NovelToon NovelToon
Keluarga Lecit

Keluarga Lecit

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Dunia Lain / Pusaka Ajaib / Iblis
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rika komalia

Entah wanita dari mana yang di ambil kakak ku sebagai calon istrinya, aroma tubuh dan mulutnya sungguh sangat berbeda dari manusia normal. Bahkan, yang lebih gongnya hanya aku satu-satunya yang bisa mencium aroma itu. Lama-lama bisa mati berdiri kalau seperti ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rika komalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyelinap

"kakak ngapain di sini?" ucap Bowo lagi, ini anak gak ada takut-takut nya, dasar bocah sialan mimpi apa aku semalam bisa-bisanya kepergok sama bocah bergigi kuning ini.

"lagi cari tikus," ucapku asal.

Bowo seketika mengerutkan keningnya, sepertinya dia tau kalau aku tengah berbohong.

"jangan bohong kak, aku tau kau dan dua teman mu ini pasti sedang melakukan sesuatu di sini." ucapnya menyelidik.

Ku lirik Galuh dan juga Bima tapi mereka malah balas menatap ku.

"diamlah, jangan ikut campur urusan orang dewasa. Sekarang lebih baik kau pergi, sebelum kau ku lemparkan ke dalam danau bangkai sana."

Bowo terdiam, tapi matanya memindai di sekeliling kami seperti tengah mencari sesuatu.

"kau jangan sembarangan dekat dengan danau itu kak, itu rumah siluman yang tempo hari kau lihat."

Ku cabikkan bibir ini, tanpa di beritahu aku pun sudah tau.

"jadi sekarang kau mau apa di sini, sudah sana pergi." usir ku, jangan sampai buk Surti mengetahui keberadaan kami.

"aku mau cari ibu kak, apa kalian bertemu dengan nya tadi."

Huuuh, ingin rasanya ku tempeleng mulut lemes nya Bowo ini, ya gak mungkin lah kami ketemu, orang kami juga mengendap-ngendap ke sini.

"aku tidak tau ibu mu, aku ke sini mau menjemput mas Rama. Katakan di mana dia!" ucapku datar.

Bukannya menjawab Bowo malah celingukan gak jelas seperti itu.

"dia longor ya Ras?" bisik Galuh.

"hampir."

Hening, tak ada yang bersuara tapi sejurus kemudian tiba-tiba wajah Bowo berubah ketakutan bahkan dia sampai memegang tanganku.

"dia datang kak," ucapnya seraya melihatku.

" dia siapa?" jawabku seraya mengerutkan kening. Dan deg, jantung ku juga ikut berpacu dengan cepat jangan-jangan buk Surti lagi. Astaga, bisa gawat ini.

"makhluk itu kak, dia datang bersama ibu. Ayo kak kita sembunyi." ucap Bowo ketakutan.

Ku telan saliva ini, itu artinya ritual mereka sudah selesai. Dan sekarang menuju ke arah kami.

"sembunyi dimana?" ucap Galuh panik.

"di kamarku saja kak,"

Di kamarnya? Astaga, aku sudah tidak bisa berpikir lagi. Sebaiknya kami ikuti saja saran dari si Bowo ini.

"ayo cepat kak, mereka semakin dekat."

" ayo Laras, kita sembunyi di kamar anak ini." ucap Bima kemudian.

Dengan langkah seribu kami berempat berlari menuju kamar Bowo, entah apa yang terjadi nanti itu urut belakangan yang penting sekarang amankan diri dulu.

"masuk sini kak,"

Kami semua mengikuti arahan Bowo, dan dengan cepat Bowo mengunci pintu dan menyandarkan tubuhnya di pintu kamar.

"sssttttt!" perintah Bowo tangannya menempel di bibir pertanda kami harus diam, karena sejurus kemudian kami mendengar seperti ada suara kaki orang melangkah. Walaupun pelan tapi sangat terdengar jelas ditelinga kami.

"ssstttt!"

"siapa?" bisik ku.

"makhluk itu kak, dia datang bersama ibu."

" o" jawabku tanpa mengeluarkan suara.

Suara hentakan kaki itu masih terdengar jelas hingga berakhir dan berhenti tepat di depan pintu kamar Bowo.

Mata kami semua serentak membola, jangan sampai buk Surti dan siluman lele itu masuk ke sini.

"Tok.. Tok.. Tok. Bowo!" panggil buk Surti.

Bowo seketika melihat kami semua, bahkan aku sampai mengkode mata padanya.

"Bowo... Bowo! udah tidur kamu nak?" ucap buk Surti lembut nan tajam dari luar.

"gimana ini kak?" ucapnya berbisik.

"Buka saja," ucap Bima.

Aku mengangguk, jangan sampai buk Surti dan siluman itu curiga karena Bowo tak membukakan pintu.

Ckleeeeek, Kami yang bersembunyi dia bawah kolong tempat tidur hanya bisa melihat kaki buk Surti dan siluman itu saja.

"kamu tadi ada kebelakang?" ucap buk Surti.

" enggak buk, dari tadi Bowo ada di kamar." jawab Bowo setenang mungkin. Aku tau dia pasti gemetar saat ini, terdengar dari intonasi suaranya.

"kamu tau kan Wo, kalau ibu paling gak suka kalau ada orang lain yang ikut campur urusan ibu!"

" iya buk, Bowo tau." ucap Bowo takut-takut.

" jadi, katakan kau tadi kebelakang atau tidak!" bentak buk Surti dengan suara tertahan.

"enggak buk, Bowo gak kemana pun.Bowo dari tadi di kamar terus."

Aku yang mendengar jawaban Bowo turut berkeringat dingin takut dia salah jawab dan sepertinya makhluk itu mengendus keberadaan kami makanya buk Surti jadi curiga.

"tidak ada kan tuan tampan dan berkharisma. Anakku tidak akan mungkin bohong." ucap buk Surti dengan lembut.

Siluman itu tak menyahut sedikitpun, dan selang beberapa detik akhirnya mereka pergi. Cepat-cepat Bowo menutup pintu dan kami bertiga pun keluar dari tempat persembunyian.

"ada mbak Sinta tadi?" ucapku.

"enggak kak, cuma ibu dan siluman itu."

Aku dan yang lainnya terdiam. Jangan-jangan mbak Sinta masih di kamar itu.

"mau kemana mereka Wo?"

"biasanya ke ruangan khusus mas,"

" ruangan khusus?" tembak Galuh.

" iya mbak, ada ruangan khusus untuk ibu dan siluman itu. Dan kami semua tidak di perkenankan untuk masuk ke ruangan itu."

" terus, bapakmu di mana?" ucapku spontan. Aku penasaran, dengan tuan rumah ini.

"bapak tidur kak, dia tidak akan terbangun kecuali pagi menjelang."

" itu artinya mas rama...?" sambar Galuh.

" hmmm, aku juga berpikiran yang sama."

Lalu kami bertiga melihat Bowo bersamaan tampak anak itu sedikit takut, bahkan tak berani menatap kami.

"keadaan mas Rama sama seperti bapak kak. Sekarang dia tak sadarkan diri. Karena ibu sudah memberikannya ramuan untuk tidur sepanjang malam."

Ku raup wajah ini, jika hanya di berikan ramuan untuk tidur tidak masalah menurutku. Asal jangan dijadikan tumbal saja.

"kau tau di mana ruangan ibu mu dengan siluman itu?" ucap Bima kemudian.

Bowo mengangguk, " aku tau kak."

"tunjukkan pada kami, aku ingin tau apa yang di lakukan ibu mu dan makhluk itu di ruangan rahasianya." ucap Bima lagi.

" tapi, resikonya sangat besar kak. Kalau ketahuan kalian bisa mati." ucap Bowo takut.

" kau tenang saja, kami bukan manusia lemah. Ku pastikan kami akan keluar dari rumah ini dalam keadaan selamat." ucap Bima berusaha menyakinkan Bowo.

Bowo yang mendengar ucapan Bima tampak sedikit ragu, bahkan berulang kali menghela nafas dan membuangnya dengan cepat.

"percaya pada kami Wo." ucapku sembari menepuk pundaknya dengan pelan.

"baiklah, kalian keluar dari kamar ini jalan lurus kemudian belok kanan. Ada kamar paling pojok pintu warna hijau di situlah kamarnya."

" baiklah, ayo kita kesana." ucap Bima semangat.

" hati-hati kak," ucap Bowo khawatir saat melihat kami bergerak menuju ke tempat yang di maksud.

Aku tersenyum, sembari mengangguk. Tanpa ku duga senyum tulus menghiasi wajahnya. Sekarang aku yakin, masih ada yang waras hidup di rumah iblis ini.

1
Rika Lia
terimakasih 😍
Its just a lunch
seru..seru kaka...,tetap semangat lanjutkan kisah nya ya,jangan kau gantung cintaku😍👍💪
Rika Lia
terimakasih 😍💪
Its just a lunch
ceroboh ya si laras...,malah pro siluman nya aku jadinya🤣
Its just a lunch
seru kak,msh banyak typo nya,tetap semangat ya..💪👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!