Gimana jadinya jika Putri bangsawan kelas atas jatuh cinta pada Kesatria yang ternyata merupakan keturunan iblis.
Awalnya sang putri hanya ingin berteman dan bermain bersama. Namun disaat sedang bermain, mereka berdua diserang iblis jahat. Mereka berdua dalam bahaya, sang putri tak bisa berbuat apa apa. Untung saja si mc keturunan iblis, jadi dia bisa melindungi sang putri.
Mulai saat itu sang putri berjanji untuk membalas budi pada sang mc, bahkan berjanji untuk menjadikannya suami.
Karya ini hanya karangan belaka, segala sesuatu yang mirip hanyalah kebetula.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zeyynmaloth, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Transisi
Esok harinya digelar acara pemakaman dan upacara pelantikan bagi Mary, dan Zeyynmaloth junior. Sekarang yang menjadi pemimpin kerajaan Tudor adalah Mary, Queen of Tudor.
Pemimpin prajurit kerajaan Zeyynmaloth pun beralih pada William, sekarang William mendapat gelar Marshal. Anggota dari Zeyynmaloth junior sekarang jadi Zeyynmaloth murni dan mereka adalah Dante Woodlice, Wesker Alecto, Westia Alecto(adik perempuan Wesker) Bobby Lovato, dan tentu saja William Marshal selaku pemimpin.
Total anggota Zeyynmaloth sekarang hanyalah 5 anggota. Zeyynmaloth junior harusnya dilantik(oleh zeyynmaloth senior) menjadi Zeyynmaloth murni di umur 25 keatas, namun karena anggota anggota Zeyynmaloth senior sudah gugur semua, hal itu jadi tidak berlaku lagi untuk sekarang.
Beralih pada akademi sihir, Guinevere mendapat apresiasi penuh setelah para murid dan guru tahu bahwa Guinevere lah yang menyelamatkan akademi dari kehancuran. Para murid dan guru tak tahu kalau yang membuat akademi selamat itu juga berkat William dan kekuatan dari Lightsworn, dengan kata lain Guinevere menutupi fakta itu.
Siang itu Guinevere berapa di kantin bersama teman teman nya, mereka mengobrol dan menikmati makan siang.
"ternyata benar ya, ide menggabungkan kekuatan dengan Light buff membuahkan hasil. Thanks girls, I'm glad you all trust me."
Ucap Guinevere.
"justru kami sangat bangga padamu Guinevere, pasti lawan kita bukanlah lawan yang mudah."
Ucap Penny.
"itu benar, kau sangat hebat Guinevere."
Ucap Henny.
"iya kau sangat hebat, ternyata iblis yang sombong diawal dengan bilang persentase keberhasilan adalah 99% pun bisa dikalahkan juga ya, aku yakin itu karena kau yang terlalu hebat sehingga bisa mengalahkan mereka."
Ucap Lily.
"kau tahu saja ya, kau tahu aku dengan bantuan kekuatan kalian tak sanggup mengalahkan dua Demon Lord sekaligus, sebenarnya aku mendapat bantuan tak terduga."
Sahut Guinevere.
"hah? bantuan tak terduga? dari siapa?"
Tanya Henny.
"iya dari siapa"
Ucap Lily dan Penny barengan.
"kalian tahu kan tentang rahasia keturunan Sundr?"
Balas Guinevere.
Penny:"iya tau"
Henny & Lily :"tau tau"
"nah jadi aku mendapat bantuan dari Lightsworn."
Balas Guinevere.
"hahh...? berarti kau sudah melihat calon suami mu?"
Tanya Lily.
"suttt...."
Balas Guinevere sembari mengangkat jari telunjuk nya dan ditempatkan pada bibirnya.
"oke, oke, nanti saja kita bicarakan ini. Disina banyak orang sih."
Ucap Lily.
Beralih pada Death Yok, di ruang rapat istana, tampak Helena dan 3 iblis kelas atas lain(Raipope, Thackloz, Kane) berkumpul.
"tak ku sangka, kini hanya tersisa 4 anggota dari kita."
Ucap Kane
"ini semua salah Raipope, kau tak membantu menyerang sama sekali, padahal yang lain sedang berjuang. Daripada tak berguna, lebih baik kau mati saja!"
Ucap Thackloz protes kepada Raipope.
"kenapa aku yang jadi disalahkan? kalian sendiri harusnya fokus pada invasi, bukan malah mengejar Lewis."
Ucap Raipope dengan ekspresi datar dan tenang.
Thackloz :"kau sendiri juga benci kan pada Le-"
"DIAM!!"
Teriak Helena menyela pembicaraan.
"jangan bertingkah seperti bocah manusia!"
Seru Helena.
"herghh."
Ucap Thackloz yang masih marah pada Raipope.
"Thackloz, aku tahu kau tak terima akan kekalahan mu dari Lewis dan ketidak puasan mu dalam invasi. Tapi marah dan saling menyalahkan tidak ada gunanya."
Nasehat Helena.
"kau juga gagal Helena."
Ucap Thackloz.
"yang jelas kita kehilangan jejak Lewis lagi, padahal sudah 2 vs 1 (Kane & Thackloz vs Lewis) tapi dia tak terluka sama sekali."
Ucap Kane.
"kalau begitu, kita fokus untuk menghabisi Lewis. Setuju tidak?"
Tanya Raipope.
"Kau selalu saja bilang seperti itu, tapi mana buktinya? kapan kau melawan Lewis?"
Ucap Thackloz dengan tempramen.
"Setidaknya saat aku melawan Lewis dia akan tewas ditangan ku."
Ucap Raipope membela diri.
"tapi aku tak begitu setuju, emang Lewis akan menghambat kita untuk?"
Tanya Helena.
"dia saja membantu pasukan Tudor. Saat salah satu anggota Zeyynmaloth hendak dieksekusi, tiba tiba muncul matra dari langit dan menggagalkan eksekusi nya."
Ucap Kane.
"hmm... begitu rupanya."
Ucap Helena.
"ini semakin menarik."
Ucap Raipope.
"aku setuju."
Ucap Helena.
Kembali ke istana Tudor, terlihat William yang sedang sendirian dihampiri oleh Queen Mary.
"William Marshal, bisa kita bicara? Ada yang ingin aku bicarakan."
Ucap Mary.
"tentu, kau mau kita bicara dimana?"
Tanya William.
"kita bicara di dalam istana saja, kita bicara di singgasana ku."
Balas Mary.
"baiklah ratu Mary."
Ucap William.
"ikuti aku!"
Seru Mary.
William pun dibawa ke dalam istana. Tujuan Mary adalah agar memberi tahukan hal yang tidak sepatutnya diketahui orang lain. Sesampainya di singgasana, Ratu Mary pun duduk.
"kau begitu kuat William, tak salah aku menunjuk mu sebagai Marshal."
Ucap Mary.
"suatu kehormatan di beri gelar Marshal oleh mu paduka ratu."
Ucap William sambil menundukkan kepalanya memberi salah hormat.
"aku minta agar saat hanya kita berdua yang berbicara kau bersikap tak terlalu formal seperti itu!."
Seru Mary.
"baik."
Ucap William.
"ada beberapa hal yang ingin aku katakan. Langsung saja yang pertama, untuk menjadi seorang ratu tanpa raja ada banyak ancaman yang bisa membahayakan negeri Tudor ini, misalkan pengambil alihan kekuasaan. Bisa saja ada pasukan yang bukan Dark Dicepratops tapi menyerang Tudor karena ingin kekuasaan."
Jelas panjang Mary.
"aku mengerti."
Ucap William.
"maka dari itu agar hal seperti itu tidak terjadi, aku mengutus kau untuk membawa perdamaian pada seluruh negeri pembela cahaya."
Ucap Mary.
"kalau begitu aku sebagai Marshal harus dengan tuntas dan memuaskan dalam membantu negeri yang lain."
Sahut William.
"itu benar, dengan membantu negeri negeri pejuang cahaya, kita bisa meningkatkan tali persahabatan dan meminimalisir kemungkinan perebutan kekuasaan paksa."
Ucap Mary.
"aku mengerti."
Ucap William.
"William Marshal, aku mempercayaimu. Mohon jangan kecewakan aku! Aku sudah kehilangan hal yang sangat berarti bagiku."
Ucap Mary.
"aku tak akan mengecewakan Queen Mary of Tudor."
Ucap William.
"baik, sebagai imbalan istimewa, aku akan menjanjikan mu hak khusus, seperti uang yang berlimpah dan segala kemauan mu akan aku turuti."
Ucap Mary.
"terima kasih. Padahal kalau tidak juga tidak apa apa, aku terima jika hak aku disama ratakan."
Ucap William.
"tidak, kau pantas mendapat hak istimewa."
Balas Mary.