NovelToon NovelToon
Cinta Terakhir Setelah Kamu

Cinta Terakhir Setelah Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Melisa satya

Tristan Bagaskara kisah cintanya tidak terukir di masa kini, melainkan terperangkap beku di masa lalu, tepatnya pada sosok cinta pertamanya yang gagal dia dapatkan.

Bagi Tristan, cinta bukanlah janji-janji baru, melainkan sebuah arsip sempurna yang hanya dimiliki oleh satu nama. Kegagalannya mendapatkan gadis itu 13 tahun silam tidak memicu dirinya untuk 'pindah ke lain hati. Tristan justru memilih untuk tidak memiliki hati lain sama sekali.

Hingga sosok bernama Dinda Kanya Putri datang ke kehidupannya.

Dia membawa hawa baru, keceriaan yang berbeda dan senyum yang menawan.
Mungkinkah pondasi cinta yang di kukung lama terburai karena kehadirannya?

Apakah Dinda mampu menggoyahkan hati Tristan?

#fiksiremaja #fiksiwanita

Halo Guys.

Ini karya pertama saya di Noveltoon.
Salam kenal semuanya, mohon dukungannya dengan memberi komentar dan ulasannya ya. Ini kisah cinta yang manis. Terimakasih ❤️❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melisa satya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu

Canda tawa di antara Dinda dan El terjalin semakin akrab, tadinya Dinda kesal karena El begitu berniat mendekatinya. Namun, saat Dinda mengatakan ingin menikah muda. Pemuda itu lantas terus meledekinya.

David dan Zeeland memandangi adik mereka, tidak biasanya El bisa langsung akrab pada seorang wanita dan betah duduk bersama dalam waktu yang lama, Dinda adalah orang pertama. Gadis itu bahkan bisa membuat El tertawa.

"Baiklah, baiklah. Silahkan temukan calon imammu itu, yang benar saja. Nikah muda hanya trend di jaman Datuk Maringgi dan Siti Nurbaya. Kalau kamu ini terlihat seperti Siti Maemunah."

Niat hati ingin menolak El secara halus, Dinda justru terus tertawa mendengar leluconnya.

"Kenapa sih, Pak? Bapak kayak gedek banget bahas soal nikah muda."

"Iyalah, aku hidup cukup lama di bumi ini, hal pertama yang buat aku muak adalah pasangan muda mudi yang menikah muda dan memiliki anak. Setelah itu, mereka di hantam dengan ujian ekonomi, mental yang rapuh akan langsung menyerah sedangkan yang kuat, harus menyerahkan masa depan yang cerah dengan bekerja serabutan untuk menghidupi keluarganya."

Dinda menyimak dengan serius.

"Kamu udah kaya belum? Kalau masih belum, kerja aja dulu, nabung dulu yang banyak baru cari calon imamnya."

"Gitu ya, Pak?"

"Iya dong."

"Tapi kalau perempuan bukannya ngga harus mikirin materi? Yang kerja kan cowoknya."

"Nah in!" ucap Angelo gemas.

Dinda kembali tertawa membuat Tristan menoleh ke belakang.

"Jangan berharap sepenuhnya ke laki-laki, jika kamu bisa kerja, mending kamu nabung dan puas-puasin jajan dan jalan-jalan. Atau nggak, cari cowok tajir yang bisa handel semua kebutuhan kamu."

"Bukankah, itu terdengar matre?"

"Ini 2025, Nona Dinda. Selain cinta, tajir adalah kata kedua yang bisa mempertahankan logika untuk memulai hubungan special."

Dinda tahu El sedang mengunjuk kebolehannya.

"Okelah, akan aku ingat."

"Ngomong-ngomong aku juga tajir."

Dinda tertawa begitupun dengan Angelo.

"Apa yang lucu?"

Dinda tahu pemuda itu sedang merayunya.

"Bapak bisa aja, bapak lucu kayak Sule."

"Haha!"

Tristan dan Tuan David pun tiba pada keputusan mereka. Kerja sama sudah di sepakati dan Tristan menoleh melihat ke belakang. Dinda tak sengaja menatapnya dan langsung terdiam kehilangan rona bahagia.

"Eh, kalau nggak betah dengan pekerjaanmu sekarang. Kamu bisa hubungi saya di sini." El menyerahkan kartu nama.

Tristan kembali menghampiri asistennya mengambil barang yang diperlukan.

"Kalian sedang membahas apa? Sepertinya happy banget."

"Itu, Pak. Nona Dinda katanya mau menikah muda."

"Hah?" Tristan terkejut dan Dinda reflek menatap Angelo.

"Pak El, saya cuman bercanda."

Angelo tersenyum.

"Serius juga ngga apa-apa, tapi saran saya sih jangan."

Angelo bangkit dan pindah ke meja kedua kakaknya. Dinda berdiri dan siap untuk mengikuti sang bos.

"Kamu menggoda Pak Angelo?" tanya Tristan penasaran.

"Enggak, justru sebaliknya makanya saya bilang mau menikah muda."

"Maksudnya?"

"Pak Angelo nanya apa saya udah punya pacar atau belum?"

"Terus kamu jawab apa?"

"Saya bilang, saya nggak lagi nyari pacar, tapi langsung calon imam, eh Pak El malah nertawain saya."

Tristan menyerahkan kontrak kerja sama dan kembali ke meja rekan kerjanya. Dinda duduk di samping sang bos dan mereka memesan makanan.

"Nona Dinda, nanti jangan lupa hubungi saya ya," Goda Angelo membuat Tristan segera merangkul asistennya.

"Kalau dalam rangka pekerjaan, oke-oke saja. Tapi kalau dalam rangka pdkt saya yang menolaknya."

"Loh kok?" Angelo terkesiap dan menatap kedua saudaranya. Dinda pun bingung kenapa bosnya bertingkah aneh.

"Sayang, tolong pesankan kopi untukku."

Dinda tahu itu artinya apa. Gadis itu menegang dan David menatapnya.

"Emm, saya ke toilet dulu." Gadis itu segera pergi dan menenangkan gejolak hebat di hatinya.

"Jadi, dia adalah ...." tebak Pak David.

"Ya, mohon dukungannya ya." Tristan tersenyum terutama pada El.

"Tadi dia ngaku jomblo loh." Angelo masih tak percaya.

"Kami lagi marahan, dia kesal dari semalam. Biasalah perempuan."

Angelo tak percaya ini. Dia tergagap menatap kakaknya.

"Udahlah El, aku dengar Pak Tristan telah men jomblo sekian lama. Wajar jika dia memiliki pasangan sekarang."

Angelo mengangguk.

"Saya ke toilet dulu." Tristan tersenyum dan segera mencari Dinda.

Pewaris Reevand tampaknya saling berdiskusi.

"Aneh, kalau memang Nona Dinda adalah pacarnya. Mengapa saat aku mengajaknya pindah dan memberimu kesempatan mendekati gadis itu dia setuju."

"Kan!" Angelo menyipitkan mata.

"Aku akan menyusul."

"El, jangan!"

El tidak mau mendengarkan. Dia bangkit dan menuju ke toilet.

"Pak Tristan ngapain di sini?" Dinda terkejut saat bertemu Tristan di depan.

"Kamu lama banget, kamu lagi pipis apa semedi."

Suara langkah kaki terdengar dan Tristan meraih tangan Dinda dan menariknya hingga posisi gadis itu terlihat sedang memeluknya.

Angelo dan kedua kakaknya berhenti saat mengira Dinda dan Tristan sedang berciuman.

"Bapak ngapain? Lepas!"

"Diam! Kamu ngga tahu siapa Angelo Reevand kan?"

Dinda mendongak menatap matanya.

"Dia penjahat wanita, kau tahu sekarang dia sedang mengincar mu."

David menarik adiknya kembali ke kursi.

"Bapak jangan ngadi-ngadi! Pak El sama sekali ngga tertarik sama saya."

Tristan melepaskannya.

"Ya sudah kalau ngga mau percaya." Merasa semuanya sudah aman, Tristan lanjut ke toilet dan Dinda kembali ke meja bersama dengan kliennya.

"Aneh banget Pak Tristan. Drama banget, heran."

David menyerahkan menu pada Dinda saat gadis itu bergabung.

"Silahkan memesan, kami semua baru saja selesai dengan pesanan kami."

"Oh, aku tidak bisa bahasa Prancis. Tapi Pak Tristan sangat suka lobster. Kami pesan itu saja."

David tersenyum dan menatap Angelo.

"Nona Dinda, apa benar Pak Tristan adalah kekasihmu?" Angelo menatapnya lekat. Di saat yang sama Tristan keluar dan merapikan jasnya.

Tristan mendengar pertanyaan itu namun dia bersikap biasa saja.

"Jawab."

Dinda tampak kikuk, bagaimana tidak. Tiga lelaki tampan kini sedang menatapnya.

"Nona Dinda."

Tristan akhirnya menoleh.

"Kalian menanyakan apa?" tanya pemuda itu.

"Kami bertanya apa hubungan kalian benar-benar terjadi atau tidak."

Tristan ikut menatap Dinda, berbeda dengan yang lainnya dia justru tersenyum melihat raut wajah gadis itu.

"Kami tinggal di apartemen yang sama, pagi ini dia membuatkan roti panggang dan secangkir teh hangat."

Angelo tertegun.

"Apa benar?"

Dinda mau tak mau menganggukinya.

"See, apa kalian sekarang percaya?"

Tristan tersenyum dan pelayan membawakan pesanan. Secangkir kopi di sajikan di hadapan Tristan, namun pemuda itu kembali berkata.

"Jika sudah begini, rasanya aku mau minum teh hangat saja

Kode dari bosnya membuat Dinda menatap heran. Itu artinya suasana hati Tristan sangat baik. Namun apa yang membuat suasana hatinya berubah secepat itu.

"Kami akan mengadakan pesta malam ini, bagaimana jika kalian datang ke acara kami."

Tristan menyanggupi tawaran itu.

"Boleh, aku akan datang dengan pasanganku." Tristan melirik Dinda namun gadis itu hanya termenung.

"Oke, sepakat." El dan yang lainnya bersulang namun Dinda merasa ragu. Tristan menggenggam jemarinya dibawa meja, gadis itu tak berkutik. Entah mana yang lebih berbahaya tetap di goda El atau terus meladeni Sang Bos.

1
Wina Yuliani
tristan lg dlm mode pms nih, galau kan din
Firdaicha Icha
lanjut 👍💪💪
Isma Isma
ohh si Dinda lucuu 🤣🤣
ma az ran
cerita ny keren
lnjut thor
Melisa Satya: terimakasih kak🥰❤️❤️
total 1 replies
Wina Yuliani
mantap dinda👍👍👍👍
kalau bos mu tak bisa melindungi ya sudah kamu pasang pagar sendiri aja ya
ma az ran
ternyata sambngan letisya toh autor
Melisa Satya: kok tahu kak? ini kisah Tristan Bagaskara, Letisya dan Nana hanya jadi cameo nya
total 1 replies
Wina Yuliani
hayoloh bos, anak orang marah tuh,
kejar dia, atau justru anda yg akan d tinggalkan lagi
Wina Yuliani
makin seru ceritanya👍👍👍,
bikin ketawa sendiri, makin rajin upnya ya thor,
Melisa Satya: sip terimakasih kak
total 1 replies
Wina Yuliani
tanpa bos cerita pun pasti bakal ketahuan bos, anda sendiri yg membiat org lain mengetahuinya
ma az ran
ketemu lg kk
Wina Yuliani
ceritanya seru,ringan, gk neko neko tp bikin ketawa ketiwi sendiri nih, keren 👍👍👍
Wina Yuliani
awal yg manis dan seru👍👍👍
🌸ALNA SELVIATA🌸
Di tunggu updatenya thor😍
Melisa Satya: Terimakasih 🥰🥰🥰
total 1 replies
kusnadi farah
Aku butuh lebih banyak kisah seru darimu, cepat update ya thor 🙏
Melisa Satya: terimakasih akan saya usahakan 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!