NovelToon NovelToon
Jaksa Bercadar Menolak Tawaran 5 Miliar

Jaksa Bercadar Menolak Tawaran 5 Miliar

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Single Mom / Anak Kembar / Identitas Tersembunyi / Dark Romance
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Salsabilah

Dominic, sang maestro kejahatan, telah menawarinya surga dunia untuk menutup mata atas bukti-bukti yang akan menghancurkan kerajaannya.


Yumi, jaksa muda bercadar itu, telah menolak. Keputusan yang kini berbuah petaka. Rumahnya, hancur lebur. Keluarga kecilnya—ibu, Kenzi, dan Kenzo, anak kembarnya—telah menjadi korban dalam kebakaran yang disengaja, sebuah rencana jahat Dominic.

Yumi menatap foto keluarga kecilnya yang hangus terbakar, air mata membasahi cadarnya. Keadilan? Apakah keadilan masih ada artinya ketika nyawa ibu dan anak-anaknya telah direnggut paksa? Dominic telah meremehkan Yumi. Dia mengira uang dapat membeli segalanya. Dia salah.

Yumi bukan sekadar jaksa; dia seorang ibu, seorang putri, seorang pejuang keadilan yang tak kenal takut, yang kini didorong oleh api dendam yang membara.

Apakah Yumi akan memenjarakan Dominic hingga membusuk di penjara? Atau, nyawa dibayar nyawa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salsabilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kotak dari pengirim yang sama

Ketiga orang itu terperanjat, terlonjak dari tempat duduk mereka saat suara ketukan pintu yang keras dan kasar itu menggema.

"Siapa itu, Paman?" tanya Yumi, terkejut oleh kedatangan tamu yang tidak diundang dan terkesan memaksa itu.

"Paman juga tidak tahu. Ini juga pertama kalinya ada yang datang sambil gedor-gedor pintu kayak gitu," jawab Paman Rinto, suaranya terdengar sedikit was-was.

"Iya, Tante juga tidak tahu," timpal Tante Riya, wajahnya menunjukkan kekhawatiran.

"Biar Paman saja yang buka pintu," kata Yumi.

Yumi berdiri, langkahnya sedikit ragu-ragu. Paman dan Tantenya mengikuti dari belakang.

Cklek…

Perlahan Yumi membuka pintu yang tadi diketuk dengan keras. Namun, setelah pintu terbuka lebar, ternyata tidak ada seorang pun di luar sana. Ketiga orang itu saling pandang, keheranan dan kebingungan tergambar jelas di wajah mereka. Suara ketukan tadi begitu keras dan meyakinkan, namun kini hanya menyisakan kesunyian.

"Kok bisa nggak ada orang ya? Padahal tadi itu benar-benar ada yang ketuk pintu," ujar Yumi, suaranya masih dipenuhi kebingungan.

"Iya, kita semua mendengarnya tadi," sahut Paman Rinto, mengangguk setuju.

"Itu apa?" Tante Riya menunjuk sebuah kotak kecil yang terletak di depan rumah. Kali ini ukurannya jauh lebih kecil daripada kotak sebelumnya.

Yumi dan Paman Rinto mengikuti arah telunjuk Tante Riya. Mereka sama-sama melihat kotak kecil itu terletak di dekat kaki mereka, tepat di depan pintu.

Ukurannya mungil, berbeda jauh dengan kotak besar yang sebelumnya mereka terima. Yumi meraih kotak itu, jari-jarinya menyentuh permukaannya yang halus. Di atas kotak itu, tertera namanya dengan jelas. Seketika itu juga, Tante Riya tersentak.

Ingatannya kembali melayang pada sebuah kotak lain, juga atas nama Yumi, yang sampai saat ini belum diberikannya karena kelupaan. Kotak itu masih tersimpan rapi di kamar Yumi, terlupakan di tengah hiruk-pikuk kesibukan sehari-hari.

"Oh ya, Tante lupa! Entah sudah beberapa hari berlalu, juga ada yang datang membawa kotak, ukurannya jauh lebih besar dari ini. Sama persis seperti tadi, ada yang mengetuk pintu, tapi setelah Tante buka, hanya ada kotak besar itu di depan pintu. Tante lupa memberitahumu, padahal kotak itu sudah tersimpan di kamarmu. Di kotak itu juga tertera namamu," kata Tante Riya, suaranya dipenuhi penyesalan dan kebingungan.

"Tapi tidak ada keterangan pengirim juga di kota itu. Nggak tahu dari siapa," tambah Tante Riya.

"Untuk Yumi?" tanya Yumi memastikan, suaranya dipenuhi rasa ingin tahu yang besar.

"Iya, sama persis! Ayo kita masuk dan lihat," ajak Tante Riya. Mereka bertiga—Yumi, Tante Riya, dan Paman Rinto—masuk ke kamar Yumi untuk memeriksa kotak yang pertama kali datang.

Benar saja, kotak itu masih ada, tersimpan rapi di bawah sudut ranjang Yumi di rumah pamannya.

Yumi mengambil kotak itu, lalu duduk di atas ranjang. Paman dan Tantenya masih setia di sisinya, penasaran ingin melihat isi kotak tersebut. Yumi mensejajarkan kedua kotak itu; yang baru saja ditemukan dan yang sudah lama tersimpan. Kedua kotak itu identik, dari bentuk hingga tulisan di atasnya.

Sepertinya memang dari pengirim yang sama. Perlahan, ia mulai membuka kotak itu. Namun, sebelum sepenuhnya terbuka, dering ponsel Paman Rinto yang berada di sakunya memecah kesunyian. Segera pria paruh baya itu mengangkat panggilan tersebut. Ternyata, yang menelepon adalah putri mereka yang berada di negeri China! Kebahagiaan terpancar dari wajah mereka. Paman dan Tante Riya pun keluar dari kamar Yumi, asyik berbincang dengan putri mereka lewat telepon.

Melihat Paman dan Tantenya keluar, Yumi buru-buru membuka kotak itu. Ia takut jika firasatnya benar, bahwa kotak itu berisi ancaman dari musuhnya yang banyak membencinya setelah beberapa kali memenjarakan tindak pidana.

Dan ia tidak ingin membuat Paman dan Tantenya khawatir dengan melihat isi kotak yang mungkin berisi sesuatu yang berbahaya. Jantungnya berdebar kencang, campuran rasa penasaran memenuhi dadanya. Dengan tangan lincah, ia membuka kotak itu sepenuhnya…

Deg!

Nafas Yumi tidak beraturan setelah melihat isi dari kotak itu.

1
Andariani Novit
jangan jangan Yumi gadis yang dicari Dominic, semoga mereka berjodoh
Herlina Yanti
lanjut dong bikin penasaran aja.
Salsabilah: iya kak☺️ dukung terus kak novel aku ya. Salken kak🙏🙏🙏😀
total 1 replies
Ramlah M
kok aku ngak yakin bukan Dominic pelakunya
Salsabilah: iya, benar kk. makasih juga dukungannya 🥰🥰 Salken kk😀🙏🙏
total 1 replies
Ninik
kok aku curiga justru ada konspirasi antara Miranda pak yoga dan Dominic
Salsabilah: memang patut di curigai kk. makasih dukungannya 🥰 salam kenal kak🙏🙏🙏
total 1 replies
mince
lanjut kak
mince
lanjut kak
mince
lanjut kak
Salsabilah: baik kak☺️
total 1 replies
mince
ceritanya lebih menantang
Salsabilah: Makasih udah mampir membaca novel recehan aku kak🤗🤗🤗 salam kenal kak🙏🙏🙏😉
total 1 replies
Salsabilah
salam kenal, jangan lupa bri dukungan ya☺️
Salsabilah
jangan lupa mampir ya teman-teman ☺️☺️
Salsabilah
jangan lupa mampir dan tinggal kan jejak ya😘😘
Salsabilah
jangan lupa mampir dan tanggal kan jejak ya😘
Salsabilah
jangan lupa tinggalkan jejak ya😘😘
Salsabilah
jangan lupa tinggalkan jejak ya😘😘😘
Salsabilah
Mafia kejam vs. Jaksa bercadar. Keadilan vs. Kekejaman. Cinta vs. Benci. Siapakah yang akan menang? Temukan jawabannya dalam novel yang akan membuat Anda terpaku hingga akhir. Selamat membaca!

Dan salam kenal para reader ☺️☺️😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!