viola Saraswati seorang wanita yang sangat mencintai suaminya yang bernama Abimanyu dirgantara.
dulunya Abimanyu sangat perhatian dan sangat mencintainya Kini dia berubah menjadi dingin dan tidak ingin disentuh oleh biola.
pria itu semakin hari semakin dingin ia menghabiskan waktu di luar dengan para wanita bayaran.
apa viola harus bertahan di tengah dinginnya pernikahan mereka atau memilih pergi dan melupakan segala sakit yang dia derita. viola dilema antara bertahan atau pergi meninggalkan Abimanyu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi Nila purwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kedatangan Sandra
Viola berjalan memutari ranjang ,
"Boleh aku pinjem bantalnya ?"
" Hm ", Abimanyu berdehem tanpa mengalihkan pandangan tatapan matanya terus fokus ke arah laptopnya
"Terima kasih", ucap Viola dan meraih bantal Abimanyu dan membawanya ke lantai
Viola mulai tertidur dengan kedua tangannya dilipat di bawah kepalanya, ia memejamkan matanya. Tidak membutuhkan waktu lama, matanya mulai terpejam .
Viola meringis ketika baru saja bangun dari tidurnya, semua tubuhnya terasa kaku dan sakit mungkin karena tidur di lantai.
Viola bangun dari tidurnya dan duduk sambil menatap ke arah ranjang ternyata sudah kosong tempat tidurnya.
"Di mana Abimanyu", gumamnya
"Siapa dia abi ? Kenapa dia terus saja mencari mu
Suara keributan dari arah luar seketika membuat Viola tersadar dari lamunannya.
Ia segera keluar dari dalam kamarnya tanpa membereskan lantai yang bekas tidurnya.
Gadis itu berlari ke arah anak tangga menuju ke arah pintu utama di depan ketika mendengar suara keributan dari pintu depan.
" Mom, Abimanyu ", gumam Viola dengan suara kecil sambil menatap wanita yang sedang berdiri di depan pintu di hadapan Abimanyu.
Ia mempunyai ide, Abimanyu dengan cepat meraih pergelangan tangan Viola dan menarik gadis itu yang sedang berdiri di sebelahnya.
"Dia teman Viola, Mom . Dia mencari ku karena ada urusan penting yang harus dibahas dengannya ", jelas Abimanyu yang berbohong
"Bukan begitu kan Viola ?", tanya Abimanyu pada Viola sambil memeras erat tangan Viola yang masih digenggamnya
Viola menggigit Bibir bawahnya, rintihan kecil keluar dari mulutnya ketika merasa sakit pada bagian lengannya . Abimanyu sekolah mengancamnya untuk tidak berkata jujur pada mama nya.
"Bener begitu ,Viola?", tanya Mom dengan tetapan mengintimidasi
Abimanyu menatap lurus ke arah Sandra yang akan hendak membuka mulutnya untuk menentang perkataan Abimanyu yang baru saja dia katakan. Namun perkataannya terhenti ketika melihat isyarat bibir Abimanyu yang seolah menyuruhnya untuk tidak berkata jujur. Sandra yang mengerti kembali mengatupkan mulutnya . Sandra menatap ke arah Viola yang kini sedang menunduk.
Sebenarnya Viola tidak ingin membohongi Mama mertuanya . Tapi tangan Abimanyu yang terus saja memeras erat tangannya agar tidak mengatakannya.
" I- iya Mom , dia teman, Viola ", ucap viola tapi kali ini ia memalingkan wajahnya, dia tidak berani menatap ke arah mama mertuanya. dia merasa bersalah karena terus-menerus membohonginya
Abimanyu tersenyum puas mendengar jawaban Viola, tanpa sepengetahuan Mama mertua matanya mengedip nakal ke arah Sandra yang kini sedang menggigit Bibir bawahnya yang merasa malu digoda oleh Abimanyu.
Mom menghela nafas kasar dengar itu, ia mengelus lembut pipi Viola yang memerah menahan nangis.
'Maaf Mom ', batin Viola
"Baiklah, Mom mengizinkanmu masuk, tapi ingat untuk kali ini saja ! kau tidak boleh menghabiskan waktumu dengan Viola karena aku ingin bersama menantuku hari ini ", jelas Mom yang menatap sinis ke arah Sandra.
Entah kenapa Mom merasa benci terhadap wanita itu yang ada di hadapannya.
"Cepat bicara sekarang pada Viola jika memang ada hal yang penting yang kau ingin bicarakan. Jika tidak kau bisa menyelesaikan urusan dengan Abi secepatnya dan pergi dari sini !", lanjut Mom yang masih tidak suka terhadap Sandra yang terus menatapnya intimidasi. Abimanyu pedang kecil.
"Sandra ikutlah aku. Aku memiliki flashdisk-nya di kamar ", jelas Abimanyu lalu kemudian membalikkan badannya menuju kamarnya yang diikuti oleh Sandra di belakang
"Viola kau tidak ikut mereka masuk ke dalam kamar itu ?", tanya mommy dengan balasan dari Viola menggelengkan kepala sambil tersenyum
Viola meraih pergelangan tangan mama mertua, dengan senyuman meyakinkan ia berkata.
"Aku percaya pada Abi, Mom ", ucap Viola berbohong
Tidak mungkin Viola mengikuti Abimanyu dan Sandra ke kamarnya jika sudah tahu tahu apa yang akan terjadi nantinya. Viola tidak ingin semakin sakit hati, jadi lebih baik ia membiarkannya saja.
Di kamar....
Abimanyu menghentikan langkahnya ketika telah masuk ke dalam kamar, ia berbalik badan menatap ke arah sandra sambil mengunci pintu kamarnya untuk berjaga-jaga agar tidak ketahuan oleh Momnya.
Abimanyu mendekat ke arah Sandra sambil mendorong wanita itu ke dinding kedua tangannya yang berada tepat di telinga kanan kiri Sandra . Menguntung tubuh wanita itu ke dalam dengan kekarnya.
Abimanyu mendekatkan bibirnya tepat di telinga Sandra, lalu menggigit telinga wanita itu sambil berbisik dengan suara beratnya yang terkesan seksi.
"Kau pasti sangat merindukanku ?", tanya Abimanyu
Sandra tersenyum lebar, dan melingkarkan kedua tangannya di leher Abimanyu lalu mengecup gemas bibir Abimanyu yang membuat Sandra ketagihan dengan bibir Abimanyu.
"Sorry. Aku ingin merasakan ini dari tadi ", kata Sandra yang meletakkan jarinya di bibir Abimanyu dan mengusap bibir pria itu dengan naik turun
"Apa tadi dia itu ibumu ?", tanya Sandra
Abimanyu mengangguk, matanya tidak lepas menatap bibir merah Sandra.
"Kenapa kau berbohong tentang kita padanya?", tanya Sandra dengan protes
kening Abimanyu mengerut dan terkekeh.
"Bagaimanapun juga aku dan Viola sudah menikah. Aku tidak ingin menyakiti mommy yang memang sangat merestui hubungan kami walaupun dengan perjodohan"
Sandra menatap ke arah Abimanyu dengan wajah tidak suka.
"Ibumu sangat galak dan cerewet benar-benar seperti harimau betina"
Abimanyu tertawa pelan,
"Bagaimanapun juga Mom sudah curiga padamu karena masuk ke dalam rumah rumah ini dan terus meneriaki namaku"
"Kalau kata aku dugaan ibumu yang mengira jika aku adalah selingkuhanmu ternyata tidak salah ", kata sandra sambil terkekeh
Abimanyu tidak ingin membahas itu, dengan cepat ia meraih tengkuk Sandra selalu mencium bibir wanita itu dengan kasar dan menuntunnya.
Sandra membalas ciuman Abimanyu dengan tidak kalah kasar untuk menyalurkan kerinduannya, lidah mereka terus membelit di dalam rongga mulut mereka . Kini keduanya pun saling memangut mesra .
Di sela-sela ciuman keduanya Sandra mengeram kecil ketika tangan nakal Abimanyu memeras lembut.
Sandra yang tidak mau kalah, dia menjauhkan wajahnya hingga ciuman keduanya terlepas .
Bibirnya kini beralih pada leher Abimanyu, yang hendak mencumbunya namun terhenti ketika Abimanyu malah menjauhkan badannya.
"Ada apa?"
"Kita tidak bisa melakukannya Di sini. Aku tidak ingin Mom curiga padaku , kita juga sudah terlalu lama berada di sini ", kata Abimanyu sambil mengelus puncak kepala Sandra
Sandra menghela nafas, yang akan protes tapi ia urungkan .
"Kau tidak perlu cemberut seperti itu ", kata Abimanyu lalu memberikan kecupan di bibir Sandra
"Besok temui aku di kantor ", ucapnya yang membuat Sandra tersenyum mengembang karena sangat bahagia
"Kau serius! aku boleh datang ke kantormu?"
"Iya, boleh", ucap Abimanyu sambil terkekeh
"Baiklah ,aku benar-benar sudah tidak sabar ingin melepas rindu denganmu ", bisik Sandra dengan nada sensual membuat Abimanyu mengeram merasa tergoda
"Aku pergi dulu ,honey. Sampai jumpa besok"Sandra berbalik badan dan segera keluar dari kamar Abimanyu untuk menuju pintu rumah utama . Abimanyu ikut juga berjalan di belakangnya , pria itu memasang wajah datar agar tidak ketahuan oleh Momnya. Dan dia juga tidak lupa menghapus sisa saliva yang ada di bibirnya dan jejak lipstik Sandra yang menempel di bibirnya.
