NovelToon NovelToon
MALAM TELAH TIBA

MALAM TELAH TIBA

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Bullying dan Balas Dendam / Game
Popularitas:500
Nilai: 5
Nama Author: jewu nuna

Sekelompok siswa SMA dipaksa memainkan permainan Mafia yang mematikan di sebuah pusat retret. Siswa kelas 11 dari SMA Bunga Bangsa melakukan karyawisata. Saat malam tiba, semua siswa di gedung tersebut menerima pesan yang menunjukkan permainan mafia akan segera dimulai. Satu-satunya cara untuk bertahan hidup adalah dengan menyingkirkan teman sekelas dan menemukan Mafia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jewu nuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anggap Semua Mimpi

Khalil membuka pintu kamar secara perlahan. Mendapati Agil yang duduk di lantai bersandar ranjang dengan ponsel yang ada di tangannya. Entahlah apa yang sedang dia lakukan disaat ponsel tidak bisa membuka apapun selain aplikasi tanam itu.

“Udah waras?”

Agil mendongak, “Gue kayaknya nggak baik-baik aja deh, apalagi semenjak Sadam ninggalin kita”

Sebagaimana sebuah persahabatan yang kuat. Begitulah Agil dan Sadam jalani hari penuh dengan keceriaan dan kedukaan bersama. Mungkin tidak akan relate karena Khalil tidak punya sahabat sedekat itu. Tapi Khalil juga tahu apa yang Agil rasakan, kehilangan itu menyakitkan, apalagi orang yang disayangi.

“Sudahlah, kita harus tetap berjalan maju. Lo bilang Sadam nggak akan suka kalau kita kayak gini, kenapa lo malah yang jadi sedih gini?”

“huh, kenapa ini terjadi sama kita?!”

“Udahlah jangan terlalu menyesal, gue yakin kalau ini cuman permainan sebentar lagi kita bakal menang dan Sadam akan hidup lagi”

Agil mendongak. Ucapan yang selalu keluar dari mulut Khalil tuh sering sekali sebuah pernyataan yang menyejukkan hati. Tapi bagaimana bisa seseorang yang sudah mati dapat hidup lagi, kalau bukan sebagai zombie?

“Nggak usah gila”

“Ya makannya kita harus menang dan buktiin ucapan gue bener” Khalil menepuk pundak Agil. Menyalurkan kepercayaan yang sebenarnya dia juga tidak begitu yakin.

“Denger ya, semuanya bakal baik-baik aja. kematian Sadam mungkin buat kita jadi makin kuat buat jalanin game ini. Jangan terus-terusan nyalahin diri sendiri sama sesuatu yang udah terjadi”

“Thanks, Khal”

“Anggap ini semua mimpi, kematian Sadam, dan saat lo pencet foto Arsya, itu semua cuman mimpi”

Agil mengusap wajahnya cukup kasar, “Gue egois banget”

“Nggak papa, lo kayak nggak lihat aja gue hampir mati karena ego gue sendiri? Malah si brengsek Hagian dan dua temen bangsatnya itu yang bikin gue masih disini. lo tahu kenapa?”

“Kenapa? Padahal gue kesel banget waktu itu. gue berharap lo bertahan buat gue”

Khalil tertawa, “Gue udah janji buat keluarin kalian termasuk lo, Gil. Jadi jangan berpikir kalo gue nggak peduli sama lo, gue peduli sama kalian semua, dan obongan brengsek itu yang bikin gue mikir lebih jernih”

“Oh jadi lo lebih mending di kata-katain dari pada di kasih nasehat baik-baik dari gue?” ujarnya sinis. Membuat Khalil tertawa semakin keras. Ternyata begini rasanya di cemburui oleh teman?

“Udah, nggak penting buat dibahas. Kita keluar aja dan cari bukti supaya Arsya nggak mati”

Agil sejenak melirik, “Lo suka sama Arsya?”

“Kok bisa ngomong gitu?” Khalil mengeryitkan dahi sambil beranjak dari duduknya, mengulurkan tangan untuk membantu Agil bangun.

“Akhir-akhir ini gue suka nggak sengaja lihat lo sama Arsya, lo selalu belain dia ya walaupun semua orang terutama mafia juga lo belain”

Khalil tertawa, “Lo gila? Dari awal kita semua tahu kalau Arsya dan Dion deket”

Agil menepuk pundak Khalil, “Iya, jadi gue bilang aja buat nggak makan temen karena kayaknya Arsya yang naksir sama lo, lo nggak lihat gimana para cewek-cewek itu natap lo?”

“Cewek-cewek itu?”

“Arsya dan Intan? Nggak tahu yang lainnya atau cuman perasaan gue aja?”

Khalil hanya diam. Entah dia yang tidak peka atau bagaimana, tapi menurutnya semua orang memandangnya sama saja. dari awal semuanya cuman karena dia peduli dan ingin menyematkan semua orang. Lagian bagaimana bisa Agil membicarakan Intan. Gadis yang dia gendong sepanjang track ke gunung?

“Ya udah nggak penting, kita nyusul yang lain aja” Agil menarik tubuh Khalil.

Tentu menuju basement untuk menjumpai Dion, Arsya, dan Merah, yang ternyata masih sibuk mencari data CCTV yang hilang. Kalau dari logika Khalil sejauh ini, tidak mungkin Arsya bohong dan menghapus semuanya. Secara dia yang sudah menemukan ruangan ini dan membantu semua orang untuk menemukan pelaku. Pasti mafia itu yang menghapus saat sadar bahwa Arsya telah sengaja menemukan barang buktinya, tapi siapa?

“Sudah selesai”

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!