NovelToon NovelToon
Kekejaman Suamiku

Kekejaman Suamiku

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Mafia / Obsesi / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Bullying dan Balas Dendam / Tamat
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Miss Ra

"Siapkan dirimu! Aku akan kembali menyiksamu malam ini!" Stevan mengucapkan itu sembari melangkah menuju pintu untuk keluar.

"Aku tidak bisa melayanimu malam ini hingga sepuluh hari ke depan Stevan Jafer Dirgantara!"

Langkah pria itu terhenti saat mendengar Bulan dengan lantang mengatakan itu. Stevan berbalik memutar tubuhnya menatap Bulan dengan tatapan penuh tanya.

"Apa kau bilang? Katakan sekali lagi!" dingin dan tegas pertanyaan Stevan membuat Bulan tertawa di dalam hatinya.

"Ya! Aku tidak bisa melayanimu sampai sepuluh hari kedepan! Kau dengar itu Tuan Stevan?" ucapnya lagi dengan jelas.

Plaaakkk...

Bukan bertanya, Stevan justru melayangkan tangan ke pipi mulus Bulan hingga membuat wajahnya menoleh ke kanan sampai darah segar keluar dari sudut bibirnya. Bulan mengusap darah itu dan mendongak menatap pria yang ada dihadapannya dengan tatapan kebencian.

Bagaimana kisah selanjutnya?
kita simak yuk ceritanya di karya => Kekejaman Suamiku.
By: Miss Ra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 18

"Van, dia di culik oleh Raka ! Aku menemukan melalui cctv, istrimu di masukan ke dalam kamar Hotel tempat dia menginap disana !" sahut Boy memberi petunjuk.

"Shiitt, brengsek! Apa kau tahu dia tinggal di kamar nomer berapa?" tanya Stevan semakin panik.

Pikiran nya sudah kacau, dia takut Bulan akan di sentuh oleh Raka. Dia tidak mau itu sampai terjadi, jika itu sampai terjadi maka Stevan tidak akan mengampuninya.

"Ya, aku mencari informasi. Raka tinggal di kamar 208 !"

Degh...

***

Stevan menatap nomer pintu yang sekarang ada di hadapan nya adalah nomer yang sama saat Boy sebutkan. Boy yang mempunyai otak cerdas sudah menyuruh petugas hotel wanita untuk membawakan kunci kamar itu.

Stevan menoleh dan melihat petugas sedang berlari. Dia mengambil senjata di dalam saku jas yang selalu ia bawa. Sedangkan petugas yang melihat senjata dengan tangan gemetar membuka pintu kamar itu sesuai perintah kode dari Stevan.

Braaak...

Stevan membuka kasar pintu tersebut dan membuat Raka terkejut menoleh ke arah pintu. Posisi Raka sedang mengungkung tubuh Bulan dengan tanpa pakaian hanya menggunakan boxer.

"Brengsek !!" pekik Stevan menodongkan pistol membuat Raka angkat tangan. Karena dia saat ini sedang tanpa senjata.

"Tolong bantu istriku memakaikan hijabnya!" perintah Stevan pada petugas hotel.

"Baik tuan!"

Petugas membantu Bulan melepas tali di tangan dan melepas lakban yang ada dibibirnya, sedangkan Stevan masih menodongkan pistol pada Raka yang sekarang sedang berdiri di tepi kasur dengan senyum menyeringai.

"Cukup cerdas! Aku pikir kau tidak akan menemukan barangmu, Stevan Dirgantara!"

DOR !!

Stevan dengan gerak cepat menembak kaki Raka dan membuatnya terjatuh meringis kesakitan.

"Aaargh...!"

Stevan melangkah mendekati Raka yang sedang menahan kesakitan di kakinya lalu berlutut di hadapan pria itu.

"Apa kau tidak mempunyai uang untuk membeli wanita hingga ingin memakai barang milik orang lain? Raka!" suara yang tenang dengan wajah mematikan itu membuat siapapun akan ketakutan jika melihatnya.

Raka tersenyum menyeringai meski sedang kesakitan tapi dia tidak akan terlihat lemah dimata musuh.

"Bibir istrimu itu sangat manis, Stevan!"

DOR !

"Aaargh...! Brengsek!"

Raka berteriak karena dua kali Stevan menembak kaki kanan kiri nya yang sudah berani membawa istrinya ke kamar hotel. Stevan sangat tidak suka jika wanitanya di sentuh oleh pria lain apalagi musuhnya.

Stevan tidak akan pernah menggunakan mulut untuk membuat musuh nya menyerah. Dia akan selalu menggunakan senjata terbaiknya sebagai wakil untuk membuat musuh nya lumpuh.

"Itu aku hadiahkan untuk mu, karena kau sudah berani membawa wanitaku ke tempatmu!"

Bertepatan dengan itu, Boy dan security datang ke kamar Raka. Beruntung Bulan sudah memakai hijabnya. Namun cadarnya sudah tidak bisa di pakai lagi akhirnya dia menggunakan masker karena petugas selalu membawa cadangan masker di sakunya.

"Bagaimana Van?" tanya Boy dengan nafas tersengal-sengal karena lelah berlari.

"Aku sudah melumpuhkan dua kakinya agar tidak bisa lagi berjalan mencuri wanitaku! Kau urus dia, aku akan pulang bersama istriku!" ujar Stevan dengan suara tegas nya.

"Aku tidak akan menyerah Stevan! Suatu saat aku pasti bisa menikmati barangmu!" teriak Raka dan...

DOR ! DOR ! DOR !

Stevan yang mendengar pria itu bicara dengan lantangnya, tanpa pikir panjang Stevan segera berbalik dan langsung menembak Raka dengan tiga tembakan sekaligus membuat Raka mati di tempat.

Sedangkan Bulan menutup telinga dan menenggelamkan wajahnya di dada Stevan. Karena dia sangat takut di situasi seperti ini.

Namun Boy yang melihat Stevan menembak mati musuhnya berusaha menghentikan nya. Tapi sayang, Raka sudah terlanjur di tembak dan sudah mati.

"Kau! Kenapa kau membunuhnya Van! Kita bisa hancur!" pekik Boy tidak suka dengan kelakuan Stevan yang tidak sabaran.

"Perusahaan ku banyak! Bisnisku ada di mana-mana! Tanpa kerja sama dengan keluarga nya tidak akan membuatku hancur! Urus mayatnya, aku yang akan mengantar sendiri mayatnya pada keluarga b*ajing*an itu!"

Setelah mengatakan itu, Stevan memeluk bahu istrinya dan membawanya pergi. Wanita itu berjalan tanpa alas kaki, namun tas nya sudah di bawa oleh petugas hotel yang sekarang mengikuti keduanya dari belakang.

Stevan membopong tubuh istrinya dan membawanya keluar. Dia sudah tidak ingin berada di acara tersebut. Dan akan berpamitan pada pemilik acara melalui ponsel.

Dengan wajah mematikan, Bulan menatap suaminya itu yang saat ini sedang membopongnya dengan tatapan kagum.

"Wajahnya sangat tampan, tapi dia sangat kejam jika sudah tidak menyukai seseorang." batin Bulan.

Tak berselang lama, kini Stevan telah membantu istrinya masuk ke dalam mobil. Bibirnya selalu diam tanpa senyum. Bulan tahu, suaminya itu sangat khawatir. Tapi pria itu tidak mau memperlihatkan rasa khawatirnya.

"Stevan..." lirih Bulan memanggil suaminya membuat Stevan menoleh menatapnya.

"Boleh aku memelukmu sebentar?" sambung Bulan setelah Stevan menatap dirinya.

"Hem!"

Mendengar jawaban itu, Bulan segera berhambur memeluk suaminya dengan isak tangis yang sangat memilukan bagi yang mendengarnya. Stevan yang mendengar itu menutup matanya.

Hati nya sedikit tersayat mendengar tangisan itu. Dia merasakan ada rasa yang berbeda jika ada orang lain yang membuatnya menangis selain dirinya.

"Dia sudah mati, tidak akan ada lagi yang berani menyentuh mu selain aku!" ujarnya membalas pelukan Bulan. "Apa dia sudah menyentuh mu disini?" tanya Stevan menyentuh bagian inti Bulan yang berada di bawah.

"Tidak!" sahutnya menggeleng.

"Bagus, itu artinya kau baik-baik saja! Mulai sekarang kau tidak akan pernah melangkah pergi keluar rumah tanpa aku, mengerti!"

"Hem, aku mengerti!"

Stevan tersenyum simpul mendengar jawaban itu, dia mengangkat dagu istrinya dan melumat bibirnya dengan lembut tanpa paksaan. Supir yang melihat itu segera menutup pembatas antara penumpang dan pengemudi.

Keduanya bermain di kursi belakang. Perlakuan lembut Stevan membuat Bulan melenguh merasakan nikmat yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Hingga akhirnya...

"Tuan! Kita sudah sampai!"

Ciuman keduanya terlepas. Bulan memperbaiki jilbab dan penampilannya begitu juga dengan Stevan. Setelah selesai, Stevan kembali menatap Bulan untuk memastikan bahwa istrinya sudah siap untuk turun dari mobil.

Stevan kembali membopong tubuh wanita itu dan membawanya ke dalam rumah. Saat pintu terbuka, pelayan menunduk hormat pada Tuan dan Nona mudanya.

"Selamat malam, Tuan, Nona!"

"Selamat malam." sahut Bulan ramah tapi tidak dengan Stevan.

Dia terus terdiam dan terlihat dingin jika berada di luar kamar. Stevan melangkah menaiki tangga dan membawa Bulan ke kamarnya. Dia mendudukan Bulan di tepi kasur dengan begitu pelan.

"Terimakasih sayang."

Degh...

Jantung Stevan semakin berdetak lebih cepat setelah Bulan membisikan kata sayang di telinga Stevan. Dia yang masih membungkuk menoleh menatap istrinya itu dengan tatapan penuh keinginan.

"Aku menginginkan mu malam ini, Bulan!" ucap Stevan dengan suara serak.

"Aku akan melayanimu dengan senang hati, asal kau mau memanggilku Sayang, Stevan!" lirihnya dengan tersenyum.

"Kalau begitu kau juga harus memanggil kata yang sama padaku!"

Keduanya saling berciuman dan saling berpagut lidah. Kini keduanya tenggelam dalam jurang kenikmatan yang sudah pasti dirasakan setiap insan jika sedang jatuh cinta.

...****************...

1
Krisna Mukti
bagussss
Sari Ummi
Itu Si Bulan hamil anak siapa Thor...?
Kenapa usia kehamilannya baru 1 bulan lebih..?
🙏
Phi Pesek
👍
Fedylia Albert
artis korea 🤣🤣
Rafillah Kanza
iiii..coc sweet...harus ny kn yg gitu bulan sama si Stevan..TPI kok😑
Ayu
Mksh thor.. crita nya bagus dan seru bgt. ending nya bhgia. cm kshn Raihan gk ada kbr nya. smg ada season ke 2 ya thor. smgt trs thor
Miss Ra: trimakasih sudah berkesan dengan ceritaku..

silahkan mampir dikaryaku yg lain yaa
total 1 replies
Ayu
Salut sm steven.. sekejam kejam nya dia msh ada hati shbt jdi saudara. bersyukur bgt si Boy dpr rmh mewah. mobil mewah dan paket bln madu. smg pershbtn mereka kekal slma nya
Ayu
Mentari pkai hijab. tapi sikap nya gk cermin kan semua itu. pasrah aja waktu di cium
Ayu
Thor.. para pelayan di rumah steven kan tau klau steven dulu kejam sm abulan. skrg gimana ya perasaan para pelayan lht majikan nya yg sdh baik sm bulan. psti mereka terheran heran
Ayu
Thor. .mmg gk ada aparat kepolisian kok main tembak aja
Ayu
,Peran Steven ini kurang Romantis. sdh di ksh kesempatan dan dan Bulan memafkan nya. hrs nya dia kan bucin sm istri nya. istri nya dtg ke kantor mau ksh mkn siang bkn nya senang buat smgt krja. ini kok malah bertanya seperti krg sk istri dtg. alasan malu di suapi. hrs nya kan seneng di manja istri
Ayu
Thor. .buatlah anak Steven sm Bulan kembar thor. biar tmbh seru
Ayu
Thor.. kbr Ralhan sm stevanie yg suka sm steven gimana ya
Ayu
,Thor.. di episod ini aku namgis thor bc nya. smg pengorbanan bulan dpt pahala kebhgiaan bersana suami nya. wlau pun kdg msh geram dgn perangai steven di ms lalu
Ayu
Waduh.. si steven kecelakaan kah thor
Ayu
Almera bkn nya kwn bln saat kuliah di kairo ya thor
Ayu
Boy.. aku jodoh in km sm Suci mau gk
Ayu
Mksh ya thor.. km wujudkan ke inginan ku supaya steven menderita dgn kehamilan Bulan. biar dia menyesal. dam bln jgn lgsg mau memaafkan nya
Ayu
Smg steven mengalami ngidam yg parah. ksh steven mual muntah trs thor biar kapok
Ayu
Semoga Boy yg tau Bln di kairo gk ksh tau ke steven. biar dia gila sendiri dgn sikap nya. sok2 an melepaslan bln. nanti mrh bsr lihat bln sm Raihan. dsr steven gila
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!