Dua anak kembar yang di lahirkan gadis 20 tahun karena kesalahan yang di masalalu nya, di mana pertemuan nya dengan pria yang tidak dia kenal membuat nya harus mengandung benih nya.
Raisa, gadis polos yang rela menjual mahkota nya demi menyelamatkan adik dan Ayah nya dari maut, tapi siapa sangka setalah Raisa mendapatkan uang nya, dia malah kehilangan Ayah nya dan hanya Adik nya yang masih membutuhkan biaya yang cukup banyak agar sang adik bisa kembali berjalan seperti semula.
lalu bagaimana kisah Raisa dengan benih yang dia sendiri tidak tau siapa Ayah kandung anak yang ada di dalam kandungan nya.
Yuk baca kepoin kehidupan Raisa yang kelam..!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isnainidyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kamar El
"El..!!" Lena, memanggil El yang tengah sibuk dengan ponsel di tangan nya.
El, mendongak menoleh ke arah sumber suara. dia melihat, Lena mendekati nya dengan senyum. "Kenapa??" tanya El
Lena, mendudukkan diri nya di pangkuan El dengan manja. El, menautkan kedua alis nya melihat Lena yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar nya dan kini manja pada nya.
"El, kita sudah lama bersama" ucap Lena dengan membelai wajah tampan El
El, memegang tangan Lena yang ingin menggoda nya. El, merasa tidak suka dengan apa yang Lena lakukan. Terlebih lagi, cara pakaian Lena saat ini, membuat El muak.
El, bukan nya tergoda dengan Lena yang tengah memakai baju dinas malam. El, malah ilfil dengan Lena. "Kamu, tengah hamil! Tidak pantas, memakai baju seperti ini" ucap El dengan melepas tangan Lena.
Lena, kini memainkan jari-jari nya di dada bidang El. El, hanya diam, tidak merespon apa yang Lena lakukan. El, malah berharap Aisa yang tengah duduk di pangkuan nya dan menggoda diri nya.
"El, kamu selama ini tidak perna menyentuh ku" lirih Lena
"Apa, kamu merasa jijik dengan ku??" lanjut Lena
"Len, menjalin hubungan tidak harus menyentuh" sahut El dengan tegas.
"Kamu bohong El, kamu selalu menempel pada Aisa" sahut Lena merajuk
Hah..
El membuang napas kasar, mendengar apa yang Lena katakan. Dia wajar saja menempel pada istri nya. Yang nggak wajar El, menempel pada Lena yang bukan siapa-siapa.
"Len, kamu dengan nya berbeda" ucap El dengan dingin
"Apa beda nya?? Aku kekasih kamu! Bahkan aku hamil anak kamu" kesal Lena
El memejamkan mata tajam nya. Dia tidak, tau harus bagaimana menghadapi Lena. Makin hari, makin kesal El dengan Lena. Entah, apa yang dia rasakan sekarang. Tapi setelah dia menikah dengan Aisa. El lebih nyaman dengan Aisa, dari pada Lena.
El, tidak berharap kejadian malam itu akan membuat Lena hamil. Terlebih lagi, Lena bukan lah perempuan yang dia cintai. kejadian yang menimpa nya, sama sekali tidak El ingat.
Sedangkan saat bersama dengan Aisa, mendengar suara Aisa. El langsung saja mengingat kejadian, panas di mana dia merebut kesucian perempuan yang dia ketahui Lena.
"Len, aku minta maaf! Kejadian malam itu, aku sungguh tidak sengaja, kalaupun aku tidak menyentuh kamu saat ini, karena memang semua nya hanya kesalahan" ucap El
"Dan, aku hanya ingin bertanggung jawab, atas apa yang aku lakukan, tidak lebih dari itu" jujur El
Lena menatap El dengan tatapan sulit di jelaskan, tatapan nya kecewa, marah, kesal secara bersamaan. "Kamu sangat jahat El" lirih Lena.
"Aku, tidak bisa membohongi diri ku sendiri!" sahut El
El dengan pelan mendorong Lena turun dari pangkuan nya. dia takut, akan melukai anak yang ada di dalam perut Lena. Meskipun El, tidak menyukai Lena, tapi anak dalam kandungan Lena, tetap anak kandung nya.
"El, kamu menolak ku" ucap Lena tidak percaya dengan apa yang El lakukan.
"Maaf, aku nggak bisa Len" El, mengatakan yang ada di dalam perasaan nya.
"Kalaupun aku dekat dengan Aisa, itu karena aku nyaman dengan nya" jujur El
"Tapi, dia perempuan murahan El! Dia hamil, bukan anak kamu" pekik Lena.
El, tidak terkejut mendengar apa yang di katakan Lena. dari awal, dia sudah tau kalau Aisa tengah hamil. Bahkan El, perna bertanya siapa Ayah kandung anak nya.
Tapi, Aisa sendiri tidak tau siapa Ayah kandung anak dalam kandungan nya. Sampai saat ini El, masih mencari, siapa pria yang sudah menghamili Aisa.
Perempuan yang sudah mengisi hati nya, perempuan yang selalu hadir dalam benak, mimpi nya. Aisa, yang selalu saja mampu membuat nya hidup lebih berwarna.
El, rela menjadi Ayah anak dalam kandungan Aisa. dia rela menjadikan anak dalam kandungan Aisa, anak kandung nya.
"Aku, tau!" ucap El
"Kamu tau dan kamu diam saja??" Lena, tidak percaya dengan apa yang dia dengar.
"Aku, harus bagaimana?? Pernikahan kami hanya kontrak, ada pun tidak kekasih Aisa, tapi dia tetap istri ku" tegas El
"Dan, yah kamu sendiri tengah hamil" El mengingatkan Lena tentang kehamilan nya.
"Apa hubungan nya dengan ku, sudah jelas ini anak kamu El" Lena menarik tangan El, dia mengarahkan tangan El ke perut rata nya.
El, tidak bisa merasakan kehangatan saat seperti dia menyentuh perut Aisa. Perut Aisa?? Yah, El diam-diam datang ke kamar Aisa, hanya untuk menyentuh perut Aisa, mengusap perut Aisa yang juga masih rata.
El bisa merasakan kehangatan, tidak saat seperti sekarang ini, entah apa yang salah dari anak kandung nya. "Len, sebaik nya kamu balik ke kamar kamu" usir El
"Pertama kamu tidak mengijinkan ku tidur di kamar kamu, sekarang saat aku datang kamu mengusir ku! Kamu kenapa sih El" heran Lena
Hah..
El, membuang napas kasar dengan beranjak dari duduk nya, dia melangkah meninggalkan Lena yang masih tetap ingin di dalam kamar nya. El, sudah sangat lelah, malah Lena tidak mau memahami diri nya.
"El.."
"El"
Lena memanggil El, sayang El, tidak mau mendengarkan panggilan Lena. El, memilih keluar dari dalam kamar, dari pada terus berdebat dengan Lena yang tak kunjung usai.
Apalagi perkataan Lena hanya berputar-putar, membuat El semakin pusing mendengar nya. Sedangkan Lena, yang masih ada di dalam kamar El, dia menghentakkan kaki nya dengan kesal.
Ingin rasa nya Lena membuang semua nya, ingin sekali Lena mengacak-acak kamar El, kalau saja dia tidak ingat Lena ada di dalam kamar El. "Aisa, kamu harus segera aku singkirkan!!" pekik Lena dengan kencang.