NovelToon NovelToon
Ikhlas Cinta Rayandra

Ikhlas Cinta Rayandra

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Berondong / Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Slice of Life
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lina Handayani

"Perjodohan memang terlihat begitu kuno, tapi bagiku itu adalah jalan yang akan mengantarkan sebuah hubungan kepada ikatan pernikahan," ~Alya Syafira.

Perbedaaan usia tidak membuat Alya menolak untuk menerima perjodohan antara dirinya dengan salah satu anak kembar dari sepupu umminya.

Raihan adalah laki-laki tampan dan mapan, sehingga tidak memupuk kemungkinan untuk Alya menerima perjodohannya itu. Terlebih lagi, ia telah mencintai laki-laki itu semenjak tahu akan di jodohkan dengan Raihan.

Namun, siapa sangka Rayan adik dari Raihan, diam-diam juga menaruh rasa kepada Alya yang akan menjadi kakak iparnya dalam waktu dekat ini.

Bagaimana jadinya, jika Raihan kembali dari perguruan tingginya di Spanyol, dan datang untuk memenuhi janjinya menikahi Alya? Dan apa yang terjadi kepada Rayan nantinya, jika melihat wanita yang di cintainya itu menikah dengan abangnya sendiri? Yuk ikuti kisah selanjutnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 : Cukup Mengganggu Pikiran

..."Terkadang semua yang di sepelekan begitu kuat dalam ingatan. Semua yang awalnya tidak terpikirkan, tapi malah menjadi lebih terkesan."...

...~~~...

Malam harinya, di rumah Ayah Muhtaz, semua orang sudah masuk ke dalam kamarnya masing-masing termasuk Alya dan Raihan, karena jarum jam sudah menunjukan pukul sembilan malam.

Di dalam kamar yang sudah dua hari di landa oleh masalah rumah tangga, kini menjadi akur kembali, dengan sikap Alya yang lebih baik dari dua hari sebelumnya.

Raihan kini menaiki tempat tidur, setelah mengganti pakaiannya menjadi baju tidur yang nyaman untuk di kenakan. Begitu melihat Alya yang sudah menunggunya di atas tempat tidur, ia pun bergegas menghampirinya.

Wanita cantik itu terlihat berdiam diri di atas tempat tidur, dengan menyandarkan kepalanya di punggung tempat tidur itu, sembari tatapan mata yang lurus ke depan, dengan pikiran yang sudah ke mana-mana.

"Kok aku kepikiran terus ya sama Rayan? Kelihatanya sahari tadi dia kayak murung gitu, dan tidak banyak bicara. Sangat berbeda dari Rayan yang aku kenal sebelumnya. Dan entah mengapa, dia seperti terus memperhatikan aku dari pagi tadi. Sebenarnya ada apa dengannya?" gumam Alya yang terpikirkan Rayan.

Dan tiba-tiba saja, sebuah tangan menyentuh kedua tangan Alya yang berada di atas selimut.

"Sayang," panggil Raihan terdengar begitu lembut oleh kedua kandang telinga Alya.

Sontak saja Alya terlonjak dan sadar dari lamunannya, sembari menatap kepada sang suami yang tengah menatapnya dengan penuh kasih sayang.

"Eh, Mas. Kamu sudah selesai ganti bajunya?" tanya Alya yang memunculkan topik pembicaraan.

"Iya udah nih, sayang." Raihan tersenyum manis kepada sang istri, dengan melepas rasa rindu untuk bersitatap seperti itu lagi dengan Alya.

"Oh bagus dong, Kakak udah ngantuk kan' itu pasti? Kita tidur sekarang yuk?" ajak Alya yang melihat wajah Raihan begitu kelelahan, karena seharian ini banyak kegiatan keluarga yang di lakukan.

Tangan Raihan menahan tangan Alya dan membuat wanita itu terhenti untuk membaringkan tubuhnya di atas kasur.

"Loh Mas, ada yang Mas perlukan?" tanya Alya dengan tatapan keheranan, karena Raihan memegang tangannya.

Suaminya itu malah menatap wajah Alya dengan sedikit menelisik. "Kamu tadi Mas lihat banyak diam. Lagi mikirin apa?" tanyanya karena takutnya sang istri masih belum bisa menerima penjelasannya kemarin malam.

"Enggak ada kok, Mas. Alya hanya sedikit capek saja makanya banyak diam tadi," ujar Alya dengan tersenyum manis dan menyakinkan suaminya.

"Bener ya hanya karena itu?" tanya Raihan dengan mamastikannya kembali.

Alya pun mulai menganggukan kepalanya pelan sebagai jawaban. "Iya Mas, Mas tenang saja ya? Alya hanya belum biasa saja lakuin pekerjaan rumah makanya agak cepak badannya ini," katanya dengan berterus terang kepada Raihan.

"Gak papa sayang, tapi nanti kamu harus bisa loh! Jadi seorang istri itu harus seba bisa dan bisa diandalkan oleh suaminya, jika saja kamu tidak banyak bisa melakukan pekerjaan rumah, sudah pasti kamu akan jadi istri pemalas nantinya yang hanya habisin waktu buat belaja saja," ujar Raihan yang malah memberikan sedikit pelajaran kepada sang istri.

Dahi Alya sedikit berkerut, begitu Raihan berucap seperti itu kepada dirinya. "Kok Mas bilang kayak gitu sih sama aku? Emang Mas kira aku hobinya borosin uang Mas saja gitu? Dan enggak bisa ngurusin Mas makanya Mas cari wanita lain di luar sana. Benar begitu?" tanyanya dengan atensi yang meninggi.

Tidak bisa di pungkiri lagi, ucapan dari Raihan cukup menyinggung hati Alya yang begitu sensitif oleh perkataan orang-orang. Apalagi ini suaminya sendiri, sudah pasti Alya cukup tersinggung oleh ucapannya itu.

Raihan meraih punggung sang istri dan mencoba menenangkannya. "Enggak gitu kok sayang, Mas cuma kasih pengertian sama kamu saja, karena jika kita sudah punya anak nanti pasti kamu harus bisa mengelola kebutuhan rumah tangga dengan sangat baik," sahut Raihan yang salah karena telah membangunkan singa yang baru saja tenang.

Alasan Raihan terbilang wajar, sehingga Alya pun tidak jadi marah, dan tersenyum tipis. "Ya udah, Alya usahakan belajar mengerjakan semua pekerjaan rumah ya, Mas?" balasnya sembari tersenyum menatap wajah suaminya.

"Nah gitu dong. Ini beru istri idaman Mas yang baik," ucap Raihan sembari mengusap pelan kepala Alya sembari tersenyum.

"Iya Mas," sahur Alya yang menerima perlakuan suaminya, walupun jauh di lubuk hatinya, ia masih belum yakin bisa menjadi istri yang di inginkan oleh suaminya itu.

"Ya udah, kita bobo yuk? Udah malam juga, tadi katanya kamu untuk ngantuk," ucap Raihan sembari membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur, dengan di angguki oleh Alya.

"Iya Mas, ini aku juga mau tidur," balas Alya yang ikut berbaring di samping Raihan, dengan Raihan yang sudah tidur terlentang meninggalkannya sembari memejamkan kedua matanya, tanpa mengucapkan selamat malam kepada dirinya, seperti yang di bayangan Alya di dalam pikirannya itu sebelum menikah.

"Huff! Realita memang tidak seindah bayangan," ucap Alya di dalam hatinya, sembari melirik kepada Raihan yang sudah memejamkan matanya di samping dirinya tanpa memeluknya, padahal baru saja keduanya belum lama ini menikah.

Tidak lama dari itu pun, Alya ikut memejamkan kedua matanya, setelah mengucapkan doa sebelum tidur, walupun sedikit sulit untuk bisa tidur.

****

Pukul Dua Belas Malam.

Sebuah motor baru saja sampai di halaman depan rumah Ayah Muhtaz, dengan segera pemilik motor itu menyimpannya di garasi.

Setelah itu, langkah kaki laki-laki itu berjalan mendekatinya pintu utama rumah yang sudah terlihat sepi, karena kemungkinan semua anggota keluarga sudah tertidur pulas, sebab jarum jam pun sudah menunjukan pukul dua belas malam.

Dan di dalam rumah, terlihat seorang wanita cantik yang tidak lain adalah Alya terlihat tengah menuruni anak tangga, berniat untuk mengambil air minum karena air yang di kamarnya telah habis. Di tambah lagi, wanita itu kesulitan untuk bisa tidur malam ini.

Tok! Tok! Tok!

Tiba-tiba saja pintu utama terdengar di ketuk dari luar, sehingga membuat Alya terhenti untuk berjalan ke dapur, dengan diam sejenak menatap pintu yang belum terbuka itu.

"Siapa yang ketuk pintu tengah malam seperti ini? Ini kan sudah waktunya tidur. Apa mungkin itu adalah Rayan?" gumam Alya dengan menduga-duga.

Begitu Alya ingin menghampiri dsn membukakan pintu itu, tiba-tiba saja, terlihat Bi Narsih yang sedikit berlari pelan untuk membuka pintu itu. Sontak saja hal itu, tidak pernah luput dari pandangan mata Alya.

Dengan cepat pula, Alya berlari ke dapur dan mengumpat di sana, karena ingin mematikan saja siapa yang pulang selarut malam seperti ini.

"Assalamualaikum, Bi." Rayan langsung mencium punggung tangan Bi Narsih yang sudah menjadi kebiasaannya, walupun selalu di tolak oleh asisten rumah tangga di rumah ayahnya itu.

"Waalakumssalam. Eh, Den Rayan udah pulang. Dari tadi Bibi tungguin baru pulang sekarang,"ucap Bi Narsih begitu melihat kedatangan Rayan.

Rayan pun hanya tersenyum tipis. "Iya Bi, tadi Rayan banyak kerjaan makanya pulangnya larut malam," jawabnya dengan tersenyum tipis.

Diam-diam Alya memperhatikan keduanya dari dapur, walupun tidak bisa mendengar obralan keduanya. Namun, ia masih bisa melihat laki-laki yang pulang tengah malam seperti ini.

"Rayan, dia baru pulang selarut ini?" gumam Alya di dalam hatinya begitu melihat Rayan yang baru memasuki ke dalam rumah.

.

.

.

1
Nar Sih
maaf kak bru bisa bca lgi ,hp nya eror
Seuntai Kata: Iya kak enggak papa. Yuk baca terus sampai tuntas ya kak. Semoga suka loh sama ceritanya. Senang banget kakak mampir lagi jadi semangat nulisnya. 🙂
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
nah begitu dong jangan disembunyikan kalau dia tuh mantanmu.
Seuntai Kata: Iya ya nanti makin parah kalau di sembunyikan.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
ceritakan saja sama bunda kalau Raihan tuh udh menyakiti mu jangan malu² alya
Seuntai Kata: Betul tuh biar bisa langsung di nasehatin tuh suaminya. 😅
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
udh mulai tak waras nih abangmu,trs awasi dia jangan sampai Alya jadi korban
Seuntai Kata: Betul tuh Raihan mulai" menunjukan sikap aslinya. Siap pasti Rayan siap siaga untuk Alya.
total 1 replies
Nar Sih
mampir kak
Seuntai Kata: Wah terimakasih banyak kak udah mau mampir, semoga suka ya sama ceritanya dan bertahan bacanya. 😊.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
waduh bisa gawat nih kalau Raihan marah lagi sama alya
Seuntai Kata: Betul tuh bisa kacau ini mah nantinya ya kak. 🙁
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
knp gak dibolehin melihat hasil pemotretan nya
Seuntai Kata: Nah hayo kenapa tuh? Apa jangan-jangan ... 🙂
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
apakah nantinya Alya akan jadi bintang setelah melakukan pemotretan&+mempromosikan produk itu ?
Seuntai Kata: Wah kira" gimana tuh jadinya nanti ya? 🤔
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
kamu pasti bisa Alya
Seuntai Kata: Bener tuh semangatin Alyanya terus kak 🙂.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
diingetin sama Rayan malah jawaban nya begitu.
Seuntai Kata: Iya ngeselin banget ya tuh Raihan! 😬
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
mungkin kah yg datang tuh Raihan sampai Rayan kaget begitu
Seuntai Kata: Nah bisa jadi tuh. 😅
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
ortunya blm tau kalau dibelakang Alya&Raihan gak begitu romantis hanya didepan doang biar dpt perhatian.
Seuntai Kata: Betul tuh hanya mau di lihat orang saja ya? Berdua mah boro" 🙁.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
tuh kan gak dimaafin atas perilaku mu Raihan makanya jngn macem² sama alya
Seuntai Kata: Bener itu jangan main" kalau sama Alya jadi kena kan tuh si Raihan!
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
kasian bunda nya dibohongi
Seuntai Kata: Iya kasian banget ya itu Bunda Zahra yang udah di bohongi Raihan dan percaya begitu saja. 🤧
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
siapa yang datang tuh,,sampai Raihan kaget begitu
Seuntai Kata: Hayo siapa tuh kira-kira? 🤔
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
akan kah Rayan akan membantu mslh yg di hadapi Alya
Seuntai Kata: Hayo bakalan di bantu gak ya? 😁
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
bnr juga firasat nya Rayan kalau Abang nya tuh udh mengkhianati Alya.
Seuntai Kata: Nah kan terjawab juga ya kak.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
jangan sampai Alya bundir disana 🤭
Seuntai Kata: Emmm, iyain gak ya? 🤔😅
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
harus sabar Rayan suatu saat nanti dia pasti akan bercerita kpdmu
Seuntai Kata: Rayan : Gak tahu kapan Alya akan cerita, tapi aku nunggu dengan setia.

Wkwk 😄.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
yuk cari tau masalah mereka Raihan
Seuntai Kata: haha gak papa kak, santai aja namanya mirip soalnya. 😅
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ: sorry Thor salah ngetik 🤭
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!