Lanjutan Miss Gesrek dan Mr Elsa
- Sora, sulung dari kembar tiga Chen, tidak bisa bekerjasama dengan arsiteknya, Kim Yoon a yang super kaku dan keras kepala. Keduanya menjadi dekat ketika ada kompetitor dari Chen Ltd berusaha mencuri blueprint desain Yoon a. Sora baru tahu, arsitek nya ini menyimpan banyak rahasia.
- Amura, tengah dari kembar tiga Chen, sudah naksir Yudho sahabat sepupunya sejak SMP. Amura belajar giat demi bisa diterima di UI karena Yudho kuliah disana. Amura yang plek ketiplek sang ibu sifatnya, harus jatuh bangun membuat Yudho mau dengannya.
- Yura, bungsu dari kembar tiga Chen, tidak suka cowok sebaya atau brondong. Dia suka pria yang matang dan jatuh cinta dengan rekan bisnis ayahnya yang lebih tua sepuluh tahun dari usia Yura. Daniel Hensley, pria blasteran Amerika dan Korea itu, menganggap Yura sebagai putri rekan bisnisnya tapi jangan remehkan Yura soal niat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
It's Showtime ...
Lorong RS Bhayangkara
Dokter Lucky membawa Yura di depan ruangan tempat pasien IGD berada dan menatap tajam ke arah gadis itu.
"Apa yang kamu lakukan, Yura?" tanya Dokter Lucky galak.
"Lho ? Kok aku ?" balas Yura dengan wajah acuh tidak acuh menyebalkan membuat dokter Lucky ingin mencubit pipi chubby kembaran Amura itu saking gemasnya.
"Yuraaaa ...."
Yura hanya menyibakkan rambut hitam panjangnya ke belakang dan mendongak belagu. "Pada stress nggak Oom mereka?"
"Aku yang stress Yuraaaa!" geram Dokter Lucky. "Hiiiihhhh, kamu itu ! Kamu suruh apa?"
"Nggak nyuruh apa-apa," elak Yura sambil membuang muka.
Dokter Lucky menyipitkan matanya. "Yura ... Jujurlah pada Oom ...."
"Jujurlah padaku bila kau tak lagi cinta ...Tinggalkan aku ...Bila tak mungkin bersama ... Jauhi diriku lupakanlah aku," dendang Yura.
"Kagak usah nyanyi Yuraaaa !"
"Eh, itu lagu siapa Oom?" tanya Yura dengan wajah polos.
"Lagunya Radja ! Eh ? Lha kok aku kasih tahu ?" Dokter Lucky langsung menyelentik kening Yura. "Woi ! Itu mbak Lilis sama Tole kok bisa usil ? Kamu yang suruh ya !"
Yura menyentuh keningnya. "Oom Lucky jahat! Sakit ini !" isak Yura mendrama.
"Haaaiissshhh !"
"Udah ya Oom. Aku mau ke tempatnya Crissy. Bye Oom Lucky. Muaaaahhh!" senyum Yura genit.
***
RS Bhayangkara Jakarta
"Nggak asyik mbak Yura. Masa bangun, lihat aku, pingsan dan repeat. Kan aku kurang lama nakutin nya," adu mbak Lilis ke Yura yang berdiri sambil bersedekap di depan Crissy yang tampak tenang setelah mendapatkan obat penenang.
"Tapi bagus deh dia sudah cukup kena mental sama mbak Lilis. Makasih ya," senyum Yura.
"Eh mbak Yura, serius mbak Yura suka sama Oppa ganteng itu? Memang sih masih kalah sama mas-masnya mbak Yura terutama mas Akira. Duh, itu masnya mbak Yura, ganteng, sumpah ! Sopan lagi. Serius mbak, aku masih deg-degan kalau ingat itu. Merinding semua ini .... Gitu kali ya rasanya lihat pangeran mahkota?" cerocos Mbak Lilis membuat Yura menoleh.
"Mbak, dikau itu udah dut. Kok bisa merasa merinding dan deg-degan?" kekeh Yura meskipun tidak bisa sosok hantu somplak itu tapi dia tahu mbak Lilis berada di sebelahnya.
"Ah, aku sedikit hiperbola tapi kalau aku masih hidup, berharap jadi istrinya mas Akira ...."
Yura menggelengkan kepalanya. "Mas Akira itu cinta mati sama mbak Amina. Dikau tidak punya kans lho."
"Berharap kan boleh ?" kerling Mbak Lilis membuat Yura terbahak.
"Pantas Shea bilang kalah pengawalnya tidak ada yang beres," kekeh Yura.
"Lha gimana mbak. Ketularan virus divisi kasus dingin," jawab Mbak Lilis dengan wajah lempeng.
***
Shea mendatangi RS Bhayangkara dan mencari suaminya yang berada disana bersama dengan AKP Victor. Wanita cantik itu bertemu dengan dokter Rahmat yang sedang membawa daftar pasien dan rekan Dokter Lucky tampak bingung melihat Shea tegang.
"Shea ? Ada apa ?" tanya Dokter Rahmat.
"Eh, Oom Rahmat. Lihat bang Steven nggak? Ada sesuatu yang mau aku bicarakan."
"Steven kayaknya masih di ruang rawat inap keempat polisi itu. Sengaja kita taruh di kelas tiga jadi bisa semua dirawat disana bersamaan. Ayo, aku antar," ajak Dokter Rahmat.
Shea mengangguk dan mengucapkan terima kasih. Tak lama mereka tiba di ruang rawat kelas tiga dimana AKP Victor, Iptu Steven dan Dokter Lucky sedang berada di dalam untuk mewawancarai keempatnya yang sudah mulai tenang.
"Shea ? Ada apa ?" tanya Iptu Steven bingung lalu menghampiri istrinya.
Shea hanya menarik tangan suaminya dan keluar dari ruang rawat inap itu.
***
"Apa?" Iptu Steven menatap istrinya yang memasang wajah serius. "Jadi semalam semua aib dibongkar?"
Shea mengangguk. "Aku tadi terpaksa pakai satelit Jang Corp karena semua CCTV di lokasi tabrak lari entah bagaimana bisa rusak atau tidak merekam. Aku yakin pasti dihapus. Bang Steven bisa pakai ini buat menekan Kombes Danny Kamala dan soal Fahrul, aku sudah minta tolong Dodo buat menemui yang kena kasus." Shea memberikan flash disk ke Iptu Steven.
"Ya Allah Shea ... Aku bersyukur masuk tim divisi kasus dingin yang orang-orangnya tidak ada yang waras tapi tetap waras soal attitude dan manner ke orang lain .... Kecuali anggotanya sendiri." Iptu Steven mencium bibir Shea sekilas sebelum masuk ke ruang rawat inap.
"Enak dicium bibirnya?"
Shea menoleh dan melihat Sora berdiri di sebelahnya. "Lha, kan sama suami sendiri."
Sora tersenyum. "Oom Duncan bilang kamu minta ijin pakai satelit Jang Corp dan tanya sama aku ada apa karena tidak biasanya kamu akan seperti itu, karena biasanya Seiya."
"Kasus tabrak lari hingga korban meninggal dan tadi aku sekilas lihat, arwahnya ada di sebelah Kombes Danny Kamala," jawab Shea. "Aku sudah mencari bukti dari CCTV satlantas tidak ada karena mungkin sudah dihapus. Tahu sendiri kan Kombes Danny punya pengaruh ?"
"Jadi kamu pakai satelit Jang Corp karena itu yang netral?"
Shea mengangguk. "Brutal, Sora. Aku tidak tahu bagaimana dia bisa lolos selama ini."
"Kapan kejadiannya?"
"Tujuh bulan yang lalu."
Sora mengangguk. "Apa perlu serum kejujuran nyokap dipakai? Kita taruh di infusnya?" seringai Sora yang tampak jahat bagi orang lain yang melihatnya.
"Boleh kalau memang dibutuhkan!" balas Shea.
"Memang ya, kita itu keturunan Mafioso dan Triad itu tidak bisa hilang," senyum Sora.
***
"Anda menabrak saudara Aang tepat tujuh bulan lalu dan membiarkan dia tewas di lokasi kejadian hingga jasadnya ditemukan pada subuh hari," ucap Iptu Steven dingin. "Jika anda mengira dengan menghapus semua data dari kamera CCTV satlantas itu sudah membuat anda terbebas, anda salah!"
"Apa maksud kamu dik ?" tanya AKP Victor bingung.
"Rupanya tidak bapak tidak anak, sama saja kelakuannya. Suka menabrak orang. Anda baru pulang dari club di Ancol kan dalam kondisi mabok? Anda itu aparat yang berada di bawah sumpah ! Dimana otak anda jika mabok malah nyetir mobil?" jawab Iptu Steven dengan dua arah.
"Berani-beraninya kamu sok tahu!" bentak Kombes Danny Kamala tidak terima dikuliahi juniornya.
"Saya tidak sok tahu !" Iptu Steven memasang flash disk dari Shea di layar tv yang ada di ruangan itu. Iptu Steven bersyukur karena hasil dari satelit Jang Corp lengkap dengan data tanggal, bulan, tahun dan waktu.
Semua orang melongo bagaimana mobil Land Cruiser milik Kombes Danny Kamala yang sangat dihapal Fahrul, menabrak Aang yang sedang mengendarai motor dengan pelan. Tubuh pria itu terpental hingga beberapa meter. Mereka juga melihat Kombes Danny Kamala turun dengan sempoyongan dan melihat kondisi Aang yang sudah berlumuran darah dan langsung meninggalkan begitu saja.
"Pantas anda besoknya menjual mobil itu ...." Fahrul menoleh ke arah Kombes Danny.
***
Yuhuuuu up Malam Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu
pdhl bru pcaran,tp daniel udh ktularan absurd.....mnimal dia udh siap mntal lh y,kn tau sndri yura ky gmna....kl mau mkin tabah,bljr dr clon mrtua dlu....🤣🤣🤣
Daniel oppa udah tau bakalan sering pusing ngadepin anaknya pak Jo, udah lgs mikir persiapan stok aspirin ya 😅😅
Smnggtt.....
sekalian bisa modus juga, kan Mura juga keturunan nyunyun 😂😂😂