaya.

"Sebenarnya nama lengkap-ku Damian Van Martines" Kata Damian tiba-tiba. Sepertinya akan ada yang ingin ia sampaikan lagi.

Mendengar itu Leon langsung menoleh ke Damian dengan cepat. Leon menemukan sesuatu. Ia baru menyadarinya.

Harusnya ia sudah tahu dari awal, bahwa keluarga Martines terkenal dengan Ksatria-nya. Bukan hanya Ksatria, tetapi juga Teknik Swordmanship nya. Mereka adalah keluarga ber-pedang!

Dan bagi siapa yang sudah memiliki pedangnya sendiri maka dinamanya akan tertera kata Van.

"Kau Pendekar?!" Leon bertanya kepadanya. Menurut Leon, harusnya ia tidak usah masuk Akademi Sihir lagi kalau begitu.

Damian mengangguk dengan pelan. Ia mengerti maksud pertanyaan Leon barusan.

Berbeda dengan Rafael yang seperti orang linglung. Ia tidak memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan luas. Ia seakan terjebak di tengah-tengah percakapan orang tua.

"Kau pasti heran.. Itu hal yang wajar... Walau aku Pendekar Pedang, tetapi aku juga harus belajar Sihir, dimana pada era ini, Sihir lah yang mendunia"

Damian tersenyum. Membuat pembicaraan ini kembali menjadi pembicaraan ringan. Menjadi pembicaraan santai.

"Ya.. Kau memang benar.." Leon juga setuju dengan Damian.

"Lalu... Bagaimana dengan kalian?" Kali ini Damian yang ingin mendengar cerita mereka berdua.

Rafael dan Leon salin tatap-menatap. Mereka harus mulai dari mana?

"Tujuanku membimbing kontraktor sampai ia menjadi Penyihir Agung" Leon memulainya. Memulai pembicaraan dari tujuan adalah sebuah jawaban.

"Metode Sihir yang aku ajarkan adalah Sihir Nada. Itu adalah Sihir yang aku miliki di kehidupan-ku sebelumnya"

Kata Leon. Membuat Damian terkejut. Kehidupan kedua katanya?!

"Apa maksudmu?" Damian menunjukkan muka bingung nya. Alisnya ia turunkan.

"Beribu-ribu tahun yang lalu aku adalah manusia, aku bunuh diri, lalu aku di reinkarnasi menjadi Buku Sihir Ajaib. Dan inilah aku sekarang"

Kebenaran. Damian tidak menyangka akan kebenaran yang Leon alami. Reinkarnasi?! Beneran ada?!

Leon mengubah suasana menjadi kembali serius.

"Apa keluargamu?" Damian bertanya. Ia hanya ingin memastikan, apakah ada keluarganya yang tersisa.

"Ji, nama lengkap-ku Leon Ji. Dulunya keluarga ku adalah keluarga bangsawan, dan aku harusnya menjadi penerus Ji saat itu. Tetapi suatu peristiwa yang tidak ku sangka terjadi, aku tidak ingin mengingatnya lagi"

Mendengar itu Damian sudah cukup tahu, betapa suramnya kehidupan nya kala itu. Ia mengerti dan tidak akan bertanya lebih dalam tentang keluarganya.

"Ji..." Damian memegang dagu nya. Ia berusaha mengingat keluarga Ji itu.

"Kau memiliki adik?" Damian seolah mendapat jawaban. Sepertinya ia mengenal keluarga Ji saat ini.

"E.. ya..." Leon sedikit ragu saat menjawabnya. Ia mengingat adik nya, adik mereka berdua.

"Tidak salah lagi, penerus keluarga Ji adalah adik mu itu. Jika ku ingat-ingat... Namanya Kel Ji. Ya... Ji masih bertahan sampai sekarang" Sembari menundukkan dan memegang dagu, berpikir dengan keras.

Mendengar itu, jantung Leon seakan berhenti. Itu adalah hal yang mustahil. Mengapa... Ada adiknya yang anak haram itu? Dia masih hidup sampai sekarang?

Mau dipikir berapa kali pun, logika nya dimana? Sudah beribu-ribu tahun loh... Namun... Ini adalah Dunia Sihir. Dimana Sihir meraja rela. Hanya Sihir yang bisa membuat Kel abadi.

"D-dia?.. Dia masih hidup?" Leon terhuyung-huyung. Tidak sanggup memikirkan nya lagi. Bila ia melihat adik haram nya itu, ia akan bunuh diri lagi. Ia benar-benar trauma.

"Master?... Damian, sebaiknya pembicaraan ini sampai disini dahulu, ya?" Rafael merasa khawatir tentang perasaan Leon. Lihat tatapan syok nya.

"O-oh... Tentu... Silahkan bawa ia beristirahat" Damian menyudahi pembicaraan mereka.

Rafael meminta Leon untuk kembali ke wujud bukunya. Keselamatan jiwa Leon adalah yang utama.

Mereka meninggalkan R-3. Begitu juga langkah kaki berlari yang semakin menjauh.

Rafael dan Leon memutuskan kembali ke asrama. Mereka akan beristirahat.

Bahkan Leon sampai tidak berkata-kata sekarang. Pasti ia sangat menderita. Rafael mengetahui itu.

"Haha..." Leon tertawa. Suara tawa nya dipenuhi dengan kesakitan, dan rasa sesak di dada.

"Hahahahahaha.... hah.... hah" Leon menahan tangisannya. Tertawa adalah obat sementara untuk itu. Walau sekarang ia benar-benar hilang kendali.

"Mengapa kau masih hidup, dasar anak haram..." Gumam Leon. Walau sebenarnya Kel tidak lebih buruk dari Len -- abang Leon -- tetapi anak itu mengingatkan nya kepada ibu tirinya.

Suaranya dipenuhi getaran. Isak tangis ia tahan sepenuhnya.

Rafael hanya mendengarnya dengan seksama, sembari berjalan menuju asrama. Tidak berani bertanya maupun berkomentar, ini demi jiwa Master nya.

"Aku tidak akan bertemu dengan mu... Tidak lagi.. Ku putuskan!" Kata Leon. Ia berjanji untuk tidak akan bertemu dengan adik nya, Kel Ji.

1
Murnila Wati
Nice Thor! Kau membuat minat baca ku bertambah!/Applaud/
Murnila Wati
Ini dia. Kebenaran yang ditunggu²/Hey/
Murnila Wati
Yok thor lanjutkan. Para readers mu ini ingin melihat Rafael dan Leon berdiri sebagai Penyihir Agung di akhir cerita/Chuckle//Smile//Applaud//Good/
Murnila Wati
Mantra baru unlock/Hey/
Murnila Wati
Hehe, bisa aja Leon/Slight/
Murnila Wati
Pasti Lauren/Shhh/
Anin: Hayyo loh... Baca bab selanjutnya ya, nanti kamu bakal tahu
total 1 replies
Murnila Wati
Wah Thor! Kenapa aku penasaran?!/Cry/ Cerita mu membuatku penasaran Thor!/Good/
Anin: Thanks/Smile/

Leon:Tuh kan, para Readers penasaran /Chuckle/ Makanya Baca Aku!
total 1 replies
Murnila Wati
Hayyo loh.. Leon nengok apa tuh~ Seketika berubah genre/Frown//Shhh/
Anin: Hehe, auto jadi horor/Tongue/

Rafael:Seram nye!...
total 1 replies
Murnila Wati
Sedikit typo yah Thor/Smile/
Anin: Hehe iya, maaf ya atas kesalahannya/Grievance/

Leon:Tuh kan para Readers marah!! Makanya, nulis yang benar!/Smug/
total 1 replies
Murnila Wati
Pasti MC kita dong yang menang~~ yakan Thor~~
Anin: Aku setuju!

Rafael: Pastilah/Chuckle/

Leon:Nantikan saja readers ku!/Bye-Bye/
total 1 replies
Murnila Wati
/Facepalm/
Murnila Wati
Sabar, Nel
Anin: Nel:Udah gak bisa/Panic/ Rasanya tuh mulut pengen gw tabok!
total 1 replies
Murnila Wati
Duh... Kebenaran yang menyakitkan/Sob//Sob/
Anin: Tahan ya... Ini hanya bumbu.. Nanti akan banyak laki kebenarannya/Proud/

Leon:Makanya, terus Baca Aku!
total 1 replies
Murnila Wati
/Facepalm/
Murnila Wati
Sip Thor.. Kutunggu kejutanmu /Hey//Smirk/
Anin: Sip..

Leon:Aku juga akan menunggu kau terkejut /Smirk/

Rafael:...
total 1 replies
Murnila Wati
Haha, makanya jangan bandel/Curse//Curse/
Anin: Rafael:Yah... Disorain Readers/Sob//Sob/

Leon:Tulah... Makanya, jadi MC utama boy!!/Casual/
total 1 replies
LION QUEEN
200 hal?🤨 dikit lah itu.... kalau sangat tebal itu sekitar seribu hal lah🤫
Anin: Kalau 1000 hal, nanti bacanya gak kelar kelar dong...
total 1 replies
LION QUEEN
semakin menarik! Ada tambahan tokoh baru, dan dunia sihir nya semakin nampak/Smile/
Anin: Tokoh baru akan Author tambahin sebanyak-banyaknya
total 1 replies
LION QUEEN
waw keren
Anin: Thank a lot/Casual/
total 1 replies
Murnila Wati
Waw... Semakin menarik. Lanjutkan Thor
Anin: Yoi, lagi semangat neh..🔥🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!