NovelToon NovelToon
Destined For U

Destined For U

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Murni
Popularitas:15.4k
Nilai: 5
Nama Author: Net Profit

Mati-matian berusaha dan berakhir gagal membuat Deeva enggan membuka hati, tapi sang ibu malah menjodohkannya tepat dimana perasaannya sedang hancur. Diantara kemalangannya Deeva merasa sedikit beruntung karena ternyata calon suaminya menawarkan kerjasama yang saling menguntungkan.

"Anggap gue kakak dan lo bebas ngelakuin apa pun, sekalipun punya pacar, asal nggak ketahuan keluarga aja. Sebaliknya hal itu juga berlaku buat gue. Gimana adil kan?" Arshaka Rahardian.

"Adil, Kak. Aku setuju, setuju, setuju banget." Deeva Thalita Nabilah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Net Profit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bohong

Sudah guling ke kanan dan ke kiri tapi tak bisa dipungkiri perutnya minta diisi. Deeva menghela nafas panjang, ia merasa hari ini dirinya super apes pake banget. “Bahkan perut gue aja nggak bisa diajak kompromi. Ya udah kita cari makan ke luar sambil ngadem.’’ Gumam Deeva.

Deeva lantas keluar dari kamarnya dengan menggunakan cardigan untuk melapisi baju tidur bergambar kartun ikan. Sepi, tampaknya Shaka belum pulang. Di ruang tamu ada Kopoy yang masih dengan proyeknya mencakar-cakar sofa.

‘’Rusakin aja semua, rusakin!’’ cibir Deeva. Ia lantas mencari Bi Sumi ke dapur. ‘’Bi temenin aku nyari makan ke depan yuk. Sekalian ngadem sama liar-liat lingkungan kompleks kita.’’ Lanjutnya.

“Ayo Mba, bibi temenin.” Jawab Bi Sumi.

“Tapi pinjem uang Bi Sumi dulu yah. Aku nggak ada uang tunai.”

“Siap, Mba.” Jawab Bi Sumi.

Keduanya lantas pergi ke depan kompleks perumahan, banyak tukang jualan kaki lima berjejer disana. Dari tukang sate, mie ayam, nasi goreng, bakso, hingga pecel lele. Deeva memesan satu porsi nasi goreng dan memakannya dengan lahap. Andai ia punya uang pasti tak akan sampai kelaparan seperti ini. Mamanya benar-benar keterlaluan, semua akun bank nya di tutup. Tadi saja ia nyaris tak bisa pulang karena tak ada ongkos, untung ada sedikit dana di akun transportasi onlinenya, itu pun sekarang hanya tersisa seribu rupiah. Adapun dana hasil jualannya bersama Elisa di tabung dengan rekening tanpa ATM hingga tak bisa diambil dengan cepat, ditambah lagi rekeningnya atas nama usaha hingga untuk mengambilnya butuh tanda tangan kedua belah pihak. Sudah menggunakan berbagai jalan tapi tetap saja zonk, rekeningnya di blokir semua hingga sekedar untuk menerima transferan saja tak bisa. Mencoba protes pada sang mama tapi hasilnya nihil. Kehidupannya di Jogja benar-benar bergantung pada Shaka. Calon suami yang sekarang entah ada dimana.

“Mba, mau bibi pesenin lagi nggak? Kwetiau goreng mungkin?” tawar Bi Sumi karena majikannya terlihat begitu lahap.

“Nggak usah Bi. Ini udah cukup, aku kenyang alhamdulillah.” Jawab Deeva setelah menengguk satu gelas teh hangat tawar.

“Pulang yuk, Bi! Udah kenyang bawaannya ngantuk.”

Kembali ke rumah Deeva tak mendapati mobil Shaka, sepertinya lelaki itu belum pulang padahal waktu sudah menunjukan pukul sembilan malam. Bodo amat lah Deeva tak peduli. Masuk ke kamar, mebersihkan diri kemudian dilanjut curhat pada Elisa hingga akhirnya terlelap.

Pagi hari dengan seragam sekolahnya yang sudah rapi Deeva menuju dapur untuk sarapan. Di depan pintu menuju taman terlihat Shaka yang sedang memberi makan kucing hitamnya. Si Kopoy begitu patuh pada pemiliknya, beda dengan dirinya yang malah di kacangin semalam.

“Pagi… gue bikinin salad buat lo.” Sapa Shaka seraya beranjak menghampiri Deeva dan menyodorkan salad buah buatannya.

Mengabaikan Shaka, Deeva justru hanya meneguk air putih seperti biasa. Menganggap Shaka tidak ada, Deeva menghampiri Bi Sumi dan meminjam uang pada wanita paruh baya itu.

Bi Sumi hendak memberi uang lima puluh ribu pada Deeva tapi Shaka memberi instruksi dengan gelengan kepala.

“Nanti aku ganti, Bi.” Ucap Deeva karena Bi Sumi belum memberikan lembaran berwarna biru itu.

Sakha mengambil tangan Deeva dan meletakan sebuah kartu disana. “Jangan pinjem ke Bi Sumi, pake ini aja, pin nya tanggal lahir lo.” Ucap Shaka. Tak hanya itu ia juga menambahkan beberapa lembar uang seratus ribuan.

“Kalo butuh apa-apa jangan sungkan, bilang aja ke gue. Disini lo tanggungjawab gue.” imbuhnya seraya mengelus kilas kepala Deeva.

Masih kesal karena tadi malam ditinggal tapi Deeva tetap menyimpan kartu dan uang pemberian Shaka, realistis saja ia butuh uang untuk berbagai kebutuhannya.

“Tanggungjawab tapi semalem ditinggalin.” Gerutu Deeva.

“Makasih kartu sama uangnya, aku berangkat sekolah dulu.” Pamitnya kemudian.

“Gue anterin.” Shaka menahan Deeva pergi. Ia memasukan salad buatannya ke kotak bekal dan membawanya.

“Susah payah gue bikinin, harus dimakan nanti.” Tanpa persetujuan Shaka membuka tas Deeva dan memasukann kotak bekal itu.

“Susah payah bikin jadi harus dimakan? Gitu yah?”

“Iya lah. Gue sengaja bikinin buat lo masa nggak dimakan. Minimal hargai lah kerja keras orang lain.” Jelas Shaka.

Deeva tersenyum seraya memasang sabuk pengamannya. “kerja keras bikin salad yang Cuma potong buah terus di kasih mayo, susu sama keju aja pengen dihargain tapi kerja kerja orang lain yang bikin kue nggak dihargain malah dibuang.” Sindirnya.

“Itu beda kasus nggak usah dibahas lagi. Males gue.” Ketus Shaka.

Deeva langsung diam, malas juga menanggapinya. Jika diteruskan ia takut Shaka akan membentaknya lagi seperti tadi malam. Tak ada percakapan lagi hingga dia tiba di sekolah.

“Sekolah dulu Kak, makasih udah dianterin.” Pamit Deeva.

“Ngapain Kak Shaka ikut turun?”

“Lo belum salim ke gue.” Shaka mengulurkan tangannya.

“Males salaman sama orang egois.” Ketus Deeva.

“Lo harus salaman ke gue. Demi kebaikan bersama. Bisa jadi Kakek nyuruh orang buat ngawasin kita, kalo kita nggak akur bisa dilaporin dan bakal disuruh nikah cepet. Mau lo kayak gitu?” jelas Shaka, mengarang. Entahlah tiba-tiba dia mengarang bebas.

“Masa sih sampe segitunya Kak?” Deeva jadi mengamati lingkungan sekitar, mencari-cari barangkali ada orang yang mengawasinya, tapi tak ada yang mencurigakan. Hanya ada Dewa yang berjalan cepat menghampirinya. "Nggak ada yang ngawasin kita kok Kak.” Lanjutnya.

“Kelas yuk! PR Bahasa Indonesia gue belum. Lo cicil balas jasanya dari sekarang.” Dewa yang baru datang menarik tangan Deeva supaya mengikutinya.

“Jangan pegang-pegang adek gue!” Shaka menyingkirkan tangan Dewa.

“Sorry, Bang. Santai aja.” Jawab Dewa enteng seraya melepas tangan Deeva.

“Adek gue nggak boleh pacaran!” tegas Shaka.

Deeva menyunggingkan senyum ilfeel, “apaan sih Kak Shaka kayak bocil aja.” Ucapnya lirih.

“Kalo sampe orang suruhan kakek lapor soal lo deket sama cowok di sekolah juga bisa jadi factor kita cepet nikah." bisik Shaka yang membuat Deeva melotot kaget.

“Bisa gitu?”

“Iya lah. Makanya kita harus selalu jaga-jaga.” Jawab Shaka.

Tengok kanan kiri Deeva lalu menyalami Shaka dengan penuh hormat, “Aku sekolah dulu, Kak.”

Shaka tersenyum puas dan mengangguk. “sekolah yang bener.”

“Iya, Kak.’’ Jawab Deeva, ‘’Wa, lo salim juga sama kakak gue.” Lanjutnya pada Dewa.

Ck! Berdecak lirih namun akhirnya lelaki itu menyalami Shaka, “Ke kelas dulu Bang.” Pamitnya.

“Iya. Jaga jarak lo jangan deket-deket adek gue!” balasnya.

Shaka tersenyum puas melihat Deeva yang kini selalu menjauh setiap Dewa mensejajarkan langkahnya. “Bocil-bocil… dasar…”

.

.

.

segini dulu, jangan lupa like sama komentarnya🤗🤗

1
💥💚 Sany ❤💕
Makanya jangan sok terzhalimi Shak, seakan-akan Deev itu beban buat kamu. Sekarang giliran Deev yang gak mau bergantung ma orang laen, kamu juga yang sewot. Maunya kamu apa Shak?.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ada yang bully
Rita
tuh peka knp tggu sdh sakit ma kecewa
Rita
diulang2 ma ditekankan ngga tuh kata REPOT
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
gak sengaja atau ada yg usil?
Rita
jleb ngga tuh
Rita
tdk segampang itu ferguso cewek klo msh dongkol jgn berharap cepet luluh
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rita
nah lho Shaka hbs kena ceramah kk mu skrg ceramah sindiran bocilmu😂😂😂😂
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
mubazir.
aisyah
mending ngomel ,,mencak mencak ya shak,dari pada ngambek🤭
Srie Handayantie
bingung kan kau Shaka , gak tenang dah hidup mu itu
Srie Handayantie
mantepp benerr , ddinya deeva bergantung padamu krna ucapan mu juga . tpi mungkin makin kesini deeva sadar dripada bikin ribet dan kena marah jadi membentingi diri sndiri supaya kuat
Vike Kusumaningrum 💜
Gpp nya cewek itu ribet Shaka, kmu g bisa diem aja. tapi emang susah sih nyari lelaki yang peka, padahal kita mah cuma butuh didengar, dimengerti trus mereka minta maaf, terlepas dari salah atau nggak minta maaf aja dulu, trus dipeluk, kalau udah tenang baru kasih penjelasan atau tanya kejelasannya, kalau ikutan emosi ya gini jadinya.


Aku ya gitu seperti Deeva, malah tahan diem berhari-hari. mending diam, g nguras emosi.
Ummah Intan
nyesek bacanya..semoga deeva ga lg dpt masalah dr aqila
Teti Hayati
Dan harus kamu tahu Shaka.. dibalik kata gak apa-apa tersimpan sejuta makna rahasia... 😂
Erna Wati
nah Lo Shaka bucin entar km
Maria Kibtiyah
pasti nanti shaka merasa kehilangan deva
Ernawati Erna
gengsinya Shaka setinggi gapura kabupaten🤭
💥💚 Sany ❤💕
Noh... denger Shak, sukurin....emang enak diceramahin panjang kali lebar ma Karet. Makanya sakit kepala jangan minum obat sakit kaki, jadinya gak mempan. Lagian kamu tu kecewa ma mantan napa Deeva yang jadi korban. Korban marah2, dah kayak emak2 rempong aja kamu Shak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!