NovelToon NovelToon
Tiba-tiba Jadi Calon Istri Orang

Tiba-tiba Jadi Calon Istri Orang

Status: tamat
Genre:Cintapertama / CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:5.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Ennita

Asira Davira Ciara, garis cantik nan manis yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan ternama dengan kehidupan yang hanya seputar pekerjaan dan ibunya seorang.

Sampai saat ini seorang Asira masih betah dengan kesendiriannya meskipun usianya sudah menginjak dua puluh lima tahun. Bukan tak laku namun Asira memiliki trauma tersendiri tantang cinta dan berumah tangga.

Tak ada yang bisa menebak alur cerita kehidupan dari Sang Maha Pencipta...Asira tiba-tiba di akui sebagai calon istri seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah anak dari pemilik perusahan tempatnya mengais rezeki. Dia adalah Davin Brian Ardiansyah, pemuda yang saat ini ingin terbebas dari obsesi sang kakak ipar yang sangat tergila-gila dengannya.

Terjebak dalam situasi sulit dan rumit, sehingga membuat seorang Asira di landa dilema...bingung akan keputusan yang harus di pilihnya antara menerima atau menolak kehadiran Davin di hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

❤️ Happy Reading ❤️

Sudah tiga puluh menit berlalu, Davin yang sedang berbincang dengan para rekan bisnisnya tak sengaja menoleh ke arah meja mama Dinar berada, karena mereka sedang membicarakan masalah bisnis jadi dirinya sampai tak begitu memperhatikan Sira, biasalah acara pesta seperti ini selalu di manfaatkan oleh para pengusaha untuk menjalin hubungan baik sehingga bisa terjalin sebuah kerja sama.

Bukan teledor atau apa, karena Sira bersama dengan mama Dinar jadi membuat Davin sedikit lebih tenang.

Tapi kerena tak melihat keberadaan Sira, Davin pun segera pamit dan menghampiri mama Dinar meninggalkan Riko untuk tetap di sana.

"Ma." panggil Davin. "Sira mana Ma?" tanyanya yang entah mengapa ada rasa khawatir di dalam hatinya.

"Davin, tadi Sira pamit sama mama mau ke toilet tapi karena sudah lama tak kembali mama sempat berniat untuk mencarinya ke sana." jawab mama Dinar. "Tapi kata Cika, dia tak melihat Sira di sana, katanya mungkin saja Sira ketemu dengan kenalannya dan mereka ngobrol sebentar." sambungnya.

"Cika." beo Davin. "Dan Mama percaya begitu saja?" tanya Davin yang di angguki oleh mama Dinar. Melihat itu Davin hanya bisa mengusap wajahnya secara kasar ... untung ini mamanya sendiri, kalau orang lain pasti sudah habis di caci maki olehnya.

"Ya ampun Ma Sira ke sini sama Davin dan Sira juga gak punya kenalan sama sekali di sini." kata Davin dengan raut wajah kesalnya. "Dan kalau pun memang benar Sira ada kenalan, pasti dia kesini dulu ... bilang ke Mama, supaya Mama gak nyariin dan aku gak khawatir Ma." sambungnya lagi.

"Bener juga ya." sahut mama Dinar. "Aduh Davin maafin mama ... mama gak kepikiran sampai sana tadi." katanya dengan penuh penyesalan.

"Sudahlah Ma ... Davin mau cari Sira dulu.'' kata Davin yang langsung bergegas pergi ke arah dimana toilet berada.

Sedangkan di dalam toilet sana, Sira sudah menangis sesenggukan, dirinya begitu takut dan pikiran pun sudah melayang kemana-mana.

Bagaimana jika dirinya bakal terkurung di sana semalaman? apakah tak akan membuat ibunya tak khawatir jika dirinya tak pulang?

"Hiks ... hiks ... hiks ... Ibu." lirih Sira yang saat ini sudah duduk di lantai bersandarkan pintu toilet sambil sesekali memukul pintu tersebut meskipun pelan, karena tenaganya sudah habis dia gunakan untuk menggedor-gedor sedari tadi.

"Kenapa tak ada satu orang pun yang kesini?" gumamnya lagi.

Tentu saja tak ada yang datang ke sana karena pintu arah toilet sisi kanan ruangan tempat Sira berada di beri tulisan rusak, sehingga orang-orang menggunakan toilet yang berada di sisi kiri ruangan.

Davin berjalan begitu tergesa ke arah sisi kanan di mana mamanya tadi memberi tahu jika Sira ke sana namun seperti yang orang lain lihat jika toilet itu rusak, Davin kembali lagi dan pindah ke sisi kiri ruangan untuk mencari Sira namun nihil.

Davin kemudian memutuskan untuk menghubungi sang asisten agar membantunya mencari Sira, Davin pula mengatakan pada sang mama jika tak menemukan Sira sehingga mama Dinar dan teman-temannya pun ikut panik dan langsung membantu mencari Sira.

"Dav, mama yakin sekali tadi Sira ke toilet yang ada di sana." kata mama Dinar sambil menunjuk ke arah toilet di sisi kanan ruangan.

"Tapi toilet itu rusak Ma." jawab Davin.

"Gak mungkin Dav, tadi Cika juga dari toilet itu." sahut mama Dinar lagi.

"Ma, tadi memang gak rusak tapi gak tau sekarang ... kan tadi gak ada tulisannya juga." kata Cika yang baru saja datang menghampiri bersama dengan Damar suaminya. "Aku memang benar dari sana tapi sama sekali tak ketemu tuh sama Sira." katanya lagi. "Kali aja dia sudah pulang duluan atau ketemu sama temannya." sambungnya lagi. "Cih dasar menyusahkan." cibirnya.

Davin lebih memilih tak menggubris semua apa yang di katakan oleh Cika, dirinya justru melangkah menuju ke arah toilet yang katanya rusak itu di ikuti dengan Riko di belakangnya.

"Davin, gak mungkin Sira ada di sana!" seru Cika yang tak ingin Davin bisa menemukan Sira, namun Davin tak perduli.

❤️

"Ra!" seru Davin ketika sudah masuk ke area toilet dan di sana ada empat pintu.

"Dav ... " lirih Sira yang sudah lemas.

Dengan susah payah Sira menggeser tubuhnya dari pintu.

Dug

"Ra ... tok ... tok ... tok ... Ra ... apa kamu di dalam?" tanya Davin di depan satu pintu yang tertutup dan terkunci dari luar.

Merasa tak ada sahutan, Davin pun membuka pintu tersebut.

Cklek

"Ra!" betapa terkejutnya dia saat melihat Sira sudah tak sadarkan diri dengan duduk bersandar pada tembok. "Ra ... bangun Ra, jangan bercanda Ra ... ini sama sekali gak lucu Ra." kata Davin dengan sedikit menepuk pipi Sira namun dengan pelan.

"Tuan, sepertinya Nona Sira pingsan." kata Riko.

Melihat Davin yang mengangkat Sira ala bridal style keluar dari dalam toilet di ikuti Riko, mama Dinar yang saat ini sudah bersama dengan papa Diki pun langsung menghampiri.

"Ya ampun Sira." kata mama Dinar. "Sira kanapa Dav?" tanyanya dengan raut khawatir.

"Sira pingsan Ma, ada yang sengaja mengunci dia di dalam salah satu bilik toilet." jawab Davin yang kemudian langsung melangkah pergi namun sebelum itu tatapan tajamnya mengarah pada Cika.

Mama Dinar dan papa Diki pun akhirnya ikut pergi mengikuti Davin.

❤️

"Lebih cepat!" bentak Davin pada Riko yang mengemudi mobilnya saat ini, entah kenapa dirinya merasa laju kendaraan yang dia gunakan saat ini begitu sangat lambat.

"Tenang Dav, Riko sudah cepat mengemudikannya." sahut papa Diki yang ikut satu mobil bersama mereka termasuk mama Dinar.

Papa Diki duduk di kursi samping kemudi, sedangkan mama Dinar duduk di kursi belakang bersama Davin dan Sira.

"Ra, bangun Ra ... jangan kayak gini, aku takut." lirih Davin sambil terus membelai kepala Sira.

Davin sama sekali tak menurunkan Sira ... bahkan saat ini Sira dia dudukan di pangkuan nya dengan kepala yang dia senderkan di bahunya.

"Cepat Ko." kata Davin lagi.

"Sabar Dav ... tenangkan diri kamu, jangan kayak gini." kata mama Dinar berusaha menenangkan Davin.

"Gimana aku bisa tenang ma, sedangkan Sira saja gak sadar-sadar." sahut Davin. "Ma, tubuh Sira semakin dingin Ma." kata Davin yang merasakan suhu badan Sira berubah, apalagi wajah Sira yang bertambah pucat.

Mama Dinar pun dengan cepat langsung meraih tangan Sira dan menggosoknya beberapa kali agar hangat.

Setelah sampai, Riko dengan cepat langsung keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Davin.

Davin pun segera berlari dengan membawa Sira.

Tenaga medis yang melihat pun langsung menghampiri Davin dengan membawa brankar dorong.

"Letakkan di sini Tuan." kata salah satu dari mereka.

Sira langsung di bawa menuju ke ruang tindakan dengan di ikuti Davin serta yang lainnya.

1
Memyr 67
𝖺𝗉𝖺 𝗄𝖺𝖻𝖺𝗋 𝗂𝗍𝗎 𝖽𝗎𝗈 𝗅𝗂𝗌𝗆𝗈𝗇 𝗒𝗀 𝗌𝗎𝗄𝖺 𝗃𝗎𝗅𝗂𝖽 𝗆𝖺 𝗇𝗒𝗈𝗇𝗒𝖺 𝖻𝗈𝗌?
Memyr 67
𝖺𝗄𝗁𝗂𝗋𝗇𝗒𝖺, 𝗌𝗂𝗋𝖺 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗆𝖾𝗇𝖺𝗇𝗍𝗎 𝗌𝖺𝗍𝗎 𝗌𝖺𝗍𝗎𝗇𝗒𝖺 𝖽𝗂 𝗄𝖾𝗅𝗎𝖺𝗋𝗀𝖺 𝖺𝗋𝖽𝗂𝖺𝗇𝗌𝗒𝖺𝗁
Memyr 67
𝖽𝖺𝗏𝗂𝗇 𝖼𝗎𝗆𝖺 𝗆𝖺𝗎 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗁𝗂𝖻𝗎𝗋 𝗒𝖺? 𝗆𝖾𝗇𝗀𝖺𝗍𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗆𝖺𝗋 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁? 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝖽𝗂𝗄𝖺𝖽𝖺𝗅𝗂𝗇 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂𝗇𝗒𝖺.
Memyr 67
𝗐𝗈𝗈𝗈 𝖼𝗂𝗄𝖺. 𝖻𝗂𝖺𝗋𝗉𝗎𝗇 𝗌𝗂𝗋𝖺 𝗆𝗂𝗌𝗄𝗂𝗇, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁 𝖽𝗂𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺𝗂 𝖽𝖺𝗏𝗂𝗇. 𝖼𝗂𝗄𝖺 𝖺𝗃𝖺 𝖼𝖺𝗇𝗍𝗂𝗄 𝖼𝖺𝗇𝗍𝗂𝗄 𝗀𝗂𝗅𝖺. 𝗆𝖺𝗄𝗌𝖺 𝖽𝖺𝗏𝗂𝗇 𝗌𝗎𝗉𝖺𝗒𝖺 𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝖽𝗂𝖺.
Memyr 67
𝗉𝖺𝗇𝗍𝖺𝗌 𝖺𝗃𝖺 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂𝗇𝗒𝖺 𝖽𝖺𝗆𝖺𝗋 𝖻𝖾𝗋𝖻𝖾l𝗈𝗄 𝗆𝖾𝗇𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺𝗂 𝖽𝖺𝗏𝗂𝗇. 𝖽𝖺𝗆𝖺𝗋 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀. 𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄 𝖼𝗎𝗆𝖺 𝗆𝖺𝗎 𝗇𝖾𝖻𝖾𝗇𝗀 𝗄𝖺𝗒𝖺 𝖺𝗃𝖺 𝖽𝗂𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺𝗂 𝗆𝖺𝗍𝗂 𝗆𝖺𝗍𝗂𝖺𝗇.
Memyr 67
𝗒𝖺 𝗉𝖺𝗉𝖺 𝖽𝗂𝗄𝗂 𝗉𝗎𝗇𝗒𝖺 𝖺𝗇𝖺𝗄 𝗌𝗎𝗅𝗎𝗇𝗀 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀. 𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄 𝖽𝗂𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁𝗂𝗇 𝖼𝗎𝗆𝖺 𝗄𝖺𝗋𝖾𝗇𝖺 𝖼𝖺𝗇𝗍𝗂𝗄 𝖽𝖺𝗇 𝖻𝗈𝖽𝗒 𝗀𝗈𝖺𝗅𝗌, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗐𝖺𝗋𝖺𝗌.
Memyr 67
𝗆𝖾𝗇𝗎𝗋𝗎𝗍 𝖺𝗄𝗎 𝗃𝗎𝗀𝖺, 𝖻𝖺𝗄𝗐𝖺𝗇 𝖼𝖾𝗆𝗂𝗅𝖺𝗇 𝗒𝗀 𝗌𝗂𝗆𝗉𝖾𝗅 𝗆𝖾𝗆𝖻𝗎𝖺𝗍𝗇𝗒𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝖾𝗇𝖺𝗄. 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝖺𝗄𝗎 𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁 𝗌𝗎𝗄𝖺 𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖻𝖺𝗄𝗐𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗄𝗎𝖺𝗁 𝗄𝖺𝖼𝖺𝗇𝗀/ 𝗄𝗎𝖺𝗁 𝖼𝗂𝗅𝗈𝗄
Memyr 67
𝗁𝖺𝗋𝗎𝗌𝗇𝗒𝖺 𝗂𝗇𝗂 𝗃𝗎𝖽𝗎𝗅 𝗄𝖾𝗅𝗎𝖺𝗋𝗀𝖺 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝖺𝗋𝖽𝗂𝖺𝗇𝗌𝗒𝖺𝗁. 𝗇𝗀𝖺𝖽𝖾𝗉𝗂𝗇 𝗉𝗋𝖾𝗆𝗉𝗎𝖺𝗇 𝗌𝗈𝗄 𝖼𝖺𝗇𝗍𝗂𝗄 𝗆𝗈𝖽𝖾𝗅 𝖼𝗂𝗄𝖺 𝖺𝗃𝖺 𝗄𝖾𝗐𝖺𝗅𝖺𝗁𝖺𝗇.
Memyr 67
𝗄𝗈𝗄 𝖻𝖾𝗀𝗈 𝖺𝗆𝖺𝗍 𝗆𝖺𝗆𝖺 𝖽𝗂𝗇𝖺𝗋, 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗂𝗇𝗀𝖺𝗍 𝗅𝖺𝗅𝗈 𝖼𝗂𝗄𝖺 𝗒𝗀 𝖻𝗂𝗅𝖺𝗇𝗀 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗍𝗈𝗂𝗅𝖾𝗍 𝖽𝖺𝗇 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝖺𝖽𝖺 𝗌𝗂𝗋𝖺?
Memyr 67
𝗌𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍 𝗌𝗂𝗋𝖺. 𝖻𝖺𝗒𝖺𝗇𝗀𝗄𝖺𝗇 100 𝗃𝗎𝗍𝖺 𝗉𝖾𝗋𝖻𝗎𝗅𝖺𝗇 𝗒𝗀 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖽𝗂𝗍𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺.
Memyr 67
𝖽𝖺𝗏𝗂𝗇 𝗇𝖾𝗆𝖻𝖺𝗄 𝗌𝗂𝗋𝖺 𝗂𝗇𝗂, 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺?
Memyr 67
𝖽𝖺𝗆𝖺𝗋 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗍𝗎𝗇𝖿𝗎𝗄 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄 𝗌𝖺𝗄𝗂𝗍 𝗃𝗂𝗐𝖺 𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂 𝖼𝗂𝗄𝖺 𝗌𝗂𝗁. 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗆𝖺𝗋 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝗀𝗂𝗅𝖺. 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗆𝖾𝗆𝖻𝖾𝖽𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖻𝖺𝗍𝗎 𝗄𝖺𝗅𝗂 𝖽𝖺𝗇 𝖻𝖾𝗋𝗅𝗂𝖺𝗇.
Memyr 67
𝗆𝖺𝗌𝗂𝗁 𝖽𝗂 𝖺𝗐𝖺𝗅, 𝗅𝖺𝗇𝗀𝗌𝗎𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗋𝗎
Hikari_민윤기
baru juga 25,
aku dulu umur segitu masih asyik main sana sini,
nggak ada yg buru" nyuruh nikahhh
Ima Kristina
ceritanya bagus thor tapi sampai akhir cerita ayah kandung Asira tidak muncul
Ima Kristina
Seneng banget diperhatikan suami tapi kalau berlebihan ya bisa bikin stres dong
Ima Kristina
Davin niat banget gempur Asira....sampe ada art 2 orang biar istrinya khusus melayani dia
Ima Kristina
Semuga garis dua segera muncul dan debay nya Twins ya Thorr
Ima Kristina
masak Bu Lena gak paham sich anaknya capek karena menantunya yang maunya nyosor mulu/Facepalm//Facepalm/
Ima Kristina
Itu resiko kalau tinggal sama mertua
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!