NovelToon NovelToon
PETUAH TANAH LELUHUR

PETUAH TANAH LELUHUR

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Misteri / Spiritual / Duniahiburan / Reinkarnasi / Tamat
Popularitas:667
Nilai: 5
Nama Author: Artisapic

Seorang Punggawa mengharapkan sebuah arti kehidupan rakyanya yang penuh dengan kemakmuran. Banyak bahaya dan intrik di sana.
Simak ceritanya......Petuah Tanah Leluhur.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artisapic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB XIX SABDA WASKITHA

      Ing mangsa nira, kasebut dening jaman surya kencana, gapura ing nagri, kasebut ing taun mangsa, sewu pitulas jaman nira, kairing maring yudha paksa ing jalma, lelembut sigra sirna, petukon ing ngarsa nira dadiya padang, jagat sumebyar ing raga, ibu ingkang kangangandung, bapa ingkang kayunan, gesang ing lampa nira kadiya witwitan ingkang cukul ing ampa nira, maliki malikaning ati ingkang dadi pepadang ira.

     Dalam perjalanan kepemimpinan seorang Nyi Kalis, segala bentuk rencana dan usaha pada saat itu, sekitar tahun 1017 M, dibangunlah pusat pedukuhan yaitu sebuah bangunan agung yang menghadap ke Tenggara, dengan bentuk bangunan berupa Triloka Dharma, yakni lantai bersusun tiga yang melambangkan adanya Aji, Adi dan Aki.

    Bangunan yang didirikan itu semacam perkantoran dimana seorang Nyi Gede sebagai kepala daerahnya, dibantu oleh beberapa asisten diantaranya Juragan, Lebe, Raksabumi , dan Kliwon juga seorang Kaum. Saat itu Juragan dipegang oleh Ki Sawerga atau Ki Werga, Lebe dipegang oleh Ki Demek atau Kimek, Raksabumi oleh Jaya Kusuma atau Ki Luwih, dan Kliwon oleh Mandaga atau Ki Bima, dan sebagai Kaum dipegang oleh Wirya alias Ki Demang.

    Mereka bekerja dengan penuh dedikasi dan penuh rasa silih asih, silih asah, dan silih asuh. Semua bentuk kemakmuran begitu tampak begitu terasa bagi warganya. Program yang dijalankan juga begitu diperuntukan demi warganya, seperti tanah garapan Titisara, Urunan panen, Tangkong tanah garapan juga acara ritual Mapag Sri. Unjungan atau Sedekah Bumi juga acara Macapatan. Dengan program seperti itu, daerah Cikeusik menjadi tempat para saudagar atau tengkulak yang banyak membantu warga dengan membeli hasil bumi.

    Sejak tahun itulah Cikeusik menjadi pusat perdagangan dari berbagai daerah sekitar, seperti Talun, Majasari, Babadan dan Krangkeng. Dan sebagai pusat dari perdagangan itu Cikeusik membangun sebuah perkantoran yang dulu disebut Gedung Sapta Lenggah.

    Pada kesempatan itu Nyi Kalis sebagai Nyi Gede merasa gunda gulana, karena selama menikah dengan Anggapala belum dikaruniai keturunan.

    " Kakang, akhir-akhir ini saya merasa ada kekawatiran soal keturunan kita, terkadang hidup ini tak berarti," katanya dengan suara lirih.

    " Sabar saja Nyi, mungkin belum waktunya, nanti juga kita akan memilikinya Nyi," kata Anggapala menenangkan hati istrinya.

    " Oh iya kakang, izinkan saya mau menemui sahabat," kata Nyi Kalis seraya meminta izin untuk bertemu dengan sahabatnya.

     Setelah berpamitan , Nyi Kalis masuk ke kamarnya lalu beliau meditasi di sana. Sementara Anggapala bersama Panunggul mempersiapkan tempat di pendopo, dibantu oleh Dula dan Soma. Beberapa saat kemudian, datanglah Ki Luwih bersama Ki Demang dan beberapa kerabat.

    Di pendopo itu, sedang diadakan rerembugan diantaranya adalah program pelebaran sungai Cangkring di sebelah Selatan, juga pembuatan jalan warga menuju ke arah Barat.

    " Proyek ini bertujuan untuk mempermudah jalan dari laut paman, supaya di pesisir sana, di Luwungkeusik bisa muat perahu-perahu dengan ukuran lebih besar , nantinya kita tarik pajak atau upeti," tutur Anggapala.

    " Iya, betul itu Ngger, nanti ada petugas yang jaga di sana, supaya lebih nyaman kita bangun tempat atau pos," usul Ki Luwih.

    Setelah memutuskan beberapa kesepakatan, maka dari beberapa perangkat tadi kembali pulang. Sementara itu Anggapala masih duduk di pendopo ditemani oleh Panunggul. Menjelang tengah malam , Anggapala menyuruh Panunggul untuk tidur. Beberapa saat kemudian muncullah Nyi Kalis dengan wajah berseri-seri.

    " Gerangan apa yang membuatmu seceria itu Nyi," sapa Anggapala.

    " Begini Kakang, tadi dalam semedi ku, bertemu dengan Dewi Sekarwangi, dan mendapat petunjuk bahwa nanti Kakang harus melakukan semacam tapa di balong Bakung, di sana Kakang harus melakukan tapa selama 40 malam, tidak pulang, dengan membawa beberapa sesaji yang nanti saya persiapkan," jelas Nyi Kalis.

    " Apapun akan saya jalani Nyi, demi keturunan kita, terus kapan itu dijalaninya ?" tanya Anggapala.

    " Kalau bisa secepatnya Kakang, jadi besok saya akan melengkapi syarat sesaji dan jelang sore Kakang berangkat ke sana, harus sendiri," tutur Nyi Kalis.

    Akhirnya, setelah perbincangan itu mereka masuk ke kamar. Dalam perasaan letih dan lelah, membuat mereka tidur pulas.

    Pagi itu, di pendopo telah banyak para kerabat yang sengaja datang sekedar membantu pedukuhan, apalagi ada rencana kepergian Anggapala untuk menjalankan tugas ritual di balong Bakung. Hingga jelang siang, suasana pendopo masih banyak warga yang belum beranjak pulang. Mereka begitu setia kepada pemimpinnya, sehingga apapun masalah atau apapun urusan semuanya akan membantunya.

Setelah Matahari condong ke Barat, Anggapala pun berpamitan dengan para kerabat juga perangkat pedukuhan, beliau berangkat tanpa seorang teman. Sementara itu Nyi Kalis menitipkan dan mnyampaikan sesuatu berupa selendang, dan selendang itu dinamakan Selendang Pranawati.

Tepat waktunya untuk berpisah, seiring doa dari segenap kerabat dan juga istrinya, Anggapala berangkat meninggalkan pedukuhan Cikeusik . Dengan langkah penuh keyakinan, beliau berjalan menyelusuri pemantang sawah, sementara di depan sana, telah tersedia tempat untuk dirinya, yakni balong Bakung.

Di pendopo pedukuhan tampak beberapa kerabat dan juga para perangkat masih berada di situ sebagai bagian dari tugas pemerintahan. Nyi Kalis selaku Nyi Gede Cikeusik sangat berharap keberhasilan suaminya. Dalam hatinya, beliau sangat merindukan kahadiran keturunan atau anak-anaknya.

Di lokasi Anggapala, di sebuah balong Bakung, beliau mempersiapkan diri untuk mengadakan ritual yang nanti beliau jalani selama 40 malam, dengan berbagai sesaji dan segala keperluan dirinya, Anggapala kemudian duduk bersilah. Kala itu di malam pertamanya, suasana begitu mencekam, terdengar suara serangga sawah yang selalu ada di setiap malam, Anggapala di situ hanya dikelilingi oleh tumpukan jerami yang sangat tebal, sehingga tak akan ada yang melihatnya.

Malam terus berganti, satu Minggu, dua Minggu dan tiga Minggu telah terlewati. Banyak makhluk kasat mata yang mengganggunya, banyak pula hewan-hewan berbisa menggodanya, namun Anggapala tetap tak bergeming. Sungguh melelahkan dan sungguh berat ujian itu, hingga pada malam ke dua puluh tujuh, malam itu.

Tampak bayangan hitam mendatanginya, tubuhnya berbulu lebat, matanya merah dan jari-jarinya berkuku panjang, sosok itu mendekati Anggapala. Dalam langkahnya itu suaranya terdengar jeritan-jeritan mengenaskan dan memilukan, Anggapala tetap terdiam.

" Apa yang kau cari wahai manusia, kekayaan atau harta benda atau kedudukan, ucapkan saja wahai manusia, inilah aku Raja Pesugihan Pulau Mas, berkatalah wahai manusia, sudah banyak teman-temanmu mengabdi kepadaku wahai manusia, katakanlah....", kata sosok itu.

Sementara Anggapala tak bergeming dengan semua itu, bahkan semua pendengaran dirinya telah menutup dengan sendirinya. Hingga jelang fajar, sosok itu terus menggoda, namun Anggapala tetap diam.

Hingga di malam ke 40, suasana di balong Bakung sangat mencekam, desir angin dingin begitu menusuk tubuh, Anggapala hampir saja limbung menahan dingin, tiba-tiba........

Sosok ular besar muncul entah dari mana, lalu ular itu masuk ke air balong membuat air bergelombang dahsyat, lalu lenyap tak berombak.

1
ArtisaPic
apa tuh judulnya.....soalnya aku baru ikutan di apk ini/Pray/
Winsczu
kayak baca novel yang udah di cetak 🤣. Tapi gapapa, bagus! 👍🏼👍🏼👍🏼
ArtisaPic: itu lanjutan dari judul
MENGUNGKAP SEJARAH PETENG
baca biar jelas ya/Rose//Ok/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!