Fallen sangat bahagia karena sebentar lagi dia akan melepaskan masa lajangnya, namun naasnya Fallen harus melihat dengan mata kepalanya sendiri jika Darwin kekasihnya sedang bersama wanita lain, dan sialnya lagi wanita itu adalah Anha, Mama tirinya.
Kesal dan marah bercampur menjadi satu, Fallen yang belum pernah meminum minuman haram itu pun malah meleguk beberapa kali, sampai kesadaran nya mulai hilang.
Samar-samar Fallen mendengar suara tepat di atas tubuh nya, membuat Fallen mencoba membuka matanya, dan betapa terkejutnya dia melihat seorang pria yang mengkungkung-kung nya dan sedang menodai nya.
"Ahk.. sakit!! "
"Kamu siapa?, lepaskan aku." teriak Fallen di sela-sela kesadaran nya, mencoba berontak meski kepalanya sedikit pusing.
"Diam lah kucing kecil, kamu akan menjadi Babby ku." suara Briton yang sama sekali tidak di dengar oleh Fallen karena saat permainan panas itu di lakukan Fallen sudah tidak sadar lagi, dia kehilangan kesadaran tanpa tau siapa yang mengambil kesucian nya.
Jangan lupa jejak ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Air mata yang terus mengalir.
^^H A P P Y R E A D I N G^^
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Seberapa kuat Fallen mencoba untuk tetap kuat, seperti Fallen yang biasanya entah kenapa rasanya sangat berat, air mata nya sudah tidak terbendung lagi, bohong kalau Fallen bilang dia tidak akan menangis nyatanya air mata nya terus mengalir tanpa di persilahkan dulu oleh nya.
Kata CERAI yang keluar dari bibir nya sendiri seolah menjadi pukulan keras untuk Fallen tersendiri, hati kecil nya tidak benar-benar menginginkan nya, dia mengucapkan itu karena terdesak, dan terbawa emosi.
Siapa sih yang mau menjadi janda di pernikahan nya yang belum kunjung satu Minggu?, tidak ada yang menginginkan hal itu, tapi mau bagaimana lagi Fallen juga enggan mentoleransi lagi sikap sesuka nya Bastian, apalagi masalah yang di hadapi nya ini sangat serius dimana sebuah pernikahan tidak memiliki kesetiaan dan kepercayaan.
"Jangan buang air mata berharga mu untuk pria bejat itu Fall, kamu harus kuat seperti Mama mu."
Tapi air mata Fallen terus mengalir deras, membuat Fallen kesal dan memilih untuk pergi ke kamar mandi.
Fallen mengisi bathub dengan air dingin dan setelah bathub nya terisi penuh ia langsung membuka satu persatu pakaian yang menempel di tubuhnya.
Fallen naik ke bathub, perlahan dia menenggelamkan wajahnya ke air dan beberapa menit setelah hampir kehabisan nafas nya Fallen langsung mengangkat wajah nya dari air.
Kebiasaan nya saat sedih memang seperti ini, air matanya akan berhenti mengalir jika di dalam air, Fallen tidak tau dengan perasaan nya sekarang tapi entah kenapa dia terus merasakan ingin menangis.
Tanpa sadar Fallen tertidur di dalam bathub, dia tersadar saat mendengarkan suara ketukan pintu, dan suara yang memanggil nya dari luar kamar.
"Astaga aku ketiduran, jam berapa ini." gumam Fallen sambil beranjak dari air bathub.
Dia mengambil handuk nya lalu berjalan ke luar kamar mandi.
"Ada apa?."
"Tuan muda mengatakan jika nona di tunggu di ruang tamu."
"Bilang saja aku sudah tidur, atau apalah, aku malas."
"Tapi non__" belum juga bibi pembantu menyelesaikannya ucapan nya Fallen sudah menutup pintu nya.
Fallen berjalan sempoyongan ke arah almari, ruangan di kamar tamu memang tidak sebesar kamar utama yang di lantai atas, bahkan di kamar tamu tidak ada ruang ganti yang berhubungan dengan pakaian ganti.
"Kenapa kepala ku rasanya sangat sakit sekali, duh.."
Setelah mendapatkan pakaian ganti nya Fallen melangkah kaki nya mendekati tempat tidur, namun saat melangkah tiba-tiba pandangan nya oleng dan berakhir ambruk jatuh ke lantai.
Di ruang tamu Bastian yang sudah menunggu beserta pengacaranya nampak memperlihatkan kemarahan nya, Fallen tak kunjung datang menemui nya.
"Pulanglah, besok kita akan mengadakan pertemuan lagi." jelas Bastian sambil beranjak berdiri.
Si pengacara pribadi Bastian pun memilih pergi meninggalkan kediaman Bastian.
sedangkan Bastian yang akan berjalan ke arah kamar Fallen tiba-tiba di kagetkan dengan suara teriakan Anggelina.
"Bas!!."
"Bas kau dimana!." Teriak Anggelina mencari keberadaan Bastian.
"Ada apa?." tanya Bastian mendekati sosok yang melihat ke sembarangan arah itu.
Tanpa aba-aba Anggelina langsung memeluk Bastian, mencium pipi Bastian lalu melepaskan pelukan nya.
"Kau tidak akan benar-benar pergi kan Bas, kumohon jangan ya."
"Astaga, apa yang kau katakan Anggel, aku tidak akan meninggalkan mu, bukan kah aku sudah mengatakan nya berulang kali?."
Anggelina terdiam, dia melihat sekeliling ruangan di rumah kekasihnya itu, tanpa di duga dia mencari sosok yang tadi pagi telah memaki nya habis-habiasan dengan kata-kata pedas nya, siapa lagi kalau bukan Fallen, istri muda Bastian yang galak itu.
"Kau tidak mengangkat telpon ku dari tadi, aku khawatir pada mu Bas, hiks.. aku takut kau tinggalkan." Anggelina kembali memeluk Bastian lagi.
Bastian merangkup kedua pipi Anggelina, lalu menatap nya dengan wajah serius nya.
"Tenanglah, itu tidak akan terjadi, aku akan menikahi mu." jelas Bastian.
"Kau janji Bas?."
Bastian mengangguk kecil, namun tidak mengatakan sebuah janji, seolah anggukan kecil itu mewakili jawaban nya.
"Aku mau kita makan malam di luar Bas, aku sudah menyiapkan tempat romantis untuk kita, bagaimana apa kau mau?."
"Tentu, ayo." Bastian langsung setuju dengan permintaan Anggelina.
"Ganti baju mu, aku menunggu di sini." kata Anggelina.
Setelah kepergian Bastian yang akan mengganti pakaian nya Anggelina mengadahkan pandangan nya kesetiap sisi.
sampai dia melihat sosok bibi pembantu yang akan berjalan mendekati nya dengan membawa minuman.
"Minum nya non."
"Tidak usah, bawa lagi saja aku tidak suka minum-minuman manis, itu akan membuat tubuhku jelek, gendut seperti dirimu." sahut Anggelina menatap jijik pada bibi pembantu yang memang memiliki tubuh lebih berisi.
Si Bibi pembantu hanya menunduk, dan kembali berjalan membawa minuman yang di buat nya tadi hendak ke dapur lagi, namun langkah nya terhenti karena pertanyaan Anggelina.
"Dimana gadis bernama Fallen itu tidur? apa dia tidur di atas bersama kekasih ku?." tanya Anggelina.
"Nona muda pindah kamar di ruang tamu, non."
"Ohk baguslah jika dia tau diri." Anggelina tersenyum senang.
"Kau sedang apa, sana wajah mu yang jelek itu merusak pemandangan ku saja, seharusnya kau diet agar tubuh mu tidak gemuk seperti badut." lanjut Anggelina yang hanya di jawab dengan anggukan kecil oleh bibi pembantu.
Anggelina penasaran dengan apa yang di lakukan Fallen saat ini, di melangkah kan kaki nya mendekati kamar tamu, ada tiga kamar yang tersedia di lantai bawah, membuat Anggelina mau tak mau harus membuka satu persatu sampai dia menemukan Fallen.
Dan akhirnya Anggelina menemukan Fallen yang ternyata ada di kamar tamu yang paling pojok dan dekat dengan pinggir taman.
"Akhirnya aku menemukan mu rubah kecil, senang rasanya melihat mu terlihat menyedihkan seperti ini, haha." Anggelina tersenyum puas saat melihat Fallen yang pingsan di lantai dengan menggunakan handuk saja.
Tanpa ragu dia mengambil ponselnya, memotret beberapa foto Fallen dengan sedikit menyibakkan handuk yang di gunakan Fallen.
"Astaga haha, aku sudah punya kartu as nya, dan jika dia macam-macam maka aku akan menyebarkan foto ini yang tentu nya akan membuat dia malu, syukur-syukur dia mati bunuh diri, dengan begitu Bastian hanya akan menjadi milik ku." gumam Anggelina sambil tertawa.
Dia berjalan begitu saja meninggalkan Fallen yang pingsan, Anggelina bahkan bersikap seperti tidak ada apa-apa, dia memilih duduk ruang tamu sambil menunggu Bastian turun.
Saat Bastian menuruni tangga dia melihat ke arah kamar tamu yang paling pojok, kamar yang di tempati Fallen, dia ingin tau apa yang sedang di lakukan Fallen, apa benar dia tertidur seperti yang di katakan oleh bibi pembantu nya tadi.
Saat akan berjalan mendekati pintu kamar tamu lagi-lagi Anggelina memanggil nama nya, membuat Bastian kembali melupakan keinginan nya untuk melihat Fallen.
"Bas, ayo aku sudah lapar."
"Baiklah, ayo kita pergi."
Anggelina tersenyum puas, semula dia tidak ingin menjadi wanita pelakor seperti ini, tapi karena ucapan Fallen yang dengan terang-terangan menghina nya membuat dia menjadi melakukan seperti yang di tuduhkan Fallen pada nya, menjadi wanita tidak tau malu yang mencintai suami orang.
"Aku akan membuat Bastian tidur di tempat ku, dan kau gadis labil aku akan membuat mu di campakkan oleh suami mu sendiri." batin Anggelina tersenyum menyeringai.
___________
🌹🌹🌹🌹🌹
Jangan lupa like coment and Vote ♥️
Darrel salah paham🤣🤣🤣🤣
brrt angel sekongkol dgn ibu ny darel
kyk ny darwin
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣