Aisyah tidak mengetahui jika suaminya telah menikah lagi dengan seorang wanita kaya pilihan mertuanya. Kenapa suaminya tidak pernah bilang jika suaminya telah menikah lagi.
Teriris sudah perasaan Aisyah, suaminya rela mengkhianati cinta di pernikahan mereka.
Mereka hanya menikah karena terpaksa, dikarenakan kedua orangtua Aisyah yang sudah sakit menderita kanker Paru-paru.
Maka keluarga Suami menerima pinangan tersebut dengan hati sukarela. Termasuk Papa Hasan dari keluarga suami merasa iba untuk menikahi anaknya.
Namun sayang, setelah menjadi istrinya Aisyah bukan di perlakukan baik di dalam sebuah rumah mewah milik suaminya tetapi dijadikan sebagai P3mb4ntu oleh Keluarga itu sendiri.
Apakah Aisyah akan mengambil haknya sebagai seorang istri, atau sebaliknya ia ingin cerai dengan suaminya tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rohima_Cahaya18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak Sadarkan Diri
Hasan tak perduli dengan sikap istrinya yang menyebabkan dirinya harus ikut sedih. Buat apa? Karena istrinya itulah yang menyebabkan Aisyah, diusir oleh mertuanya sendiri. Hasan akan terus berusaha mencari Aisyah, sampai kapan pun Aisyah harus di jaga. karena Hasan tahu, ia sedang hamil 9 bulan. Dunia memang tak adil, baginya untuk menyenangkan hati menantunya, justru ada pihak ketiga yaitu istri sendiri.
Veni terus berlutut di kaki suami, ia tak rela apa kata orang-orang yang sudah ia anggap sampah kini harus berbalik dengannya.
"Pa, Mama ga mau hidup seperti gelandangan. Pa, mohon jangan cabut tuntunan, Mama. Apapun itu Mama akan lakukan, tapi jangan cabut fasilitas Mama. Mohon Papa," Ucap Veni, justru Hasan menunduk ia mengambil syarat baginya apakah Veni bisa memenuhi persyaratannya.
"Kalau Mama tidak ingin fasilitas Mama di cabut, sekarang juga Aisyah harus tinggal di rumah ini. Bagi kalian tidak boleh menolak, dan jika perlu jangan anggap Aisyah itu anak pembantu, jika itu terjadi. Papa tidak akan segan-segan mengusir kalian dari rumah ini, Paham," emosi Hasan mulai tinggi baginya ia marah karena istrinya sudah mengusir Menantu nya.
Berat sekali untuk tidak ada masuk seorang anak miskin kedalam rumah, tapi Veni juga belum ada rasa jika memang ia persyaratan, suami. Veni malah berontak kepada Suami, baginya tak ada persyaratan lain tanpa harus menghadirkan seorang mantu miskin.
Sella juga ikut sedih, Sella terhanyut dalam ucapan Papa. Ia berpikir jika kesadaran Sella tidak terjadi mungkin akan sama nasibnya dengan Mamanya.
Sella malah menggoda Mamanya harus menuruti keinginan Papa. Lagian apa salahnya sekedar menuruti perintah Sang Suami.
"Ma! Ikuti aja perintah Papa, lagian Papa pasti akan membuat hidup Mama lebih baik. Ayolah, Ma," senggol lengan Veni berharap ada perubahan.
"Tidak! sampai kapan pun Mama tidak akan mengambil janji, Papa. Lebih baik, Mama jadi gelandangan, daripada harus ikut ucapan Papa. Akan tahu semua orang jika Papa kalian memperlakukan diri Mama seperti ini," lantang suara Veni ia mengambil pakaian nya namun justru pakaian sudah di campakkan oleh suami sendiri.
Veni yang tidak membela dirinya harus keluar dari rumah tersebut, baginya ia pernah salah juga pernah berbuat salah pada Aisyah. Namun hatinya justru sakit, apa yang di inginkan suami, atau suaminya memiliki rasa cinta pada Aisyah. Itu tidak mungkin, Veni akan terus mencari Aisyah, kemana ia sudah menghancurkan seluruh keluarga nya. Dialah penyebab semua orang perduli pada dirinya.
Ali tidak lagi ingin durhaka pada Papanya, ia tahu selama ini kendalikan di kuasai oleh Mama. Justru itulah membuat dirinya lupa, namun ia harus mencari istrinya dimana.
Saat Ali membuka ponsel di sosmed media, teman musuhnya itu malah memposting foto bersama perempuan lain, Ali berharap semoga bukan istrinya. Namun pikiran Ali tidak ingin berprasangka buruk walaupun diantara mereka saling bermusuhan.
Dilihat dari sudut pandang jika mirip dengan istrinya. Apakah benar yang di foto tersebut adalah istrinya, dugaan Ali kini harus pergi menemui dokter tersebut.
Ali dengan ekspresi wajah emosi, jika benar itu istrinya kenapa istrinya mau dengan dokter itu. Ali merasa jika dirinya tak mau di tinggalkan oleh istrinya.
Veni melihat anaknya keluar, namun segera Veni melarang untuk mencari Aisyah. Ali tak memperdulikan ucapan Veni, saat itulah Veni malah tersungkur dengan kepala berdarah. Namun Ali membiarkan Veni tergelatak lemas.
