NovelToon NovelToon
Suamiku Bapak Dosen

Suamiku Bapak Dosen

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Beda Usia
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Saidah_noor

Azmi Khoerunnisa, terpaksa menggantikan kakak sepupunya yang kabur untuk menikah dengan bujang lapuk, Atharrazka Abdilah. Dosen ganteng yang terkenal killer diseantero kampus.
Akankah Azmi bisa bertahan dengan pernikahan yang tak diinginkannya???
Bagaimana cerita mereka selanjutnya ditengah sifat mereka yang berbanding terbalik???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Azthar # Istri cerdas.

"Ya nikmatnya ada, gak nikmatnya juga ada. Namanya juga rumah tangga, kagak ada yang sempurna. Enaknya, ada yang temenin kita dari gak bisa apa-apa jadi makin dewasa," tutur bu Jamilah.

"Kamu gak usah pikirin, gak perlu menganggap nikah itu beban, cukup nikmati saja. Lama-lama jadi terbiasa, lagi pula wanita kalau telat nikah juga dibilang gak laku tetap dibilang aib sama tetangga. Ingat! Pertahankan suami selama ia belum pernah bersikap kasar, karena sangat langka ada suami yang menahan dirinya untuk memukul istrinya secara fisik." ucap uma panjang lebar menasehati.

"Gimana mau mukul istrinya uma, sekarang para wanita dididik dengan ilmu VOC. Kayak istri tetangga sebelah," suara Azzam yang baru pulang ikut menimpali.

Lelaki itu tersenyum melihat ada adiknya di rumah, yang ingin membuatnya jahil seubun-ubun. Beberapa hari tak ada Azmi membuat rumah sepi senyap bak kuburan, hanya ada Kamila yang hobinya hanya menyetel lagu dangdut kesukaannya.

"Ini si aa pulang-pulang bukannya salam, malah ikut nimbrung," cibir Azmi melirik kakaknya dengan males.

"Dari tadi gue bilang salam pake mikrofon kagak ada yang denger, Azmi. Malah disahut ama tetangga sebelah, mpok Gandeng. Dia bilang aa udah banyak duit, gayanya selangit-langit tapi mau minjem dia bilang gue pelit, padahal dia tahu gue lagi pailit," ujar Azzam, bersandar pada dinding yang menghadap pada kebun kecil itu.

Azmi dan umanya terkekeh pelan mendengar cerita Azzam. Tahu saja kalau Azzam sudah kerja pasti si mpok mau pinjem duit, tapi tak pernah dibayar sama sekali maka dari itu dia tak mau meminjamkan duitnya lagi, karena si mpok Gandeng terkenal suka ngutang di kampung mereka.

"Btw, mpok Gandeng ma suaminya belum cerai? Padahal waktu itu bilang ke Azmi mau pisah," tanya Azmi mulai serius.

Tak ada yang menjawab, namun suara di rumah sebelah mereka bisa menjawab apa yang Azmi tanyakan.

Prang

"Kamu itu, ya mas. Aku ngutang karena kamu ngasih duitnya sedikit, bilang boros-boros. Inget! anak kamu itu 5 bukan satu. Enak aja bilang gua boros."

"Kerja sana, kerja! Jangan cuma bilang hemat dan boros aja. Tahunya cuma nge-cor saja! Bikin anak lagi, kerja sono!"

Prang prang.

Begitulah suara yang terdengar dari rumah sebelah Azmi.

"Uma mau sholat dulu," pamit bu Jamilah, setelah mendengar suara perdebatan suami istri yang bertetanggaan dengannya.

Azzam tersenyum pada adiknya itu, ia mencolek lengan Azmi agar melirik padanya.

"Inget, ya dek. Pertengkaran suami istri itu tidak pantas ditiru tapi patut dijadikan contoh. Biar kamu gak jadi istri durhaka sama suami, mending jadi istri yang berpendidikan voc saja," ujar Azzam sembari tersenyum jahil.

Azmi langsung keblinger mendengarnya, sadar bahwa kakaknya memberikan nasehat yang mem-bagongkan.

"A Azzam," panggil Azmi dengan kencang, ia mengejar kakaknya yang sudah lari ke ruang tengah.

"A Azzam, jangan lari. Aku kasih sambal lagi nanti," teriak Azmi dalam rumah itu.

Bulan purnama langsung menonjolkan bentuknya dimalam yang indah ini, keluarga yang penuh kesederhanaan itu begitu ramai dan terasa penuh. Penuh dengan canda tawa, penuh dengan kekompakan dan juga penuh cinta kasih.

🌼🌼🌼

Sementara ditempat lain ...

Suara mobil online terparkir didepan rumah pak dosen, hatinya sudah was-was ingin segera bertemu dengan istrinya dan melihat reaksi dengan kabar baru resepsi pernikahan mereka.

Athar yang baru sampai rumah terkejut saat memutar knop pintu yang masih terkunci, tapi lampu luar sudah menyala. Ia melirik arlojinya sudah seharusnya Azmi berada di rumah, ia pun mengambil ponselnya untuk menghubungi istrinya itu.

Satu kali panggilan tak aktif, kedua kali ia juga tak mendapatkan sambungan teleponnya diangkat. Ia merasakan ketakutan, takut jika Azmi melakukan hal yang tak bisa ia duga.

"Azmi kemana, ya?" Athar bermonolog.

Ia ingat tentang Azzam dan segera menghubungi no kakak iparnya, sekali dipanggil ia langsung mendapatkan respon.

"Assalamu'alaikum a, Azmi-nya ada di rumah ibu, gak?" sapa Athar yang langsung ke intinya.

"Bentar," sahutan dari sebrang sana.

"Ada apa, mas? Aku lagi belajar masak sama uma," ujar Azmi.

Padahal sebenarnya ia lagi tak ngapa-ngapain karena yang masak adalah ibunya sendiri.

"Aku lagi didepan rumah, kamu pulang sekarang. Aku tunggu!" ujar Athar menghembuskan nafasnya, ada rasa lega.

"Iya, bentar lagi. Udah ya," pamit Azmi.

Hendak memutuskan sambungan ponselnya, tapi Athar malah tak sengaja mendengar perbincangan kakak dan adik yang absurd itu.

"Laki lo udah minta jatah, tuh. Cepet pulang," suara Azzam terdengar membuat Athar menghentikan niatnya untuk memutuskan sambungan telepon.

"Iya, Mi. Jangan lupa kasih goyangan tiga ronde, besoknya lo langsung bunting, kayak mpok Gandeng," terdengar juga suara Kamila disebrang sana.

"Sialan lo, pada! Ngasih nasehat kagak ada yang bener, pak Athar itu gak akan berani nyentuh gue. Dia itu kagak gentle, soalnya udah gue jajah dia dan tahu bagaimana takluk-in dosen kayak dia," ujar Azmi yang dengan bangganya mengatakan tentang suaminya.

"Urusan rumah dia yang beresin, gue cuma ongkang-ongkang doang. Mau makan tinggal makan, baju tinggal make, juga dia yang kerja gue yang gajian. Gue istri cerdas, kan."

"Wah, zaman bener-bener udah terbalik," Kamila memuji Azmi.

"Bagus dek, itulah namanya istri VOC. Aa gak bangga sama sekali, hebat!" suara tepukan tangan terdengar.

Tuuutt

Sambungan telepon diputuskan.

Athar memangku kedua tangannya, lega sih Azmi gak mikir aneh-aneh tapi ucapannya tadi membuatnya kesal luar biasa. Gampang banget istrinya ngomong begitu, ia merasa harus makin tegas pada istrinya tersebut agar tidak mengatakan hal tentang dirinya.

Cukup lama Athar menunggunya, akhirnya Azmi pulang juga dengan menggunakan ojol. Sambil menenteng rantang susun stainless yang dibungkus kain kotak-kotak, ia menghampiri suaminya yang hampir berkarat karena menunggunya pulang di teras rumah.

"Lama banget, sih." Athar menggerutu, ia mengambil kopernya dan mengekori istrinya yang langsung membuka rumah mereka dengan kunci yang dipegangnya.

"Namanya juga belajar masak, kalau gosong mas juga gak mau memakannya juga. Yang ada ntar dibuang," balas Azmi.

Klek

Pintu terbuka, ruangan gelap menyambut mereka. Segera Athar nyalakan lampunya sembari mengerek kopernya menuju kamar utama yang ada dilantai atas.

"Mas udah makan belum, aku siapin." Azmi membawa rantang susun itu ke dapur dan menyiapkannya diatas meja, kebetulan ia sendiri juga belum makan.

"Iya!" suara Athar dari tangga.

Azmi menata makanannya diatas meja, ia juga mengambil piring beserta sendoknya. Tak lupa ia mengambil dua gelas untuk minumnya dan mengisinya dengan air putih.

Athar turun dan belum mengganti pakaiannya, ia tersenyum melihat Azmi yang mengatur airnya agar sama isinya. Ia menghampiri dan duduk dikursi makan sambil melihat masakan apa saja yang dimasak di rumah mertuanya.

Ada ikan goreng, balado telur dan juga gorengan tempe. Cukup nikmat dan menggugah seleranya. Azmi mengambilkan nasi untuknya dan mereka menikmati makan malam yang tenang tanpa suara percakapan.

Setelah selesai makan Azmi menaruh gelas kosong dan melihat pak Athar juga sudah selesai dengan kegiatan makan malamnya.

"Aku udah masakin mas makan malam, sekarang gantian mas yang beresin dan cuci semuanya. Aku mau bersihkan badanku dulu," ujar Azmi hendak beranjak tapi segera Athar hentikan.

"Katanya istri cerdas, berarti tahu dan paham pasal dalam perkawinan. Pasal 34 ayat—" belum selesai Athar bicara, Azmi sudah menempelkan jari tunjuknya dibibir Athar.

"Aku paham, ga usah dibahas," ujar Azmi secepatnya.

Dua mata itu saling menatap, Athar diam begitu juga Azmi. Tak ada suara hanya ada deguban jantung yang kian membara di dada Athar, yang disentuh Azmi adalah bibirnya bukan miliknya. Tapi kenapa hasratnya mendadak naik?

Sial, Azmi benar-benar membuatnya takluk.

Posisi mahasisiwi itu membungkuk didepannya, mata Athar melebar saat melihat kebawah tepat dada istrinya. Apa yang dilihatnya sungguh terlalu.

1
Erna Fadhilah
pak dosen pintar nyuruh azmi ke ruangannya tp ga pintar nyuruh istri ganti bawahnya yang pendek
Erna Fadhilah
krng setuju dengan sifat azmi, harusnya dia berpakaian sopan jangan pakai bawahan pendek
Erna Fadhilah
lucu banget mereka berdua
Erna Fadhilah
ya wajarlah kalau azmi masih lupa kalau udah punya suami karna dia kan masih kaya bocil 🤣🤣🤣
Erna Fadhilah
waduh a azzam bahaya kalau sampai ketahuan dia yang bilang kalau dosen yang di jodohkan sama dia dan bantuin milla kabur
Erna Fadhilah
makanya azmi kamu tu kalau berdoa yang baik-baik ucapan adalah doa
Erna Fadhilah
iya nanti calonnya mila akhirnya nikahnya sama kamu ya mi 😁😁😁
Erna Fadhilah
nah itu udah di do'akan sama sepupunya biar jodoh sama pak dosen 😁😁😁
Erna Fadhilah
coba mampir thor semoga🤲🤲 upnya setiap hari
kalea rizuky
lanjut donk
kalea rizuky
jangan2 dosen nya yg mau di jodohin sama temen mu mi
vj'z tri
😅😅😅😅 Azmi kok malah melarikan motor eh maksud nya melarikan diri
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣 lupa punya laki dosen fakultas hukum insting nya luarrrrr biasa
🌀 SãñõõR 💞: 😄😄😄😍 namanya juga polos 🤣
total 1 replies
vj'z tri
sikat thar 🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
whatt 😲😲😲 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 coklat ,permen dkk buat jadi suap nya 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣berasa di pengadilan tiap hari
vj'z tri
durhakim kan ngelawan mas Athar 😅😅😅😅😅
vj'z tri
suprise 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 ngundang macan buat beneran makan ini kayak nya 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!