Tania yang tewas karena kecelakaan beruntun ketika sepulang nya dari supermarket tempat nya bekerja terbangun di sebuah ruangan yang tampak seperti kamar namun sangat asing bagi nya.
Disaat dirinya masih bingung, tiba-tiba ada banyak ingatan yang bukan miliknya satu persatu masuk kedalam otak nya.
Dia akhirnya sadar kalau saat ini sedang berada di sebuah novel bertema akhir dunia yang sebelum nya dia baca.
Bagaimana Tania menjalani kehidupan keduannya itu dengan terus berusaha dapat terus hidup di dunia apokaliptik tersebut..???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝑁𝑜𝑣𝑖𝑒25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 30
" Apa yang terjadi dengan Gea? " tanya Kevin yang langsung mendekati Tania ketika melihat gadis itu menyeret Gea yang tak sadarkan diri.
" Ada insiden tadi. " jawab Tania dengan ekpresi nya yang datar.
" Apa yang terjadi Tania? " tanya Dean sambil menatap Tania dan juga Zion secara bergantian.
" Mereka kelompok busuk, berani beraninya berfikiran kotor kepada kekasih ku. " kesal Zion menggeretekan gigi nya menahan emosi.
" Bisa ceritakan apa yang terjadi kak? " tanya Rafa kepada Tania.
" Kelompok itu menginginkan kita bergabung bersama mereka, tapi dengan syarat aku San juga Gea mengikuti kemauan mereka. Bahkan wanita yang ada di kelompok mereka mencoba untuk memikat Zion dengan menggunakan kemampuan pemikat yang dia miliki. " jelas Tania.
" Lalu ini Gea kenapa kak? " tanya nya lagi.
" Hanya pingsan karena meminum minuman yang telah di campur obat bius.... Dasar bodoh. " jawab Tania namun untuk perkataan nya yang terkahir hanya di gumamkan di dalam hati.
" Menyusahkan saja. " ujar Zion dengan nada sinis.
Tristan, Kevin, Rafa dan juga Dean tahu siapa yang sedang di bicarakan oleh Zion itu. Kalau boleh jujur sebenarnya kalau bukan karena kemampuan ruang yang Gea miliki, mereka bertiga juga tidak ingin bersama gadis itu kecuali Kevin yang memang memiliki perasaan terhadap Gea.
Sejak berada di gedung tempah awal mereka bertemu dengan Tania, Zion dan juga Dean, gadis itu hanya bisa merengek dan juga bertindak sok paling penting karena kemampuan nya. Bahkan Gea tidak segan-segan membentak bahkan memarahi siapa pun yang bersama mereka kalau tidak menuruti kemauan nya.
" Lalu bagaimana dengan orang-orang itu komandan? " tanya Dean.
" Telah ku kirim pergi menemui raja neraka, berani beraninya mereka memandang kekasih ku dengan tatapan yang menjijikan. " kesal Zion ketika mengingat tatapan pria pria itu kepada kekasih nya.
Tania merasa hangat di dalam hati nya mendengar perkataan Zion itu, ada rasa bahagia bahkan seakan akan ada banyak kupu-kupu yang berterbangan di dalam perut nya ketika mendengar betapa Zion begitu menghargai nya.
" Lupakan lah, sebaik nya kita tidur agar besok bisa fit lagi. Ingat besok kita masih harus menempuh perjalanan yang lumayan jauh. " ujar Tania.
" Siap Tania, nona, kak. " jawab keempat pria itu selain Zion yang langsung di bawa Tania untuk mencari tempat beristirahat.
Ketika sudah duduk di pojok yang berada di dekat tangga darurat, Zion memecah keheningan dengan sebuah pertanyaan kepada Tania.
" Sayang apakah akan ada banyak orang yang menjijikan seperti tadi nanti nya yang akan kita temui? " tanya Zion.
" Ya... Akhir dunia yang terjadi saat ini memang tidak menguntungkan untuk para wanita yang lemah, karena mereka hanya akan menjual diri mereka sendiri agar bisa terus bertahan hidup dan mendapatkan makanan yang cukup tanpa harus bersusah payah. " jawab Tania.
" Menjijikan... " desis Zion.
" Ya begitulah, dan tak perlu melihat ke mana pun karena di tim kita pun ada yang seperti itu. " lanjut Tania.
" Benar sayang, dia itu wanita yang menjijikan. Aku sangat membenci tatapan matanya kepadaku, ingin sekali rasanya aku mencongkel mata nya agar tidak bisa lagi melihat ku. " ujar Zion terlihat sangat tidak menyukai Gea.
" Kita bisa meninggalkan nya di sini kalau kamu mau Zion. "
" Aku terserah padamu saja sayang, toh kemampuan ruang yang kami miliki jauh lebih baik dari pada milik nya. "
" Baiklah, besok sebelum pergi kita bicarakan hal ini kepada yang lainnya ya. Kalau ada yang mau tinggal bersama nya kita biarkan saja, toh sejak awal kita hanya bertiga. "
" Iya sayang...! Sudah terlalu larut malam, sebaiknya kamu tidur. Aku akan menjaga mu, " ujar Zion dengan suara yang sangat lembut, sehingga membuat Tania tersenyum dan menganggukan kepala nya.
Tania lalu bersender di dada Zion yang lebar dan juga kokoh itu untuk beristirahat, sedangkan Zion mengusap usap lembut kepala gadis nya agar segera terlelap tidur.
Di lain sisi ada Kevin yang masih cemas melihat Gea yang belum juga sadarkan diri.
" Istirahat lah kak Kevin, tadi kak Tania kan sudah mengatakan kalau Gea tidak apa-apa hanya terkena obat bius. Besok pagi psti dia bakalan bangun kok, " Rafa menyuruh Kevin untuk beristirahat, karena sejak tadi pria itu sibuk mencemaskan Gea terus.
Tristan yang melihat itu hanya menatap sekilas lali membuang wajah dan acuh kepada keadaan Gea, karena selama ini dia memang tidak menyukai keberadaan gadis itu.
Malam pun berlalu dan berganti pagi. Tania yang terbangun lebih dulu langsung membasuh wajah nya lalu segera mempersiapkan sarapan untuk mereka semua sebelum kembali melanjutkan perjalanan.
Zion yang merasa ada yang hilang juga ikut terbangun, dia mencari keberadaan kekasih nya yang sudah tak lagi ada di dalam pelukannya. Mata Zion akhirnya tertuju pada satu tempat dimana kekasih nya terlihat sedang menyiapkan makanan. Dia lalu berjalan mendekati sang kekasih.
" Morning sayang. " sapa Zion.
" Morning juga, cuci muka sana terus langsung bangunkan yang lain dan segera sarapan. " ujar Tania kepada Zion.
Zion pun melakukan apa yang di minta oleh kekasih nya itu, namun belum juga dia membangun kan yang lainnnya, terlihat Gea yang lebih dulu tersadarkan dari pingsan nya semalaman itu.
" Ughhhh... " suara Gea merasakan rasa pusing di kepala nya.
Kevin yang mendengar suara Gea langsung terbangun, atau bisa di bilang pria itu memang tidak tidur sama sekali. Terlihat dari kantung matanya yang hitam, seperti nya sejak tadi malam pria itu tidak bisa tertidur karena mencemaskan Gea.
" Kamu sudah sadar Ge...! Apa yang kamu rasakan saat ini? " tanya nya.
" Pusing... Kepala ku sakit sekali Kevin, " jawab Gea dengan suara yang serak.
" Coba duduk perlahan lahan, siapa tahu sakit kepala mu bisa sedikit berkurang. " Kevin membantu Gea untuk duduk.
Sedangkan Zion telah membangun kan Dean dan meminta Dean untuk membangun kan Tristan serta Rafa, karena hanya mereka berdua yang masih tertidur.
Semua nya telah menyelesaikan sarapan mereka, lalu Zion memberikan kode kepada Tania untuk membicarakan soal yang mereka bahas tadi malam.
" Sorry ada yang harus aku katakan kepada kalian semua, "ujar Tania mengawali perkataan nya. " Disini dan mulai hari ini aku meminta maaf sebelumnya kalau aku tidak bisa lagi membawa Gea bersama kami, untuk yang ingin tetap bersama Gea disini aku persilahkan. " lanjut nya.
" Kenapa kamu mau meninggal kan ku Tania? Apa salah ku kepadamu? " tanya Gea dengan nada tinggi.
" Kamu wanita menjijikan. " Zion yang menjawab. " Kamu kira tadi malam kami tidak tahu apa yang ada di dalam otak kecil mu itu pikirkan. " lanjutnya masih konsisten dengan wajah tanpa ekpresi nya dan juga suara nya yang terdengar datar.
" Mengapa anda mengatakan hal seperti itu kepada Gea komandan? " tanya Kevin mulai kesal karena mendengar penghinaan Zion kepada wanita yang di sukainya.
" Tanyakan saja kepada perempuan itu apa yang telah dia rencanakan tadi malam, kalau saja dia tidak bodoh maka dia tidak akankah dengan mudah terjebak, " ujar Zion lagi.
" Aku tidak tahu apa yang anda maksud komandan, " jawab Kevin.
" Bodoh...! Dari tatapan matanya saja aku sudah bisa menilai kalau dia ingin mendekati Zion, tatapan lapar nya tidak bisa di sembunyikan. Aku tidak ingin membawa orang yang menginginkan kekasihku. " Tania yang menjawab pertanyaan Kevin.
to be continued🔥🔥🔥