NovelToon NovelToon
Mermaid:Cinta Atau Balas Dendam

Mermaid:Cinta Atau Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Balas Dendam / Cinta Terlarang / Cinta Beda Dunia / Dunia Lain
Popularitas:683
Nilai: 5
Nama Author: Nadinachomilk

Nerina Oceana, seorang mermaid muda, ditugaskan oleh ibunya, sang ratu, untuk menyelidiki hilangnya beberapa mermaid di daratan. Misinya berubah rumit saat ia bertemu Ethan Blackwood, pria yang pernah ia selamatkan. Tanpa Nerina ketahui, Ethan menyimpan rahasia keluarga kelam yang terkait dengan dunia mermaid. Kini, Nerina dihadapkan pada pilihan sulit: mengikuti kata hati dan bersama Ethan, atau mengkhianati cintanya demi membalaskan dendam klannya?


Dukungannya teman teman dengan like dan komen ❤️❤️❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadinachomilk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 Mermaid tidak boleh mencintai manusia

"Ya ampun, Than" gumam Jacob sambil menggeleng, setengah kesal setengah pasrah karena sahabatnya itu masi saja mencari hal yamg mustahil.

"Sampai sekarang lo masih aja nyari cewek itu?"tanya Jacob.

Haidar menambahkan dengan nada malas,

"Udah berapa tahun sih? Lo nggak capek? Kita berdua aja udah bosen dengerin cerita lo soal kalung kerang itu"

Ethan hanya mengangkat bahu, sorot matanya tegas.

"Aku nggak peduli. Aku yakin suatu hari aku bakal ketemu dia lagi."

Ucapan itu membuat Nerina semakin terdiam. Tangan mungilnya meremas ujung rok seragamnya. Ada sesuatu dalam dirinya yang ingin berteriak, tapi ia sendiri tak mengerti apa.

"Kenapa hatiku sakit mendengar Ethan mencari gadis lain?"batin Nerina.

"Masi sekolah tu ga usah ngomong cinta cinta an"ucap Alia sambil menatap ketiga pria itu.

"Neng Alia,cintanya sama abang Jacob aja ya"ucap Jacob sambil tersenyum genit.

"Idih,mending gue jatuh cinta sama ikan daripada sama lo"ucap Alia sambil memutar bola matanya.

"Hati abang sakit dek"ucap Jacob dramatis.

"Najis lo jak"ucap Haidar menatap temannya itu yang sedang memegang dadanya.

Sedangkan Nerina yang entah mengapa merasa hatinya sakit,segera berdiri dan melangkah ke rak rak buku.

"Kamu mau kenapa Ner?"tanya Alia.

"Mau cari buku yang lain"ucap Nerina lembut.

Nerina berjalan menyusuri lorong lorong rak yang berisi berbagai macam buku di perpustakaan itu,hingga kedua matanya berbinar menatap sebuah buku tentang sejarah mermaid di rak bagian atas.

"Buku sejarah mermaid?"gumamnya dengan sorot mata yang berbinar.

Nerina melompat-lompat kecil, ujung jarinya hampir menyentuh punggung buku tebal berwarna biru itu, tapi tetap saja tak terjangkau. Ia mendesah kesal, lalu mencoba sekali lagi.

Tiba-tiba, sebuah tangan lebih besar muncul dari samping, meraih buku itu dengan mudah. Nerina tertegun lalu menoleh dan mendapati Ethan berdiri di sampingnya, sangat dekat. Aroma sabun mandinya samar tercium, membuat suasana jadi sedikit kikuk.

"Ini yang kamu cari?" Ethan mengangkat buku itu dan menyodorkannya.

Mata biru Nerina berbinar, senyum tipis muncul di wajahnya. "Iya… terima kasih, Ethan"

Ethan menelan ludah, tak berani menatap terlalu lama. Tapi saat matanya tanpa sadar jatuh pada wajah Nerina yang begitu dekat, jantungnya berdegup kencang.

Dug dug dug

Nerina, yang memiliki pendengaran tajam karena darah mermaidnya, menoleh heran.

"Ethan… suara apa itu? Kok keras sekali?" tanyanya polos.

"H?suara apa tidak ada suara?"ucap Ethan berbohong.

"Apakah dia bisa merasakan degup jantungku"batin Ethan.

Nerina yang merasa mendengar sesuatu segera mendekatkan kupingnya tepat di dada bidang Ethan,Nerina merasakan degup jantung Ethan yang berdebar. Ethan yang melihat Nerina sedang bersandar di jantungnya merasa salting.

"Ner"panggil Ethan.

"Ehh maaf ya ethan,ini jantung kamu berdegup kencang. Apa kamu sakit?"tanya Nerina polos.

Tetapi anehnya Nerina juga merasakan hal yang sama detakan cepat, seolah mengikuti irama jantung Ethan. Matanya melebar bingung.

"Aku juga merasakan hal ini Ethan, apa aku juga terkena penyakit? Kenapa dadaku berdegup kencang sekali?"ucap Nerina sambil menyentuh dadanya sendiri.

"Apa Nerina jatuh cinta kepadaku?"batin Ethan.

Entah kenapa Ethan merasa senang bahwa gadis di hadapannya mungkin juga menyukainya.

Ethan tersenyum kikuk, wajahnya memerah sampai ke telinga. "Bukan… itu bukan penyakit"

Nerina berkedip polos. "Lalu apa?"

Ethan menunduk, mencoba menahan senyumnya.

"Itu mungkin, karena kamu lagi gugup"ucap Ethan bingung.

"Oh gugup,apakah kalau kita gugup jantung kita berdebar?"tanya Nerina dengan polosnya.

"Lalu dibuku itu katanya kalau jantung kita berdebar,kita sedang jatuh cinta?"tanya Nerina sekali lagi.

Ethan menelan ludahnya, tenggorokannya terasa kering. Ia tahu kalau terlalu jujur, bisa saja Nerina menjauh. Namun melihat tatapan polos Nerina, bibirnya akhirnya bergerak sendiri.

"Mungkin itu antara gugup dan jatuh cinta" ucap Ethan dengan suara pelan, hampir seperti gumaman.

Nerina menatapnya dengan mata membulat, seolah mencoba memahami maksudnya. Kemudian ia hanya mengangguk pelan, tanpa menambahkan apa-apa. Sikapnya yang tenang justru membuat dada Ethan semakin sesak oleh rasa hangat yang aneh.

Namun momen itu tidak bertahan lama,Alia yang sedari tadi memperhatikan mereka segera mendekat.

"Nerina!" Suara nyaring terdengar, membuat keduanya menoleh bersamaan.

Alia berjalan cepat mendekat dengan wajah kesal. Tanpa basa-basi, ia langsung menarik tangan Nerina.

"Ner,ayo kita pergi"ajak Alia.

Nerina terkejut, "Alia… kenapa?" tanyanya bingung.

Ethan berdiri kaku, pandangannya menajam.

"Hei! Apa maksudmu menarik dia begitu?" suaranya meninggi, kali ini tak bisa ia tahan lagi.

Alia menoleh tajam, matanya dipenuhi amarah yang samar-samar bercampur rasa takut.

"Kamu tidak tahu apa-apa, Ethan. Jauhkan dirimu darinya sebelum terlambat!"

Suasana tiba-tiba menegang, udara seakan berat. Nerina menatap Alia dengan kebingungan, seolah meminta jawaban, Ethan merasa bingung tak tahu apa yang sebenarnya disembunyikan Alia.

"Ayo"Alia mengajak Nerina pergi.

Alia masi mencengkram tangan Nerina dengan kuat, "Alia,ada apa kenapa?"tanya Nerina di sepanjang perjalanan.

Mereka akhirnya sampai di toilet yang kali ini sepi tidak ada seseorang pun.

"Alia kenapa kamu marah?"tanya Nerina.

"Ner,jauhi Ethan aku tahu kamu jatuh cinta dengannya kan?"ucap Alia bergetar.

"Jatuh Cinta?"tanya Nerina bingung.

"Ya,kamu jatuh cinta dengan Ethan"jelas Alia.

Alia melepas gelang yang diberikan Jason dan Anna dan meminta Nerina juga melepasnya.

"Kenapa dilepas?"tanya Nerina yang masi bingung.

"Lepas saja dulu,ada hal penting yang mau aku omongin"ucap Alia pelan.

Nerina segera melepas gelang itu,lalu Alia merebut nya dan menaruhnya di kantung roknya.

"Nerina,mermaid tidak boleh mencintai manusia"ucap Alia pelan.

Alia menggenggam erat kedua tangan Nerina, tatapannya bergetar namun tegas.

"Nerina, kamu mungkin belum sadar, tapi dari cara kamu melihat Ethan, aku tahu kamu sudah jatuh cinta padanya" ucapnya lirih, nyaris berbisik.

Nerina terdiam, matanya berkedip cepat. "Jatuh cinta? Apa itu salah?" tanyanya polos, benar-benar tidak mengerti kenapa Alia begitu panik.

Alia menunduk, giginya menggigit bibir bawahnya.

"Bukan hanya kamu. Aku juga aku merasa jatuh cinta pada Jacob" Suaranya pecah, mengakui sesuatu yang selama ini ia sembunyikan.

Nerina menatapnya bingung. "Lalu kenapa kamu kesal setiap jacob mendekat,apa kita tidak boleh dekat dengan manusia?

Alia menghela napas panjang, suaranya bergetar ketika ia melanjutkan.

"Aku pernah dengar cerita dari Mama, mermaid tidak boleh mencintai manusia. Itu bukan sekadar larangan, Ner. Itu sebuah kutukan. Kalau seorang mermaid benar-benar jatuh cinta pada manusia, sesuatu yang buruk akan terjadi. Entah pada kita, atau pada orang yang kita cintai"

Nerina menelan ludahnya, jantungnya berdebar keras, kali ini bukan karena Ethan, tapi karena rasa takut yang tiba-tiba menyergap.

"Kutukan? Apa yang akan terjadi?" tanyanya dengan suara kecil.

Alia menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Mama tidak pernah bilang jelas, hanya katanya cinta itu akan berakhir dengan kehilangan. Entah kita yang menghilang, atau manusia yang kita cintai yang akan menderita" ucap Alia lirih.

Suasana toilet yang sepi terasa semakin mencekam. Nerina menggenggam dadanya, seakan mencoba menenangkan debaran jantung yang kini terasa begitu berat.

🧜‍♀️🧜‍♀️🧜‍♀️

MOHON DUKUNGANNYA JANGAN LUPA LIKE,KOMEN DAAN VOTE SEBANYAK BANYAKNYA TERIMAKASIHHH

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!