kisah cinta Binar Rarasita dan Dipta Narareya.
kisah ringan, dan berujung kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andaru Pratiwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Pillow Talk
Setelah dari Apartemen Dipta, Binar langsung berangkat ke Salon, ia bersih - bersih dan ganti baju disalon.
Diruangannya memang ia sediakan baju ganti untuk keperluan mendadak seperti ini.
Tepat setelah Vita datang mereka bersiap membuka Salon.
Sambil terus melayani Customer, Binar sesekali menanyakan kabar Dipta diApartemen ia sedikit khawatir karena bagaimanapun Dipta saat ini sedang tidak enak badan.
Salon yang cukup ramai membuat Binar kelelahan tapi juga senang, karena ini salah satu tanda perjuangannya tidak sia - sia.
Sementara diApartemen, Dipta yang merasa lebih baik mulai bekerja dari rumah, ia mulai mengecek laporan Cafe seperti biasanya.
Tak jarang ia juga mengecek Cafe melalui CCTV yang tersambung Via ponselnya.
Sesekali ia juga membalas pesan Binar kekasihnya, yang sedikit khawatir keadaannya.
Sungguh Dipta merasa bahagia, karena sebelumnya ia tidak pernah merasakan perhatian dan kasih sayang sebesar ini.
"Aku pesen makanan deh buat Binar, biar kalo dia sampai bisa langsung makan " Ucap Dipta.
Setelah memilih makanan yang sekiranya Binar suka, ia masuk kekamar untuk menyiapkan baju ganti untuk Binar.
"Biar nginep lagi deh, gak tega juga buat dia balik malam - malam " Ucap Dipta berbicara sendiri.
Setelah makanan datang, ia pun menatanya di meja makan. Setelah itu Dipta mandi agar terlihat lebih segar.
Setelah pukul 17.00 Dipta pun menelpon kekasih hatinya tersebut.
"Halo sayang" Sapa Dipta ketika panggilannya diangkat oleh Binar.
"Haii Sayang, gimana keadaan kamu? " Tanya Binar.
"Aku sudah lebih baik, kamu jadikan kesini lagi? " Ucap Dipta berbalik bertanya.
"Hmmmm Jadi deh, pengen lihat keadaan kamu juga " Jawab Binar.
"Yeayyy.. Yaudah hati - hati dijalan yaa gak usah ngebut" Pesan Dipta.
"Kamu ada yang mau dititip gak? " Tanya Binar.
"Gak perlu sayang, aku udah siapin makan malam buat kamu kok ini" Jawab Dipta.
"Yaudah kalo gitu aku matiin telponya, aku OTW sekarang" Ucap Binar lalu mematikan telpon tersebut, dan memasukkan ponselnya ketas, lalu berangkat menuju rumah Dipta.
Tak selang lama, Binar pun sampai di Apartemen Dipta. Begitu masuk Binar sudah disambut oleh Dipta yang menunggunya.
Ia mengamati ternyata Dipta sudah jauh lebih baik, sudah tidak pucat, dan juga suhu tubuhnya normal kembali.
Dipta pun memeluk Binar, padahal baru tidak bertemu beberapa jam tapi rasanya rindu sekali.
Dipta mengajak Binar kekamarnya untuk membersihkan diri.
Setelah Binar membersihkan diri, ia menghampiri Dipta yang sedang berada dimeja makan.
Binar tersenyum, melihat hidangan kesukaan nya sudah tersiap dimeja.
Ada bebek goreng dengan sambal favoritenya, juga ada jus strawberry kesukaannya dan tak lupa pula dessert berupa chesse cake milik Fase Coffe favorite Binar.
Dipta mengajak Binar duduk, dengan telaten Dipta mengambilkan nasi hangat serta membantu Binar memisahkan Daging bebek dari tulangnya.
"Selamat makan sayang" Ucap Dipta.
Mereka berdua makan dengan lahap, sambil sesekali mengobrol tentang apa saja yang mereka lalui hari ini.
Setelah makan, Dipta menyiapkan Sofa didepan Tv, dengan bantal dan selimut, serta cemilan dan minuman Favorite mereka.
Mereka berencana menonton dan mengobrol disana.
Dipta menatap Binar dengan penuh cinta.
"Makasih yang udah ngerawat dan nemenin aku selama sakit" Ucap Dipta sambil membelai pipi Binar.
"Sama - sama itu udah jadi tugas aku gak sih sebagai pacar kamu" Jawab Binar santai sambil tersenyum.
"Aku gak pernah ngerasain diperhatiin sama orang selain kamu, even itu orang tua aku sendiri" Ucap Dipta lagi dengan wajah sendu.
"Kamu tau kenapa setiap hari aku ke club bersama teman - temanku? Karena disana lah aku ngerasa damai dan gak sendirian" Ucap Dipta sedih.
"Tapi sekarang ada kamu, aku seneng karena sekarang aku punya tempat pulang" Tambah Dipta sambil tersenyum sedih menatap Binar.
"Jadi itu kenapa kamu ngigau bilang jangan pergi? Kalo boleh tau kemana orang tua kamu Mas? " Tanya Binar pelan sambil menggenggam tangan Dipta.
"Dari kecil aku hidup sama nenekku, orang tua ku sibuk sama dunianya sendiri, ayahku sibuk mencari kesenangannya tanpa memikirkan aku dan mamah, lalu mamah sibuk bekerja dan berselingkuh " Ucap Dipta sedih.
"Setelah nenek meninggal, aku selalu sendiri. Mereka tidak pernah peduli" Tambah Dipta lagi.
"Kita sama " Ucap Binar tersenyum sedih.
"Ayahku ninggalin aku dan mamah pergi bareng selingkuhannya, bedanya mungkin aku lebih beruntung karena mamahku tetap selalu disampingku dan mengambil 2 peran sebagai ibu dan Ayah untukku" Ucap Binar lagi.
"Kita sama, aku mau kita sama - sama terus dan mengisi segala kekosongan yang kita alami selama ini" Ucap Dipta menggenggam tangan Binar lebih erat.
"Terima kasih sudah hadir Binar, kehadiranmu adalah hal yang paling aku syukuri dalam hidupku " Ucap Dipta lagi sambil mencium tangan Binar.
"Terima Kasih Mas Dipta, kehadiranmu membuatku tidak harus menghadapi segalanya sendirian" Balas Binar, lalu memeluk Dipta erat.
Semoga Dipta dan Binar bisa belajar dari orang tua mereka, agar mereka bisa memiliki kehidupan yang lebih bahagia untuk masa depan mereka