NovelToon NovelToon
Oh My Jasson

Oh My Jasson

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Sudah Terbit / Tamat
Popularitas:41.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: nona lancaster

Kimmy mencoba berusaha melupakan Jasson, laki-laki yang sudah ia sukai sejak dari kecil. Ia memilih fokus dengan pendidikannya untuk menjadi calon dokter.

Setelah tiga tahun, Kimmy kembali menjadi wanita dewasa dan mendapat gelar sebagai seorang dokter muda. Namun pertemuannya kembali dengan Jasson, pria yang memiliki sikap dingin itu justru malah membuat usahanya selama ini menjadi sia-sia.

Sebuah jebakan memerangkap mereka berdua dalam sebuah ikatan pernikahan. Namun pernikahan mereka berdua semata hanya tertulis di atas kertas dan di depan keluarga saja. Perjanjian demi perjanjian mereka sepakati bersama. Meskipun dalam hubungan ini Kimmy yang paling banyak menderita karna memendam perasaannya.

Banyak sekali wanita yang ingin mendapatkan hati Jasson, tak terkecuali teman sekaligus sekretaris pribadinya. Lantas, akankah Kimmy mampu meluluhkan hati laki-laki yang ia sukai sejak kecil itu?

Kisah ini bagian dari My Introvert Husband 3

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Matilah kau Jesslyn

Jesslyn  bersembunyi di dalam ruang perpustakaan, ia duduk di sebuah kursi yang dekat dengan meja, ia mengeluarakan ponsel miliknya yang terselip di dalam saku celananya. Sebuah buku telepon baru saja ia ambil dari dalam laci, ia mencari nomer ponsel Harry untuk menghubunginya. Karna, Jesslyn tidak pernah menyimpan nomer ponsel laki-laki itu.

"Jasson tidak boleh tau jika aku sudah pulang."

Suara dering ponsel masih menghubungkan. Jesslyn menggerak-gerakan jemari tangannya sembari menunggu Harry mengangkat telponnya.

"Hallo, Jesslyn?"

Mendengar suara Harry yang menyaut, kening Jesslyn berkerut heran, sejenak diam. "Bagaimana si pengacau ini tau, jika yang menelpon ini adalah aku?"

"Hallo, Jesslyn. Ada apa kau menelponku?"

"Bagaimana kau bisa tau jika  ini aku?" bentakan Jesslyn membuat Harry terdengar bingung untuk menjawabnya.

"Ehmmmm ... aku--"

"Bagaimana kau bisa tau kalau ini nomerku?" Suara Jesslyn tertangkap tidak ada ramah-ramahnya sedikitpun, setiap kali berbicara dengan Harry, ia  seperti orang yang hendak mengajak bertengkar.

"I-iya, karna nomermu hampir sama dengan nomer ponsel milik Jasson, itu sebabnya aku mengenali nomermu." Jawaban itu cukup masuk  akal untuk meyakinkan Jesslyn, karna beberapa angka nomer ponsel  miliknya memang-lah mirip dengan nomer ponsel milik Jasson.

"Oh ...."

 "Ada apa kau menelponku?"

"Apa aku boleh meminta tolong kepadamu?" tanya Jesslyn.

"Minta tolong? boleh saja." Harry menjawabnya dengan diikuti senyuman penuh maksud,

"Apa besok kau bisa bilang kepada Jasson, kalau kau terlambat mengantarkanku pulang ke rumah?'

"Maksudmu?"

"Begini, jika besok pagi  Jasson bertanya kepadamu, kau hanya perlu menjawab kalau kau baru mengantarkanku jam tiga pagi!" tutur Jesslyn.

"Bagaimana bisa aku berbohong seperti itu?"

"Bisa!"

"Lalu aku harus alasan apa kepada Jasson? dan kenapa kau menyuruhku berbicara sepert itu?" tanyanya dengan heran.

"Terserah, kau bisa beralasan mobilmu mogok atau apa. Kau tidak perlu tau kenapa aku menyuruhmu berbicara seperti ini.yang terpenting, kau ikuti saja apa kataku!" seru Jesslyn.

"Kau bisa, kan?" imbuhnya.

"Emmm ...."

"Kau bisa atau tidak?" Lagi-lagi suara Jesslyn membentak, membuat telinga Harry berdenging sekalipun hanya melalui ponsel saja.

"Bisa saja, tapi ini ada imbalannya, kan?"

"Imbalan? kau sungguh keterlaluan, dengan teman sendiri meminta imbalan!" seru Jesslyn.

Harry tiba-tiba tertawa kecil. "Teman? memangnya sejak kapan kita berteman?" tanyanya.

"Oh,iya. Aku tidak pernah mau beteman dengannya."

"Maksudku kau kan  temannya Jasson! Hanya meminta tolong saja kenapa harus meminta imbalan!"

"Tentu saja aku meminta imbalan, karna yang meminta tolong kepadaku  bukan Jasson tapi dirimu! Kau bukan temanku, jadi jika kau memerintahku, kau harus memberiku imbalan!" seru Harry.

Jesslyn berdecak. "Baiklah! Kau meminta imbalan berapa?" tanyanya dengan kesal.

"Aku tidak meminta uang!"

"Lalu apa?"

"Aku mau kau berkencan denganku dan menjadi temanku selama  seharian penuh, bagaimana?" pinta Harry.

"Berkencan dan menjadi temanmu? aku tidak salah mendengar? hahaha, kau mau berkencan dengan wanita cantik sepertiku. Jangan terlalu berkhayal, tukang pengacau!" Jesslyn berucap dengan penuh penekanan, memutar kedua bola matanya, merasa kesal.

"Jadi kau tidak mau?" tanya Harry.

"Tidak!"

"Ya sudah, baiklah. Aku juga tidak mau membantumu!" Ancaman Harry seketika membuat Jesslyn kalang kabut.

"Jangan! Kau harus tetap membantuku. Aku mohon, karna ini tentang Kimmy."

"Kalau kau mau kubantu, kau juga harus memberiku imbalan seperti yang aku katakan tadi. Jika tidak mau aku juga tidak akan mau membantumu."

"Apapun imbalannya akan kuberikan, tetapi jangan berkencan!" ujar Jesslyn dengan penuh permohonan sekaligus penolakan.

"Aku hanya mau imbalan itu saja, jika tidak mau tidak masalah. Aku akhiri dulu panggilannya, selamat malam."

"Tunggu!" Suara Jesslyn menghentikan Harry untuk mengurungkan niatnya mematikan panggilannya tersebut.

"Ada apa lagi?"

"Baiklah, aku mau!" Jesslyn berucap dengan suara yang ragu, ia tidak ada pilihan lain.

"Mau apa?" tanya Harry.

"Mau itu."

"Bicaralah yang jelas!" tekan Harry, sedikit menyombongkan suaranya.

"Aku mau berkencan denganmu. Tapi kau harus membantuku!" seru Jesslyn.

"Nah, ini baru impas. Baiklah, aku akan membantumu. Tapi kau harus menepati janjimu dan tidak boleh ingkar. Jika kau ingkar, aku akan berbicara yang sebenarnya kepada Jasson."

"Iya, banyak bicara sekali! Aku tidak akan ingkar!"

"Ingatlah, jika siapapun bertanya kau harus menjawab jika kau mengantarku pulang jam tiga pagi!" tutur Jesslyn sekali lagi.

"Baiklah, itu hal yang mudah, asal kau tidak lupa menepati janjimu saja."

"Iya, cerewet sekali! Jesslyn dengan cepat mengakhiri panggilan yang masih berlangsung tersebut.

"Aku terpaksa harus menahan malu berkencan dengan si pengacau itu, ini demi Kimmy."

Sementara di tempat lain, Harry yang masih berada di dalam mobil tepatnya di halaman rumah miliknya terlihat tersenyum seraya menggenggam ponsel yang baru saja ia gunakan untuk bertukar suara dengan saudara kembar dari sahabatnya tersebut.

"Padahal aku menyimpan nomermu sejak pertama kali daddy membelikanku ponsel. Hanya menyimpan saja dan tidak berani menyapamu atau mengirimkan pesan sedikitpun kepadamu, tapi hari ini?" Harry kembali tersenyum menatap layar yang tertera nomer ponsel yang bertuliskan nama Jesslyn yang sudah ia simpan sejak bertahun-tahun di sana.

"Dunia begitu baik hari ini." Dengan raut wajah yang penuh semangat, Harry turun meninggalkan mobil miliknya dan berlalu masuk ke dalam rumah.

***

Jesslyn secara berangsur menengok ke arah jam dinding yang ada di perpustakaan rumahnya. Waktu sudah menunjukan pukul setengah empat pagi, sudah cukup lama wanita itu berda di sana dan masih terjaga di tempat yang sama. Jesslyn sedari tadi hanya duduk melamun memikirkan cara untuk menyatukan Jasson dan juga Kimmy.

Ini bukanlah hal yang mudah, pikirnya.

Ia memijit pelan keningnya yang sudah terasa panas karena sebelumnya Jesslyn tidak pernah bergadang seperti ini.

"Kimmy mabuk berat, tidak mungkin dia sadar dan berbicara panjang lebar di dalam kamar  dengan Jasson. Sekalipun Kimmy sadar, keahlian Jasson menjadi orang bisu akan keluar, ini bukan cara yang tepat untuk menyatukan mereka berdua."

"Ayo Jesslyn, berpikir, berpikir." Jesslyn memejamkan erat kedua matanya, memainkan jari-jarinya dengan irama yang bergerak cepat di atas kepalanya untuk berpikir keras. Seketika, kedua matanya terbuka cepat secara bersamaan.

"Jasson memiliki sifat yang sama seperti kakak dan papa, tetapi dia lebih keras dan suka sekali dipaksa."

Hening ....

"Apa perlu aku melakukan cara ini?" gumamnya dengan ragu seraya menggigit jari yang ditumbuhi oleh kuku lentiknya.

"Sepertinya harus kucoba."

Jesslyn mengambil ponsel miliknya yang kala itu tergeletak di atas meja, ia menggulir layar ponsel itu untuk mencari history pesan singkat terakhirnya dengan papa Gio. Saat sudah menemukannya, jari-jari Jesslyn yang manis terlihat  mengetik satu persatu huruf alphabet yang tertera pada keyboard layar ponsel itu.

Papa sayang, Jesslyn baru saja pulang dari restaurant diantarkan oleh Harry, karna tadi mobil Harry sempat  mogok jadi Jesslyn pulang terlambat, sedangkan Kimmy dan Jasson pulang terlebih dulu, tapi saat Jesslyn pulang, kamar Jesslyn terkunci dan ada Kimmy dan juga  Jasson di dalam sana. Jesslyn takut jika Jasson melakukan hal yang buruk terhadap Kimmy, karna tadi  Kimmy mabuk dan tidak sadarkan diri, Pa. Jesslyn tidak berani menemui mereka, jadi sekarang Jesslyn bersembunyi di perpustkaan. ~ Jesslyn.

Dengan ragu, Jesslyn memberanikan diri untuk mengirimkan pesan singkat yang ia tulis untuk papanya tersebut. Namun, rasa was-was mendadak menyelimuti hatiny.

"Apa ini terlalu berlebihan?" Jesslyn berpikir kembali, rasanya ini tidak masuk akal, pikirnya.

"Lebih baik aku tarik dan batalkan saja pesan yang sudah kukirimkan kepada papa." Jesslyn hendak menarik pesan yang sudah ia kirimkan kepada papanya tersebut. Namun kedua matanya dibuat membulat saat dirinya tiba-tiba mendapati panggilan masuk dari papa Gio.

"Papa menelpon? berarti papa sudah membaca pesannya?"

"Matilah kau Jesslyn."

"Mati aku ... mati aku ... Aku harus bagaimana."

.

.

.

.

.

Jangan lupa tekan like dan dukungan votenya, ya. Terimakasih.

1
nana mail
GOOD
Yoona
Maaf izin ya kak promosi novelku🙏
yuk semuanya, mampir di novel ku judulnya " REAL WORLD FILTER " ditunggu kehadiran semuanya.

Buat kak author semoga novel nya makin sukses terus..

Aamiin Ya ALLAH
Syamsiar Samude
spertix jasson tnp sadar mnyukai kimmy dlm diam jg dr sikapx tdk mnyukai dr mark ada brsm Kimmy enth bgaimna endingx dr thoor sj ta🤭
Syamsiar Samude
memang sangat sakit thoor klw kita mencintai org lain dlm diam apalg melihatx brsama dgn wanita lain jd lbh baik mnghindari mski tetap sakit😥
Lenny Fatmawani
bacanya udah 5x ,, tiap tahun bacanya
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Eemlaspanohan Ohan
mampir thor
arsita
karena km itu stup.d jason
apalagi mak lampir alea kegatelan sekali
Dessy Lisberita
nyari tpi. ga semngat uh dasar jasson
Dessy Lisberita
dasar alea bibit pelakor
Dessy Lisberita
unk ap di tungu pernikahan hambar lebih baik menghilang dengan menghilang kita tau ap saling mencintai atau malah bertepuk sblh tangan
Dessy Lisberita
bagi ku lebay kimmy kok segitunya kimmy bersikap mau ga nya si jasson blm tau e kimmy nya lebay
Tharye
kata2 papa louis mmbuatku m3nangiisss
Tharye
paling sedih kisah kimmy ikut mneteskan air mata😭😭😭
Detta Maharani
si kimmy rada rada polos gimna sih nyebutnya wkwkwkwk
Tini Trisnawati
Luar biasa
Surya Ningsih
kasihan s kalu si ku my Thor klo bisa pisah aja sikimy biar dia mendapatkan lelaki yg emang mencintai nya dgn tulus...daripada terus tersiksa hidupnya...
Surya Ningsih
Buruk
mai midar
Luar biasa
Alvin A. P
ga ada lagi ya karya terbarumu Thor, padahal kangen ,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!