NovelToon NovelToon
My Bastard Mahapatih

My Bastard Mahapatih

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Dark romance dewasa.

Ayahnya yang seorang Adipati, difitnah dan seluruh keluarganya Kirana dibunuh. Kirana berhasil meloloskan diri dari maut bersama dayang kesayangannya yang bernama dayang Sumi. Di dalam pelariannya, Kirana singgah di Dukuh Seti dan Kirana secara tidak sengaja menyembuhkan seorang wanita di dukuh Seti. Wanita itu ternyata seorang ronggeng. Kirana akhirnya tinggal bersama ronggeng itu dan terpilih jadi ronggeng selanjutnya. Kirana terpaksa bersedia karena jika menjadi ronggeng dia diijinkan masuk ke pendopo agung. Dia ingin membunuh orang pertama yang memfitnah ayahnya dan orang itu tinggal di pendopo agung. Namun, dia justru dikejutkan dengan adanya penggerebekan dan dia menjadi tawanannya Mahapatih Lingga yang dingin dan kejam. Bagaimana nasib Kirana selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyatakan Perasaan

Lingga menangkis pedang si pria asing sambil mendekap erat tubuh Kirana. Lalu Lingga bergegas bangkit berdiri sambil membopong Kirana dan melompat mundur untuk menghindari tebasan pedang si pria asing.

"Kembalikan calon Istriku!" Teriak si pria asing sambil mengayunkan pedangnya secara membabi buta dengan wajah lebam dan langkah terhuyung karena darahnya banyak keluar dari lengan kanan, dada kiri, dan paha kanannya.

Alis Lingga menukik tajam lalu dengan rahang mengeras dia menendang perut si pria asing dan seketika itu juga si pria asing jatuh tak sadarkan diri setelah meraung kesakitan.

Lingga bergegas berbalik badan lalu berkata ke Dimas tanpa menoleh ke Rakryan kepercayaannya itu, "Bereskan semuanya!"

"Baik" Dimas menyahut sambil menundukkan kepalanya.

Dimas bergegas memungut keris kesayangan junjungannya. Keris itu peninggalan dari mendiang ibunya Mahapatih Lingga. Hanya keris itu yang bisa diselamatkan di pertempuran Kediri, pertempuran sengit yang terjadi di pelabuhan Surabaya.

Lingga melesat ke kereta kudanya lalu merebahkan Kirana di bangku kereta. Lingga menepuk lembut pipi Kirana sambil berbisik di depan wajah cantik gadis itu, "Mana kesombongan kamu tadi, hah?! Ayo bangun! Jangan buat aku ketakutan begini"

Lingga mendengus kesal dan sedikit meninggikan nada suaranya, "Aku hanya bawa satu tabib dan itu kamu, tzk! Kalau kamu seperti ini siapa yang ngobati kamu, hah?! Bodoh! Kamu bodoh karena sudah lancang membuatku ketakutan seperti ini. Aku tidak boleh mati tanpa ijin dariku!"

Namun, Kirana masih belum membuka matanya.

Lingga menghela napas lalu menggeram, "Hanya cara ini yang aku tahu untuk menyadarkan orang pingsan" Pria tampan itu kemudian mencapit kedua pipi Kirana sampai bibir gadis itu sedikit terbuka dan membentuk huruf O lalu Lingga menempelkan bibirnya ke bibir Kirana.

Belum lama bibir Lingga menempel di bibir gadis cantik itu, terdengar bunyi plak! Dan pipi Lingga sontak terasa panas. Mahapatih gagah dan tampan itu langsung menarik bibirnya dari bibir Kirana.

Alis Lingga menukik tajam saat dia menemukan kedua mata indahnya Kirana melotot tajam.

Lingga bergegas bangkit berdiri saat dia melihat Kirana bangun.

"Kenapa Anda selalu mencari kesempatan mencium saya tanpa ijin, hah?!" Kirana mengusap bibirnya dengan punggung tangan dengan wajah jijik.

"Aku tidak punya penyakit aneh kenapa kamu usap bibir kamu seolah aku punya penyakit aneh" Geram Lingga dengan sudut mata berkedut.

Kirana bangkit berdiri lalu menunjuk hidung Lingga sambil berteriak, "Itu karena Anda itu b*j*ng*n, brengsek, dan.....hmpthhhh!"

Lingga dengan gerakan secepat kilat menyusupkan lengan kanannya ke pinggang Kirana sementara tangan kiri Lingga menyergap tengkuk gadis cantik itu sehingga bibir Lingga bisa mendarat manis di bibir Kirana.

Tanpa peringatan lagi, Lingga menekan bibirnya tepat di bibir Kirana yang terasa dingin dan bergetar.

Manis banget dan sudah membuatku secandu ini. Lingga mengerang lirih saat lidahnya menyusup masuk ke bibir manis gadis cantik itu.

Mencium Kirana adalah hal paling mendebarkan yang belum pernah Lingga rasakan. Dan saat ciumannya dibalas Kirana dengan sama panasnya adalah keajaiban yang mampu membuat Mahapatih gagah perkasa itu hilang kewarasannya.

Tubuh Kirana bergetar meminta lebih, tanpa ia duga, Kirana menyambut semuanya dengan mengacungkan lengannya ke leher Lingga. Persetan dengan Kirana yang belum pernah mendapatkan ciuman pertama, persetan bahwa ciuman pertamanya justru ia rasakan bersama Mahapatih b*j*ng*n, persetan dengan kebenciannya pada sosok Lingga yang aneh, persetan dengan dendamnya. Kali ini Kirana ingin egois. Dia ingin memiliki manisnya rasa asing yang merasuk di relung hatinya. Ingin memiliki rasa manis itu sepenuhnya!

Tanpa berpikir panjang, Lingga menentukan punggung Kirana ke dinding kereta kuda yang terbuat dari kayu jati yang dingin, persis di sebelah pintu masuk kereta kuda itu. Kedua insan itu berciuman semakin dalam dan semakin panas. Sesaat kemudian, Lingga terpaksa melepaskan diri karena sadar Kirana mulai terengah-engah dan mereka berdua sama-sama butuh udara. Tiba-tiba kesadaran seolah menghantam kepala kamu berdua. Kami saling pandang dan mengerjap.

Wajah Kirana tampak merah dan matanya melotot marah.

"Bukannya aku nggak menikmati," Kata Lingga di sela napasnya yang memburu. Dia juga melihat napas Kirana memburu. "Tapi, pengendalian diriku tidak sekuat itu," desaunya.

Kirana membalas tatapanku seolah frustasi. Matanya semakin melotot, napasnya semakin memburu, seperti gabungan antara marah dan putus asa.

"Kamu boleh menamparku lagi sesuka kamu. Tapi, aku tidak menyesal menempelkan bibirku pas kamu pingsan tadi karena hanya itu cara yang aku tahu untuk membangunkan kamu dari pingsan kamu. Kamu sudah membuatku ketakutan dan aku hanya bisa memikirkan cara itu"

"Bodoh!" Geram Kirana.

"Iya, aku bodoh, brengsek, edan, b*j*ng*n. Apa pun yang kamu pikiran, aku nggak pernah berniat mempermainkan kamu. Aku bahkan mengabaikan kasus Ayah kamu. Aku bahkan tidak peduli dengan bukti-bukti yang bisa menyatakan bahwa Ayah kamu tidak bersalah. Aku bahkan menebas kepala si bandot tua itu karena dia hendak melecehkan kamu. Aku yang seharusnya meringkus dia hidup-hidup lalu menginterogasinya agar aku tahu siapa yang sudah menyuruhnya berkhianat. Tapi, apa? Aku justru menebas kepalanya dan itu karena aku tidak tahan dia menyentuh kamu dan melecehkan kamu"

"Apa maksud Anda?" Alis Kirana menukik tajam. "Ucapan Anda terlalu cepat dan panjang. Saya tidak bisa menyimaknya. Katakan saja intinya!"

Alis Lingga menukik tajam dan pria tampan itu sontak menyemburkan, "Dasar bodoh, cih!" Lalu, Lingga melesat keluar dari dalam kereta kuda.

Kirana memutar kepalanya mengikuti arah perginya Lingga lalu menyusul Lingga sambil berteriak, "Anda kenapa pergi?!"

Namun, Lingga tidak menoleh ke belakang dan langsung melompat ke kuda kesayangan.

Lingga melihat Dimas dan Dimas langsung berlari ke kereta kuda, "Anda harus masuk ke kereta kuda, Ndoro Putri! Kita akan berangkat ke Kediri"

Kirana menyipitkan matanya ke Lingga lalu masuk ke dalam kereta kuda sambil bergumam kesal, "Dasar aneh! Menyebalkan, ish!"

Dimas kembali ke kudanya dan menoleh ke junjungannya, "Anda sakit, Mahapatih?"

Lingga menoleh kaget ke Dimas, "Tidak"

"Kenapa wajah Anda merah sekali?" Tanya Dimas dengan kening berkerut.

Lingga mengabaikan pertanyaannya Dimas dan langsung menyentak kudanya ke sebelah kiri kereta kudanya Kirana dengan bergumam kesal, "Dasar bodoh! Aku sudah memberanikan diri menyatakan perasaanku, eh, dia malah bilang tidak menyimak, cih! Bodoh! Bodoh!"

Sementara Kirana sedang meremas kedua tangannya dan mencoba mengingat-ingat semua ucapannya Lingga. "Dia ngomongnya cepet banget. Otakku tidak ingat satu pun omongannya bagaimana bisa menyimak. Tzk! Bodo amat" Kirana memijat kedua pelipisnya dengan helaan napas panjang.

...♥️♥️♥️♥️...

Di dalam istana, Permaisuri sedang duduk di meja yang sama. Duduk bersama tabib Harsa. Perempuan tercantik di jamannya itu menatap pria di depannya dan mengingat kembali percakapannya dengan pria itu beberapa hari yang lalu.

"Kamu tahu kalau aku tidak pernah mencintai wanita lain selain kamu" Tabib Harsa menatap lekat wajah cantik Permaisuri.

"Aku juga masih mencintai kamu, Kangmas" Sahut Permaisuri.

"Untuk itulah aku tidak mengijinkan kamu menyakiti putri kita. Buah cinta kita" Tabib Harsa menatap permaisuri dengan sorot mata sendu.

"Apa maksud kamu? Bukankah putri kita sudah mati? Kamu sudah menggantinya dengan bayi laki-laki, kan? Karena Raja akan menurunkan aku jadi permaisuri kalau tahu anakku mati dan anakku bukan laki-laki"

Permaisuri bangkit berdiri dengan wajah kaget.

Tabib Harsa yang duduk di tepi kanan meja ikut bangkit berdiri lalu berkata, "Putri kita masih hidup"

"Di mana dia sekarang?" Permaisuri sontak mencengkeram kedua bahu tabib Harsa dan mengguncang tubuh pria berumur lima puluh tahun itu.

Tabib Harsa menghela napas panjang........

1
Rahma AR
i klan meluncur
Rahma AR
ciee Lingga
anggita
👍👌sip
anggita
2 iklan, like 👆👆👍
anggita
tangisan ndoro putri, bahagia atau derita..?🤫
Rahma AR
🌹 untuk.author
anggita
gandi.... 🔥👿😡 lingga kirana...😍😋✌
anggita
like👍....2👆👆iklan
Cokelat almond
suka cerita unik seperti ini 😍
Rahma AR
ikan meluncur
Rahma AR
iklan meluncur
Be___Mei
Heiii 🤣 nggak salah Lingga menyebut Kirana kucing liar
Be___Mei
kwkwkwkk harga diri Lingga dipermainkan Kirana 🤣🤣
Be___Mei
Kirana ini agak agak sepertinya, dia berani berani tawar menawar dengan seorang Lingga 🤣🤣
Be___Mei
Aihhh, ketahuan! Ikut deg degan 😩
Afriyeni Official
OMG ini mah kelewatan jeruk makan jeruk /Blush/
Afriyeni Official
itu benar Kirana /Grin/
anggita
2👆👆iklan 👍like
Afriyeni Official
Mahapatih aja takluk dengan wanita cantik apalagi pria biasa /Grin//Facepalm/
anggita
👍like utk Kirana😘 Lingga.. 👆👆2 iklan utk thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!