NovelToon NovelToon
Revano, Posesif Badboy

Revano, Posesif Badboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: aulina alfiana

"Putus kan pacar Lo!!"


Revano menatap tajam ke arah Renata, mata nya menelisik dari atas ke bawah, memperhatikan Renata dengan begitu intens.


Sementara Renata hanya diam...rasa cinta untuk pacarnya itu masih sangat dalam. Tidak mungkin kan dia begitu saja memutuskan hubungan ini, apalagi alasan karena seseorang.


"Gue kasih waktu sampai nanti malam,...kalau lo belum mutusin dia, siap siap saja....gue minta hak gue.."


"Gue makan Lo!"


Bisik Revano di telinga Renata, dengan hembusan nafas yang begitu kentara, membuat Renata seketika merinding.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aulina alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketahuan

"Re. Lo nggak papa?"

Nana baru ingat seketika langsung saja menoleh ke samping melihat ke arah Renata, bagaimana reaksi dari sahabatnya itu.

Dan yang pastinya meskipun Renata menggelengkan kepalanya tetapi Nana tahu kalau sebenarnya hati Rere itu hancur apalagi Renata bisa melihat di depan matanya sendiri bagaimana Radit bermesraan berpelukan bahkan berciuman dengan perempuan lain dan perempuan itu tak lain dan tak bukan adalah mantan Radit.

"Pulang aja yuk sepertinya penyelidikan Lo sudah cukup!"

Sepertinya Nana tidak mau menambah beban dan pikiran kepada sahabatnya, baru lihat di parkiran aja mereka berdua sudah pelukan ciuman dan mesra-mesraan bagaimana kalau sampai ke dalam-dalam masuk ke kamar hotel. Dan tanpa penyelidikan lebih lanjut sudah pasti jika mereka akan melakukan sesuatu yang terlarang.

Mungkin saja jika Nana dan juga Renata putar balik itu tidak akan menambah sakit hati bagi Renata karena bukti di depan mata itu sudah cukup tanpa perlu lagi mengikutinya sampai ke dalam.

"Enggak. Gue mau tahu dan melihat sendiri sampai mereka benar-benar masuk ke dalam kamar hotel meskipun gue nggak bisa menyaksikan adegan menjijikan itu."

Meskipun ia tahu mungkin saja nanti dirinya tidak bisa kuat dan tegar tetapi bukti tetaplah bukti dirinya harus memastikan kalau memang Radit dan Cindy itu masuk ke dalam kamar hotel, nah sampai situ sudah cukup bukti buat Renata kalau memang mereka berdua itu ada main di belakangnya.

"Oke kalau begitu lo nunduk gih, Gue mau parkirin mobil dulu."

Tidak mau membantah, Nana mengikuti apa yang Renata inginkan meskipun sebenarnya dirinya juga ketar-kedir takut jika sampai nanti sahabatnya itu tantrum atau bagaimana tetapi lebih baik memang menyelesaikan semua ini sampai tuntas.

Dan kebetulan sekali mobil ini adalah mobil yang pertama kali dipakai Nana jadi Radit tidak tahu jika ini adalah mobilnya karena memang jarang sekali Nana memakai mobil ini untuk ke sekolah atau kemanapun ia berada.

Jadi untuk sesaat mereka aman dan Renata disuruh menunduk supaya tidak tahu dengan siapa yang ada di dalam mobil karena Nana sendiri sudah menyamar memakai kacamata hitam dan juga topi.

"Ayo Na cepetan keburu hilang nanti orangnya!"

Nana sudah memarkirkan mobilnya dan tanpa lama-lama Renata membuka sibuk pengamannya kemudian keluar dari mobil milik Nana, yang tepatnya si Radit sama mantan kekasihnya sudah tidak ada di parkiran.

Renata sudah duluan di depan sementara Nana berlari mengikuti Renata di belakang otomatis mereka berdua sudah memakai kacamata hitam dengan topi persis seperti detektif detektif yang memang menyamar untuk mendapatkan sesuatu informasi.

"Dia tadi masuk lorong sana Re..."

"Iya let's go. Gue harus pastikan kalau mereka berdua memang masuk ke dalam kamar hotel."

Tidak perlu susah payah untuk menanyakan kepada resepsionis toh juga percuma pastinya resepsionis itu akan merahasiakan tamu yang masuk ke dalam hotel ini apalagi hotel ini tergolong hotel yang mewah yang privasinya dijaga.

"Berhenti Na, berhenti dulu... stop di sini!"

Renata menghentikan langkahnya dan meminta Nana juga berhenti karena melihat Radit dan Cindy sudah berada di depan pintu kamar hotel.

"Mereka masuk Re.."

"Iya gue lihat!"

Ujar keduanya saling berbisik ketika melihat Radit dan Cindy sudah berada di depan pintu kamar 69 lebih tepatnya Cindy yang membuka pintu kamar itu.

Glekk

Dan benar saja Radit dan Cindy langsung masuk ke dalam kamar setelah itu pintunya tertutup dan otomatis terkunci.

Jangan ditanyakan lagi bagaimana perasaan Renata saat ini sudah hancur berkeping-keping menyaksikan pacarnya dan perempuan lain berada di dalam sebuah kamar hotel, yang pastinya bukan untuk ngobrol bukan untuk bermain game atau apa tetapi untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan meskipun Renata sendiri tidak tahu di dalamnya, tetapi Renata yakin pasti mereka melakukan itu.

Renata berjalan pelan-pelan sampai akhirnya di depan pintu 69, gadis cantik mematung di depannya bingung mau ngapain tetapi juga tidak berniat untuk mengetuk pintu atau bagaimana, ya hanya berdiri saja di sana seakan-akan dirinya menyaksikan pacarnya itu sedang berduaan dengan perempuan lain.

Lo tega ngelakuin ini Dit... apa salahku apa kurangku? apa rasa sayang dan cintaku selama bertahun-tahun sama kamu itu belum cukup untuk membuat kamu melupakan masa lalu kamu? Apa memang benar masa lalu itu selalu jadi pemenangnya dan orang baru pasti tetap kalah dengan orang lama?

Masih mematung di depan dengan pikiran Renata yang ke mana-mana lalu menggelengkan kepalanya, beneran bingung sendiri setelah ini apa yang akan dilakukannya Renata juga tidak tahu.

"Lo nggak ada niatan untuk masuk dan melihat adegan itu?"

Nana yang sedari tadi hanya bengong langsung saja bertanya ia takut jika sampai Renata nanti malah marah-marah dan tiba-tiba saja mendobrak pintu itu menyaksikan apa yang terjadi di dalam. Apa nggak lebih baik jika Renata langsung saja pergi tidak perlu menyaksikan sesuatu yang menyesakkan di dalam dada.

"Gue bukan gadis yang bodoh! meskipun sepenuhnya gue penasaran tetapi hati dan perasaan gue lebih berharga dari apapun juga, tapi..."

Renata mengambil ponselnya seperti apa yang ada di dalam pikirannya tadi ia mencoba menghubungi Radit mencari tahu apakah Radit itu akan berbohong dengannya malam ini atau akan jujur atau malahan menonaktifkan ponselnya supaya dirinya tidak menghubungi.

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.

"Sial!!"

Satu panggilan sudah jelas kalau nomornya Radit tidak aktif yang bersuara hanyalah operator seluler dan itu sudah jelasnya sudah membuktikan jika Radit memang sengaja mematikan ponselnya. Padahal sebelum balapan tadi Radit sempat menghubunginya meminta semangat dari dirinya tetapi setelah ini mengapa Radit malah mematikan ponselnya.

"Ponselnya mati."

"Apa dia sebegitunya tidak mau gue ganggu?"

"Apa dia sebegitu menikmati perbuatannya dengan sang mantan pacar malam ini?"

"Apa memang perempuan itu lebih penting dan lebih disayang daripada gue?"

Hingga akhirnya tangisan Renata pun pecah gadis cantik itu meneteskan air matanya padahal sudah diwanti-wanti untuk menahan nya sedari tadi tetapi tetap saja air mata brengsek itu tumpah juga.

Hiks....hikss...

"Hei nggak perlu nangis!!"

"Ngapain juga lo nangisin laki-laki brengsek kayak dia. Beruntung lo tahu sekarang bukan besok-besok meskipun gue tahu hati lo juga sakit banget, hampir 3 tahun lo menjalin hubungan sama dia tetapi ujung-ujungnya lo dikhianatin."

"Seharusnya lo bersyukur Tuhan memberikan petunjuk untuk lo bisa melihat keburukan dia saat ini bukan nanti-nanti."

Nana yang melihat Renata menangis langsung saja meraih tubuh Renata memeluknya dan dengan pelan-pelan meninggalkan kamar hotel nomer 69 itu.

Nana juga berbisik kepada Renata supaya Renata berhenti menangis, ya setidaknya tidak menangis di sini.

1
Herman Lim
dah re putuskan aja cow kyk gini dah mulai berbohong dia ga ada guna nya di pertahan kan
Ddek Aish
udah Re putusin aja
Herman Lim
bnr re klo. sampe dah dkt bgt baru tau lebih sakit bgs skrg lebih baik tau dl
Herman Lim
lanjut kak
Herman Lim
lanjut Thor penasaran gimn ne Radit ketahuan selingkuh pasti lebih seru lagi
Ddek Aish
astaga 10 atau 20 ronde
Sumawita
good job revano
Ddek Aish
Papanya Renata nggk sich itu.kalo iya bantuin perusahaannya dengan syarat nikah sama anaknya aja
Ddek Aish
mampir
Ernaaaaa
msh aku pantau Thor heee
Sumawita
hadir kak
Sumawita: semangat kak💪💪💪💪
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!