NovelToon NovelToon
Jodoh Dadakan Mr. Cuek

Jodoh Dadakan Mr. Cuek

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dinda_Cahyani

Rayana adalah seorang gadis ceria, dan juga ramah.
Namun saat itu entah kenapa Rayana tiba-tiba bisa dikejar oleh rentenir, dan bukan itu saja Rayana juga diteror oleh orang-orang pinjol mereka meminta agar Rayana membayar hutangnya jika tidak mereka mengancam Rayana dengan menyebarkan datanya dan juga foto-fotonya yang sudah mereka edit sekian rupa.
Pada akhirnya Rayana bertemu dengan Felix Mahendra seorang pemuda seorang CEO di perusahaan ternama, CEO muda dan terkenal cuek tak tersentuh, namun karena kakek Felix terus-terusan mendesak Felix untuk menikah, akhirnya Felix pun bertemu dengan Rayana dan mereka pun menikah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinda_Cahyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ada Aja Gebrakannya

Keesokkan paginya Felix sudah ada di sekitaran kosannya Rayana, ia sengaja menunggu Rayana pagi-pagi karena ingin mengantar Rayana kekampus.

Felix melihat jam tangan mahalnya yang melingkar di tangannya.

"Ck, udah jam 08.00, kok dia gak keluar juga sih?" gerutu Felix yang melihat kearah gang kosan Rayana.

"Apa gue samperin aja ya?" gumam Felix yang kini mengetuk-ngetuk setir mobilnya dengan jari-jarinya.

Felix melihat jamnya lagi, dan kini ia memutuskan akan menyusul Mira ke kosannya.

"Ah... Gadis ini benar-benar menguji kesabaranku," gerutu Felix sambil keluar dari mobilnya.

Felix menyusuri gang itu, dan sampainya disana ia bingung yang mana tempat tinggal Rayana.

Bugh

Seseorang menabrak Felix hingga terjatuh.

"Ma-maaf...." ucap gadis itu tanpa melihat Felix karena ia terus melihat kearah belakang.

"Felix," gumam Rayana setelah melihat Felix

"Rayana, kamu apa-apaan sih?" tanya Felix yang kini berdiri dan membersihkan celananya yang kotor.

Rayana melihat kearah belakang, dan ternyata ia sedang dikejar oleh preman.

"Ayo Felix pergi dari sini!" seru Rayana yang menarik Felix.

"Eh... Ini kenapa Rayana?" tanya Felix yang tak mengerti kenapa Rayana berlari.

Felix melihat preman yang mengejar Rayana dan akhirnya Felix pun mengikuti Rayana yang berlari.

"Eh naik mobil aja," ajak Felix yang membuka kunci mobilnya.

Rayana pun mengikuti Felix menaiki mobil dan Felix pun menghidupkan mobilnya dan meninggalkan tempat itu.

"Ha! capek banget," keluh Rayana.

"Kenapa kamu bisa dikejar oleh mereka Rayana?" tanya Felix.

"Aaa... Itu...." Rayana bingung harus menjawab apa.

"Rayana bicara yang jelas! Saya gak ngerti apa yang kamu katakan!" bentak Felix.

"Mereka... Mereka orang-orang rentenir," jawab Rayana akhirnya.

"Apa rentenir? Bagaimana bisa kamu berurusan dengan rentenir?" tanya Felix yang terlihat terkejut.

"Saya juga gak tahu Felix, tiba-tiba aja data saya ada sama mereka dan juga ada sama pinjol juga," jawab Rayana dengan menundukkan kepalanya.

"Astaga Rayana, ada aja ya gebrakan kamu ini, bisa-bisanya data sendiri gak tahu kalau sudah dipakai di pinjol," omel Felix.

"Tapi apa kamu yakin kalau itu bukan kamu yang pinjam?" tanya Felix penuh selidik.

"Saya yakin Felix, siapa juga yang mau berurusan dengan mereka, buat susah aja," jawab Rayana dengan mengerucutkan bibirnya.

"Astaga Rayana, kamu ini gadis yang ceroboh," gerutu Felix.

"Ck," decak Rayana yang kesal.

"Kamu mau bawa saya kemana?" tanya Rayana.

"Ya ke kampus lah, emangnya kamu gak kuliah?" tanya Felix.

"Ini udah telat, nanti jam 10 baru ada kelas lagi," jawab Rayana.

"Terus kamu mau kemana?" tanya Felix.

"Mau cari tempat serapan sih," jawab Rayana yang melihat pinggir jalan.

"Kamu mau cari serapan apa? Kok lihatin pinggir jalan?" tanya Felix.

"Biasanya ada jual serapan pinggir jalan gitu, yang pilihannya banyak, ada berbagai jenis bubur, dan nasi," jawab Rayana.

"Kamu ini suka banget ya makanan pinggir jalan begitu?" tanya Felix.

"Ya kan sama aja, mau mahal mau murah sama-sama makanan, yang bedain itu kalau direstoran tempatnya yang membuat mahal, kalau pinggir jalan gini kan mereka gak perlu tempat yang bagus dan mewah, gak bayar pajak gede untuk usaha mereka, gak bayar karyawan," jawab Rayana yang menjelaskan kepada Felix.

"Tapi kan lebih higienis direstoran," ujar Felix.

"Tapi kan gak ada orang mati gara-gara makan di pinggir jalan, yang ada orang mati direstoran, di kafe," sarkas Rayana.

"Ha! Kok bisa?" tanya Felix dengan mengerutkan keningnya.

"Iya kopi dan makanannya dicampur sianida," jawab Rayana tanpa basa basi.

"Astaga Rayana, bisa-bisanya kamu ya mengatakan itu," ujar Felix.

"Tapi bukannya kalau makan direstoran kamu itu gak sanggup bayar ya?" tanya Felix dengan mengejek Rayana.

Felix teringat Rayana yang berlari masuk kedalam mobilnya karena tidak bisa membayar makananya disebuah restoran karena Boby kabur duluan.

"Itu karena Boby resek itu aja, dia pun gaya-gayaan ngajak ketemuan di restoran, gak taunya gak punya duit," cibir Rayana yang membela dirinya.

"Bisa-bisanya," ucap Felix sambil menggelengkan kepalanya.

"Eh... Felix, itu ada yang jualan di depan toko itu, kamu mau berhenti disana gak?" tanya Rayana.

Felix pun melihat kearah yang ditunjuk Rayana, dan ia pun memberhentikan mobilnya.

"Kamu mau Felix?" tanya Rayana.

"Tidak, saya sudah serapan dengan kakek tadi," jawab Felix.

"Oh... Baiklah," sahut Rayana yang menganggukkan kepalanya.

Rayana pun turun dari mobil menuju penjual itu sedangkan Felix memperhatikan Rayana yang sedang berburu makanan.

Tak lama Rayana kembali dengan menenteng kantong plastik dan jangan lupa dengan senyumannya yang terukir di bibirnya saat masuk kedalam mobil Felix.

"Kamu beli apa aja? Banyak banget," tanya Felix.

"Ini ada kue-kue, dan bubur, kamu mau?" tanya Rayana yang menawarkan Felix.

"Enggak Ray, saya sudah kenyang," jawab Felix yang menolak dengan sopan.

"Ya udah," sahut Rayana yang kini membuka cup buburnya dan akan memakannya.

Ciiit....

Felix mengerem tiba-tiba karena lampu merah.

"Feliiiix!" pekik Rayana yang merasa kesal dengan Felix.

"Eh sorry-sorry Ray, saya gak sengaja, habisnya ini ada lampu merah," jelas Felix.

"Lihat ini jadi belepotan kan?" ucap Rayana yang geram dengan Felix.

"Iya, iya sini saya bersihkan," kata Felix yang mendekatkan dirinya kepada Rayana.

"Eh... Bersihkan kok dekat-dekat?" tanya Rayana yang merasa grogi karena Felix memang terlalu dekat dengannya.

"Kalau gak dekat gimana saya bisa membersihkan mulut kamu," jawab Felix yang kini ditangannya sudah ada tisu dan membersihkan area bibir Rayana.

Felix menatap bibir Rayana dengan intens, sedangkan Rayana menatap wajah Felix dengan intens.

"Dia ganteng sih, dan kelihatannya juga baik, tapi kenapa kakeknya menyuruh dia cepat-cepat menikah?" batin Rayana.

Cup

Felix mengecup bibir Rayana singkat.

Rayana mengedip-ngedipkan matanya saat Felix menciumnya singkat.

"Sekarang bibir kamu sudah bersih lagi," bisik Felix yang menyadarkan Rayana.

"Eh... Apa-apaan ini? Kenapa kamu mencari kesempatan!" cecar Rayana.

"Siapa yang cari kesempatan? Saya cuma membalas ciuman kamu kemarin," jawab Felix dengan entengnya.

"Tapi sepertinya itu bukan ciuman deh, itu cuma sentuhan bibir," lanjut Felix yang terdengar absurd.

"Apa? Apa maksud kamu?" tanya Rayana yang kini meninggikan suaranya.

"Nanti akan saya kasih tahu gimana yang namanya ciuman yang benar," jawab Felix tanpa beban.

"Enteng banget ngomong, dasar mesum!" seru Rayana yang merasa kesal dengan Felix.

Felix melajukan mobilnya kembali setelah lampu hijau hidup.

"Rayana, kapan kamu bisa membawa saya dan kakek menemui papa kamu?" tanya Felix sambil fokus menyetir mobilnya.

1
Nicol Ibarra
Thor, kapan update lagi nih?
Dinda Cahyani: Segera ya kak/Smile/
total 1 replies
Zenny_ Jason
Langsung jatuh cinta deh!
Dinda Cahyani: Terima kasih sudah mampir.😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!