NovelToon NovelToon
PENANTIAN CINTA HALAL

PENANTIAN CINTA HALAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: ZIZIPEDI

Aila Rusli tumbuh dalam keluarga pesantren yang penuh kasih dan ilmu agama. Diam-diam, ia menyimpan cinta kepada Abian Respati, putra bungsu Abah Hasan, ayah angkatnya sendiri. Namun cinta mereka tak berjalan mudah. Ketika batas dilanggar, Abah Hasan mengambil keputusan besar, mengirim Abian ke Kairo, demi menjaga kehormatan dan masa depan mereka.

Bertahun-tahun kemudian, Abian kembali untuk menunaikan janji suci, menikahi Aila. Tapi di balik rencana pernikahan itu, ada rahasia yang mengintai, mengancam ketenangan cinta yang selama ini dibangun dalam doa dan ketulusan.

Apakah cinta yang tumbuh dalam kesucian mampu bertahan saat rahasia masa lalu terungkap?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZIZIPEDI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PENANTIAN CINTA HALAL

"Saya... saya bahkan tidak tahu siapa ayah dari bayi ini. Saya tidak pernah berzina... saya diperkosa…"

Napas Azela tercekat, isaknya pecah.

"Waktu itu... saya sedang bertugas di rumah sakit. Setelah operasi, saya kelelahan… dan saya ketiduran di ruang kerja. Saat saya bangun... saya... saya tak lagi berpakaian lengkap. Tubuh saya sudah... hancur... tisu dengan bau aneh ada di lantai, dan pintu ruang kerja saya terkunci dari luar...tak hanya itu sepertinya saya diberikan obat bius saat tidur, menggunakan tisu"

Suasana sontak senyap. Tak ada yang berani bicara. Hanya suara tangis bayi yang terdengar samar dari kamar.

"Saya bahkan tidak tahu siapa pelakunya...semua seperti kehilangan jejak, karena tak satu pun CCTV merekam kejadian buruk itu. Saat itu, saya hanya tahu hidup saya sudah hancur sejak malam itu..."

Umi Fatimah terpaku. Kiai Hasan memejamkan mata, wajahnya muram. Bayu menoleh, suaranya parau.

"Bagaimana dengan almarhum dokter Kenzi?"

Azela mengusap air matanya dan tersenyum samar, getir.

"Dia sahabat saya sejak kuliah, Kokter Kenzi orang baik.Saat tahu saya hamil. Tapi dia tetap ingin menikahiku. Dia bahkan pulang dari Amerika hanya untuk saya... Tapi Tuhan berkata lain, dia meninggal seminggu sebelum hari pernikahan kami..."

Bayu mengangguk pelan. Sorot matanya berubah. Ia akhirnya berkata pelan, tapi tegas,

"Umi, Abah...Dia hanya korban. Dan anak itu... meski bukan darah dagingku, dia tetap manusia yang harus dilindungi."

Azela menunduk, menangis dalam diam. Tangis yang bukan lagi karena malu... tapi karena akhirnya bisa jujur, tanpa harus terus memikul beban sendiri.

Azela mengusap air matanya yang terus menetes. Nafasnya sesak, tapi ia tetap berusaha kuat berdiri di hadapan mereka semua. Wajah Umi Fatimah masih penuh amarah dan kecewa, sedangkan Kiai Hasan tampak lebih tenang, meski raut wajahnya tidak bisa menyembunyikan kekecewaan yang mendalam.

Azela menatap Bayu, dengan pandangan teduh namun penuh luka.

“Mas Bayu…” suara Azela bergetar, “Aku berterima kasih… atas semua yang Mas lakukan. Telah berusaha menjadi ayah siaga, menemaniku hingga proses melahirkan… Tapi, sesuai janjiku, setelah anak ini lahir, aku akan pergi dari hidup Mas Bayu.”

Bayu mengerutkan kening, tubuhnya menegang.

Azela tersenyum lirih, getir.

“Aku tahu… pernikahan kita tidak sah secara hukum agama. Jadi… silakan ceraikan aku. Aku ikhlas, Mas.”

Umi Fatimah menatap tajam ke arah Bayu, namun tak berkata-kata. Hanya sorot mata penuh luka sebagai seorang ibu.

Azela lalu beralih ke arah kedua orang tua yang berdiri di hadapannya. Ia bersimpuh, tubuhnya bergetar saat kedua tangannya bersatu di depan dada.

“Untuk Abah dan Umi… Zela mohon maaf, karena sudah menghancurkan nama baik pondok. Nama baik keluarga. Aku sadar, keberadaanku membuat pondok jadi bahan gunjingan. Tapi Zela sungguh, tak pernah punya niat mencoreng nama baik siapa pun…”

Ia menunduk lebih dalam, tangisnya tumpah.

“Jika perlu… izinkan aku yang menjelaskan kepada santri dan masyarakat. Tentang kebenarannya. Tentang siapa bayi itu sebenarnya.”

Ruangan menjadi hening. Hanya suara isak Azela yang terdengar.

Bayu masih berdiri di tempatnya, membisu. Di matanya terlihat gejolak emosi yang dalam, antara, kasihan, dan rasa bersalah yang tak tahu datang dari mana arahnya.

Umi Fatimah perlahan menarik napas panjang. Wajahnya masih dingin.

“Masalah ini belum selesai, Zela. Tapi... kami akan pikirkan.”

Lalu ia melangkah pergi, diikuti Kiai Hasan.

Dan saat itu juga, Bayu memandangi Azela yang masih bersimpuh di lantai. Ia ingin bicara… tapi tak tahu harus mulai dari mana. Perasaan dalam dadanya terlalu rumit untuk diurai malam itu.

1
Wulan Susanto
di tunggu update nya
Wulan Susanto
bagus
Ita Putri
wes Ndang omong azela ....kasihan mas Bayu sama aila nya
Aliya Awina
kalau mau jadi suami yg baik iya itu ikhlaskan aila dan jadilah suami yg bertanggung jawab jangan kau abaikan istri dan anakmu demi perempuan lain
Ita Putri
warbiasah....semangat thor
Zizi Pedi: Insya Allah Kk, semangat🥰
total 1 replies
Ita Putri
haduuh....karya sebagus ini tp sepi like....mengsyedih lah🤔
Zizi Pedi: Iya Kk, makasih Kk, udah dukung katyaku🥰
total 1 replies
Aliya Awina
sebenar aila nikah sama bayu atau abian sama aja jadi istri ke 2 juga cuman klau aila sama abian gak akan dicintai sepenuh hati karna cinta abian untk istri pertamanya tpi klau nikah sama baya sdh pasti dicintai sepenuh hati karna cinta bayu memang untk aila seorang
Zizi Pedi: iya Bener kk, Mending sama Bayu, yg tulus baik lahi🥰
total 1 replies
Ita Putri
poor bayu
Ita Putri
jangan" hamil anak almarhum dr.kenzi
R I R I F A
lanjut aku suka cerita yg islami...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!