NovelToon NovelToon
Ambil Saja Suamiku, Kak

Ambil Saja Suamiku, Kak

Status: tamat
Genre:Dokter / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Selingkuh / Romantis / Crazy Rich/Konglomerat / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.6
Nama Author: Puji170

Riana pikir kakaknya Liliana tidak akan pernah menyukai suaminya, Septian. Namun, kecurigaan demi kecurigaan membawanya pada fakta bahwa sang kakak mencintai Septian.

Tak ingin berebut cinta karena Septian sendiri sudah lama memendam Rasa pada Liliana dengan cara menikahinya. Riana akhirnya merelakan 5 tahun pernikahan dan pergi menjadi relawan di sorong.

"Kenapa aku harus berebut cinta yang tak mungkin menjadi milikku? Bagaimanapun aku bukan burung dalam sangkar, aku berhak bahagia." —Riana

Bagaimana kisah selanjutnya, akankah Riana menemukan cinta sejati diatas luka pernikahan yang ingin ia kubur?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puji170, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Bola mata Liliana membulat sempurna. Ia pikir kedua lelaki suruhan Septian ingin membawanya, ternyata tidak. Justru Lira yang kini menjadi target mereka.

“Tian! Kenapa kamu menyuruh mereka membawa Lira? Kalau kamu mau membalas perbuatanku, balas padaku! Jangan pada anak kecil!” teriak Liliana, berusaha menerobos, namun langkahnya langsung dihadang oleh salah satu pria yang tak membawa Lira.

Sementara itu, Septian dengan tenang menuntun Rahayu menuju sofa. Setelah memastikan ibunya duduk, ia ikut duduk di sampingnya, lalu menatap tajam ke arah Liliana yang masih berjuang mendekat ke Lira. Anak kecil itu kini menangis kencang dalam gendongan pria bertubuh kekar.

“Percuma, Lili. Tenagamu akan habis. Mereka tidak akan melepaskan Lira,” ucap Septian datar dan dingin.

“Bajingan kamu, Tian! Lepaskan Lira!” Liliana menjerit dengan suara serak, matanya memerah penuh amarah.

“Lepaskan?” Septian tersenyum miring, tapi senyum itu tanpa kehidupan. “Selama ini aku bodoh, tidak membuka mata terhadap wanita sepertimu. Kamu pikir aku tidak bisa membalasmu setelah semua yang kamu lakukan?”

Langkah Liliana terhenti. Matanya menatap lekat wajah Septian, bergetar antara marah dan tidak percaya.

“Selama tiga bulan ini kamu membungkam anak buahku untuk tidak memberikan informasi keberadaan Riana,” lanjut Septian dengan nada dingin yang menekan.

Liliana tertawa hambar. Tawa itu tidak menyenangkan, tapi lebih seperti bentuk keputusasaan yang berubah jadi ejekan.

“Oh, jadi karena itu? Karena aku menutup mulut anak buahmu, kamu balas dendam dengan menjadikan anakku sebagai tumbal?” ia menatap tajam. “Tian, semua orang melihatmu sebagai bos besar yang pintar, tapi di mataku, kamu hanya pria bodoh yang dikuasai egonya sendiri.”

Ia melangkah maju satu langkah, suaranya menurun tapi lebih menusuk. “Lihat aku, Septian. Aku ini cuma janda tanpa apa-apa. Tapi nyatanya, aku bisa membuatmu bertekuk lutut hanya dengan satu tindakan kecil.”

Rahayu yang sejak tadi diam, akhirnya menatap putranya dengan tatapan cemas sekaligus marah. “Cukup, Liliana…” katanya tegas.

Namun Liliana hanya tersenyum getir. “Dengar sendiri, Bu. Anakmu yang kau banggakan itu bahkan tak tahu siapa yang sebenarnya mengendalikannya.”

Ruangan mendadak sunyi. Napas Rahayu memburu, Lira masih menangis, dan Liliana berdiri tegak di tengah ruang tamu yang mencekam. Hingga perlahan, Septian berdiri.

Gerakannya tenang tapi matanya berubah gelap, begitu gelap hingga Liliana tanpa sadar menelan ludahnya sendiri.

“Tian…” suaranya gemetar, “apa yang kamu mau lakukan?”

Septian berhenti hanya beberapa langkah di depannya, menatap lurus tanpa ekspresi. Sorot matanya dingin, tapi di balik itu ada amarah yang nyaris tak bisa dikendalikan.

Dengan nada rendah, tapi sarat ancaman, ia berkata, “Mulai sekarang, kamu akan tahu… bagaimana rasanya kehilangan segalanya, termasuk kendali yang selama ini kamu banggakan.”

“Tian! Lepaskan Lira!” suara Liliana pecah, antara marah dan takut.

Namun Septian sama sekali tidak bergeming. Ia menoleh sedikit pada lelaki yang masih menggendong Lira, lalu berkata pelan tapi tegas, “Titipkan dia ke penampungan bayi. Jaga ketat, jangan sampai siapa pun tahu di mana dia.”

“Tidak! Jangan!” Liliana langsung berteriak histeris, suaranya serak menahan tangis. Meskipun dirinya wanita jahat, tapi ia tidak akan membiarkan darah dagingnya sendiri jauh darinya, apalagi ditempatkan di penampungan bayi, ia pun akhirnya memohon dan berkata dengan suara lirih, “Tian, kembalikan Lira padaku! Tolong!”

Septian menatapnya sekilas, senyum tipis muncul di sudut bibirnya, senyum yang dingin tanpa ada rasa belas kasih.

“Tentu, Lili. Aku akan kembalikan Lira padamu. Bagaimanapun, dulu aku pernah menganggap dia anakku.” Ia berhenti sejenak, nadanya berubah lebih berat. “Tapi sebelum itu… aku ingin kamu melakukan sesuatu untukku.”

Liliana terdiam. Napasnya tersengal, tapi matanya tetap menatap tajam ke arah Septian. Ia tahu, apapun yang akan keluar dari mulut pria itu tidak akan mudah untuk dilakukan.

“Kamu tanda tangani surat perceraian yang sebentar lagi akan dibawa pengacaraku,” ucap Septian akhirnya, dingin dan jelas. “Lalu ikut aku ke Sorong. Temui Riana, dan minta maaf padanya karena sudah menghancurkan rumah tangga kami.”

Liliana terbahak. Tawa itu terdengar getir, bahkan nyaris gila.

“Hahaha… apa, Tian? Aku minta maaf pada Riana?!” suaranya meninggi. “Kamu yang berbuat salah, tapi aku yang harus menanggung dosamu? Tian, sebagai wanita, kamu pikir Riana nggak tahu kalau selama ini kamu menyukaiku? Kamu yang memulai semuanya! Kamu yang membuat semua ini berantakan!”

“Jangan memutarbalikkan fakta, Lili,” balas Septian cepat, suaranya kini tajam seperti pisau. “Kamu tahu betul kenapa dulu aku tertarik padamu itu karena obsesi bodohku, karena kamu lebih memilih Irfan. Tapi aku sudah sadar, dan aku menyesal! Kalau saja kamu tidak pernah muncul di rumahku, semuanya tidak akan seperti ini!”

Liliana menatapnya tak percaya, air matanya mulai menggenang.

“Enam bulan lalu, siapa yang membawaku ke sini? Dan setiap malam kamu justru dengan mudah tidur di ranjangku, hah?!Kamu, Tian! Kamu!” suaranya pecah, penuh amarah dan luka yang sudah lama terpendam. “Dan sekarang kamu menyalahkanku? Kamu memang hebat… tapi juga pengecut!”

"Cukup, Lili. Jangan selalu mengukit luka lama. Sekarang aku sudah paham dan menyesal. Dan aku pasti akan membawa Riana kembali," ucap Septian penuh keyakinan.

"Ibu mendukungmu, Tian," sahut Rahayu yang sejak tadi diam.

Sementara Liliana terdiam di tempatnya. Ia merasa kini hidupnya sudah di ujung tanduk. Bayangkan adiknya kembali terngiang di benaknya, apalagi saat Riana dengan mudah berkata, 'Ambil saja suamiku, kak.'

"Riana, kamu memang pintar dengan mudah menyerahkan keluarga yang selama lima tahun membelenggumu. Demi Lira, akan aku kembalikan keluarga ini padamu," gumam Liliana.

1
Bella Hasibuan
🤣🤣🤣🤣🤣
tina hans
kalau ada manusia yang berkata kasih kesempatan kedua untuk orang yang selingkuh berarti orang yang mau memberi kesempatan adalah bodoh. sebab selingkuh adalah suatu penyakit yang akan kambuh bisa sembuh kalau sudah dikafani.
Mariatul
cerita author bagus, gak ngebosenin, mengalir, enak pokoknya. semangat terus ya Thor💪💪💪
Mariatul
astoge...
udh gak waras dia tu!
Dessy Christianti
keren
Mariatul
iya, emang cuma wanita bodoh yg gak nyimpan uang, laki² busuk mnta, masih aj di kasih duit simpanan. ahhhh
aku Pangen maki!
Mariatul
author, aku baru mampir, tapi kenapa udh nyesek banget...😭😭😭
𝐇⃟⃝ᵧꕥ📴𝓗𝓪𝔂𝓾𝓻𝓪𝓹𝓾𝓳𝓲: sambutan berarti
total 1 replies
Pcy retno
cuiiiiiiiiii janda gatel🤮🤮🤮🤮🤮🤮🤮
Komala Sari
selalu ada pemain baru yg akan ganggu hubungan kedua dokter ini😄
Komala Sari
gasskeeuun dokter Alif,jngan kasih kesempatan lg utk Septian mengambil dokter Riana😍
Nining Komalasari
geuning aya nya lanceuk sadarah kalakuanna jiga kitu
Nining Komalasari
Aa, aya nu ngintip /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Nining Komalasari
aya-aya wae si nini teh /Facepalm/
💗 AR Althafunisa 💗
Idih ogah, Riana. Kalau kamu balik ke Septian, orang sakit begitu perilaku nya. Awas aja ya 😡
💗 AR Althafunisa 💗
Emang enak, soalnya Septian itu beneran sakit. Waktu sama Riana dia malah mikirin Lili sekarang sudah sama Lili mikirin nya Riana. Kalau bukan sakit apa namanya 😅
Komala Sari
mencoba terus mengganggu tanpa henti
kpn ya doker Riana akan bebas dari gangguan mahluk² yg tdk pnya hati itu
💗 AR Althafunisa 💗
Kasihan lah Alif, nunggu bertahun-tahun pas janda tetep menunggu 😌
Komala Sari
ternyata ujian bt Riana masih sj berlanjut trs
dimanapun dan kemna pun dikejar trs
💗 AR Althafunisa 💗
Aku serem sama manusia macam ini 😩
💗 AR Althafunisa 💗
bego banget si Septian 🤣😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!