NovelToon NovelToon
Penakluk Dewa Naga

Penakluk Dewa Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / Murid Genius / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Aditya Jetli

Masa kecilnya yang penuh dengan hinaan dan penindasan, membuat Zhu Yuan Zeng, atau yang biasa dipanggil Zhu Yuan, bertekad untuk menjadi kuat, demi untuk membalas dendam, serta membungkam mulut orang orang yang selalu menghina juga menindasnya.

Berbekal keberanian juga tekad yang kuat, Dia memutuskan untuk masuk ke dalam Hutan Larangan, dan mencari kehidupan baru disana, sambil mencari keberuntungan, dan berguru pada orang tua yang selalu menemuinya.

Tapi Dia tidak tahu, bahwa keputusannya itu adalah langkah yang paling tepat, karena masa depan yang penuh dengan kemulian sedang menanti untuk dia gapai.

Dengan kekuatannya, Dia membasmi kejahatan dan menebar kebaikan. Penguasa yang zalim akan Ia tumpas. Kesombongan bakal Dia ratakan. dan Dinasti baru telah menantinya disana.

Lalu, apakah Dia akan berhasil dan membuktikan kata katanya? Ikuti kisah petualangan dan perjuangannya dalam kisah" Penakluk Dewa Naga "dan ikuti keseruannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aditya Jetli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. Dilema

Bermaksud untuk menyerang Zhu Yuan, tapi tubuhnya sendiri yang malah hancur.

Dia tidak menyangka jika keputusannya tersebut akan membuatnya mati. Dia malah mengira bahwa teknik terkuat yang dia miliki akan mampu menghancurkan bocah iblis itu, tapi nyatanya dia salah perhitungan, dan saat ini juga nyawanya melayang.

Segera setelah itu, tubuh Zhang Xio Yang hancur, lalu berubah menjadi partikel partikel halus, yang sedang dimurnikan oleh teknik Zhu Yuan di udara.

Saat itu, tidak ada seorangpun yang melihat kejadian tersebut. jadi posisi Zhu Yuan masih tergolong aman. Dia bisa pergi ke mana saja, karena perbuatannya tidak dilihat oleh orang lain, dan tidak bisa dilaporkan pada penguasa.

"Aku harus cepat pergi dari sini, sebelum orang lain melihat keberadaanku"

"Sungguh aku tidak menyangka, kedatanganku ke sini akan menghilangkan puluhan nyawa. Sejujurnya aku sangat menyesal'

"Tapi jika tidak berbuat itu, maka nyawaku sendiri yang akan melayang. Ini sebuah dilema"

"Mulai detik ini, aku tidak boleh terlalu naif, dunia yang kejam ini hanya menghormati orang kuat, dan memandang remeh orang yang tidak bisa berkultivasi"

"Jadi menurutku, tindakanku ini benar. Saling membunuh itu adalah hal yang wajar. Dalam dunia kultivator yang kacau ini. siapa yang kuat dia yang berkuasa"

"Sekarang, aku harus pergi ke mana? Tujuanku hanya untuk membuang rasa penasaranku saja. Tapi tidak disangka malah mencabut nyawa banyak orang"

"Mungkin jika orang lain tahu, maka mulai hari ini, mereka akan menyebutku dengar gelar, Pembunuh Berdarah Dingin?"

Pagi harinya, Gubernur jenderal kota Zhang Yan, merangkap Deputi Pertahanan kota itu merasa heran, karena tidak biasanya jenderal Zhang Xio tidak datang melapor padanya.

Biasanya sebelum pukul delapan pagi. Dia sudah ada di depan kantornya. Tapi sampai sore ini, sosoknya tidak ada sama sekali.

"Ajudan Lee" teriaknya marah, setelah tidak mendapatkan kejelasan kemana perginya jenderal Xio, bawahannya yang paling setia itu.

"Hamba disini tuan!" jawab Lee, sambil berlutut di lantai.

"Pergilah ke kediaman jendral Xio. Tanyakan padanya kenapa dia tidak melapor. Kalau dia sakit, segera beri tahu!" perintahnya. "Bawa 100 orang prajurit untuk menemanimu ke sana!" sambungnya lagi.

"Siap laksanakan jenderal!" jawab ajudan Lee patuh, kemudian meminta ijin untuk undur diri.

"Aneh? Kenapa persepsiku tidak bisa menjangkau ke seluruh kota ini lagi dari pagi tadi, ya. Apa yang sebenarnya terjadi?" gumamnya merasa heran, karena tidak biasanya kemampuan tekniknya tidak berfungsi.

Biasanya kalau dia mengaktifkan teknik itu, maka dalam sekejap saja seluruh sudut kota Zhang Yan terlihat dengan jelas, tapi kali ini tidak bisa sama sekali, malahan energi yang dikeluarkannya tersedot ke tempat yang tidak diketahui. Semakin lama semakin menguras tenaganya.

Karena takut terjadi sesuatu, Deputi Zhang langsung menonaktifkan teknik andalannya, lagipula energi murni yang dibutuhkan untuk mengaktifkan teknik tersebut sangatlah besar.

Walaupun di bantu oleh ratusan batu roh di setiap sudut kota, tapi tetap saja energinya terkuras banyak.

Tapi walau bagaimanapun, Deputi Zhang masih saja penasaran, karena kemampuannya itu tidak bisa membantunya saat ini.

Karena rasa penasarannya sangat tinggi, Deputi Zhang tetap memaksakan diri untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi, karena firasatnya mengatakan, telah terjadi sesuatu pada bawahannya malam tadi.

"Sambil menunggu kejelasan dari ajudan Li, baik ku coba sekali lagi menyebarkan persepsi jiwa ke seluruh kota ini, siapa tahu menemukan jawabannya disana?" gumamnya lirih.

Lalu memompa energinya sampai ke puncak yang paling tinggi, yaitu Pembentukan Jiwa tingkat sembilan.

Bhuusss!

Blaaaarrr!

Dalam sekejap saja, di depan mata Deputi Zhang, terpampang layar transparan, menampilkan setiap sudut kota malam tadi. Namun energi tak kasat mata, langsung menyedot energi yang dikeluarkannya.

Sontak saja Deputi Zhang terkejut, dan langsung menarik persepsinya kembali. tapi sayangnya sudah terlambat.

Serangan balik yang didapatkannya, malah membuat energi jiwanya terkuras, yang mengakibatkan organ dalamnya terluka, dan langsung memuntahkan darah segar dari mulutnya. Tak lama kemudian jatuh terduduk di lantai.

"Apa yang terjadi? Kenapa energi yang sangat besar menyerang persepsi jiwaku. Apakah ada orang kuat yang tengah aku singgung?" gumamnya mulai merasa was was, dan berusaha menggapai kantong penyimpanannya di atas meja.

Setelah pil yang dibutuhkannya didapat, Dia langsung menelannya. Dua pil sekaligus, yaitu pil pemulih energi, dan pil pemulih jiwa.

"Berbahaya!" ujarnya."Ternyata di kota ini kedatangan orang yang sangat kuat. Aku yang sudah berada di tahap pembentukan jiwa tingkat 9 saja tidak mampu menembus persepsi jiwanya. Siapa sebenarnya orang kuat itu. Apakah dia musuh atau kawan?" ujarnya lagi.

"Salam jenderal besar. Mohon ijin untuk menghadap" ucap seseorang dari balik pintu, yang suaranya sedikit bergetar.

"Masuk!" respon Deputi Zhang dengan suara tegas. karena Dia tahu siapa yang datang. Itu ajudannya. Lee Zang.

Begitu sudah ada di dalam ruangan, ajudan Lee sontak terkejut, karena tuannya sedang duduk di lantai dengan ekspresi kesakitan.

Khawatir terjadi sesuatu, ajudan Lee langsung meluruh ke arah atasannya, dan bertanya. "Apa yang terjadi tuan. Apakah ada seseorang yang menyakitimu?" tanyanya.

"Bantu aku berdiri dan bawa aku ke kursi itu!" jawab Deputi Zhang malah tidak sesuai harapan.

"Bagaimana hasil penyelidikanmu. Apakah Jenderal Xio ada di rumahnya?" tanya Deputi Zhang setelah duduk di kursinya.

Saat itu roman wajahnya terlihat seperti sedang menahan sakit, karena sambil bertanya itu, Dia terus menerus memegang dadanya, dan tidak mengindahkan pertanyaan dari bawahannya tadi. Sebaliknya Dia malah bertanya hal lain.

"Menjawab jenderal! Ini tidak sesuai dengan harapan kita. Jendral Xio sejak malam tadi belum kembali ke rumahnya. dan segenap keluarganya saat ini sedang mencari ke seluruh kota, bahkan mereka berencana ingin pergi ke sini untuk menanyakan keberadaannya" jawab ajudan Lee berterus terang.

"Dasar bodoh! kenapa harus kesini? Cepat cegat mereka di jalan. Aku tidak mau berhadapan dengan mereka. Lagipula aku tidak mau ruangan ini kotor karena kehadiran mereka!" responnya sungguh tidak terduga.

"Siap jenderal!" sambut ajudan Lee patuh. Lalu keluar dari ruangan itu, dan pergi membawa 100 prajurit untuk mencegat rombongan dari keluarga Xio datang.

Tapi belum 200 meter mereka berjalan, lebih dari 40 orang anggota keluarga Xio terlihat sedang berjalan menuju ke kantor Deputi Zhang. Raut wajah mereka terlihat sangat khawatir, karena keselamatan kepala keluarga adalah prioritas utama mereka.

Ajudan Lee tidak bisa berbuat apa apa. Ingin mencegah mereka tentu tidak berani, karena di antara rombongan itu terdapat komandan tinggi yang menyertai mereka.

"Ajudan Lee! Apa maksudnya ini? Apakah kalian ingin mencegahku untuk menemui Deputi Zhang?" tanya komandan tinggi itu penuh intimidasi.

1
Aditya Jetli
Tinggalkan jejak ya sahabat pembaca, dengan menekan tombol like, subscribe, hadiah, dan vote. Jangan komen yang positif ya. agar penulis tambah semangat. dan proses simbiosis mutualisme saling terjaga. Ditunggu ya jejaknya.🙏🙏
Nanik S
Lanjutkan dan gas Pooool 🙏🙏
Nanik S
Di Dunia nantinya Zhu Yuan jelas tambah keusilanya 🤣🤣🤣
Nanik S
Keren dan keren Tor
Nanik S
Makasih Tor sudah up lagi
Nanik S
Mantap Zhu Yuan.. 👍👍 sikat saja yang Arogan
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Zhu Yuan... hajar saja mereka
Nanik S
Zhou Yan... punya banyak Koin
Nanik S
Wajah yang jelek saja agar tidak ada cewek yang mendekat
Nanik S
Jangan kendor dan Gas Poool
Nanik S
Keren Tor
Abi
ujung2x macet thor
Aditya Jetli: Tidak kak. berhenti dulu karena Novel lagi dalam proses review kontrak. kalau sudah lulus akan dilanjutkan lagi.Bab baru sudah banyak tersedia. tinggal Poskan saja
total 1 replies
Nanik S
Kasihkan saja Tasnya ke Zhu Yan
Nanik S
Mcnya terlalu polos
Nanik S
Yakin mau menyiksanya
Nanik S
Kalau kalah pasti dibilang Iblis
Nanik S
Siapa suruh melanggar dan keluar dari pondok
Nanik S
NEXT
Nanik S
Laaaaanjuuuut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!