- Lora sadar bahwa hidupnya telah hancur Karena jebakan kenikmatan sesaat yang di berikan oleh papa tirinya.
-
Dia mencoba untuk kembali ke jalan yang benar, tapi sudah terlambat
-
Lora Jatuh Lebih Dalam dan Lora semakin terjebak dalam kehidupan liar dan kehilangan semua yang dicintainya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuna Nellys, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 18 hampir bobol
0o0__0o0
Apartemen jam 06.00 pagi...!
Di dalam kamar Mike masih tetap berusaha keras tetap waras di tengah Napsu'nya semakin meningkat. Tubuhnya sudah terasa sangat gerah, walaupun AC menyala. Namun tetap saja tidak bisa mengurangi rasa panas di tubuhnya.
Lora masih setia dengan keadaan sebelumnya, Panas namun sudah tidak meng-gigil lagi. Di bawah sana Mike melesatkan lidahnya di area intim milik Lora.
"Sial..!" Entah sudah berapa kali Mike mengumpat, mungkin sudah tidak bisa terhitung lagi. Dia sibuk berperang sama hawa napsu dan kewarasan'nya.
''Lora, jangan buat gue semakin gila. Lo harus segerah bangun". Ucapnya sambil memasukkan satu jari telunjuknya ke dalam lubang buaya Lora.
"Anjing...!"
Nah kan, Mike mengumpat keras. "Sial jari gue rasanya terjepit kuat. Gimana kalau junior gue yang terbenam di sana ?" racau'nya geram.
"Usaha terakhir gue, kalau Lo masih tidak kunjung bangun. jangan salahkan gue, kalau keperawanan Lo bobol" Ucapannya dengan pandangan tak lepas dari wajah Lora, yang masih senantiasa terpejam.
Mike menarik turun boxer mahalnya, dia sudah tidak kuat lagi. Junior sudah meronta-ronta minta dikeluarkan.
Haaaaa...!
Mike meng-hembuskan nafasnya kasar, kini juniornya sudah terbebas dari sarangnya. Mike langsung mengocoknya dengan satu tangannya, sedangkan tangan satunya lagi memainkan milik Lora.
Gerakan tangan Mike semakin cepat, dengan tatapan tidak lepas menatap tubuh sexy Lora yang terbaring polos di atas ranjang.
Aaaaak...!
Anjing...!
Mike berteriak frustasi disertai dengan umpatan, "sumpah gue sudah tidak sanggup menahan-nya lagi Lora". Ungkapnya.
Mike menghentikan kegiatan'nya sejenak, dia melebarkan paha lora dengan Mike yang sudah ada di tengah-tengah selangkangan-nya.
Mike mengarahkan juniornya ke tengah lubang buaya milik Lora, "Anggap saja ini imbalan yang Lo kasih'' Ucap'nya. Mike semakin mendorong masuk, sampai kepala juniornya terbenam di sana, setelah berkali-kali meleset.
Aaaahh...!
"Hanya kepala'nya saja, dan gue merasakan kenikmatan" Mike mendongak dengan mata terpejam di iringi oleh Suara erangan yang keluar dari mulutnya.
"Mungkin ini yang dinamakan bunga kuncup akan terasa nikmat saat sudah mekar". Racau'nya dengan tangan terkepal kuat.
Api gairah'nya semakin naik, cowok mana yang tidak akan terangsang dalam ke ada seperti ini. Mike juga cowok normal pada umumnya.
"Sumpah milik Lo sangat meng-gugah selera gue" racaunya dengan suara serak. Dia bisa merasakan juniornya terjepit kuat di dalam sana.
"Engh..!" Mike melenguh, rasanya berkedut-kedut dan terasa sangat hangat
"Padahal selama ini gue tidak pernah selera menatap wanita lain yang telanjang bulat di depan gue sekalipun". Sambung'nya dengan tatapan tidak lepas menatap area intim tubuh Lora.
Kini Mike mengalihkan tatapannya ke arah wajah Lora, tatapan Mike begitu sangat dalam, dan tidak bisa di definisikan. "Lo harus segera bangun, sebelum gue lepas kendali". Ucapnya dengan suara rendah.
Mike mulai menggerakkan tubuhnya maju mundur dengan sangat pelan. Dia bisa merasakan kepala juniornya sangat terjepit kuat di bawah sana. apalagi ukuran Junior milik mike sama besar dengan milik Papanya.
"Ah...! Lora, ini sungguh sangat Nikmat". Racau Mike. Ini pertama kalinya untuk Mike berhubungan dengan lawan jenis.
Meskipun dia sudah bertahun-tahun hidup di luar negeri, namun dia tidak pernah terjerumus dengan pergaulan bebas yang ada di sana.
Mike mengukung tubuh Lora, dengan tangan meremas kedua Gunung kembarnya. Bibirnya menyesap rakus bibir Lora yang sudah sangat membengkak.
Mike berusaha keras mengontrol gerakannya, supaya juniornya tidak lepas kendali dan melesat semakin dalam.
"Lora, Lo denger gue kan ? Cepatlah sadar, karena gue sudah mulai gila" Bisiknya dingin dengan suara serak.
Api gairah sudah menyebar ke seluruh tubuhnya bahkan Samapi ke otaknya. Keringat dingin sudah membasahi tubuh Mike sedari tadi.
"Sial, milik Lo mulai berkedut dan semakin menghisap ke dalam kepala Junior gue" Ucapannya dengan gerakan yang masih tetap terkontrol pelan.
Sampai akhirnya Lora mendapatkan pelepasan ke 2 kalinya. Mike terus bergerak semakin pelan, cairan Lora membuat area dalam Goa'nya semakin Licin. Dan itu bisa mempermudah jalan masuk junior'nya.
Engh..!
Lora mulai melenguh, kedua bola matanya mulai bergerak-gerak. "Good girl, Cepat buka mata Lo" Desak Mike. Dia masih tetap bergerak memacu dengan pelan.
Junior milik Mike sudah semakin membengkak di bawah sana dan rasanya sudah berada di ujung. Mike bergerak semakin cepat dengan kedalaman yang tetap terkontrol.
Engh...!
Aaaah..!
Mike mengerang sambil mendesah lirih, dia sangat menikmati kegiatan'nya. Walau hanya ujung kepalanya saja yang bergerak naik-turun di bawah sana.
"Sebentar lagi'', Ucapnya dengan suara serak basnya.
Mike bisa merasakan kedutan dan hisap milik Lora yang habis mendapatkan pelepasan-nya. Rasanya juniornya dipijit dan di urut di dalam sana.
Hangat dan sangat licin. Mike menunduk menatap lelehan keju yang keluar dari bagian inti tubuh Lora. Bahkan sampai membuat sprei itu basah.
Mike semakin mengamati kepala juniornya yang bergerak keluar-masuk di dalam lubang buaya milik'nya.
Pemandangan itu semakin membuat gairah Mike meningkat berkali-kali lipat. "Gue rasa ingin sekali mendorong Junior gue semakin masuk kedam" Racau'nya frustasi sendiri.
Mike mengalihkan pandangannya ke arah Lora, guna mengurangi kegilaan yang akan keluar dari dalam dirinya. Dia menyugar rambut basahnya kebelakang.
Mike menaikan tempo kecepatan pacuan'nya, dengan kedalam yang masih tetep sama dengan sebelum'nya.
"Gue hampir gila, hanya gara-gara gadis polos yang Baru sehari gue temuin" Racau'nya di selah gerakannya.
Kini tatapan matanya mengarah ke arah wajah Lora yang terlihat sangat cantik, meng-gemaskan dan begitu menggoda di matanya.
"Buka mata Lo, Lora" Ucapan'nya lebih ke perintah yang tidak ingin di bantah. Mike bisa merasakan juniornya sudah semakin membengkak dan berada di ujung pelepasan'nya.
Lora mulai membuka kedua matanya, dia belum sadar sepenuhnya. Bahkan saat ini tubuhnya lagi di pacu oleh Mike. sampai akhirnya Mike mengerang keras.
Aaaaaah...!
Mike berhasil mengeluarkan kurcaci-nya kedalam milik Lora. "Sial, Gue keluar di dalam" umpat Mike panik. Dia segera menarik keluar kepala juniornya.
Enggh..!
Lora melenguh pelan, kala dia merasakan ada benda yang di tarik paksa dari lubang miliknya. Mata Lora mulai bergerak liar. Sampai akhirnya Lora terpekik kaget.
Aaaaaa...!
Nora berteriak dengan sangat keras lalu dia mengarahkan pandangannya ke bawah di sana. Dia bisa melihat Mike memasukkan jarinya paksa ke dalam bagian intim'nya, lalu meng-ngorek semua Mayones-nya yang tertinggal di sana.
Mike yang melihat Lora sudah tersadar, Dia segera mendudukkan Lora. "Tetap duduk dengan tegak dan tetap buka lebar paha Lo" perintahnya tegas.
Mike memasukkan kembali jari telunjuknya ke dalam lalu dia mengorek Mayones-nya yang tersisa sampai keluar semua.
Aaaaaa..!
Lora teriak kesakitan "Apa yang Lo lakuin Mike ? kenapa area intim gue Rasanya sangat sakit ?" tanya'nya dengan dengan rintihan lirih.
Wajah Mike tetap datar, Dia tetap pada kegiatan'nya. "Diam dan jangan banyak tanya" Sautnya tegas tanpa menoleh ke arah Lora.
Haaaa..!
Mike mendesah Lega, kala semuanya sudah beres. Tanpa sepatah kata, Mike tiba-tiba mengulurkan tangannya ke arah kening Lora. ''Bagus, Usaha gue gak sia-sia" Ucapan'nya datar.
Lora diam membeku di tempat, dia tidak paham dengan apa yang di maksud Mike. ''Apa maksudnya Mike ?" Tanyanya pada akhirnya. Tatapan'nya tidak lepas menatap wajah datar Mike.
Mike tidak menjawab pertanyaan Lora, malah memberi perintah. "Pakai baju Lo, Kita pulang sekarang" Ucapan'nya tegas.
Mike mengambil Boxer'nya, saat hendak memakainya. Sebuah tangan kecil menahan-nya.
Lora menahan tangan Mike, dia baru sadar kalau dari tadi mereka sama-sama telanjang bulat tanpa sehelai pakaian.
''Mike itu, punya Lo kenapa bisa sebesar itu ? Lebih besar dari punya Papa". Ceplosnya Polos.
Mike mengikuti arah pandang mata Lora, Dia diam membeku sebentar. Bukan karena Lora menatap juniornya, namun karena Ucapan'nya.
"Lebih besar dari punya Papa ?" Ulangnya dingin. Kini tatapan Mike Beralih menatap mata Lora dingin dan tajam. Kini Mike mulai paham.
"Ulangi sekali lagi ucapan Lo barusan" Titahnya dingin namun terdengar tegas.
Tatapan Lora masih tertuju pada Junior Mike yang besar dan masih menjulang tinggi.
''Apanya ?" tanya Lora tidak paham. Tangannya bahkan kini memegang Junior Mike dengan penuh penasaran.
Mike melotot terkejut dengan tindakan Lora, Tatapan Mike seketika jadi dingin. Dia memandang Lora dengan tajam. "Lo tau ? Yang Lo pegang itu apa ?" tanya'nya dingin.
Lora menatap Mike Takut, "Oh, ini Alat kelamin Laki-Laki" Jawab'nya, Namun tangan'nya tetap tidak lepas dari Junior milik Mike. Malah semakin meremasnya dengan sedikit kuat.
Wajah Mike seketika semakin datar, "Tatapan mata gue" Perintahnya tegas. Mike memegang dagu Lora dengan sedikit kuat. Dia juga menarik tangan Lora dari dari juniornya.
Lora tidak bisa menghindar lagi, dia menatap mata Mike yang memandangnya Tajam. "Ke_ke_napa Mike ?" tanyanya gagap. Dia merasa gugup dan juga takut. Mike tampak menyeramkan di matanya.
"Loe bilang punya gue sama dengan punya Papa" tanya'nya lagi. Dan lora hanya mengangguk singkat.
Anggukan kepala Lora, semakin memperkuat asumsi'nya. Mike menatap lebih dalam lagi, "Jadi Lo pernah pegang dan lihat punya Papa ?" Tanyanya memastikan.
Lora mengangguk Lagi, "Pernah, Lora juga pernah makan punya Papa, Sekali" jawaban polos. "Tapi, kata Papa tidak boleh bilang siapa-siapa" Sambung'nya lagi.
Mike langsung menghempas kasar dagu Lora, wajah Mike seketika semakin dingin. Dadanya bergemuruh sesak. Pengakuan Lora membuat darah Mike seketika mendidih.
Dia ingin marah, sangat ingin malahan. Bahkan Mike rasanya ingin menonjok wajah Papanya itu, "Apa yang ada di otaknya itu" Guman Mike geram, dia tidak habis pikir dengan kelakuan sang Papa.
Lora semakin takut melihat perubahan ekspresi Mike yang nampak berkali-kali lipat menyeramkan, dari pertama kali dia ketemu di mansion.
Lora memberanikan diri menyentuh pundak Mike dari samping. "Mike, Lo kenapa ?" Cicitnya bertanya takut-takut.
Mike langsung menoleh ke arah Lora, dia menatap dingin dengan wajah datar'nya. Tangan Mike mencengkram kuat rahang Lora, ''Kenapa Lo jadi cewek goblok banget hah" Bentak Mike dengan keras.
Lora memejamkan matanya, dengan tangan kecilnya memegang tangan Mike, yang semakin kuat mencengkram rahangnya.
"Salah aku apa Mike ?" tanya'nya pelan, tanpa sadar Lora kembali ke cara bicaranya yang awal. Dia memanggil aku bukan Lo lagi.
Mike semakin geram dengan sikap bodoh Lora, "Lo masih berani bertanya ? Lo itu perempuan, Lora. Setidaknya jangan jadi cewek gampangan, walaupun Lo Polos". Ucapnya dengan nada naik satu oktaf.
Lora masih setia memejamkan matanya dengan air mata mengalir semakin deras. Dia sama sekali tidak paham dengan apa yang Mike maksud. Tubuhnya gemetar, Bentakan Mike Membuat-nya semakin ketakutan.
Selama hidupnya Lora tidak pernah di bentak oleh Mama, kecuali saat kejadian di mansion. Itu pertama kali Lora dapat bentakan dari Mama'nya. Dan hari ini dia dapat Bentakan dari Mike, Saudara Tirinya.
"Sakit, Mike. Lepas" Pinta-nya dengan suara serak. Kondisi Lora masih lemas, paska demam semalam dan sekarang dia harus dapat perlakuan kasar dari Mike.
Mike langsung menghempas kasar Rahang Lora, sampai Lora terjatuh di atas ranjang. Nafas Mike memburu naik-turun. Tangannya terkepal kuat.
Banyak pertanyaan-pertanyaan yang bersarang di otaknya, Pikiran Mike kacau. Dia bingung harus bagaimana.
0o0__0o0
Note : "Kepolosan Mu adalah kecantikan, tapi jangan biarkan orang lain merusak Mu dengan niat buruk"