NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Ratu Agung

Reinkarnasi Ratu Agung

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Anak Genius / Dokter Genius / Kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Wanita / Pembaca Pikiran
Popularitas:18.2k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Seorang dokter jenius dari satuan angkatan darat meninggal karena tanpa sengaja menginjak ranjau yang di pasang untuk musuh.

Tapi bukanya ke akhirat ia justru ke dunia lain dan menemukan takdirnya yang luar biasa.

ingin tau kelanjutannya ayo ikuti kisahnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 Desa Nelayan

Angin malam berhembus lembut, namun Xiaoran terjaga. Duduk di serambi, ia menatap kolam kecil di halaman, di mana bayangan bulan bergoyang di antara riak.

Shui Ying berdiam di dalam tanda sumpah di lengannya, tapi ia bisa merasakan detak kekuatan itu, seperti ombak yang menunggu saat tepat untuk menghantam pantai.

Langkah ringan terdengar. Li Furen datang membawa selendang tipis.

“Kau tidak tidur nak?” tanyanya pelan.

Xiaoran tersenyum samar. “Sulit tidur ketika aku tahu mata-mata musuh sudah mengikuti sampai hutan.”

Li Furen duduk di sampingnya, tatapan matanya dalam. “Musuhmu bukan hanya manusia biasa tapi ada lebih banyak pihak yang akan bergerak. Dan tidak semua datang untuk menghancurkan mu beberapa ingin memanfaatkan mu.”

Xiaoran menunduk. “Mereka bisa mencoba. Tapi aku tidak akan jadi pion mereka.”

 

Istana Dalam – Aula Permaisuri

Permaisuri duduk di kursi tinggi, mengenakan jubah sutra biru tua. Cahaya lentera memantulkan kilau dingin di matanya.

Seorang pelayan berlutut, membawa gulungan bambu. “Laporan terbaru, Yang Mulia. Li Xiaoran kembali… membawa sumpah Shui Ying.”

Permaisuri tersenyum samar. “Langit memberi kita pelindung baru, ini sangat bagus ”

Ia berdiri, melangkah pelan menuju jendela. “Kirimkan hadiah kecil. Katakan… aku ingin bertemu dengannya. Tapi jangan sekarang. Besok saja, biarkan ia istirahat ”

"Baik yang mulia" ujar sang pelayan lalu undur diri

 

Sedangkan di tempat lain seorang pria itu berdiri di depan peta, jarinya menunjuk satu titik di pesisir Laut Timur.

“Kita akan membuatnya bergerak lebih cepat dari rencananya. Bocorkan kabar bahwa kita akan mengirim pasukan rahasia ke desa nelayan tempat ibunya lahir”

Mata-mata yang berlutut terkejut. “Itu akan memancingnya keluar, tapi… bukankah itu terlalu cepat?”

Pria itu menyeringai tipis. “Justru itu yang kuinginkan. Seorang petarung yang belum siap… lebih mudah dikalahkan, bahkan jika dia membawa naga air di sisinya.” ujar pria itu sombong tanpa dia tau jika Li Xiaoran bukan hanya siap tapi juga memiliki kekuatan sangat besar

 

Kembali ke Kediaman Wu

Pagi berikutnya, kabar itu sampai. Seorang kurir desa datang dengan napas terengah, membawa pesan yang disegel kain basah tanda khas berita darurat dari pesisir.

Xiaoran membaca cepat, lalu mengepalkan tangan. “pangeran ke tiga… dia berani mengotori tanah tempat ibuku pernah dilahirkan.”

Bai He, yang duduk di pundaknya, melirik curiga. “Kau tahu ini bisa jadi jebakan, kan?”

Xiaoran berdiri, pandangannya seperti lautan saat badai. “Kalau itu jebakan… maka akan ku telan mereka bersama ombaknya.”

"Jika begitu kami akan membantumu" ujar Bai He

"Terima kasih Gege..." jawab Li Xiaoran

...----------------...

Perjalanan Menuju Desa Nelayan – Sore Hari

Rombongan kecil bergerak di jalan tanah yang membelah hutan pesisir.

Li Xiaoran memimpin, diikuti Li Zhen, Xiumei, Lan’er, serta Yue Lan Tengger di pundak Li Xiaoran. Sedangkan Shui Ying Luo Yun Bai He dan Ruan Tian berada di ruang di mensia ruby

Mereka hanya membawa perlengkapan seperlunya ini bukan perjalanan untuk berunding, tapi untuk berhadapan.

Li Zhen menoleh cemas. “Adik, kalau ini memang jebakan, kau harus memberi tanda. Aku tidak mau melihatmu dikelilingi pasukan tanpa jalan keluar.”

Xiaoran menatap Gegenya, senyum tipis terbit di bibirnya. “Aku membawa air bersamaku. Selama ada setetes, aku bisa menciptakan jalan keluar.”

Bai He menguap malas. “Jalan keluar atau kuburan untuk musuh, itu tergantung suasana hatinya.”

------

Suara ombak memecah karang menyambut mereka ketika tebing terbuka, memperlihatkan desa nelayan di kejauhan.

Namun dari atas, mereka bisa melihat sesuatu yang tidak seharusnya ada perahu-perahu asing dengan layar hitam, berlabuh di pantai.

Lan’er menelan ludah. “Nona… itu bukan perahu nelayan.”

Xiaoran memicingkan mata. “Tidak. Itu perahu pasukan bayangan pangeran ke tiga.”

Li Zhen menghunus pedangnya. “Kita harus turun sekarang—”

Tiba-tiba, dari pepohonan di belakang, belasan sosok berpakaian hitam melompat keluar, melingkari mereka.

Pemimpin mereka, seorang pria dengan topeng perak setengah wajah, bersuara dingin.

“Li Xiaoran… Tuan kami sudah menunggumu.”

Bayangan bergerak cepat. Pedang dan tombak berkilat dalam cahaya senja.

Li Zhen dan Xiumei menahan serangan di sisi kanan, sementara Xiaoran memanggil kekuatan dari tanda sumpahnya.

Air dari kabut laut naik seperti ular perak, melilit tubuh para penyerang, lalu membanting mereka ke tanah.

Bai He tertawa puas. “Hah! Kalian melawan orang yang punya lautan di ujung jarinya!”

Namun, pemimpin bertopeng itu tidak bergerak. Ia hanya mengangkat tangannya, dan dari bawah tebing, suara terompet perang terdengar memberi sinyal.

Dari arah desa, api mulai membubung.

Mata Xiaoran membelalak. “Tidak…”

Ia berlari ke tepi tebing, melihat asap dan cahaya merah dari desa nelayan yang mulai terbakar.

Pemimpin bertopeng itu berbicara lagi, suaranya seperti racun.

“Kami datang bukan untuk menangkap mu di sini… tapi untuk memastikan kau kehilangan sesuatu yang tak tergantikan.”

Xiaoran menatapnya dengan dingin, lalu melangkah maju. “Kalau begitu… pastikan kau siap menanggung balasannya.”

Air laut di bawah tebing mulai bergemuruh, membentuk pusaran raksasa yang perlahan naik…

Yue Lan sang penguasa api pun menggunakan kekuatannya untuk menghentikan api itu dan tiba tiba api itu badan seakan tidak terjadi kebakaran.

Pria bertopeng itu sangat murka lalu pergi begitu saja.

...----------------...

Langit pesisir mulai berwarna jingga, aroma asin laut bercampur bau ikan kering memenuhi udara. mereka menapaki dermaga kayu yang sudah mulai reyot.

Saat yang lain sibuk melihat keadaan disana, Bai He malah sibuk menatap tumpukan keranjang ikan di sudut dermaga. “Serius, mereka nggak punya makanan lain selain ikan? Aku bisa bersumpah siripku akan bau amis tiga minggu kalau tinggal di sini.”

Seorang nelayan tua menghampiri sambil tersenyum ramah, tapi matanya waspada. “Kalian bukan orang sini… cari siapa?”

Lan’er hendak menjawab, tapi nelayan itu tiba-tiba menunjuk Yue Lan. “Itu… ayam?”

Yue Lan langsung melotot. “AYAM?! Aku burung api! Ayam itu… versi gagal dari aku!”

Nelayan tua tertawa. “Kalau burung api, bisa panggang ikan nggak? Supaya hemat kayu bakar?”

Yue Lan membuka paruhnya mau protes, tapi Xiaoran buru-buru menepuk kepalanya. “Jangan. Kita butuh mereka di pihak kita.”

Tiba-tiba, dari gang kecil di dekat pasar, seekor kambing lepas berlari sambil menyeret keranjang sayur. Yue Lan terbang panik menghindar, tapi kambing itu justru mengejarnya, entah mengira Bai He adalah mainan.

“INI APAAN?!” Yue Lan menjerit sambil melayang zig-zag.

Luo Yun menahan tawa. “Kurasa… bahkan kambing pun suka ayam panggang.”

Ketegangan di sekitar sedikit mencair karena kejadian itu, tapi Xiaoran tahu… badai sesungguhnya baru akan datang begitu matahari benar-benar tenggelam

Bersambung.

1
davina aston
👍👍👍👍👍👍👍👍
Lala Kusumah
💃💃💃💃
Lala Kusumah
good job Ran'er 👍👍👍
Lala Kusumah
Ran'er hati-hati ya 🙏🙏
Cindy
lanjut kak
budiman_tulungagung
masih satu mawar 🌹 setiap bab
Aryanti endah
Luar biasa
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹 lagi
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹 gass lanjut
🟢≛⃝⃕|ℙ$ Fahira Eunxie💎
musuhnya udah keluar nih kayaknya...

semangat Xiaoran dan yang lain...

semangat kak author dan sehat selalu
Cindy
lanjut kak
budiman_tulungagung
gass satu mawar 🌹 setiap bab
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹
Chen Nadari
lanjut thorr
Tiara Bella
wow.....
Cindy
☕️Kopi untukmu Thor
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹 setiap bab
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹 gass
Chen Nadari
mantap
Chen Nadari
lanjut thorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!