NovelToon NovelToon
Gadis Incaran Mafia Iblis

Gadis Incaran Mafia Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Beda Dunia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Wallace Huang, dikenal sebagai Mafia Iblis yang tanpa memberi ampun kepada musuh atau orang yang telah menyinggungnya. Celine Lin, yang diam-diam telah mencintai Wallace selama beberapa tahun. Namun ia tidak pernah mengungkapnya.

Persahabatannya dengan Mark Huang, yang adalah keponakan Wallace, membuatnya bertemu kembali dengan pria yang dia cintai setelah lima tahun berlalu. Akan tetapi, Wallace tidak mengenal gadis itu sama sekali.

Wallace yang membenci Celina akibat kejadian yang menimpa Mark sehingga berniat membunuh gadis malang tersebut.

Namun, karena sebuah alasan Wallace menikahi Celine. pernikahan tersebut membuat Celine semakin menderita dan terjebak semakin dalam akibat ulah pihak keluarga suaminya.

Akankah Wallace mencintai Celine yang telah menyimpan perasaan selama lima tahun?

Berada di antara pihak keluarga besar dan istri, Siapa yang akan menjadi pilihan Wallace?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Nico berdiri di hadapan Wallace dengan kepala sedikit menunduk.

“Tuan, mengenai kalung itu… kenapa bisa ada di tangan Celine Lin? Dan apa alasannya dia tidak mengembalikannya pada Anda, padahal dia sudah tahu siapa pemilik aslinya?” tanya Nico penasaran, matanya menatap Wallace dengan hati-hati.

Dengan nada dingin, Wallace menjawab pelan, “Alasannya… hanya dia yang tahu.”

Nico menelan ludah, ragu sejenak sebelum kembali berbicara, “Apakah kita akan mengambilnya kembali, Tuan? Kalung itu hanya bisa dimiliki oleh pewaris. Bahkan Tuan Muda Mark saja tidak layak memilikinya.”

Sekilas, sorot mata Wallace berubah gelap. Ia menoleh pada Nico dengan tatapan mengancam, “Jangan beri tahu siapa pun tentang kalung ini. Mengenai Celine Lin, aku sendiri yang akan mengurusnya. Untuk sementara… rahasiakan saja.”

Nico langsung menunduk dalam. “Baik, Tuan,” jawabnya patuh.

Setelah hening sejenak, Nico kembali membuka suara dengan hati-hati, “Ada lagi, Tuan. Tuan Besar ingin bertemu dengan Anda. Beliau sangat marah saat mengetahui perjodohan Anda dan Nona Zhao telah gagal.”

Wallace menegakkan punggungnya, menyandarkan tubuh pada kursi sambil mendengus pelan. “Selalu saja suka ikut campur dalam urusanku,” gumamnya dingin.

“Tuan, mendengar informasi Nona Lucy kembali ke Shanghai, mungkin saja dia akan menjadi calon istri Anda. Ini adalah keputusan Tuan Besar,” ujar Nico pelan, menyampaikan kabar itu tanpa berani menatap mata Wallace terlalu lama.

“Lucy?” alis Wallace terangkat sedikit. “Dari keluarga mana lagi?”

Nico tersenyum tipis, mengingat masa lalu mereka. “Apakah Anda masih ingat, saat kita di kampus, Lucy adalah wanita tercantik di sana? Banyak yang tahu kalau dia mencintai Anda dan selalu mendekati Anda. Waktu itu semua orang mengira Anda mengejarnya, sehingga banyak wanita lain yang patah hati.”

Wallace hanya menatap kosong tanpa menanggapi.

***

Jam dinding menunjukkan pukul sebelas malam. Di luar, petir menyambar kuat berkali-kali, disertai hujan deras dan suara angin yang menakutkan. Cahaya kilat sesekali menembus tirai kamar Wallace, menyoroti sosok pria itu yang mengenakan jubah tidur abu gelap. Ia duduk di meja kerjanya, menatap fokus layar laptop sambil mengetik cepat, seolah badai di luar sama sekali tidak mempengaruhinya.

Namun di kamar sebelah, keadaan berbeda.

Celine terbangun dengan napas terengah. Suara petir yang memekakkan telinga membuat tubuhnya langsung gemetar hebat. Dadanya sesak, matanya menatap ke sekitar kamar dengan panik. Tanpa berpikir panjang, gadis itu turun dari ranjangnya dengan kaki lemas. Ia berjalan tergesa sambil menahan tangis, lalu meraih pintu, menguncinya dari dalam dengan tangan bergetar hebat.

Dengan langkah terhuyung, Celine berjongkok di samping lemari. Ia menutup kedua telinganya dengan telapak tangan, berusaha menahan suara badai yang terdengar menakutkan.

“Aaahh!” jeritnya melengking ketakutan. Bayangan kelam muncul di kepalanya—bayangan dua pria bejat yang pernah menodainya, menahannya, menyiksanya, memperkosanya tanpa ampun.

“Aaahh…!” jeritannya semakin keras, menembus suara hujan dan petir di luar. Air matanya jatuh tanpa henti, membasahi pipinya yang pucat pasi. Tubuhnya gemetar hebat, bahunya berguncang seiring isak tangis yang pecah dari bibirnya.

Wajahnya menoleh ke arah pintu, matanya membesar ketakutan seolah melihat bayangan hitam yang ingin menerkamnya. Ia menempel ke dinding, berusaha menjauh sejauh mungkin dari pintu itu.

“Nona, Anda baik-baik saja?” terdengar suara wanita dari luar. Pelayan rumah yang mendengar jeritan Celine langsung berdiri di depan kamarnya dengan cemas, mencoba membuka pintu. Namun pintu dikunci rapat dari dalam.

“Nona Celine! Nona, buka pintunya!” teriak pelayan lain dengan panik sambil memutar kenop pintu.

Namun Celine sama sekali tidak bisa mendengar panggilan mereka. Tubuhnya semakin gemetar. Ia menutup telinganya lebih kuat, terisak dan berteriak bersamaan.

“Tidak… tidak… tolong… jangan sakiti aku lagi… jangan…!” tangisnya pecah semakin keras. Air matanya jatuh tak terbendung, Ia menangis dan menjerit seolah jiwanya kembali terperangkap dalam mimpi buruk masa lalu yang tak pernah berhenti menghantuinya.

Di luar kamar, Wallace keluar dari kamarnya dengan langkah cepat. Matanya yang tajam menatap pelayan rumah tangga yang berdiri cemas di depan pintu kamar Celine.

“Ada apa?” tanyanya dengan suara dalam.

“Tuan… saya kebetulan ingin mengantar obat untuk Nona, tapi saya mendengar dia berteriak ketakutan,” jawab pelayan itu gugup, menunduk dalam.

Wallace menatap pintu kamar itu dengan rahang mengeras. Wajahnya mulai menunjukkan kecemasan yang jarang terlihat. “Cepat ambil kunci cadangan!” perintahnya tegas.

Pelayan itu langsung menunduk dan berlari kecil untuk mengambil kunci. Wallace menahan napas dalam, menatap pintu kamar Celine sambil mengepalkan tangannya.

"Kata dokter, Celine sangat ketakutan saat mendengar suara petir dan hujan deras… karena malam itu adalah mimpi buruk baginya…" gumam Wallace dalam hatinya. Sorot matanya melembut, menahan amarah pada orang-orang yang pernah membuat gadis itu trauma seumur hidup.

Suara teriakan Celine semakin terdengar jelas di telinganya.

“Berhenti! Jangan sakiti aku lagi! Tolong…!” isak gadis itu bercampur jeritan yang menembus suara hujan di luar.

Wallace menahan napas, dadanya terasa sesak. Dengan cepat ia menempelkan telapak tangannya ke pintu, suaranya bergetar saat memanggil, “Celine… ini aku, Wallace. Jangan takut… tidak ada yang akan menyakitimu. Bukalah pintunya… aku di sini.”

Namun jeritannya tak kunjung berhenti. Celine tak mendengar apa pun. Di dalam kamar, gadis itu semakin ketakutan. Tubuhnya gemetar hebat, keringat dingin membasahi punggungnya. Ia menatap sekeliling dengan mata yang dipenuhi teror, sebelum matanya tertuju pada lemari besar di sudut ruangan.

Dengan langkah terburu, ia membuka pintu lemari dan masuk ke dalamnya. Tubuhnya meringkuk sambil memeluk lutut. Tempat gelap dan sempit itu terasa lebih aman baginya, seolah menutupi dari semua mata dan tangan jahat yang ingin menyakitinya.

Namun trauma yang mendalam membuatnya kehilangan kendali. Tubuhnya bergetar tanpa henti, giginya bergemeletuk menahan tangis. Ia menggigit punggung tangannya sendiri begitu kuat, berusaha menahan suara isakannya. Namun tanpa sadar, gigitan itu menembus kulit, menimbulkan luka yang langsung mengeluarkan darah segar.

1
Nabil abshor
PUUUAAAAAASSSSSS,,,,,,, syukaaak,,,, kaya gini niiiih,,,,,, yang sekali thesss,,,, dibalasnya thaaassss theeessss,,,,,,
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Febriana Merryanti
good job Wallace beri pelajar buat mereka pelacur kok teriak pelacur🤣🤣🤣
Akai Kakazain
duh thoooor....dag dig dug aq thor, knpa brsmbung pulak thor...huhuhuuu....
Bu Kus
kasih pelajaran tu Wallace buat mereka jerah
Bu Kus
semoga Wallace cepat datang dan Celine bisa selamat
Naufal Affiq
lanjut thor
Isnanun
akhirnya ada yg ngebelain Celine
R@3f@d lov3😘
akhirnya kamu datang juga Wallace 🙄🙄kasihan Celine dan hukum 2 jalang it...wlpn mereka keluarga tapi mereka 😏 sudah berani menyakiti Celine a
yuning
hanya seorang Celine kalian main keroyokan
R@3f@d lov3😘
dasar sampaaaaah 😏 kalian,,lihat saja jika kalian berani menyentuh Celine maka jangan heran jika Wallace memberi kalian pelajaran 🙄😒
Reni Anjarwani
ldoubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut
R@3f@d lov3😘
Celine yang digoda kenapa aq yang dag....dig....dug...seeeerrr🤭😁
Naufal Affiq
bisa uji coba juga tuan,kalau tuan berani
Naufal Affiq
kamu seram tuan,coba rubah sedikit cara bicaramu dan tingkah laku mu,di hadapan gadismu
yuning
aku mau lihat tuan 😁
Nabil abshor
bukan marah,bukan lembut,,,,, ky gmn ituuuuuu,,,,,,
Reni Anjarwani
lanjut
yuning
bayangin gimana lembut nya tuan Wallace
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!