Vito Bramana seorang lelaki tampan berusia 28 tahun,seorang abdi negara. Vito telah lama mengabdi pada negara dan itu adalah cita cita nya. Nindy Nugraha Seorang gadis cantik bertubuh mungil,dengan mata sipit,hidung mancung,dan bibir mungil. Nindy adalah seorang relawan,butuh perjuangan untuk bisa menjadi seorang relawan. Hingga pada akhirnya tugas mempertemukan Vito dan Nindy dan perjalanan mereka dimulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risti rika safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Boleh aku memeluk?
Pagi ini semua orang sedang bersiap untuk kepulangan setelah bertugas. Sedari pagi mereka semua sudah sibuk masing-masing. Mereka akan berangkat ke bandara sebentar lagi.
"Sudah beres semua nya?" Tanya Vito
"Sudah komandan" jawab mereka serempak
"Ayok kita langsung ke bandara" ajak Vito pada semuanya
Kini mereka memasuki mobil masing-masing dengan para relawan yang satu mobil dengan tim dokter.
"Berarti kamu sudah yakin nin untuk tidak pulang ke Jakarta dulu" tanya Tito
"Iya om nindy udah yakin! Doain Nindy ya semoga Nindy bisa sukses dan bisa ngejar cita-cita Nindy" ucap Nindy sambil tersenyum
"Tanpa kamu minta kami semua akan selalu mendoakan kalian berdua! Belajar lah dengan giat! Gapai cita-cita kamu yang sempat tertunda! Tidak ada kata terlambat untuk orang yang bersungguh-sungguh" ucap tito dewasa
Nindy dan vero hanya tersenyum. Mereka bersyukur mempunyai senior seperti tito dan yang lain. Orang yang sangat baik.
"Kamu hati-hati dan jaga diri baik-baik disana ya! Jangan lupakan kami semua. Pulanglah ke Indonesia jika kalian libur" ucap rafael dengan tatapan sendu
"Kamu juga jaga diri baik-baik yaa! Dan satu lagi kurangin itu main game Online nya! Aku tidak bisa berjanji akan pulang ke Indonesia atau tidak! Tapi jika aku ingin aku akan kembali" sahut Nindy
"Nin bolehkah om bertanya sesuatu?" Tanya Tito memberanikan diri
"Om mau nanya apa?" Tanya Nindy Balik
"Em tentang perkataan Vero kemarin! Tapi jika kamu keberatan tidak usah dijawab" ucap Tito tak enak hati
Nindy terdiam sesaat. Akankan ia menceritakan masalah keluarga nya ini kepada orang lain? Sebenarnya ia sangat butuh teman cerita saat ini. Ia memejamkan matanya sejenak meyakinkan hatinya lagi.
"Baiklah aku akan menceritakan nya! Aku percaya pada kalian yang ada disini! Jadi.. ( Nindy menceritakan semuanya )
FLASHBACK ON
Dulu saat Nindy berumur 20 tahun dia sedang dalam masa pelatihan khusus kerelawanan. Nindy akan berangkat pagi dan pulang jam 7 kadang jam 8 malam. Nindy mempunyai seorang kakak perempuan bernama Heni Nugraha kakak nya itu sangat suka dengan dunia permodelan. Saat kakaknya berumur 23 tahun heni mulai memasuki dunia permodelan.
Singkat cerita suatu hari Nindy pulang jam 8 malam. Malam itu ia pulang menggunakan ojek online tiba-tiba ojek tersebut berhenti karena motornya mogok. Alhasil Nindy pun berjalan kaki. Diperjalanan nya tidak sengaja Nindy melihat siluet tubuh seperti kakak nya. Nindy yang penasaran pun berjalan ke arah orang tersebut.
"Kak Heni" panggil Nindy
Heni dan pria yang berumur itu pun menoleh. Heni terkejut saat adikknya kini ada dihadapan dirinya. Dan sial nya! Ia saat ini sedang dipeluk oleh pria yang sudah berumur.
"K-kamu ngapain disini?" Tanya Heni terbata
"Aku mau pulang tapi ojekku mogok jadi aku jalan kaki saja! Eh tidak tahunya aku melihat kamu kak. Kamu sedang apa disini"? Tanya Nindy
Heni yang ditanya seperti itu pun gelagapan. Ia berusaha untuk tenang.
"A-ku sedang mengantar bapak ini tadi dia jatuh dipinggir jalan karena habis dirampok" jawab Heni asal
"Astaghfirullah kasian sekali yasudah kak kalo begitu cepat antar aku tunggu disini" ucap Nindy
Heni terdiam beberapa saat ia sedang berperang dengan pikiran nya. Bayang-bayang Nindy yang selalu dipuji orang tuanya pun muncul dibenak nya. Ia juga merasa kesal ketika kakek dan neneknya begitu menyayangi Nindy daripada dirinya.
"Em nin boleh kamu tolong kakak? Antarkan bapak ini keunit apartemen nya. Kakak mau menelpon asisten nya dulu" ucap Heni
"Baiklah kak sini! Kakak cepat ke atas ya" jawab Nindy yang langsung menyetujui permintaan Heni
Heni hanya menganggukkan kepalanya. Setelah kepergian Nindy Heni mulai menelpon papa nya.
"Hallo nak ada apa?" Tanya Nugraha
"Hiks! Papa cepat ke sini ke alamat yang sudah aku kirimkan" jawab Heni pura-pura menangis
"Ada apa sayang?" Tanya Nugraha cemas
"Ini tentang nindy! Cepatlah kemari pa" jawab Heni lagi
Tut!
Heni langsung mematikn telpon nya setelah itu ia pun tersenyum miring.
"Nindy! Tunggu kehancuran kamu. Aku jamin setelah ini kamu tidak akan lagi mendapatkan kasih sayang dari papa dan mama! Nama kamu juga akan jelek ditempat kamu bekerja" gumam Heni sinis
Hanya karena merasa iri atas keberhasilan adikknya Heni tega memfitnah adik nya sendiri. Iri dengki tidak akan membawa kamu kejalan yang bahagia! Tunggu saja karmanya.
"Huft! Berat sekali bapak ini. Tapi kenapa sejak tadi aku mencium aroma alkohol dari tubuh bapak ini" gumam Nindy
"Bapak, ini sudah sampai apartemen bapak. Silahkan istirahat untuk menenangkan pikiran. Bapak yang sabar ya Allah pasti akan mengganti semua kehilangan bapak dengan yang lebih baik" ucap Nindy
Bruk!
Tanpa aba-aba pria tua tersebut menarik tangan Nindy. Sehingga Nindy terjatuh diatas tubuh pria tua itu. Saat sedang mencoba berdiri tiba-tiba pintu apartemen dibuka secara kasar.
BRAK!
"Nindy!!" Teriak Nugraha marah
Plak!
Tamparan yang cukup keras mendarat dipipi mulus Nindy. Nindy yang mendapat perlakuan seperti biru terkejut. Ia memegang pipinya yang terasa panas.
"K-kenapa papa tampar Indy" tanya Nindy dengan suara yang bergetar
"Kamu masih bertanya alasan saya menampar kamu apa hah! Saya mendidik kamu untuk menjadi orang yang sukses! Bukan menjadi jalang seperti ini!" Ucap Nugraha pedas
Deg!
Dada Nindy terasa sakit! Air mata nya jatuh dengan deras. Sungguh! Perkataan terakhir papanya membuat ia sakit hati. Ia menoleh ke arah Heni yang kini sedang berdiri didepan pintu. Ia tersenyum miring kepada nindy. Nindy yang melihat itu tersadar jika sekarang ia sudah dijebak oleh kakaknya sendiri.
Tak mereka sadari ternyata ada seseorang yang merekam kejadian itu. Orang tersebut tersenyum puas lalu ia segera mengirimkan video tersebut kepada salah satu siaran televisi.
Sejak kejadian diapartemen tersebut hidup Nindy berubah. Disetiap langkah nya ia selalu mendengar caci makian untuk dirinya. Ia juga mendengarkan ucapan Tetangga yang menyakitkan hatinya.
Tidak hanya itu dirumah pun ia mendapatkan perlakuan tak layak. Jika ia pulang larut malam ia akan dipukuli oleh papanya! Setiap pulang dari kerja nya ia harus membersihkan seluruh rumah. Ia juga dipaksa untuk berhenti mengejar cita-citanya. Uang bulanan nya juga dipotong oleh Nugraha.
Semua kehidupan Nindy berubah semenjak ia difitnah oleh kakaknya sendiri. Tidak ada lagi canda tawa dirumah itu! Mereka juga sering meninggalkan Nindy dirumah sendirian lalu mereka pergi keluar untuk makan di restoran.
Nindy hanya bisa menangis saat sudah berada didalam kamarnya. Ia sudah lelah dengan kehidupan nya selama ini. Ia ingin menyerah namun ada sahabat nya yang selalu memberinya support.
FLASHBACK OFF
Nindy menceritakan semuanya tanpa ada kebohongan atau kata yang ia lebihkan. Teman-temannya yang mendengar itu ikut menangis. Mereka tidak menyangka jika Nindy yang dikenal gadis ceria ternyata menyimpan segudang masalah yang berat.
"Bolehkah aku memelukmu?" Tanya Rafael
Nindy hanya menganggukkan kepalanya saat ini ia memang membutuhkan pelukan dan teman cerita. Rafael mendekap tubuh mungil nindy. Hatinya ikut merasakan sakit mendengar cerita kehidupan Nindy.
"Kamu yang sabar ya nin! Anggap saja ini adalah ujian untuk kamu. Kamu harus bisa menerima ini semua. Sudahlah! Lupakan saja mereka jika mereka tidak menginginkan kamu. Masih ada kami yang siap menjadi pendengar serta keluarga untuk kamu" ucap Ranti
"Apa aku berdosa jika aku menjauhi orang tua ku? Aku rindu mereka tapi aku juga tidak ingin bertemu mereka lagi" ucap Nindy dengan suara serak
"Mereka juga berdosa nin! Mereka sudah memutuskan hubungan denganmu! Mereka sudah tidak menganggap kamu anaknya lagi! Jika mempertanyakan dosa jelas ini berdosa! Tapi mereka juga salah tidak seharusnya mereka seperti itu. Mulai sekarang jangan pernah memikirkan mereka lagi! Mereka saja tidak memikirkan diri kamu! Fokus dan raih cita-cita mu!" Ucap Vero tegas
Mereka semua kembali dibuat terkejut mendengar ucapan Vero. Apa mereka tidak salah dengar?
"Apa yang kamu maksud Vero"? Tanya Tito mewakili yang lain
"Apa kalian ingat saat Nindy pernah murung saat kita baru pindah ke bangunan itu? Saat itu Nindy menelpon papa nya bermaksud baik menanyakan keadaan mereka! Tapi apa kalian tau apa yang diucapkan oleh papanya? Papa nya mengatakan jika ia memutuskan hubungan dengan Nindy! Mereka tidak menganggap Nindy anak nya lagi! Itu semua karena hasutan dari Mak lampir heni" jelas Vero menggebu
Mereka benar-benar terkejut mendengar pernyataan ini. Sungguh Mereka sangat iba kepada Nindy! Ternyata selama ini Nindy hanya memakai topeng! Dan ia berhasil menggunakan topeng tersebut!.
Setelah pembicaraan yang serius tadi mereka hanya bisa terdiam. Mereka saat ini hanya bisa memberikan nindy semangat. Setelah 1 jam setengah menempuh perjalanan kini mereka sudah tiba dibandara.
Mereka langsung turun dan kini menunggu pengumuman penerbangan mereka. Sebelum itu mereka kembali berpelukan. Nindy,Vero,Emil dan Vito menaiki pesawat kelas bisnis!.
Rafael terlihat sangat berat melepaskan nindy! Ia merasa kasihan kepada gadis itu. Ia ingin selalu berada didekat Nindy memberinya kekuatan.
"Percayalah suatu saat nanti dia akan sukses!" Ucap Tito menepuk pundak Rafael
"Bahagialah nin! Kamu berhak untuk bahagia. Aku selalu mendukung dan mendoakan mu dari kejauhan" ucap Rafael dalam hati