NovelToon NovelToon
Bopo Kembar Desa Banyu Alas

Bopo Kembar Desa Banyu Alas

Status: tamat
Genre:Anak Kembar / Spiritual / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: Fernanda Syafira

Arshaka Sadewa dan Aksara Sagara adalah Bopo Kembar Desa Banyu Alas. Putra dari Bopo sebelumnya, yaitu Abimanyu.
Keberadaan Bopo Kembar, tentu menghadirkan warna tersendiri untuk Desa Banyu Alas. Dua pria yang mewarisi sifat Romo dan Ibunnya, membuat warga desa sangat menyayangi dan menghormati keduanya.
Bagaimanakah kehidupan Bopo Kembar ini?
Apakah mereka benar - benar bisa di andalkan untuk menjaga Desa Banyu Alas?

Jangan lupa untuk membaca Novel Cinta Ugal - Ugalan Mas Kades terlebih dahulu, agar bisa memahami jalan ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. Preman Kesayangan

"Halo. Assalamualaikum." Sapa Ashoka ketika mengangkat panggilan vidio dari Aksa.

"Waalaikumsalam. Mas Arsha di mana, Dek?" Tanya Aksa.

"Tanyain kabar aku dulu gitu lho. Nelfon ke aku, tapi yang di tanyain Mas Arsha." Cicit Ashoka.

"Uluh - uluh... Apa kabar tuan putri? Sehat? Sudah habis uang berapa buat jajan hari ini?" Tanya Aksa yang membuat Ashoka tertawa.

"Loh, kamu dimana, Dek?" Tanya Aksa yang tak mengenali ruangan tempat Ashoka berada.

"Lagi di Klinik, Mas." Jawab Ashoka yang langsung membuat Aksa panik.

"Siapa yang sakit? Kamu sakit, Dek? Apa Ibun? Atau Romo? Atau Mas Arsha? Jangan - jangan Akung atau Uti, ya?" Cerocos Aksa.

"Bukan. Kami semua sehat, Mas. Ini lagi nungguin Mbak Raina. Sore tadi Mbak Raina kecelakaan sepulang kerja." Jawab Ashoka.

"Astaghfirullah. Kok bisa?" Tanya Aksa.

"Bisalah, namanya juga musibah." Jawab Ashoka dengan entengnya, hingga membuat Raina terkekeh.

"Bukan gitu, maksudnya kronologinya gimana gitu, Tuan Putri." Kata Aksa yang gemas dengan adiknya.

"Mbak Raina di tabrak dari belakang waktu mau belok di pertigaan besar Kecamatan yang mau ke arah desa itu, Mas. Tangannya retak gara - gara itu." Cerita Ashoka.

"Sekarang gimana kondisinya?"

"Alhamdulillah gak apa - apa. Itu orangnya bisa ketawa." Jawab Ashoka sembari mengarahkan kamera ponselnya ke Raina yang tersenyum hangat.

"Alhamdulillah. Terus Mas Arsha mana?" Tanya Aksa.

"Lagi kedepan, cari makanan. Kenapa sih, Mas? Nyariin Mas Arsha terus." Cicit Ashoka.

"Itu, ada laporan yang harus cepet Mas Arsha periksa. Nanti kalau Mas Arsha pulang, suruh cepet buka e-mail ya." Pinta Aksa.

"Iya, nanti tak sampein ke Mas Arsha." Jawab Ashoka.

"Mas kapan pulang?" Tanya Ashoka kemudian.

"Minggu depan, In Syaa Allah. Mau di bawain apa, Dek?" Tanya Aksa.

"Mbak Ipar. Biar aku cepet punya ponakan." Kekeh Ashoka.

"Kan udah ada itu, yang kamu tungguin." Jawab Aksa.

"Ya dari Mas Aksa juga lah. Biar makin banyak yang belain aku juga." Gelak Ashoka.

"Mimpi kamu! Istri Mas ya pro ke Mas lah, bukan ke kamu." Sahut Aksa sambil mencebik.

"Yasudah, Mas mau lanjut kerja. Jangan lupa sampein ke Mas Arsha ya. Dari tadi di telfon gak di angkat - angkat." Kata Aksa.

"Agak berat ini bibirku buat mangap, Mas. Takut gak bisa ngomong ke Mas Arsha." Ujar Ashoka.

"Huuu! Dasar Preman, kamu ya. Nanti Mas transfer uang buka mulut." Jawab Aksa yang mengerti maksud adiknya.

"Nah gitu dong! Makasih Masku sayang." Ucap Ashoka yang tersenyum manis.

"Njih, sami - sami Preman Kesayangan Mas." Jawab Aksa.

"Cepet pulih ya, Mbak Raina. Kasihan Masku itu galau pasti, lihat pacarnya sakit." Kekeh Aksa.

"Iya, terima kasih, Kak Aksa." Jawab Raina dari kejauhan.

"Iki konsep celukan ne piye to? Siji nyeluk Mbak, siji nyeluk Kak. Sing tuwek sopo sakjane. (Ini konsep panggilannya gimana sih? Satu panggil Mbak, satu panggil Kak. Yang tua siapa sebenernya.)" Komentar Ashoka.

"Gampang, sok di genahne nak wes di rabi karo Mas Arsha. (Gampang, besok di perjelas kalau sudah di nikahi Mas Arsha.)" Jawab Aksa sambil terkekeh.

"Ya sudah, Mas tutup dulu. Assalamualaikum." Pamit Aksa.

"Waalaikumsalam." Jawab Ashoka dan Raina bersamaan.

Tak berselang lama, Arsha datang dengan membawa ketoprak pesanan Ashoka dan juga berbagai macam makanan ringan yang ia beli di minimarket.

"Widiiih! Donatur royalku udah sampe!" Girang Ashoka saat melihat berbagai macam makanan yang di bawa Arsha.

"Nih, jatah Preman! Makan dulu ketopraknya. Nanti gak enak kalo kelamaan." Titah Arsha.

"Mas juga makan dulu." Timpal Raina yang di jawab anggukan oleh Arsha.

"Mbak Rai mau ketoprak? Gak ada pantangan makanan kan?" Tawar Ashoka.

"Enggak. Kalian aja yang makan." Ujar Raina.

"Nih makan buah potong aja, Dek. Mas tinggal makan dulu, ya." Ujar Arsha sembari memberi buah potong yang tadi ia beli.

"Makasih, Mas." Ucap Raina.

"Sami - sami, Sayang." Jawab Arsha.

"Mas tadi di cariin Mas Aksa. Katanya ada dokumen yang harus segera di periksa." Kata Ashoka saat mereka selesai makan.

"Udah dari tadi? Kok gak bilang dari tadi to, Dek." Omel Arsha sambil mengambil Tabnya.

"Sengaja. Kalo aku bilang tadi, pasti Mas gak jadi makan." Jawab Ashoka sambil cengar - cengir.

...****************...

"Mas gak tidur?" Lirih Raina yang terbangun dan melihat Arsha masih sibuk dengan laptopnya.

"Sudah tadi, Dek." Jawab Arsha.

"Kapan? Aku tidur tadi Mas masih semedi (Bertapa). Ini aku bangun, Mas lagi semedi juga." Cicit Raina yang membuat Arsha terkekeh.

"Lihat ini, Mas udah bangun dan tahajud. Baru setelah itu semedi lagi." Jawab Arsha sambil menunjukkan sarung dan pakaian yang sudah berganti.

"Ada kerjaan yang harus cepet di selesain." Imbuhnya kemudian.

"Kamu mau apa, Sayang? Mau tahajud juga?" Tanya Arsha.

"Aku mau ke kamar mandi, Mas. Sekalian wudhu mau tahajud." Jawab Raina.

"Sini Mas bantu. Mau Mas gendong?" Goda Arsha.

"Cuma tanganku yang sakit, Mas. Kakiku enggak." Jawab Raina.

"Mas anter?"

"Gak usah, Mas. Aku bisa dorong tiang infusnya sendiri. Lagian kenapa juga pake diinfus gini sih, kayak orang sakit beneran aja." Gerutu Raina yang membuat Arsha terkekeh.

Tak lama, Raina sudah kembali dari kamar mandi dengan wajah yang basah karena air wudhu.

"Mas pakein mukenanya, Dek?" Tawar Arsha.

"Nanti wudhuku batal, karena Mas gak sengaja senggol. Tolong gelarin sejadah aja ya, Mas." Pinta Raina.

Arsha pun segera menggelar sejadah untuk Raina. Tak lupa menyiapkan kursi untuk Raina sholat. Karena cukup sulit jika harus sholat sambil berdiri dengan kondisi tangan yang di infus.

"Bisa pake mukenanya, Sayang?" Tanya Arsha yang melihat Raina nampak kesulitan.

"Bisa kok, Mas. Tenang aja." Jawab Raina.

Arsha kembali melanjutkan pekerjaannya setelah memastikan posisi Raina nyaman untuk sholat. Sesekali ia menatap ke arah punggung kekasihnya yang tampak khusuk beribadah.

Seperti biasa, setelah selesai dengan tahajudnya, Raina akan melanjutkan dengan mengaji sembari menunggu subuh. Ia meraih Al-Qur'an kecil yang selalu ada di tasnya.

Suara merdu dan lembut Raina saat mengaji, menjadi senandung yang menemani Arsha bekerja. Pria tampan itu tersenyum menikmati setiap detik yang ia lewati saat itu.

"Maa Syaa Allah, nikmat mana lagi yang ingin ku dustakan." Lirih Arsha dengan rasa syukurnya.

Tak berselang lama, terdengar suara adzan yang berkumandang. Raina segera menyudahi mengaji dan bersiap untuk kobliyah subuh.

"Sayang, Mas tinggal ke Masjid yang di depan itu, ya." Pamit Arsha.

"Iya, Mas. Hati - hati." Jawab Raina.

"Nanti setelah sholat, tolong bangunin Ashoka ya, Dek." Pinta Arsha kemudian.

"Njih, Sayang." Jawab Raina yang membuat Arsha tersipu.

"Kok malah senyum - senyum, Mas. Cepetan ke Masjid sana, nanti ketinggalan." Kata Raina.

"Iya, Sayang. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." Jawab Raina sambil tersenyum.

1
Saryanti Yahya
kok ketika ijab kobul nama Raina gak disebutin binti nya ya thor?
Bang Haji
Nggak usah pke bahasa Jawa... fokus kecerita az .. Nggydemus yg baca itu orang Jawa.. paham
Sopi Yani
luar biasa
FDS: matur suwun 🙏
total 1 replies
Mama lilik Lilik
ceritanya bagus banget seakan akan kejadian real ,pertahankan KK cerita mu,semoga semakin dan tambah menarik, semangat kk dan ttp jaga kesehatan dan jaga alur ceritanya yg gak mbulet 😀🙏
FDS: matur suwun 🙏
total 1 replies
Novano Asih
ada benang sama jarum juga biasanya
Novano Asih
kok bisa y pdhal Sashi bukan keturunan bopo
Novano Asih
Y Allah ikutan nangis aku bacanya 😭😭
Novano Asih
lgsg gercep Aksa🤣🤣🤣
Novano Asih
hahaha emang bener kmrn ngatain Romo sama Arsha harus puasa dulu giliran Aksa puasa juga😄😄😄
Anne Siregar Siregar
/Sob//Sob//Sob//Sob/
Anne Siregar Siregar
wkwkkwkwwk🤣🤣🤣🤣🤣
sam sung
smgt karya bagus 👍👍sukaes slalu thor
FDS: Matur Suwun 👍
total 1 replies
celi amanda
Cerita yg lain daripada yg lain 👍🏻
FDS: Matur Suwun 🙏
total 1 replies
Novano Asih
Y Allah dasar Aksa gemblung 🤣🤣🤣
Novano Asih
😄😄😄😄ini mah nggak ngidam tp malak
Novano Asih
🤣🤣🤣beneran beli baju untuk ngrecokin pengantin baru
Mini Amora
okeeee thor👍
Mini Amora
assalamu'alaikum mas Dipta & dek Nala.. 🩷
Mini Amora
assalamualaikum bopo Arjuna🩷
Mini Amora
masya Alloh.... kelak jadi bopo yg luar biasa ini sih🩷
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!