Misteri Kematian Para Wanita Hamil

"Aman semua, Pur! tadi malam kami sudah berjaga dengan benar dan sama sekali tidak ada wanita hamil yang meninggal." Maharani datang membuat laporan.

"Salsa juga keadaan nya aman, tampak nya di desa sana juga sudah mulai cemas soal kabar ini." Andini juga ikut bicara.

"Ya pasti lah, aku juga tadi malam melihat rumah nya Andi itu dan tidak ada apa apa kok." Nana pun datang.

Samuel yang berwajah masam karena Nana harus datang melihat mantan kekasih nya, susah kalau punya pacar kembang desa nan cantik jelita. di mana mana ada nya mantan pacar, gerak sedikit ketemu dengan mantan, seolah olah seluruh pria di desa sana pacar Nana semua.

"Aku masih penasaran dia itu jenis iblis apa." Purnama duduk di kursi nya dengan pandangan menerawang jauh.

Menurut pengakuan Beni dan Eko, bentuk nya sangat besar dan tinggi sehingga sudah jelas itu memang bukan kuntilanak atau pun parakang. mahluk yang sejenis itu ya cuma genderuwo saja, tapi selama ini tidak pernah ada genderuwo memakan janin dan juga Ibu hamil.

Jadi Purnama sangat pusing mau menebak nya bagai mana, sudah dua kali menemui setan yang salah dan dia juga harus mengorbankan suami nya agar di cium parakang. malah parakang juga bukan pelaku nya, jadi sia sia saja membuat hadiah agar mereka semua mau datang dan bicara terus terang.

"Bagai mana kalau mendatangi rumah nya Siti dan Puspita lagi, siapa tau dia masih ada di sana." usul Xiela yang mulai terganggu karena kata Eko setan nya pakai baju perang.

"Bisa jadi juga sih, kok kata Eko dia melihat nya malam itu." angguk Purnama.

"Nanti malam aku yang akan kerumah nya Puspita dan Siti, kalian jaga lah Ibu hamil yang lain." ujar Xiela sudah siap sedia.

"Dengan ku pergi nya, aku takut kalau iblis itu kuat dan bisa mengalahkan mu." ujar Bagas cepat karena tidak ingin kekasih nya celaka.

"Berdua saja pergi nya, mau kemana pun pergi nya harus berdua karena kita juga belum tau kekuatan iblis ini." suruh Purnama.

Sungguh saat ini dia begitu pusing sekaki menangani masalah yang sedang datang menimpa desa nya, ada ada saja dan kali ini malah mencari nyawa bayi yang belum sempat di lahirkan. jelas iblis hanya mengincar bayi nya saja, Ibu bayi meninggal akibat pendarahan di cakar atau karena di ambil paksa dari dalam rahim nya.

"KAKAK!"

Arya datang dengan nafas terengah engah karena baru mendapatkan kabar yang tidak bagus, barusan mengantar kan laundry kerumah nya Pak Lurah. dan Pak Lurah memberi tahu bahwa warga yang tinggal agak di pelosok mengalami masalah, masalah nya hampir sama dengan kematian dua wanita kemarin.

"Ada apa?" Purnama menatap adik nya yang terengah engah.

"Itu Kakak tau tidak dengan orang yang tinggal di kebun sana?" tanya Arya duduk di hadapan Purnama.

"Cuma tau saja tapi tidak kenal." jawab Purnama.

"Istri dia melahirkan dan bayi nya hilang!" ucap Arya.

"APA!"

Sontak semua yang ada di sana jadi kaget tidak percaya dengan ucapan Arya, padahal mereka baru saja senang karena tadi malam tidak ada korban lagi. namun ternyata malah lengah dan ada satu nyawa yang melayang, karena mereka tinggal di pelosok sehingga kurang ada info kesana.

Arya menceritakan bagai mana kisah Jhon yang meninggalkan sang istri bersama dengan ipar nya, namun saat di jalan malah ketemu dengan ipar yang asli. Purnama saja sampai merinding karena membayangkan rasa takut yang Ratih alami, sudah merasakan sakit mau lahiran malah di tambah pula dengan kedatangan mahluk mengetikan yang mau memakan janin.

"Wanita itu selamat dan saat ini ada di rumah sakit, dia pendarahan karena ada paksaan saat tangan mengambil bayi." jelas Arya.

"Nah itu bisa kita tanya, Pur! biar dia jelaskan bagai mana bentuk iblis yang sudah memakan bayi nya." seru Nilam semangat.

"Tapi pelan pelan lah dan jangan sekarang, aku takut nya dia trauma dengan kejadian itu." ucap Andini pula.

"Kalau perlu bicara saja dulu dengan suami nya, tanyakan bagai mana kejadian saat itu." ujar Arya.

Purnama mengangguk setuju dan dia sudah yakin hari ini mau menemui Jhon dulu agar pria itu bercerita tentang apa yang sudah terjadi malam itu, beruntung korban nya selamat yang ini walau sang jabang bayi juga harus mati karena di makan oleh iblis yang tidak di ketahui bentuk nya bagai mana, oleh sebab itu Purnama mau datang dan bertanya pada Jhon atau yang lain.

...****************...

"Ada korban lagi tadi malam, tapi untung dia selamat dan cuma bayi nya saja yang di makan." ujar Solikin.

"Ya Allah kasihan lah wanita itu, walau pun selamat tapi pasti hati nya sangat pilu." Umar berucap pelan.

"Kalau itu ya pasti, bahkan bisa jadi dia akan trauma untuk punya anak lagi." sahut Solikin.

"Jadi sebenarnya apa sih yang sudah membuat teror, ini sudah tiga orang berarti korban nya." Tamrin juga resah.

"Masih belum ada yang tau, kata nya Purnama masih berusaha untuk mencari." jawab Solikin.

"Biasa nya dia cepat tau, tapi kok kali ini agak lama ya? apa mungkin iblis nya jauh lebih kuat!" cemas Tamrin pelan.

Memang bisa nya Purnama cepat bertindak dan segera tau siapa pelaku nya, tapi kali ini masih belum tau karena rahasia besar belum juga di pecahkan. sudah ada tiga korban yang jatuh, untung nya yang satu ini selamat sehingga bisa untuk di tanya tanya bagai mana yang sudah terjadi.

"Kata nya dia menyerupai Ratna, jadi Jhon pergi dan saat itu lah bayi nya di makan." ujar Solikin merinding.

"Kasihan sekali Ratih nya, pasti dia sangat kesakitan dan juga takut." jawab Umar.

"Bukan lagi kalau itu, pasti sudah antara hidup dan mati." angguk Solikin.

Bukan cuma kalangan Ibu Ibu saja yang bergosip soal kematian para Ibu hamil berserta bayi nya, rombongan para pria juga melakukan hal yang sama karena berita ini sangat hot untuk di bicarakan.

"Nanti Pak Lurah mau menjenguk kerumah sakit, siapa yang mau ikut tinggal pergi saja." ujar Tamrin.

"Aku sama istriku saja, dia bilang mau kesana." jawab Solikin yang istri nya adalah teman Ratih.

Semua nya jadi was was tidak karuan karena kematian para Ibu hamil menjadi buah bibir, ada yang memabg iba dan ada juha cuma ingin gosip hangat. nama nya manusia, pasti akan beda beda hati nya.