Follow;
FB~Lina Zascia Amandia
IG~Deyulia2022
WA~ 089520229628
Seharusnya Syapala sangat bahagia di hari kelulusan Sarjananya hari itu. Namun, ia justru dikejutkan dengan kabar pertunangan sang kekasih dengan perempuan lain.
Hancur luluh hati Syapala. Disaat hatinya sedang hancur, seorang pria dewasa menawarkan cinta tanpa syarat. Apakah Syapala justru menerima cinta itu dengan alasan, ingin membalaskan dendam terhadap mantan kekasih?
Ikuti terus kisahnya dan mohon dukungannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 Aku Akan Bahagiakan Dia
Suara pembawa acara terdengar nyaring, memberitahukan bahwa acara ijab kabul akan segera dimulai.
Syafik sang kakak kandung, sudah menduduki kursi menghadap meja ijab kabul, tepat berhadapan dengan Arkala.
Sementara Syapala masih belum dihadirkan. Mempelai perempuan akan dihadirkan setelah ikrar ijab kabul diucapkan oleh Arkala.
Beberapa saat lalu Pak Penghulu yang sudah hadir, telah membuka acara dengan rangkaian doa dan sedikit tausyiah sebelum ijab kabul dimulai.
"Wali nikah pihak perempuannya siapa?" Penghulu bertanya, tatapnya menuju ke arah Syafik.
Syafik mengangkat kedua tangannya, memberitahukan kalau dia merupakan wali nikah untuk Syapala.
Setelah rukun nikah telah terpenuhi, Penghulu segera memulai prosesi ijab kabul. Tangan Syafik dan Arkala saling berjabat, menandakan penyerahan tanggung jawab Syafik terhadap Syapala, dengan hitungan detik akan beralih kepada Arkala.
"Saudara Arkala Adisetya Kelana, apakah Anda siap menerima tanggung jawab baru di pundak Anda atas adi kandung saya?" tanya Syafik tegas.
"Saya Arkala Adisetya Kelana siap menerima limpahan tanggung jawab baru di pundak saya," jawabnya tegas dan lugas.
Tidak menunda lagi, Pak Penghulu segera menuntun Arkala supaya ia mengucapkan ikrar ijab kabul di hadapan hadirin semua.
"Saya terima nikah dan kawinnya Syapala Zehra binti almarhum Bapak Syakir dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan satu set perhiasan, dibayar TUNAI."
"Sah... Sah...."
Gedung itu berubah gemuruh dipenuhi kalimat sah yang menggema.
Hati Arkala sangat lega, setelah ijab kabul itu ia ucapkan dengan lantang tanpa jeda, kemudian ia melepaskan jabatan tangan Syafik, spontan ia mengusap wajahnya sebagai tanda rasa syukur yang dalam.
Suara pembawa acara kembali terdengar, memberitahukan agar mempelai perempuan sudah bisa dihadirkan di meja di ijab kabul.
Syapala mulai keluar dari ruangan itu. Lengannya dibimbing Mutia sang MUA.
Jantung Syapala kembali berdegup kencang, saat kakinya mulai melangkah menuju meja ijab kabul.
Semua mata sontak tertuju padanya. Tidak terkecuali Erlaga, yang sejak pertama kali masuk gedung, ia baru menyadari bahwa nama mempelai perempuan merupakan nama yang tidak asing baginya.
Jantung Erlaga serasa akan copot dari tempatnya, saat Syapala benar-benar duduk sejajar dengan sang abang di meja ijab kabul. Kini, Syapala resmi menjadi kakak iparnya.
Erlaga masih belum percaya, bahwa yang duduk bersanding dengan Arkala adalah benar-benar Syapala mantan kekasih yang telah ia khianati sebulan yang lalu.
Syapala nampak tersenyum. Wajahnya sungguh sangat cantik dan mempesona. Kalau saja nama yang tertera di papan bunga bukanlah Syapala, bisa saja Erlaga tidak mengenali bahwa di hadapannya kini adalah Syapala mantan kekasihnya.
"Jadi, ini benar-benar Syapala mantan kekasih yang telah aku khianati itu?" tanyanya dalam hati.
Sebuah penyesalan tiba-tiba hadir dalam lubuk hati Erlaga. Situasi di hadapannya, sungguh pemandangan yang membuat hatinya teriris. Erlaga seperti sedang terkhianati oleh sang abang, yang tiba-tiba justru menghadirkan Syapala.
"Jadi, yang dimaksud Bang Kala calon istri tempo hari adalah Pala? Lalu sejak kapan mereka kenal? Dan, foto yang ditemukan Bang Kala di taman Cinta itu, apakah itu awal pertemuan mereka?"
Erlaga masih menduga-duga di dalam hati tentang pertemuan Syapala dengan Arkala. Pertanyaan kenapa dan kenapa masih memenuhi isi kepalanya dengan perasaan yang masih belum percaya.
"Pala, kenapa kamu harus menikah dengan abangku? Apakah pertemuan kalian kebetulan karena sudah takdir, atau justru direncanakan?" Erlaga masih belum berhenti memikirkan Syapala yang kini resmi menjadi kakak iparnya.
Beberapa saat kemudian, rangkaian acara hampir usai, para tamu undangan mulai pulang satu per satu. Menyisakan pihak keluarga yang masih bertahan serta kerabat dekat.
Kini Syapala dan Arkala yang sudah menduduki singgasana pelaminan sejak tadi, mulai menerima ucapan selamat dari pihak keluarga dekat juga kerabat.
Heliya dan Farah dua sahabat yang masih setia bertahan di sana, mendekat lalu memberikan selamat untuk Syapala dan Arkala. Setelah itu mereka langsung berpamitan pulang.
"Selamat ya, Pala, semoga pernikahan kalian langgeng dan samawa. Sekarang tanggung jawab kakak, kakak serahkan pada suamimu."
Syapala memeluk Syafik sang kakak dengan penuh haru. Dia menangis di sana. Karena mulai hari ini dan seterusnya, dia tidak bisa manja lagi terhadap sang kakak.
Kini, Syafik mulai menuju Arkala. Dia menyalami adik iparnya seraya sedikit berkata-kata.
"Titip adikku. Jaga dan cintai setulus hati. Jangan pernah menyakitinya," pesannya sembari memeluk sebentar bahu Arkala kemudian dia lepas kembali.
Arkala mengangguk lalu tersenyum, "Siap," ujarnya menyanggupi.
Dan, ini mungkin moment yang paling emosional. Ketika sosok Erlaga menghampiri. Mau tidak mau ia harus memberi ucapan selamat pada abang kandung dan mantan kekasihnya Syapala.
"Selamat atas pernikahan kalian, Pala dan Bang Kala," ucapnya sedikit bergetar. Jelas Erlaga menahan sebuah perasaan yang tidak biasa di dalam dadanya.
Namun, tidak ada sambutan tangan dari Syapala. Jangankan sambutan tangan, senyum saja tidak. Syapala memalingkan tatap justru ke tempat lain. Hatinya benar-benar diliputi amarah yang entah kapan akan padam.
Berbeda dengan Arkala, ia meraih jabatan tangan sang adik. Wajahnya tersenyum penuh kemenangan seolah menjelaskan bahwa mantan kekasihmu, akan ku bahagiakan setelah kau campakkan.
"Jangan khawatir. Aku akan membahagiakan dia," bisiknya tegas di samping daun telinga Erlaga.
Mohon maaf, Author masih error keyboardnya. Saat ini nulisnya langsung pakai Hp, jadi up nya lumayan lama. Sedih deh... Sepertinya harus benar2 beli keyboard yang baru.
jngan2 nanti ni prita mau jdi plakor lagi
masih bnyak cewek kain dan mu harus robah sikap da pemikiran kmu laga jngan mudah di hasut
jodohin si laga teman pala thoor
ud putusin aja tunangannya biar kapok dia,tau GK,sesuatu yg kita dpt dngn cr yg tidak baik tu,akibatnya jg GK akan awet dan membahagiakan...
.pala udah bajagia sm kala..jgn ganggu ya😄😄