Zayn Argantara

    Zayn terbangun saat sinar matahari masuk ke dalam kamar dan mengenai matanya.

   Zayn bangun dari tempat tidur menuju jendela untuk membukanya tenyata pemandangan di sini saat pagi hari sangat indah.

   Zayn mengambil handuk dan keluar menuju kamar mandi, dalam perjalanan Zayn bertemu ayahnya Naura yang sedang menata kayu bakar.

"Pagi yah"Sapa Zayn.

"Pagi nak Arga kamu sudah bangun".

"Iya yah maaf kesiangan"Kata Zayn.

"Nggak apa-apa".

"Naura kemana ya yah kok nggak kelihatan?"Tanya Zayn.

"Tadi dia ke sungai cuci baju kalau kamu ingin menyusulnya dekat kok dari sini tinggal turun jalan ini terus"Jelas ayahnya Naura sambil nunjuk jalak setapak.

Nggak ada salahnya Zayn menyusul Naura dia juga ingin tahu bagaimana rasanya mandi di sungai.

Zayn terus turun ke bawah ternyata lumayan jauh tapi ayahnya Naura bilang dekat barangkali dia terbiasa makanya bilang dekat.

Akhirnya Zayn sampai di sungai disana hanya terlihat Naura dan ibunya,Zayn mendekat ke arah Naura dan membuat Naura kaget.

"Ngapain mas Arga kesini?"Tanya Naura.

"Mau mandi"Jawab Zayn singkat.

"Air sungai dingin mas Arga nanti di rumah saja aku rebus kan air panas"Tawar Naura.

"Nggak usah aku mandi disini saja"Tolak Zayn.

Ibunya Naura pamit duluan beliau nggak mau ganggu anak dan menantunya berduaan.

Naura malah merasa canggung sejak kepergian ibunya apalagi saat ini Zayn mau membuka kaosnya dia semakin malu sampai pipinya merona.

"Mas Arga mau ngapain"Teriak Naura sambil memalingkan wajahnya saat Zayn mau membuka celana nya.

"buka celana".

"Ini di area terbuka mas kalau ada yang lihat gimana?"Tanya Naura.

"Kalau nggak di buka gimana aku mandi Naura dan juga tenang aja aku nggak telanjang kok aku masih pakai celana pendek"Jelas Zayn sambil melompat ke air ternyata memang dingin airnya tapi segar.

Naura pamit karena sudah selesai dia berdiri karena tidak melihat jalan dia terpeleset dan jatuh ke dalam air di mana Zayn berada.

Badan Naura akhirnya basah semua bukanya Zayn nolongin dia malah tersenyum melihat Naura basah kuyup.

Tanpa terasa jantung Zayn berdetak lebih kencang melihat Naura basah kuyup apalagi saat ini lekuk tubuh Naura terlihat jelas Zayn sampai menelan ludah.

Menyadari kemana arah penglihatan Zayn Naura menutup bagian depannya dengan tangan dia kemudian berjalan kepinggir dan buru-buru pergi dari sungai.

Zayn tersenyum memang dia akui semenjak dia bersama Naura dia lebih sering tersenyum.

Satu jam kemudian Zayn susah kembali dari sungai kali ini mereka sedang bersiap untuk sarapan.

Dengan telaten Naura mengambilkan makanan untuk Zayn begitupun ibunya Naura mengambilkan untuk ayahnya.

Sebenarnya Naura punya satu kakak tapi sekarang ikut tinggal di rumah istrinya,rumahnya tidak terlalu jauh dari rumah Naura hanya beda desa saja mendengar Naura pulang katanya mereka akan datang kesini.

Benar saja sehabis mereka selesai sarapan keluarga kakaknya datang.

Kakanya Naura punya dua anak perempuan dan laki-laki sekitar berumur sepuluh dan enam tahun.

Walaupun keterbatasan ekonomi menurut Zayn keluarga ini sangat harmonis semua anggota pada saling menyayangi inilah keluarga yang Zayn impikan dari kecil.

Tanpa sadar airmata Zayn jatuh tapi segera dia hapus agar tidak di lihat orang lain tapi Naura sempat melihatnya dan merasa iba karena dia tahu kalau Zayn dari kecil cuma dengan almarhum ibunya.

Naura mendekat ke arah Zayn dan duduk di samping nya Naura kemudian menggenggam tangan Zayn sambil menengok dan tersenyum.

Zayn tahu maksud Naura lewat tatapannya Zayn kemudian membalas dengan senyuman sambil mengedipkan mata menandakan kalau dia baik-baik saja.

Tanpa terasa Naura dan Zayn harus kembali ke Surabaya setelah berpamitan Zayn dan Naura pamit pergi.

Zayn dan Naura sebenarnya masih ingin tinggal di situ tapi besok mereka harus bekerja makanya dia harus balik.

selama perjalanan baik Zayn maupun Naura sama-sama terdiam bahkan Naura sampai tertidur dalam bus.