Suami Mafia: Kembali Untukmu

"maksud kalian berdua kami akan mendapat kan tiga cucu ini..jika A Shu dan Arzhard berkahwin bukan"

ujar Sang ibu begitu teruja mendengar kata-kata XiaoLi saat itu mana tidak beli pohon percuma tiga buji buah muda yang begitu imut..

"iya kami akan menjadi cucu nenek.."ujar Sofia kecil membuat tiga bocah laki-laki yang lain ikut teruskan menanggapi hal itu.

"Baguslah sekarang saya juga memiliki cucu.."

ujar sosok sang ayah XiaoLi mendahului sang ibu yang terlihat sedikit heran dengan reaksi sang suami saat itu terlebih teruja berbanding dirinya..

"lao Tua..bisakah anda membiarkan saya menghabiskan ayat saya terlebih dahulu"

ujar sang ibu mengatakan pada sang ayah yang dipanggil Lao Itu,yang terlibat senang mengendong ketiga bocah kecik itu sekaligus.

Kedua-dua sisi si bocah laki-laki dan diatas kepalanya berada di kecil Sofia yang terlibat begitu riang saat itu.

"Ehem..A Yi..maaf..sayang saya hanya sedikit teruskan mendengar ini.. mulai sekarang saya bisa pamerkan kehebatan serta kelucuan cucu saya pada para teman-teman terpengaruh saya.."

ujar Lain Tua saat itu menenangkan sang isteri manakala XiaoLi dan ShuJia telah menghilang jauh dari perdebatan kedua orang tua itu mereka tidak ingin masuk campur Kerna XiaoLi tahu jika orang tua nya mula berdebat tidak akan memandang situasi dan butuh waktu yang sangat lama untuk akur kembali.

"Xiao Li apa tidak mengapa meninggalkan mereka berdebat.."

ujar ShuJia merasa sedikit tidak enak akan hal ini.

"ShuJia..cuba anda lihat para tamu saja tidak berani meleraikan mereka apa lagi kita..jadi baik kita mundur jangan risau mereka akan akur kembali..walau butuh sedikit waktu untuk itu..jangan Khawatir saya sudah terbiasa dengan hal ini"

ujar XiaoLi berbicara panjang lebar pada ShuJia meminta ShuJia untuk memaklumi akan hal ini.

"maaf..ShuJia mungkin dari sekarang anda akan lebih sering melihat mereka yang sedang bertengkar mungkin lebih lama dari ini..jadi saya telah libatkan anda"

ujar XiaoLi berbicara tentang perkara ini ia sedikit berasa bersalah saat itu.

"Tidak.. XiaoLi saya.. langsung tidak keberatan..apa anda tahu saya terlahir dikeluarga yang berbeza dengan anda saya membesar dalam keheningan tanpa canda tawa orang tua apalagi pergaduhan hubungan kedua orang tua saya sangat dingin.."

ujar ShuJia jujur ia merasa sedikit iri dengan suasana keluarga XiaoLi dan A Shu terliahta begitu harmoni..kerna pergaduhan itu ada baiknya bukankah akan mengeratkan lagi hubungan antara pasangan pikir ShuJia lengannya terus tertaut pada lengan XiaoLi yang langsung peka dengan suasana hati ShuJia saat itu ia langsung menepuk pelan tangan ShuJia menyadarkannya dari lamunanya.

"ShuJia anda jangan risau Kerna sekarang bukankah anda memiliki saya..saya akan menjaga anda..dan keluarga saya juga keluarga anda..saya menyadari seperti nya keluarga anda tidak hadir di majlis kita..walau begitu jangan sedih kami ada bersama anda"

ujar XiaoLi menghibur denagn caranya sendiri membuat wajah cantik ShuJia makin berseri dengan senyuman penuh kilauan saat itu.

"Lagian majlis ini mungkin akan mengambil sedikit masa untuk selesai jadi..apa andaahu menikmati malam pertama kita lebih awal"

ujar XiaoLi berbisik pada telinga ShuJia membuat tulunh belakang ShuJia menegang mendengar bisikan XiaoLi padanya,wajah ShuJia terliahta begitu merah Kerna malu dengan situasi mereka.

"apa yang anda katakan..ini masih siang tahu.. lagian kita watak utama. majlis ini..tidak bisa menghilang sekarang.."

ujar ShuJia mengalihkan situasinya saat itu,ia malu jika sekarang mereka melakukan nya..akan terjadi hal-hal yang sulit untuk diprediksi jika ia menerima tawaran Xiao Li saat itu.

"ohh..baiklah..kita kembali ke majlis saja"

ujar XiaoLi wajahnya terlihat sedikit kecewa dihatinya ia senang Kerna dapat mengoda ShuJia..ia sangat menyukai saat-saat ini..ia seakan merasakan ini hanyalah sebuah khayalan yang telah lama ia dambakan sedari dulu..

"ShuJia..apa anda masih marah Kerna saya pernah meninggalkan anda dahulu"

ujar XiaoLi membuat sedikit sebanyak pikiran ShuJia sedikit teralihkan pada 5 tahun yang lalu ia ingat saat itu mereka hanya berteman tetapi.. Xiao Li pergi begitu saja tanpa mengatakan apa-apa padanya walau ia sedikit kesal tetapi sekarang ia berfikir itu mungkin suatu jalan yang membuat Xiao Li kembali Untuknya..

"Dulu mungkin sekarang tidak..bukankah sekarang anda kembali Untuk saya.."

ujar ShuJia tersenyum cerah membuat XiaoLi merasa terharu mendengar kata-kata ShuJia saat itu.

"Terima kasih ShuJia..sekarang saya telah kembali Untukmu..saya tidak akan pergi atau menghilang lagi dari hidup anda kecuali maut memisahkan kita"

ujar XiaoLi berbisik dengan penuh tekad membuat jantung ShuJia berdebar-debar atas ungkapan XiaoLi saat itu,tanpa Sadar air matanya ikut jatuh atas pengakuan ini.

"XiaoLi saya..sepertinya saya sudah mula sukakan anda sejak dari dulu lagi.. terima kasih Kerna kembali untuk saya.."

ujar ShuJia dalam tangisnya yang tak tertahankan saat itu, memikirkan tentang kenangan yang lalu mereka yang begitu pahit kini berubah menjadi kenangan yang membahagiakan buat dirinya.

"ShuJia..sayang..saya yang sepatutnya berterima kasih Kerna anda..sudi kembali untuk saya..iya..kembali untukmu..adalah hal yang sangat saya inginkan dikehidupan ini..waktu saya seakan berjalan kembali..saat anda hadir kembali dihidup saya"

ujar XiaoLi mengusap air mata ShuJia yang jatuh dengan ibu jari miliknya.. sedikit demi sedikit keikhlasan hati mereka telah saling terikat dengan sebuah kenangan yang telah mereka tinggalkan sebelum ini.

"lihatlah mereka..bukan kah ini sangat mengharukan"

ujar A Yi ibu pada Lao Tua ayah XiaoLi dan A Shu keduanya melihat dari kejauhan kedua pasangan yang saling meluahkan rasa walau perbualan mereka tak bigutu terdengar tetap saja hanya melihat saja sudah bisa ditembak dengan tatapan penuh romantis.

"A Yi..bukankah hal ini mengingatkan akan sesuatu..waktu dulu kita juga begitu"

ujar Lao Tua mendakap sang isteri dengan erat ketiga si kecil melihat pemandangan itu heran Kerna tidak memahami situasi ini.

"Kak Leo..kenapa semuanya masing-masing berada..dalam..situasi..yang sulit untuk difahami"

ujar Sofia kecil begitu betah berbicara pada kedua kakak laki-laki nya yang saling bertukar pandang saat Itu

"iya..kak Aku Juga tidak terlalu mengerti"

ujar Leo menggosok belakang kepalanya yang tidak gatal saat itu manakala sang kakak laki-laki tertua hanya tersenyum tipis mengusap kedua kepala adik-adik nya..

"Yuk..kita makan camilan..sebelum..semuanya habis"

ujar sang kakak tertua membuat kedua adiknya melompat teruja dengan cadangan itu.

"Yuk..siapa lambat dia enggak akan mendapat camilan.."ujar Leo berlari mendahului mereka.

mereka terlihat begitu asyik tanpa mereka tahu ada bahaya yang sedang mengintai mereka saat ini.

Bersambung...

please yang mampir ninggalin jejak kalian dengan Like dan komen Author ya..