NovelToon NovelToon
Jebakan Satu Malam Bersama CEO

Jebakan Satu Malam Bersama CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Cinta Terlarang / Fantasi Wanita / Bad Boy / Trauma masa lalu
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yourhendr

Ketika Liora terjebak dalam malam penuh kesialan, ia tak pernah menyangka hidupnya akan berubah selamanya setelah bertemu Felix Dawson, Sang CEO yang dingin sekaligus memikat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yourhendr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ada Saus di Bibirmu

Felix melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya sekilas. Pria itu merasa sudah cukup lama Liora berada di toilet, dan tak kunjung kembali. Dia memutuskan untuk menghampiri Liora, tapi baru saja melangkah, tatapan pria itu menatap Liora yang sedang berlari dengan raut wajah yang tampak muram dan sedih.

“Liora?” Felix mendekat, dan menyentuh kedua bahu Liora.

“Felix, aku sedang kurang enak badan. Bisa kita pulang sekarang?” pinta Liora. Nadanya pelan, tapi terdengar seperti menahan sesak.

Kening Felix mengerut, menatap lekat dan bingung dengan sikap Liora, seperti terjadi sesuatu pada wanita itu. “Ada apa, Liora?” tanyanya mulai mencemaskan Liora.

Liora membenamkan wajahnya ke dada bidang Felix. “Antar aku pulang, Felix. Please. Aku mohon padamu.”

Felix terdiam mendengar permintaan Liora. Dari nada suara Liora seperti wanita itu sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja. Felix merasa ada yang aneh dan ganjal, tapi dia memutuskan untuk tidak memaksa Liora untuk bercerita.

Dalam keadaan seperti ini, pasti Liora sangatlah membutuhkan ruang untuk menenangkan hati, sampai tiba waktunya untuk bercerita apa yang terjadi pada wanita itu.

“Ya sudah, kita pulang sekarang.” Felix merengkuh bahu Liora, membawa Liora meninggalkan restoran itu. Meskipun keadaan tak sehangat tadi, tapi Felix dan Liora nampak begitu bahagia menghabiskan waktu bersama.

Sepanjang perjalanan, Felix fokus melihat ke arah depan, memperhatikan jalanan luas. Sedangkan Liora, melihat ke luar jendela—dengan raut wajah yang muram. Felix sempat melirik Liora sekilas, pria itu yakin bahwa Liora sedang dalam kondisi tidak baik.

Tadi, selama makan malam berlangsung sampai dirinya dan Liora berdansa, nampak semua baik-baik saja. Malah semuanya berlangsung dengan manis. Aneh jika sekarang tiba-tiba Liora dalam kondisi mood yang kacau. Itu yang sekarang menjadi pikiran Felix. Hanya saja, Felix memutuskan untuk tidak langsung bertanya.

Tak selang lama, mobil yang dilajukan Felix mulai memasuki gedung apartemen Liora. Pria itu memarkirkan mobilnya ke halaman parkir, lalu dia dan Liora turun dari mobil—masuk ke dalam apartemen.

Selama menuju apartemen, Felix terus memeluk Liora, seakan memberikan tempat yang paling nyaman untuk wanita itu. Ya, nyatanya pelukan Felix berhasil membuat Liora jauh lebih tenang dan damai.

Di kamar, Liora duduk di ranjang, lalu Felix menundukkan kepala, membantu melepaskan heels Liora. Manik mata cokelat gelap Felix, tak lepas menatap bola mata abu-abu Liora—yang terlihat rapuh dan lemah.

“Ingin bercerita padaku?” tanya Felix sambil mendongakan kepala, menatap Liora.

Liora terdiam, tak berkata apa pun, hanya saja wanita itu memberikan tatapan sayu pada Felix. Tatapan yang menunjukkan betapa lemah dirinya.

Felix bangkit, lalu duduk di samping Liora sambil berkata, “Aku tahu terjadi sesuatu padamu. Masalahmu akan sedikit lebih ringan jika kau menceritakannya.”Pria itu membelai pipi Liora lembut.

Liora kembali diam belum bersuara. Detik selanjutnya, wanita itu kembali membenamkan wajahnya di dada bidang Felix. “Tadi saat aku keluar dari toilet, aku tidak sengaja bertemu dengan Kevin,” ucapnya pelan, memilih untuk bercerita pada Felix.

Raut wajah Felix berubah mendengar apa yang Liora katakan. Nama ‘Kevin’ langsung membuat Felix teringat oleh sesuatu. “Kevin? Maksudmu Kevin, mantan kekasihmu?” tanyanya memastikan.

Liora mengangguk. “Ya, Kevin mantan kekasihku. Aku tidak menyangka bertemu dengannya lagi. Padahal, aku berharap dia sudah pergi jauh meninggalkan kota ini.”

Tak bisa memungkiri, melihat Kevin tadi membuat hati Liora sedikit merasakan perih, tapi Liora pun tak menampik saat Felix sekarang ada di sisinya, membuatnya jauh lebih tenang. Ibarat tadi dirinya terkena api dan Felix adalah air yang mampu meredam api itu.

“Kau masih mencintai mantan kekasihmu itu?” Felix tak suka saat mengetahui Liora bertemu dengan mantan kekasihnya. Jika saja dia tahu, maka pasti Felix akan menghampiri Liora.

Liora menatap Felix. “Ini bukan tentang cinta, Felix.

Ini tentang luka yang aku dapatkan. Aku masih membutuhkan penyesuaian. Aku berpisah dengannya setelah kami sempat merencanakan pernikahan.”

“Itu artinya kau masih mencintainya, Liora,” ucap Felix dingin.

Liora mendesah panjang. “Felix, sudah aku bilang padamu, ini bukan tentang cinta. Kenapa kau tidak juga mengerti posisiku?”

Felix kali ini diam, belum mengeluarkan suara sepatah kata pun. Felix memang tak suka mengetahui Liora bertemu dengan mantan kekasihnya. Meskipun dengan cara yang tak sengaja, tetap saja pria itu tak suka.

Akan tetapi, Felix tak ingin bersikap egois. Semua perkataan Liora telah memberikan isyarat bahwa memang wanita itu pernah mengalami luka yang teramat dalam. Jika sekarang dirinya malah marah, maka itu sama saja membuat luka di hati Liora semakin dalam.

Felix memeluk Liora erat, dan mengecup puncak kepala wanita itu. “Jangan lagi mengingatnya. Lupakan. Aku tidak suka kau memikirkan yang lain.”

Liora mendongakkan kepalanya, menatap Felix dengan tatapan hangat. “Sejak kau masuk ke dalam hidupku, aku sudah tidak lagi memikirkannya, Felix. Kau seperti obat penyembuhku.”

Felix tersenyum mendengar kata-kata tulus dari Liora. Pria itu bisa merasakan bahwa apa yang Liora katakan ini sangatlah tulus dari dalam hati. Sama sekali tidak berbohong.

Felix menangkap kedua pipi Liora, mencium bibir wanita itu begitu lembut. Awalnya, Liora hanya memejamkan mata, menikmati ciuman Felix, tapi perlahan wanita itu mulai membalas ciuman Felix.

Bibir mereka saling mengisap atas dan bawah bergantian, menyalurkan hasrat yang semakin meluap di antara keduanya. Ini bukan ciuman nafsu, melainkan ciuman kepemilikan.

Liora tidur begitu nyenyak dalam pelukan Felix. Bahkan mereka sampai bangun kesiangan karena terlalu nyenyak. Seperti saat ini, matahari sudah tinggi malah Liora tetap berada di dalam pelukan Felix.

“Morning,” bisik Felix sambil mengecup bibir Liora.

“Morning.” Liora menggeliat dalam pelukan Felix, dan mengecup dada bidang pria itu.

“Kita bangun kesiangan.” Felix mencubit hidung Liora.

Liora mengulum senyumannya. “Iya. Kau ingin sarapan apa? Aku akan membuatkan sarapan untukmu.”

“Tidak usah. Biar aku saja yang membuatkan sarapan,” ucap Felix yang sontak membuat Liora terkejut.

“Kau ingin membuatkan sarapan?” tanya Liora memastikan.

Felix mengangguk. “Ya, aku akan membuatkan sarapan.” Pria itu mengecup bibir Liora, lalu bangkit berdiri melangkah meninggalkan Liora. Tepat saat Felix sudah pergi, Liora segera mengikuti Felix sambil mengikat asal rambutnya.

Sungguh, Liora tak percaya kalau Felix menawarkan diri untuk membuatkan sarapan. Tentu dia yakin bahwa telinganya ini masih berfungsi dengan sangat baik. Tak mungkin dia salah dengar.

Di dapur, Liora menatap Felix yang membuatkan sandwich isi daging panggang. Liora tak hanya diam, dia membantu menyiapkan orange juice dan juga secangkir teh madu hangat untuknya dan Felix.

Meskipun Felix mengatakan akan membuatkan sarapan, tapi tetap Liora tak mungkin hanya diam saja. Liora turut membantu menyiapkan minuman guna mempercepat penyajian.

“Cobalah.” Felix memberikan sandwich yang dibuat pada Liora.

Liora tersenyum sambil berkata, “Aku sama sekali tidak menyangka seorang Felix Dawson membuatkan sarapan untuk salah satu karyawannya.”

“Kalau karyawannya itu dirimu, maka aku akan dengan senang hati melakukannya.” Felix mengecup ujung hidung Liora. “Cobalah sandwich-nya. Katakan padaku jika rasanya kurang enak.”

“Oke, aku akan mencobanya.” Liora mulai menikmati perlahan sandwich itu. Tampak Liora mengangguk-anggukan kepalanya, menandakan bahwa wanita itu menyukai sandwich buatan Felix.

“Bagaimana? Apa ada yang kurang?” tanya Felix sambil menatap Liora yang nampak begitu lahap menikmati makanan panggang buatannya.

Liora tersenyum. “Fantastic. Ini sangat lezat. Sepertinya kau akan menjadi chef berbakat.”

“Aku hanya bisa membuat makanan beberapa menu saja. Tidak semuanya,” jawab Felix dengan senyuman di wajahnya.

“Great. Itu sudah sangat luar biasa untuk kaum pria,” balas Liora kagum, dan terus melahap sandwich buatan Felix.

Felix kembali tersenyum, lalu tatapan Felix teralih pada saus mayones yang ada di sudut bibir Liora. Felix menundukkan kepalanya, membersihkan saus mayones yang ada di sudut bibir Liora itu menggunakan bibirnya.

Liora sedikit terkejut akan tindakan Felix.

“Kau makan seperti anak kecil yang tidak bisa rapi,” bisik Felix di depan bibir Liora. “Tadi ada mayones di bibirmu. Tapi sekarang sudah bersih.”

Seketika pipi Liora tersipu malu mendengar apa yang Felix katakan.

1
🦋™Chanzi®🦋
Aku mampir kak.
mampir karna nama PM sama kayak nama di cs aku Felix & Leora (Saudara kandung)/Sob//Sob/
lah disini malah nikah
bububbb
semangat kakak🥰
Piwpiwputri Pubg
BANTU RAMAIKAN NOVEL BARU AKU YUK 🫶
bububbb
keren banget kak...
kinggg
semangat thor
Yourhendr
bikin hati deg deg an, tunggu episode selanjutnya.!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!